You are on page 1of 15

INFEKSI SALURAN NAFAS

ATAS

Oleh :

DR. INDERA ISTIADI Sp THT-KL

DEPARTEMEN THT FK-UII YOGYAKARTA


INFEKSI HIDUNG
INFEKSI HIDUNG

HIDUNG LUAR (KULIT) RONGGA HIDUNG (MUKOSA)


- SELULITIS - RINITIS
- VESTIBULITIS (Infeksi, alergi, iritasi)

 Berdasar perjalanan penyakit : akut (<12 mg), kronik (>12 mg)


 Mikroorganisme : virus, bakteri non spesifik, bakteri spesifik, jamur
 Dapat disebabkan 1 mikroorganisme atau lebih
 Dapat berakibat : infeksi primer, sekunder atau multipel
INFEKSI HIDUNG LUAR
SELULITIS
 Infeksi pada jaringan dermis atau subkutan
 Sering di puncak dan batang hidung
 Akibat perluasan furunkel pada hidung
 Px : hidung bengkak, kemerahan dan sangat nyeri
 Causa : Streptokokus, Stapilokokus
 Tx : Antibiotik sistemik

VESTIBULITIS
 Infeksi pada kulit vestibulum

 Terjadi karena iritasi sekret dari rongga hidung akibat inflamasi

mukosa yg menyebabkan hipersekresi sel goblet dan kel


seromusinosa atau akibat trauma
 Tx : AB sistemik, insisi bila sudah terbentuk abses
INFEKSI RONGGA HIDUNG
RINITIS
A. Viral Rinitis
- 50 % URI : rinovirus
- 10-20 % : coronavirus
- anak : 6-10 X serangan/thn, dewasa : 2-3 X/th
- gejala : rhinorrhea,obstruksi nasi,sneezing,batuk,malaise (5-10 hr)
- STADIUM :
PRODROMAL
- menggigil, rasa panas dingin
- sakit kepala, lesu, hilang nafsu makan
- rasa gatal, panas, kering di hidung dan tenggorok
- mukosa hidung pucat dan kering
CATARRHAL
- beberapa jam kemudian, rinore seperti air, obstrusksi nasi,
berkurangnya penghidu
INFEKSI RONGGA HIDUNG……………

- mata nrocos/lakrimasi
- KU memburuk, mukosa hidung hiperemis/oedem,sekret bany
MUKUS (MUKOUS STAGE)
- terjadi setelah bbrp hari, gejala umum membeik, sekret ken
tal,penghidu membaik, resolusi dalam 1 minggu
- Patogenesa
. Causa : rhinovirus (> 100 macam dr picorna),inkub 1-2 hr
. Penularan : droplet infeksi
- Diagnosis
. Sering tidak jelas
. Catharral sbg gejala awal/ikutan dari virus berat
- DD
. Fase awal exanthema akut
. Rhinitis alergi/vasomotor
. Shipilis congenital, difteri nasal
- Pengobatan : simptomatik,bedrest,AB (infeksi sekunder)
Rinitis…………
B. BAKTERIAL RINITIS
- Simtom : obstruksi nasal, fascial paint, discharge purulen
- Causa : Streptococcus pneumoniae
Streptococcus beta-haemoliticus group A
H.Influenza
- Tx : AB, irigasi, decongestan dan analgetik

C. RINITIS ALERGIKA
- Gejala : gatal di hidung, bersin, obstruksi nasi, discharge jernih
fullness dan iritatif di kepala, kadang demam, nafsu ma
kan turun, hiposmia, dapat terjadi infeksi sekunder
MACAM :
1. Rinitis Alergika Seasonal (causa polen)
2. Rinitis Alergika Perenial
- alergi inhalan, tdk tergantung musim, alergen bisa jamur,bulu
binatang,debu rumah,tungau,tanaman ruma/hias,makanan
RINITIS……….

c. Occupational allergy
- tepung roti,rambut dan epitel,alergi bakteri dan parasit
Diagnosa :
- Anamnesa
- Sitologi sekret hidung,tes kulit intra kutan,prick,patch
- Tes provokasi dengan rinomanometri
- Tews Ig E serum dan sekresi
Tanda Lokal :
- Mukosa hidung pucat (livid)
- Stadium akut mukosa hiperemis
- Choncha oedem, discharge encer,jernih
DD : Rinitis Vasomotor, Coryza
Rinitis…………

Pengobatan :
- causal : alergen avoidance, spesific desensitization,
local/sistemik Na chromaglycat (stabilisasi
dinding sel mast)
- Simtomatik : antihistamin, steroid lokal (beclametason
dipropionat,nasal decongestan
- Operatif : polip, oedem persisten
Prognosis :
- baik, membaik dg bertambahnya usia
Komplikasi :
- alergi sinius dan tr res bawah
- polip hidung dan sinus
RINITIS…………..

