You are on page 1of 14

GIZI PADA LANSIA

KELOMPOK 1
Kebutuhan Gizi pada lansia
• Lanjut usia adalah Tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia ( Budi Anna keliat ).
• Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan
dengan baik yang dapat membantu dalam proses
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga
kelangsungan pergantian selseltubuh sehingga dapat
memperpanjang usia.
Berikut ini kebutuhan gizi yang perlukan untuk
lansia :
1. Kalori
2. Karbohidrat dan serat
3. Protein
4. Lemak
5. Cairan
Masalah gizi pada lansia
• Obesitas
Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan
berat badan yang menempatkan lansia dalam
peningkatan risiko mengalami kondisi kronis, seperti
hipertensi, penyakit arteri coroner, diabetes dan stroke.
• Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang atau ilangnya nafsu makan yang
berkepanjangan pada lanjut usia, dapat m nyebabkan
penurunan berat badan
• penyakit kronik degeneratif yang berhubungan dengan
status gizi:
 Penyakit Jantung coroner
 hipertensi
 diabetes milletus
• Osteoporosis
Menurut WHO, osteoporosis adalah penyakit yang
ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya
perubahan mikroarsitektur jaringan tulang. Osteoporosis
bukan hanya berkurangnya kepadatan tulang tetapi juga
penurunan kekuatan tulang.
• Osteoartritis
Osteoarthritis (OA) adalah peradangan pada sendi
yang diakibatkan oleh berkurangnya fungsi (degenerasi)
tulang rawan dari sendi. Degenerasi tulang rawan sendi
dapat menimbulkan rasa nyeri saat sendi-sendi
digerakkan.
• Arthritis Gout
Kelainan metabolisme protein menyebabkan kadar
asam urat dalam darah meningkat. Kristal asam urat
akan menumpuk di persendian yang menyebabkan rasa
nyeri dan bengkak sendi.
Menghitung status gizi lansia

• Mini Nutritional Assessment (MNA)


Mini Nutritional Assessment (MNA) merupakan
salah satu alat ukur yang digunakan untuk menskrining
status gizi pada lansia. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah seorang lansia mempunyai resiko
mengalami malnutrisi akibat penyakit yang diderita dan
atau perawatan di rumah sakit.
Pengukuran Antropometri
• Berat Badan
Berat badan merupakan gambaran massa jaringan
termasuk cairan tubuh. Pengukuran berat badan ini paling
sering digunakan untuk berbagai kelompok usia karena
pengukuran berat badan ini juga dapat digunakan sebagai
indikator status gizi pada saat skrining gizi dilakukan. Hal ini
disebabkan karena berat badan sangat sensitive terhadap
berbagai perubahan komposisi tubuh, sehingga penurunan
atau kenaikan berat badan ini berkaitan erat dengan
komposisi tubuh (Jus’at, 2002 ).
• Tinggi Badan
Tinggi badan ini diukur dengan menggunakan
alat ukur dengan menggunakan alat pengukuran
seperti microtoise dengan ketepatan 1 cm tetapi
bisa juga dengan alat pengukuran non elastik
ataupun metal. hal ini dikemukan oleh Humlea
dalam Natipulu (2002).
• Indeks Massa Tubuh (IMT)
Arisman (2004) menyatakan bahwa batasan berat badan
normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Maa
Index (BMI). Dimana IMT ini merupakan alat yang sederhana
untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan,
maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
• Lingkar Lengan Atas (LLA)
Selain beberapa hal yang diukur di atas untuk
mengidentifikasi status gizi pada seseorang. Klasifikasi nilai
Lingkar Lengan Atas (LLA) sebagai berikut :
• LLA < 21 = buruk
• LLA 21 sampai ≤ 22 = sedang
• LLA > 22 = baik/normal
Perencanaan makanan pada lansia
Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka
ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil.
Contoh menu :
• Pagi : Bubur ayam
• Jam 10.00 : Roti
• Siang : Nasi, pindang telur, sup, pepaya
• Jam 16.00 : Nagasari
• Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, pisang
Obat-Obat Yang Sering Di Resepkan Pada Usia
Lanjut Dan Pertimbangan Pemakaian
1) OBAT-OBAT SISTEM SARAF PUSAT
• Sedativa-hipnotika
• Analgetika
2) OBAT-OBAT KARDIOVASKULER
• Antihipertensi
• Obat-obat antiaritmia
• Glikosida jantung
3) ANTIBIOTIKA
TERIMA KASIH

You might also like