TIMBANG TERIMA

MANAJEMEN OVERAN
PERGANTIAN DINAS

Overan (“Handover/hand off”)

Transfer tanggung jawab & tanggung gugat terhadap asuhan pasien dari
seorang atau tim pemberi pelayanan kepada yg lain
(Chaboyer W, Mc Murray. A, dan Wallis, M, 2008)

Metode utama untuk menyampaikan Informasi pasien diantara shift dinas

dan manajemen kesinamnbungan asuhan dari shift ke shift
(Chaboyer W, Mc Murray. A, dan Wallis, M, 2008)
 Lanjutan……
MANFAAT OVERAN (Bagi pasien dan keluarga)

1 Mengetahui asuhannya & mengetahui siapa yang memberi asuhan

2 Menyediakan kesempatan pasien terlihat dalam mengambil keputusan

3 Pasien memperoleh informasi tentang kondisinya dan berinteraksi

4 Pasien merasa diakui dan merupakan komponen penting dalam asuhan

5 Pasien merasa perawat fokus pada diri dan kebutuhan spesifiknya

6 Meningkatkan keamanan dan efisien asuhan

7 Meningkatkan kualitas dan akses informasi tentang pasien

8 Menyediakan kesempatan bagi pasien dan keluarga untuk bertanya

 Lanjutan……
MANFAAT OVERAN (Bagi perawat dan tim kesehatan)

1. Memberi peluang perawat bekerjasama dengan pasien

2. Mendukung komunikasi antar perawat dan tenaga kesehatan lain tentang
kesehatan pasien dan perkembangan rencana keperawatan
3. Memfasilitasi pertukaran informasi menjadi lebih akurat
4. Memberi peluang untuk mendidik dan membangun kohesifnes kelompok
5. Menyediakan waktu perawat untuk observasi dan mendengarkan pasien
6. Perawat merasa bagian dari lingkungan kerja lebih efektif
7. Menyediakan peluang pemimpin perawat sebagai modul perilaku dan tukar
menukar keahlian
8. Perawat-perawat merasa mendapat dukungan dari senior anggota staf
9. Membantu orientasi bagi mahasiswa dan staf baru serta staf sementara
 Lanjutan……
Prinsip-prinsip Overan
1. Overan dilakukan berpusat pada pasien, dan melibatkan pasien dan keluarga

2. Overan ditempat tidur pasien harus merupakan proses interactive

3. Overan yang tepat dan rinci

4. Overan memiliki struktur dan isi yang konsisten

5. Keterlibatan pemimpin dan tim yang lengkap

6. Persetujuan terhadap tanggung jawab dan tanggung gugat

7. Menyiapkan lingkungan yang tepat

8. Menyediakan dokumen-dokumen pendukung

9. perhatian pada overan berdasarkan kegawatan (severity) & resiko klinik

10.perawat hendaknya mendapat pelatihan tentang protocol overan &
kebijakannya
 Lanjutan……
Informasi pada Overan
■ Tanggal dan alasan dirawat
■ Riwayat kesehatan/medis mencakup kondisi terakhir
■ Hasil-hasil pemeriksaan
■ Program pengobatan dan tindakan serta respon pasien
■ Rencana asuhan keperawatan dan respon pasien
■ Perhatian pada keselamatan pasien
■ Perencanaan pulang
■ Rekomendasi untuk asuhan lanjutan
 04
Penutupan dipimpin 01
kepala ruangan Kepala ruangan memimpin
timbang terima
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kelengkapan SDM
dinas pagi dan dinas sore
c. Memimpin pembacaan doa
d. Menyampaikan pengumuman
atau membacakan salah satu
SOP tindakan
e. Mempersilahkan ketua tim
untuk mengoverkan pasien ke
03 shift selanjutnya

Peserta : Ketua tim, perawat 02

pemegang pasien pagi, perawat Ketua tim / perawat primer
pemegang pasien sore, bila perlu mengoverkan kondisi pasien per
kepala ruangan pasien berdasarkan nursing
1. Perkenalan process
2. Pertukaran Informasi Klinik
3. Pengecekan lingkungan Dokumen dibutuhkan NCP setiap
4. Kelengkapan dokumen pasien
5. Pimpin doa untuk klien
SBAR

metode komunikasi yg
digunakan antar nakes
dalam menyampaikan
kondisi klinis pasien secara 1. Informasi diterima
jelas, ringkas & terfokus dgn jelas dan dalam
waktu singkat.
2. Efektif
3. meningkatkan
kerjasama antar
nakes
4. Menigkatkan
keselamatan pasien
 Lanjutan……
PENGGUNAAN SBAR

•Perawat •Overan dinas •Transfer unit

melaporkan perawat perawatan
kondisi pasien lain
kepada dokter
 Lanjutan……
KOMPONEN SBAR

Situation

Recommend
ation
SBAR
Background

Assessment
 Lanjutan
S – Situation

• Apa yang terjadi dengan pasien ?

B – Background:

• Hal-hal apa yang melatarbelakangi kondisi klinis pasien ?

A – Assessment

• Hasil penilaian perawat

R – Recommendation

• Apa yang akan dilakukanm perawat untuk memperbaiki

kondisi itu?