Professional Documents
Culture Documents
• Arsen adalah racun yang bekerja dalam sel secara umum. Hal
tersebut terjadi apabila arsen terikat dengan gugus sulfhidril ( -
SH), terutama yang berada dalam enzim
• Salah satu system enzim tersebut ialah kompleks piruvat
dehidrogenase yang berfungsi untuk oksidasi dekarboksilasi
piruvat menjadi Co-A dan CO2 sebelum masuk dalam siklus
TOA (tricarbocyclic acid). Dimana enzim tersebut terdiri dari
beberapa enzim dan kofaktor
• Reaksi tersebut melibatkan transasetilasi yang mengikat
koenzim A (CoA-SH) untuk membentuk asetil CoA dan
dihidrolipoil-enzim, yang mengandung dua gugus sulfhidril.
Kelompok sulfhidril sangat berperan mengikat arsen trivial
yang membentuk kelat-kelat dari dihidrofil-arsenat dapat
menghambat reoksidasi dari kelompok akibatnya bila arsen
terikat dengan system enzim, akan terjadi akumulasi asam
piruvat dalam darah.
• Karena adanya protein yang juga mengandung gugus –SH
terikat dengan As, maka hal inilah yang meneyebbkan As juga
ditemukan dalam rambut, kuku dan tulang. Karena eratnya As
bergabung dengan gugus –SH, maka arsen masih dapat
terdeteksi dalam rambut dan tulang beberapa tahun kemudian.
Mekanisme masuknya arsen dalam tubuh
FARMOKODINAMIK DAN FARMOKOKINETIK
• Toksisitas akut
a. Gastrointestinal
Gejala yang timbul berupa rasa terbakar pada tenggorokan
dan uluhati, diikuti dengan mual, muntah, nyeri abdomen, diare
dengan feses seperti air cucian beras, yang kadang-kadang
berdarah.
b. Sistem respirasi
Dapat terjadi iritasi pada saluran nafas seperti batuk,
laringitis, bronkitis ringan, dan sesak nafas, hal ini dapat terjadi
akibat pemaparan akut terhadap debu arsen. Selanjutnya
mungkin dapat terjadi edema paru akut.
c.Sistem kardiovaskuler
Manifestasinya dapat berupa hipotensi, syok hipovolemik,
ventrikular disritmia, dan congestive heart failure. Pada intoksikasi
arsen terjadi dilatasi kapiler yang mengakibatkan permeabilitas
dinding pembuluh darah meningkat dan cairan keluar ke interstisial.
Keadaan ini bisa menyebabkan hipovolemi dan hipotensi
d. Sistem saraf
Intoksikasi pada sistem saraf memberikan gejala pusing, sakit
kepala, lemah, lesu, delirium, kejang, koma, ensefalopati, dan gejala
neuropati perifer sensoris dan motoris. Gejala neuropati dapat bersifat
lambat (delayed) dan muncul 2-4 minggu setelah gejala akut.
e. Hati dan Ginjal
Dapat terjadi peningkatan enzim hepar, hematuria,
oliguria, proteinuria, renal insufisiensi dan nekrosis tubular akut,
yang akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
f. Hematologi
anemia, leucopenia, trombositopenia, dan disseminated
intravascular coagulation (DIC).
g. Kematian mendadak
• Toksisitas kronik
1. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan gejala kerusakan
hati ditandai dengan kolestasis, hiperbilirubinemia dan
peningkatan aktivitas enzim alkaline fosfatase yang disertai
dengan tingginya konsentrasi arsenik dalam urine.
2. Gangguan saraf perifer akan mulai terlihat pada fase
lanjut.Saraf kaki akanlebih parah dari pada saraf tangan ,
menyebabkan kulumpuhan pada saraf motorik dan sensorik.
Terlihat kecenderungan terjadinya ulcer (borok) dalam
saluran pencernaan, hepatitis kronis, dan sirosis
3. Pada pemeriksaan darah tepi terlihat adanya pansitopeni (sel
darah berkurang),terutama neutropeni (sel darah putih
menurun).produksi sel darah merah berhenti dan adanya
gambaran basophilic stippling. Anemia yang ada hubungannya
dengan defisiensi asam folat juga terlihat
PENCEGAHAN TERJADINYA PAPARAN ARSEN
- Tutup kepala
- Kacamata khusus
CARA MENANGGULANGI TOKSISITAS ARSEN