AGENTS IN T2 DIABETES MELLITUS – PHYSICIANS CHALLENGE
Pembimbing: dr. Faisal Syarifuddin, Sp.PD
Oleh: Dyoza Ashara Cinnamon
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH 2018 PENDAHULUAN • Kontrol glikemik yang baik adalah landasan pengelolaan diabetes tipe 2 yang baik. • Terapi diabetes dengan agen oral telah sangat berkembang di dunia yang awalnya hanya terdapat golongan sulfonilurea pada tahun 1995 untuk mengatasi diabetes mellitus tipe 2 • Dengan tersedianya 11 golongan lain saat ini maka dapat menjadi tantangan bagi dokter untuk menentukan yang terbaik diantara obat obatan tersebut untuk mengatasi diabetes mellitus tipe 2. PENETAPAN TARGET
• Dasar glikemik yang baik direfleksikan oleh
HBA1C • Menetapkan glikemik individu membutuhkan pertimbangan beberapa faktor. • Tujuan A1C yang wajar pada orang dewasa adalah <7%. Penulis Penelitian •Bijaya Mohanty
Penerbit Penelitian •Journal of Diabetes and Metabolism
Waktu Terbit • 26 Juni 2018 PILIHAN OBAT OBATAN
• Jika HBA1C lebih dari atau sama dengan 9% >
terapi kombinasi atau insulin secara paralel dengan diet dan olahraga dianjurkan. • Tujuannya adalah untuk mencapai HBA1C menjadi <6,5% dalam 6 bulan. • Jika HBA1C kurang dari 9% saat diagnosis > monoterapi dimulai secara paralel dengan diet dan olahraga. MONOTERAPI
• Pedoman ADA (American Diabetes Association) dan
EASD (European Association for the Study of Diabetes) metformin adalah agen utama pilihan • metformin monoterapi masih merupakan agen farmakologis awal yang disukai untuk diabetes tipe 2 kecuali kontraindikasi atau tidak ditoleransi. TERAPI KOMBINASI
• Jika target A1C tidak tercapai setelah 3 bulan
monoterapi, dua kombinasi obat dianjurkan. • Pilihan tergantung pada pasien dan faktor terkait penyakit • Metformin dapat ditambahkan dengan obat lain. • Jika target A1C masih belum tercapai setelah 3 bulan terapi ganda, tiga kombinasi obat dianjurkan. EFEKTIVITAS HBA1C
• Sebagian besar agen diabetes oral (metformin,
tiazolidinedion, sulfonilurea, dan Agonis reseptor GLP1) menurunkan HbA1c ke tingkat yang sama sekitar 1 poin persentase absolut bila dibandingkan dengan nilai-nilai dasar. • Di sisi lain, jika A1c> 1% di atas sasaran, agen yang lebih kuat seperti GLP-1 RA, TZD, SU, atau bahkan insulin harus dipertimbangkan. BIGUANIDE
• Metformin yang termasuk kelas biguanides
adalah obat yang ditoleransi dengan baik. • Efek samping umum yang terkait dengan metformin adalah intoleransi GI termasuk mual, ketidaknyamanan perut dan diare. • semua pasien dengan diabetes tipe 2 harus diobati dengan metformin sebagai terapi lini pertama. SULFONILUREA
• Sulphonylureas adalah obat anti-hiperglikemik
efektif yang menurunkan HbA1C lebih dari 1% dalam rejimen monoterapi. • The ADVANCE percobaan menggunakan Gliclazide >> strategi intensif dengan agen konvensional dapat mencapai tingkat A1C rata- rata 6,5% dengan aman tanpa peningkatan mortalitas dan tidak memiliki efek yang signifikan dalam mengurangi penyakit makrovaskular, tetapi mengurangi nefropati diabetik sebesar 20% THIAZOLIDINDION
• TZDs adalah obat lini kedua dan ketiga yang
potensial dan berhubungan dengan peningkatan risiko edema dan gagal jantung kongestif (CHF) • penelitian RECORD menunjukkan peningkatan risiko gagal jantung, hasil yang tidak meyakinkan pada efek pada MI, tetapi tidak ada peningkatan risiko secara keseluruhan dari morbiditas dan mortalitas CV Inhibitor DPP-4
