You are on page 1of 62

Asuransi

dan Reasuransi
Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG

September , 2018
Welcome!!
Dosen Luar Biasa (DLB)

SITI KALIMAH, M. Sy

Home Base :
Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


IAIN Tulungagung

081231868198 sitikalimah338@yahoo.co.id Siti Kalimah


Chapter 1
01 Perkenalan, kontrak kuliah & Peta Konsep

02 Asuransi Syariah dan Ruang Lingkupnya

03 Landasan Teori Asuransi Syariah

04 Asuransi Syariah Vs Konvensional

05 Pandangan Ulama tentang Asuransi

06 Asuransi Kerugian

07 Istilah Penting dalam Asuransi


01
Perkenalan,
Kontrak Kuliah
& Peta Konsep
Kontrak Kuliah
Perjanjian Kelas supaya perkuliahan dapat mencapai tujuan, disiplin dan pembelajaran yang maksimal

Tujuan Kuliah Bahan Bacaan

Menguasai Teori atau Referensi Utama Buku Karya


konsep Asuransi Syariah Syakir Sula, selebihnya bebas
& mengimplementasikan asal sesuai materi. Slain Buku,
pada lembaga serta bisa juga Jurnal, e-book, &
kehidupan sehari-hari. web resmi.

Penilaian Tugas-Tugas

Kriteria Penilaian dalam 1 Tugas Individu 3 paper


semester terdiri : Tugas Kelompok
Kehadiran, Keaktifan, membuat makalah u
Tugas, UTS & UAS. presentasi &diskusi

Tata Tertib
Jadwal Kuliah
Wilayah & Batas dalam
Rangkaian kegiatan
penyelenggaraan perkuliahan
perkuliahan ptm 1 sampai
baik untuk dosen maupun
ptm 16.
mahasiswa.
Referensi
Peta Konsep
Aktifitas Belajar & Rangkaian Materi Chapter 1

Perkenalan & Landasan Teori Pandangan Unsur Penting


Kontrak kuliah Ulama Asuransi
Presentasi Presentasi Presentasi
Salam Kenal &
Kelompok 1 dan Kelompok 3 & Kelompok 5 &
menyepakati
Diskusi Diskusi. Diskusi
Kontrak.

Ptm 1 Ptm 3 Ptm 5 Ptm 7

Ptm 4 Ptm 6 UTS


Ptm 2
Perbedaan Asuransi
Pengantar Tes Tulis
Syariah & Konven Kerugian
Asuransi
Close Book
Ceramah & Presentasi Presentasi
Tanya Jawab Kelompok 2 & Kelompok 4 &
Diskusi Diskusi
Asuransi Sebagai Salah Satu
Bentuk Muamalah
Islam
AKHLAK
IHSAN AHSAN ISTIHSAN Aqidah (Keya Syariah (Atur Akhlak (Etika)
kinan) an )
SYARIAH
W H Implementasi Fiqh
S M M
a Rukun Iman
a U U A
j K r Muamalah Ibadah
N B R
i N A U
a
Semua Boleh, Semua Tidak Bole
b A H H m kecuali ada lara h, kecuali ada ket
ngannya entuannya
H AQIDAH Sosial, Politik d Ekonomi: Fin
sb ansial Implementasi
IMAN MUSRIK MUNAFIK MURTAD KAFIR
Rukun Islam
Bank & Non Bank
02
Pengantar
Asuransi Syariah
Pengantar Asuransi
Selayang Pandang Asuransi Konvensional dan Syariah

Filosofi Ruang
Pengertian Landasan Sejarah
Lingkup

Definisi Dasar Hukum Alasan Hal Terkait Eksistensi di


Asuransi keberadaan Asuransi Indonesia
Hukum Positif
Konvensional Konvensional Tujuan Konvensional
Konstitusi, UU,
Risiko Hidup & Masa Belanda -
UU no 2 Thn 1992 Pertran Pemrintah Subyek
Finansial Sekarang

Syariah Hukum Syariah Obyek


Syariah Syariah
Al Qur’an, Al Hadits,
Fatwa MUI No 21 Hadits 5 perkara Jenis Usaha Awal Berdiri – saat
thn 2001 Ijma’, Qiyas dsb
sebelum 5 perkara ini
Pengertian Asuransi
Asuransi Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian :
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntung
an yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipe
rtanggungkan.

