You are on page 1of 12

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA REMAJA
(12-17 TAHUN)

Kelompok 6
PENGERTIAN REMAJA

• Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa


• Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik,
perubahan psikologik, dan perubahan social
• Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak
ke dewasa. Bila stress, diskusikan tentang masalahnya dengan teman
sebaya dan keluarganya. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan
harga dirinya dengan memberi support penuh perhatian.
• Inilah masa yang bisa jadi cukup sulit, terutama dalam hal
membangun komunikasi dengan anak remaja.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PADA REMAJA USIA
12-17 THN (REMAJA MADYA)

Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau


banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu
mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan
dirinya, selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu
memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri,
optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya.

• Hal-hal yang terlihat pada masa remaja ini adalah :


• Tampak dan ingin mencari identitas diri.
• Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
• Timbul perasaan cinta yang mendalam.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA

Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memerhatikan berbagai


aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi
dengan anak remaja, metode berkomunikasi dengan anak remaja.
• Pada remaja, pola piker dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.
• Bila stress, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa diluar
keluarga dan terbuka terhadap perawat.
• Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya.
• Beri support penuh perhatian.
• Jangan melakukan intrupsi.
• Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran.
• Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi).
KUNCI POKOK BERKOMUNIKASI
DENGAN REMAJA

• Mendengar supaya remaja mau berbicara,


• Menerima dahulu perasaan remaja,
• Bicara supaya didengar.

Oleh sebab itu kita harus mau belajar dan berubah dalam cara
berbicara dan cara mendengar.
HAMBATAN DALAM
BERKOMUNIKASI DENGAN REMAJA

• Sikap Defensif
Sikap ini biasanya akan muncul ketika seseorang berlaku tidak jujur, menyembunyikan
sesuatu, tidak menerima, dan kehilangan sikap empati terhadap lawan bicara.

• Sikap yang Tertutup


. Sikap ini akan timbul ketika seseorang menilai pesan yang disampaikan orang lain
berdasarkan motif pribadinya.

• Tidak ada kepercayaan (Trust)


Ketika kepercayaan itu hilang, hilang pula efektivitas dari sebuah proses komunikasi.
STRATEGI DALAM BERKOMUNIKASI
DENGAN REMAJA

• Membuka pintu, yaitu ungkapan yang memungkinkan anak untuk membicarakan


lebih banyak, mendorong anak untuk anak, mendekat dan mencurahkan isi hatinya.
Dan yang penting menumbuhkan pada anak rasa diterima dan dihargai.
• Mendengar aktif yaitu kemampuan untuk menguraikan perasaan anak dengan
tepat jadi orang tua mengerti perasaan ank, yang dikirim anak lewat bahasa verbal
maupun nonverbalnya. Keuntungan dari mendengar aktif antaralain menolong anak
tidak takut terghadap perasaan (positif-negatif), mengembangkan hubungan yang
sangat erat dengan orang tua, memudahkan anak memecahkan masalahnya, dan
meninggkatkan tangungjawab anak.
• Komunikasi dengan empatik adalah “berusaha mengerti lebih dahulu, baru
dimengerti”. Dalam mendengarkan empatik, kita berusaha masuk ke dalam kerangka
pikiran dan perasaan anak remaja. Sebaga perawat kita tidak hanya mendengarkan
dengan telinga, tapi dengan mata dan hati.
TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan kepercayaan diri remaja, dengan
menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada
disamping anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara memberikan komentar tentang sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah diterima, mengingat anak sangat
suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan,
yang akan diekspresikan melalui tulisan.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ekspresi anak atau respon anak remaja terhadap pesan
dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan,
tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh
perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan negative yang menunjukkan kesan yang jelek pada anak remaja
tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dan meminta untuk menyebutkan keinginan dapat
diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran
anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui perasaan dan
pikiran anak, dengan mengajukan pada situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang
sesuai dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak
seperti penguapan perasaan nyeri, cemas, sedih, dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk
mengekspresikan perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau
lainnya dan biasa banyak dilakukan pada remaja yang jengkel, marah dan diam.
TAHAPAN DALAM KOMUNIKASI DENGAN REMAJA

Tahap Prainteraksi
• Mengumpulkan data tentag klien dengan mempelajari status atau bertanya kepada orang tua
tentang masalah yang ada.

Tahap Perkenalan
• Memberi salam dan senyum pada klien,
• melakukan validasi ,
• mencari kebenaran data yang ada,
• mengobservasi,
• memperkenalkan nama dengan tujuan, waktu dan
• menjelaskan kerahasiaan klien.
Tahap Kerja
• Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya , karena akan memberitahu tentang hal
yang kurang dimengerti dalam komunikasi.
• Menanyakan keluhan utama.
• Saat berkomunikasi dengan klien remaja, usahakan berdiskusi atau curah pendapat seperti
teman sebaya.
• Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu.
• Jaga kerahasiaan dalam komunikasi ( masa transisi dalam bersikap dewasa ).

Tahap Terminasi
• Menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil,
• memberikan reinforcement positif, tindak lanjut,kontrak, dan
• mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.
TERIMAKASIH 

You might also like