• Nyeri abdomen atau hematuria (mikroskopis atau makroskopis) 25% • Infeksi saluran kemih dan varikokel (lebih jarang) • Dapat terjadi hipotensi, anemia, dan demam terjadi perdarahan pada tumor. • Gejala pada saluran napas terjadi metastase pada paru Penegakkan Diagnosis Pemeriksaan Fisik • Tanda vital frekuensi nadi, frekuensi napas dan suhu adanya tanda syok atau demam • Palpasi pada abdomen massa pada salah satu atau kedua sisi abdomen • Kelainan kongenital lain, misal sindroma WAGR (tumor wilms, aniridia, kelainan genitourinari, retardasi mental) Pemeriksaan penunjang • Pemeriksaan darah lengkap • Pemeriksaan kimia klinik : fungsi ginjal dan serum elektrolit • Urinalisis • Pemeriksaan radiologi : o Ro thorax : lesi paru metastase paru o USG abdomen : umumnya dilakukan pertama kali o CT-scan abdomen o MRI abdomen • Biopsi : pemeriksaan histopatologi dengan gambaran klasik yaitu blastoma, epitel dan stroma Staging 1. Stage I : tumor terbatas pada ginjal, direseksi menyeluruh, kapsula renalis intak, tumor tidak ruptur atau dibiopsi sebelum nefrektomi, pembuluh sinus renalis tidak terlibat, tidak ada tumor pada tepi reseksi 2. Stage II : tumor direseksi secara menyeluruh, tidak terdapat pada tepi reseksi, tumor tumbuh diluar ginjal (penetrasi kapsula renalis atau keterlibatan sinus renal) 3. Stage III : terdapat sisa tumor setelah operatif terbatas pada abdomen, keterlibatan nodus limfa abdomen atau pelvis, penetrasi hingga peritoneum, tumpahan bagian tumor termasuk biopsi, kemoterapi preoperatif, reseksi lebih dari satu kali potongan 4. Stage IV : metastase hematogen 5. Stage V : tumor ginjal bilateral Diagnosis Banding • Hepatoblastoma • Neuroblastoma • Hidronefrosis • Penyakit polikistik ginjal • Mesoblastik nefroma • Karsinoma sel renal Tatalaksana • Pada kasus tumor wilms unilateral dapat dilakukan nefrektomi diikuti kemoterapi dengan atau tanpa radioterapi post-operatif
• Tumor bilateral atau stage V dapat diterapi dengan pemberian
kemoterapi 6-12 minggu sebelum nephron-spaharing surgery dengan kombinasi obat vincristine, actinomycin D dan doxorubicin Stage penyakit Operatif Kemoterapi Radioterapi Anaplastik fokal stage I-III Nefrektomi Vincristine Radioterapi lokal Anaplastik difus stage I Actinomycin-D Doxorubicin Anaplastik fokal stage IV Nefrektomi Vincristine Radioterapi lokal Anaplastik difus stage II-III Actinomycin-D Doxorubicin Dengan tambahan Siklofosfamid Etoposide carboplatin Anaplastik difus stage IV Nefrektomi diikuti Actinomycin-D Radioterapi pemberian irinotecan Doxorubicin dan vincristine Siklofosfamid Etoposide Carboplatin Komplikasi • Ginjal : dapat terjadi keganasan pada sisa ginjal terutama jika pasien diberikan radioterapi • Hepar : dapat terjadi sitotoksitas akibat kemoterapi terutama dengan pemberian dactinomisin dan radioterapi • VOD (veno-occlusive disease) terutama pada pasien dengan kemoterapi pre-operatif • CHF merupakan komplikasi doxorubicin yang paling sering prognosis • Bergantung jenis tumor dan stadium • Bentuk anaplastik prognosis lebih buruk dibanding gambaran klasik • Usia penderita semakin tua metastase lebih sering terjadi dan semakin luas prognosis semakin buruk • Dengan terapi yang ada saat ini prognosis mencapai 80-90% • Prognosis tumor bilateral mencapai 70-80%