Sedangkan Asuransi Syariah


Secara Bahasa Arab -> at-ta’min (amana): memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan beb
as dr rasa takut. QS. Quraisy (106):4, yaitu “Dialah Allah yg mengamankan dari rasa ketakutan.”
Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001: Asuransi Syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) adalah usa
ha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah org/pihak melalui investasi dlm bentuk
aset dan/atau tabarru yg memberikan pola pengembalian utk menghadapi risiko tertentu.
Landasan Hukum
 Mempersiapkan masa depan: Al Hasyr:18 dan Yusuf:47-49

َ َّ ‫ت ِلغَ ٍد َوات َّقُوا‬


‫َّللا إِ َّن‬ ْ ‫س َما قَ َّد َم‬ ُ ‫َّللا َو ْلت َ ْن‬
ٌ ‫ظ ْر نَ ْف‬ َ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ‫ير ِب َما ت َ ْع َملُون‬
ٌ ‫َّللا َخ ِب‬
َ َّ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat
nya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, s
esungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
. (QS. Al Hasyr (59) : ayat 18)
 Saling menolong dan bekerja sama: Al Maidah:2 dan Al Baqarah:185

ِ ‫َوت َ َع َاونُوا َعلَى ْالبِ ِ ِّر َوالت َّ ْق َوى َوال ت َ َع َاونُوا َعلَى اإلثْ ِم َو ْالعُ ْد َو‬
‫ان‬
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan ja
ngan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.(QS Al Maidah:2)
 Saling melindungi dalam keadaan susah: Al Quraisy:4 dan Al Baqarah:126
 Bertawakal dan optimis berusaha: Al Taghaabun:11 dan Luqman:34
 Penghargaan Allah terhadap perbuatan mulia yang dilakukan manusia: Al Baqarah
261
Hadits :
 Hadits tentang aqilah (prinsip saling menanggung)
 Hadits tentang menghilangkan kesulitan seseorang.
 Hadits tentang anjuran meninggalkan ahli waris yang kaya (dengan cara mempersiapkan sej
ak dini
 Hadits tentang menghindari resiko (harus selalu bersikap waspada terlebih dahulu sebelum p
ada akhirnya bersikap tawakal)
 Hadits tentang Piagam Madinah (keharusan membayar tebusan tawanan dan uang darah pa
da aqilah) dan Hadits tentang muamalah lainnya
Ijtihad
 Fatwa Sahabat: pada masa Khalifah Umar bin Khattab dikenal adanya pembayaran diwan unt
uk pembayaran hukuman (ganti rugi) atas pembunuhan (tidak sengaja) yang dilakukan oleh s
alah seorang diantara mereka
 Ijma: ijma tentang ittifaq (kesepakatan) dalam hal aqilah yang dilakukan Khalifah Umar tidak d
ipertentangkan oleh Sahabat lain. Tidak ditentang berartiterjadi kesepakatan antar sahabat.
 Qiyas: kesiapan pembayaran kontribusi keuangan dalam aqilah sama prinsipnya dengan asur
ansi syariah
 Istihsan: kebiasaan aqilah pada suku Arab kuno bertentangan dengan hukum namun dilakuka
n untuk mencapai keadilan dan kepentingan sosial, yaitu menghindari balas dendam berdara
h yang berkelanjutan
Peraturan Baru
 Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2008: (
Penyesuaian Permodalan dan Istilah Unit S
yariah)
 Peraturan Menteri Keuangan No. 124 Tahu
n 2008: (Asuransi Kredit dan Suretyship unt
uk usaha asuransi umum syariah dilarang,
dan akan diatur tersendiri)
Peraturan Perundang-undangan  Peraturan Menteri Keuangan No. 158 Tahu
n 2008: (Penilaian surat utang negara Dan
 Undang undang No.2 Tahun 1992 tentan Dana jaminan (minimum jumlah, perluasan j
g Usaha Perasuransian enis dan penempatan di Kustodian))
 Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 199  Peraturan Ketua Bapepam LK No.Per-02/B
2 tentang Penyelenggaraan Usaha Per L/2009 Tahun 2009: (Pemisahan pencatata
asuransian, sebagaimana telah dirubah n kelompok akun Dana Tabarru’, Investasi P
dengan Peraturan Pemerintah No. 63 Ta eserta dan Dana Perusahaan;Perhitungan
hun 1992 Solvabilitas Dana Tabarru’ )
 Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 42
1, 422, 423,424 dan 426 tahun 2003
Fatwa MUI
1. Fatwa No 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

2. Fatwa No 51 / DSN-MUI / III / 2006 tentang Mudharabah Musharadar tentang A


suransi Syariah

3. Fatwa No. 52 / DSN-MUI / III / 2006 tentang Akreditasi Wakalah Bil Ujrah tenta
ng Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah

