Professional Documents
Culture Documents
ISMIYATI
G3A017236
Lepas sebagian
Lepas seluruhnya
Terapi
1. Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat dipasang infuse
dan transfuse darah.
2. Diikuti kerokan:
3. Pengobatan : berikan uterotonika, antibiotika untuk menghindari infeksi.
TINJAUAN KASUS
1 DS: klien mengeluh nyeri pinggang seperti tertusuk-tusuk, Kerusakan jaringan Nyeri akut
nyeri dirasakan hilang timbul intrauteri
DO: klien tampak meringis dan mengusap-usap perutnya,
skalanya 4
2 DS: klien mengatakan pusing saat turun dari tempat tidur, Perdarahan Resiko kekurangan volume
masih keluar darahdari jalan lahir, ±120cc berwarna pervagina cairan
merah terang.
DO: keadaan umum: baik, kesadaran: compos mentis, TD:
110/70 mmHg, N: 96x/mnt, s: 36,5C, RR: 20x/mnt,
membrane mukosa kering, minum 1500 cc/hr, klien
terpasang infuse RL+oksitosin 10 iu 20 tpm, keluar
darah ±120cc, klien sudah ganti pembalut 2x/hari,
darah berwarna merah terang, bau khas, klien tampak
lemas.
3 DS: klien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir Penahanan hasil Resiko infeksi
DO: klien tampak lemas, keluar darah ±120cc, berwarna kontrasepsi dan
merah terang, bau khas, vulva tampak kotoran darah perdarahan
yang mengering, TD: 110/70 mmHg, N:96x/mnt, S:
36,5C, RR: 20x/mnt
4 DS: Klien mengatakan takut saat perdarahan dan terjadi Kurang terpaparnya Ansietas
sesuatu informasi
Diagnosa keperawatan
Dx 1
mengkaji lokasi nyeri, lamanya, intensitasnya
2 7-5-18 14.00 S: klien mengatakan mengerti atas penjalasan terkait kondisi dirinya
O: klien tampak tenang
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
Mendorong keluarga untuk selalu memberikan dukungan
3 7-5-18 14.00 S: klien mengatakan masih pusing dan keluar darah
O: klien tampak lemas, terpasang infuse RL 20 tpm
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Memonitor intake dan output 24 jam
Melakukan advis dokter untuk pemberian terapi cairan
infuse RL + oksitosin 10 iu 20 tpm
Melakukan
Pelaksanaan sesuai dengan Melakukan
perencanaan tindakan sesuai Pada diagnosa 1,2,4
masing-masing dengan kondisi dilakukan tindakan
diagnosa klien yang kolaborasi yaitu:,
mengacu pada tindakan curretage,
perencanaan pemberian obat dan
dari masing- terapi cairan
masing
diagnosa
Pembahasan Teori Kasus Analisa Faktor
Kesenjangan pendukung
Evaluasi Disesuaikaan Disesuaikan Pada keenam adanya
dengan Kriteria dengan kriteria diagnosa yang kerjasama
hasil dari masing- hasil dari teratasi hanya antara penulis
masing diagnosa perencanaan satu yaitu dan
yang mengacu diagnosa kelima perawat/bidan
pada masing- : kurangnya diruangan dan
masing diagnosa pengtahuan klien yang cukup
mengenai kooperatif untuk
abortus dan dilakukan
keluarga homecare,
berencana
Faktor
Kelima diagnosa penghambat:
lainnya teratasi melakukan
sebagin karena homecare
perawatan tidak tempatnya
dilakukan secara terpencil jauh
maksimal akibat dari jalan,
dari klien pulang
paksa. . ssolusinya
menanyakan
alamat yang
dituju dan
menelpon klien
untuk
menunjukan
arah jalan.
.
Dalam melakukan pengkajian pada kasus etiologi abortus yaitu faktor dari
ibu, faktor nutrisi, resiko kelainan hormone endokrin. Pada manifestasi
klinis yaitu pusing, lemas, tidak nafsu makan, keluar stosel yang tidak
terlalu banyak, warna darah merah terang, klien tidak nyeri bagian perut
dan mules sudah berkurang. Pada komplikasi yaitu terjadi perdarahan dan
infeksi dan beresiko terjadisyok hipovolemik.