• DPP4-inhibitor adalah beberapa kelas yang paling
ditoleransi dari obat anti-diabetes. • Dalam uji coba EXAMINE, lebih banyak pasien mengalami rawat inap untuk gagal jantung pada kelompok alogliptin dibandingkan dengan plasebo. • Kelompok obat ini juga terkait dengan arthralgia dan FDA telah mendaftarkan peringatan pasca pemasaran untuk nyeri sendi yang terkait dengan obat-obatan ini. GLP1 RA
• Diindikasikan sebagai injeksi SC sekali seminggu
sebagai tambahan untuk diet dan olahraga untuk meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2. Dosis awal 0,75 mg SC sekali seminggu dan dapat ditingkatkan menjadi 1,5 mg sekali seminggu untuk kontrol glikemik tambahan. • tidak dianjurkan sebagai terapi lini pertama untuk pasien yang tidak terkontrol dengan diet dan olahraga. MEGLITINIDE ANALOG
• Merupakan obat anti diabetes yang
meningkatkan sekresi insulin dari pankreas. • Pada 11 penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa golongan ini dapat menurunkan kadar HBA1C (0,1 – 0,2% dan 0,4 – 0,6 %) • Efek yang sering terjadi dari golongan ini adalah penambahan berat badan dan hypoglikemik ALPHA GLUCOSIDASE INHIBITORS
• Alpha glucosidase inhibitor merupakan obat
anti diabetik yang telah dikenal secara luas. • Mekanismenya adalah dengan menghambat absorpsi karbohidrat dari usus halus • Kerugian dari golongan ini adalah inflamatory bowel disease SGLT-2 INHIBITORS
• Merupakan obat anti diabetik yang bekerja di
ginjal dengan cara menginhibisi reabsorpsi dari glukosa >> menurunkan kadar gula darah • Pada beberapa penelitian menunjukan hasil yang positif pada angka kejadian penyakit CV • Efek samping yang sering terjadi adalah dehidrasi dan hipotensi akibat dari diuresis osmotik KEPATUHAN
• proporsi pasien yang mencapai sasaran A1c
tetap sekitar 50% selama dekade terakhir meskipun ketersediaan obat baru • Polonsky dan Henry mengusulkan bahwa alasannya menjadi lima faktor efikasi, episode hipoglikemia, kompleksitas perawatan, biaya pengobatan dan kepercayaan pada dokter. HASIL INTERMEDIET : PEMANTAUAN HARSIL BERAT BADAN • Efek pada tingkat lipid bervariasi di seluruh jenis obat, tetapi sebagian besar memberikan hasil kecil hingga sedang sekitar 5 sampai 10 mg / dL dalam low-density lipoproteins (LDL), 10 hingga 30 mg / dl dalam trigliserida (TG), dan 3 hingga 5 mg / dl dalam high-density lipoproteins (HDL). PROTEKSI JANTUNG
• Keamanan dari jantung merupakan prioritas
dalam pemberian obat anti diabetes • Dokter harus mempertimbangkan keseimbangan kadar gula darah dengan resiko penurunan gula darah akibat pemberian obat • Berdasarkan penjabaran tersebut metformin masih menjadi obat obatan pilihan pertama diabetes mellitus tipe 2 KESIMPULAN
• Tujuan utamanya adalah untuk mencapai kontrol
glikemik dengan efek samping minimal. • Metformin adalah obat lini pertama kecuali kontra indikasi. Keuntungan dan kerugian masing-masing kelas agen membantu praktisi untuk memilih opsi terbaik ketika terapi kombinasi diperlukan. • Faktor yang dipertimbangkan adalah efikasi (penurunan A1c), risiko hipoglikemia, efek pada berat badan dan efek samping lainnya, biaya, ketersediaan, komorbiditas dan frekuensi pemberian.