4. Fatwa No. 53 / DSN-MUI / III / 2006 tentang Perjanjian Tabarru tentang Asuran
si Syariah .

5. Fatwa No 106/DSN-MUI/X/2016 tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan Manfaat


Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah.
FILOSOFI ASURANSI
Ruang Lingkup Asuransi

TUJUAN SUBYEK OBYEK


1. Mengahadapi Resiko Konv: Penanggung (peru 1.
sahaan) dan tertang
03
Harta Benda: rumah,
mobil, emas
04
JENIS
1. Asuransi Jiwa
2. Pembayaran ganti rugi
Content Here
3. Pemberian Santunan gung (nasabah) 2. Kepentingan: proyek p 2. Asuransi Kerugian
Syariah: Antar Peserta A embangunan, perjanji 3. Asuransi Sosial
4. Kesejahteraan anggota
suransi dan perusah an kontrak 4. Reasuransi
aan sebagai pengelo 3. Keperluan Pribadi: Per
la. lindungan jiwa, penda
patandan kesehatan
Sejarah Asuransi Indonesia
• Diawali dengan semakin berkembangnya bisnis pemerintah kolonial Belanda pada sektor perke
bunan dan perdagangan. Asuransi dirasa penting untuk menjamin resiko pengiriman hasil pane
n ke negara mereka.
• Sebelum masa kemerdekaan, berdiri Asuransi kerugian pertama pada tahun 1853 oleh pemerin
tah Belanda yang bernama Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij (kebakaran dan
transportasi)
• De Nederlanden Van 1845 pada tahun 1845
• Asuransi Jiwa NILMIJ 31 Des 1859
• Asuransi Jiwa Boemi Poetra 1912 pada tahun 1912
• Setelah kemerdekaan, Hasil Nasionalisasi perusahaan Asuransi Asing: PT Asuransi Bendasray
a dan De Nederlanden Van 1845 dinasionalisasi menjadi PT Asuransi Jiwasraya. Pendirian lem
baga Asuransi seperti Asuransi Jasindo, Jasa Rahardja, Perum Taspen, Perum Asabri, Jamsost
ek.
• Asuransi Modern berdiri awal 1980-an, misalnya AIA Financial, Allianz, Avrist AXA Mandiri, CIG
NA, Prudential dan Asuransi Sinar Mas. Pada 2014 BPJS yg merupakan gabungan dari Jamso
stek dan ASKes
Perkembangan Asuransi Syariah
Dari Internasional sampai ke Indonesia

Asuransi takaful tersebut tersebar


di negara-negara sebagai berikut
:
1. Islamic Insurance Co. Ltd. S
udan (1979).
2. Islamic Arab Insurance C. Lt
d. Saudi Arabia (1979) Luxemburg
3. Dar Al-Maal Al Islami Geneva
(1983) Geneva
4. Takaful Islami Luxemburg (1 Bahrain
Bahama
983)
5. Takaful Islam Bahamas (198 Saudi Arabia
3) Sudan Brunei
6. Al-Takaful Al-Islami Bahrain ( Malaysia
1983)
7. Syarikat Takaful Malaysia SD Indonesia
N. Berhad (1984)
8. Syarikat Takaful Brunei Daru
ssalam
9. Asuransi takaful Indonesia (1
993)
Asuransi Syariah di Indonesia
Sedangkan di Indonesia diawali dengan kelahiran P
T Syarikat Takaful Indonesia pada bulan Februari tah
un 1994. Sebagai Holding Company mendirikan dua
anak perusahaan. As. Jiwa PT Asuransi Takaful Kelua
rga Ags 1994. As.Kerugian PT Asuransi Takaful Umu
m Jun 1995.
Perusahaan Asuransi syariah penuh yaitu Asuransi S
yariah Mubarakah (As.Jiwa) sedangkan cabang atau
divisi dari lembaga Asrnsi yang ada diantaranya, PT
MAA Life Insurance, PT MAA General Insurance, PT
Great Eastern Life Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta
, PT AJB Bumi Putera 1912, dan PT Asuransi Jiwa Bri
ngin Life Sejahtera. Selain itu juga cabang dari perus
ahaan asuransi besar dunia Diantaranya PT Asuransi
Allianz Life Indonesia dan PT Prudential Life Assuran
ce.
03
Landasan Teori
Asuransi Syariah
1 2 3
Tabaru’
Al Aqila At Takaful
Akad yang ditujukan
Konsep Asuransi pada
masa Rasulullah
Tolong menolong atas
dasar kebajikan
untuk memberi dengan
ikhlas tanpa imbalan. 7
Riba