RINITIS SIMPLEKS
- Penyekit virus yg paling sering
- disebut juga SELESMA atau COMMON COLD
- causa : rhinovirus (apaling sering)
myxovirus, Coxsackie virus dan virus ECHO
- sangat menular
- Gejala : panas,kering dan gatal hidung,bersin berulang-ulang,
hidung tersumbat,ingus encer disertai demam,nyeri kpl
mukosa merah dan bengkak
bila ada infeksi sekunder ingus jadi mukopurulen
- Terapi : tdk ada yg spesifik
yg penting istirahat dan obat 2 simptomatis (analgetik,
antiperetik dan drcongestan )
AB diberikan hanya bila ada infeksi sekunder olaeh bakteri
RINITIS………….

RINITIS HIPERTROFI
- konka inferior hipertrofi krn inflamasi kronis yg disebabkan oleh
infeksi bakteri primer/sekunder
- Gejala : hidung tersumbat dan akibatnya (mulut kering, nyeri kepa
la dan gangguan tidur)
sekret banyak dan mukopurulen
- Pemeriksaan :
. Konka hipertrofi (terutama inferior),permukaan berbenjol 2
. Adanya sekret mukopurulen
- Terapi :
. Tujuan untuk mengatasi faktor penyebab
. Kaustik konka dg zar kimia (nitras argenti/trikloroasetat)
kauter listrik (elektrokauterisasi)
. Luksasi konka
. Frakturisasi konka multipel
. Konkotomi partial
RINITIS…………

RINITIS ATROFI
- ditandai adanya atrofi progresif mukosa dan tulang konka
- klinis : mukosa menghasilkan sekret kental dan cepat kering shg
terbentuk krusta berbau busuk
- wanita lebih sering terkena
- pada sosek rendah dan sanitasi lingk buruk
- histopatologi : metaplasia epitel torak bersilia menjadi epitel kubik
atau epitel gepeng berlapis, silia menghilang, lap submuko
sa lebih tipis, kelenjar berdegenerasi atau atrofi
ETIOLOGI
1. Infeksi kuman spesifik
. Klebsiella Ozaena, Stafilokokus, Streptokokus, P aeruginosa
2. Defisiensi Fe
3. Defisiensi vit A
4. Sinusitis kronik
5. Kelainan hormonal
6. Penyakit kolagen
RINITIS…………

GEJALA DAN TANDA KLINIS


- nafas berbau, ingus kental berwarna hijau,krusta hijau,gangguan
penghidu, hidung tersumbat
PEMERIKSAAN :
- rongga hidung sangat lapang
- konka inferior hipotrofi atau atrofi
- sekret purulen,krusta berwarna hijau
- histopatologi
PENGOBATAN
- Konservatif : AB spektrum luas
- Operatif
RINITIS………
RINITIS DIIFTERI
- Kausa : Corynebacterium diphteriae
- bisa primer pada hidung atau sekunder dari tenggorok
- biasanya ada riwayat imunisasi yg tidak lengkap
- Gejala : demam, toksemia, limfadenitis, paralisis otot pernafasan
ingus bercampur darah, pseudomembran, krusta coklat
- Dx : pemeriksaan kuman
- Tx : ADS, Penisillin lokal dan intramuskular, isolasi pasien

RINITIS SIFILIS
- kausa : Treponema Palidum
- primer dan sekunder gejala sama dg rinitis akut lainnya
- tersier ditemukan gumma atau ulkus pd septum nasi
- px : sekret berbau dan krusta, perforasi septum
- dx pasti : mikrobiologi dan biopsi
- Tx : Penisillin dan obat cuci hidung (membersihkan krusta)
RINITIS JAMUR
- sifat invasif dan non-invasif
- non-invasif menyerupai rinolith dg inflamasi mukosa lebih berat
- rinolith merupakan bola jamur (fungus ball)
- tdk terjadi destruksi kartilago dan tulang
- tipe invasif dapat menyebabkan perforasi septum
- Dx : histopatologi, kultur
- Tx : non-invasif, mengangkat bola jamur, anti jamur sistemik/
lokal tidak diperlukan
invasif, eradikasi jamur dengan anti jamur oral/topikal

RINITIS TUBERKULOSA
- merupakan infeksi tbc ekstra pulmonar
- seiring dg peningkatan kasus tbc yg berhub dg kasus HIV
- pada hidung dpt menyebabkan perforasi septum nasi
- dx : ditemukan BTA pada sekret hidung
- Tx : anti tuberculosis dan obat cuci hidung
INFEKSI HIDUNG

You might also like