4 5 6 Tambahan yang
disyaratkan atas pokok,
dan waktu
Gharar
Akad
Ketidakpastian akan Maysir
Perjanjian atau proses jumlah premi diterima, Untung-untungan
dalam transaksi dana klaim serta waktu.. Ada pihak beruntung,
muamalah dengan
tapi merugikan yang
penyerahan dan
lain
penerimaan
1. Al Aqillah (Sistem Pertanggungan)
Kebiasaan suku Arab ketika salah satu anggota suku yang terbunuh oleh a
ggota dari suku lain akan dibayar sejumlah uang darah sebagai kompensa
si oleh saudara terdekat (Aqillah) dari pembunuh.
Konsep pertama tentang asuransi. Al-’Aqila= Orang tua atau keluarga pem
bunuh menanggung beban ahli waris yang terbunuh. Kesamaan dalam Asu
ransi yakni sekelompok orang membantu untuk menanggung orang lain ya
ng tertimpa musibah.

2. At-Takaful
Tolong menolong: Saling bertanggung jaw
ab; Saling bekerjasama dan saling memba
ntu; Saling melindungi.
Dalam Asuransi syariah saling memikul risi
ko di antara sesama orang sehingga antar
a satu dengan yang lainnya menjadi pena
nggung atas risiko yang satu dan yang lain
nya
3. Tabarru’
Sumbangan, hibah, dana kebaji
kan atau derma. memberikan d
ana kebajikan dengan niat ikhla
s dengan tujuan saling memba
ntu diantara sesama peserta ta
kaful (asuransi syariah) apabila
ada diantaranya yang mendapa
t musibah.
4. Aqad
perikatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih tidak
dianggap sah apabila tidak sejalan dengan kehendak sy
ara’ sampai terjadinya perpindahan pemilikan dari satu
pihak (yang melakukan ijab) kepada pihak yang lain (ya
ng menyatakan qabul). Kejelasan akad merupakan prins
ip dalam bermuamalah. Akad asuransi konvensional tida
k jelas karena merupakan akad jual beli namun tidak ter
penuhi syarat dan rukunnya.
5. Gharar
Ketidakjelasan dalam Asuransi meliputi berapa ju
mlah premi yang harus dibayar, sedangkan nomin
al klaim sudah ditetapkan. Waktu atau periode perj
anjian sampai klaim yang tidak diketahui.
6. Maisir
Judi/untung-untungan. Satu pihak mendapat untung dan
pihak lain merugi. Jika Asuransi klaim di tahun awal mak
a perusahaan merugi dan nasabah diuntungkan karena
jumlah premi yang masuk masih minimal. Jika asuransi
klaim di tahun akhir maka yang diuntungkan perusahaa
n dan nasabah merugi karena premi terkumpul cukup b
anyak untuk dikelola perusahaan.
7. Riba
Tambahan atas pokok yang disyaratkan di
depan. Penentuan hasil pendapatan yang d
ilakukan di muka atas besaran suku bunga
yang telah ditetapkan bersifat fixed.
04
Perbedaan
Asuransi Syariah
& Konvensional
Kriteria Perbedaan

Kon Sumber
Asal Unsur Pengawas
Hukum Magrib
sep 1 Usul 2
3 4 5
Visi
Misi
Perjanjian
Solusi Pengelola Investasi Status 16
Risiko an Dana Dana
6 7 8 9 10

Sistem
Unsur Loading Dana Akuntansi Profit
Premi 11 12 Klaim
13 14 15
1. Konsep
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pih
ak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggu
Konvensional ng, dengan menerima premi asuransi, untuk memb
erikan pergantian kepada tertanggung

Sekumpulan orang yang saling membantu,


saling menjamin, dan bekerja sama, dengan
Syariah cara masing-masing mengeluarkan dana
tabarru’

2. Asal Usul
Dari Masyarakat Babilonia 4000-3000 SM, dikenal
dengan perjanjian Hamurabi. Dan tahun 1668 berdiri Konvensional
Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi
konvensional
Dari kebiasaan suku Arab jauh sebelum Islam datang (Al
Aqilah). Kemudian disahkan oleh Rasulullah menjadi hukum Syariah
Islam, bahkan telah tertuang dalam konstitusi pertama di dunia
(konstitusi Madina) yang dibuat langsung Rasulullah
Lanjutan Perbedaan....

Bersumber dari pikiran manusia dan


kebudayaan. Berdasarkan hukum Sarat unsur Magrib,
positif, hukum alami, dan contoh sehingga tidak selaras
Dilakukan oleh
sebelumnya dengan syariat Islam
Pemerintah secara
umum seperti oleh OJK.
Sumber Hukum Unsur MAGRIB
3 Asuransi Konven Asuransi Konven
Pengawas
4 Asuransi Konven
Sumber Hukum
Asuransi Syariah
Unsur Magrib 5
Asuransi Syariah Pengawas
Bersumber dari wahyu Asuransi Syariah
Diusahakan, dihindari,
Ilahi. Sumber hukum kalaupun ada
dalam syariat Islam yaitu diminimalisir sehingga Selain Pemerintah, juga
Al Qu’ran, Al Hadits, Bersih dari praktek terdapat DPS yang khusus
ijma’, fatwa Sahabat, maisir, gharar, dan riba mengawasi pelaksanaan
qiyas dsb Syariat dalam lembaga
Lanjutan Perbedaan...

Perjanjian / Akad 6 7 Penanganan Risiko


Konvensional Syariah

Perjanjian saling Akad Tabaru’ (Hibah)


mengganti, &
pertukaran, Akad Tijarah (Mudhar
Jual beli abah, Wadiah, Wakal
ah dsb)
Lanjutan Perbedaan....
8 Pengelolaan Dana Investasi 9
Konvensional Syariah Konvensional Syariah

Terdapat pemisahan Dapat melakukan


dana pada produk Bebas investasi sesuai
Tidak ada saving (life) yaitu melakukan perundang-
pemisahan dana tabarru’ dan investasi dalam undangan, aman
dana yang dana peserta, batas ketentuan serta
berakibat sehingga tidak perundang- menguntungkan
terjadinya mengenal istilah undangan sepanjang tidak
dana hangus dana hangus. dengan bertentangan
(untuk Sedangkan untuk mempertimbang dengan prinsip
produk term general kan Aman dan syariah, bebas dari
saving life) insurance semuanya menguntungkan. riba, dan tempat-
bersifat tabarru’ tempat investasi
yang terlarang.
Lanjutan Perbedaan....

Syariah Premi KOnvensional

Dana yang terkumpul dari Unsur premi terdiri dari tabel


peserta dalam bentuk iuran 10 mortalita, bunga, dan biaya
atau kontribusi merupakan asuransi.

Kepemilikan Dana

Unsur Premi
milik peserta. Asuransi
syariah hanya sebagai
pemegang amanah dalam
mengelola dana tersebut
11
Konvensional Kontribusi, Syariah
Iuran atau kontribusi terdiri dari
Dana yang terkumpul dari premi unsur tabarru’ dan tabungan
peserta seluruhnya menjadi mili (yang tidak mengandung unsur
k perusahaan. Perusahaan beb riba). Tabarru’ juga dihitung dari
as menggunakan dan menginve tabel mortalita, tetapi tanpa
stasikan kemana saja perhitungan bunga teknik
Term Konvensional Syariah
Loading Cukup besar hingga dapat menyerap Loading sebagian asuransi syariah tidak dibebankan
(komisi premi tahun pertama dan kedua. pada peserta tapi dari dana pemegang saham.
Agen) Karena itu, nilai tunai tahun pertama Namun sebagian lainnya mengembalikan 20-30%
dan kedua biasanya belum ada dari premi tahun pertama. Dengan demikian nilai
12 (hangus) premi tahun pertama sudah terbentuk
Sumber Dari rekening perusahaan, sebagai Dari rekening tabarru’, yaitu peserta saling
pemba- konsekuensi penanggung terhadap menanggung. Jika salah satu peserta mendapat
yaran tertanggung. Bisnis semata musibah maka peserta lainnya ikut menanggung
klaim 13 bersama resiko
Sistem accrual basis, mengakui terjadinya
cash basis, yaitu mengakui apa yang benar-benar
akuntansi peristiwa/keadaan non kas. misalnya
telah ada. Sedangkan accrual basis dianggap
pendapatan, peningkatan aset,
14 expenses, liabilities dalam jumlah
bertentangan dengan syariah karena mengakui
adanya pendapatan, harta, beban, atau utang yang
tertentu yang baru akan diterima dalam
akan terjadi di kemudian hari
waktu yang akan datang
Keuntung Diperoleh dari surplus underwriting, Diperoleh dari surplus underwriting, komisi
an (profit) komisi reasuransi, dan hasil investasi reasuransi, dan hasil investasi, bukan seluruhnya
seluruhnya adalah keuntungan milik perusahaan namun dilakukan dengan bagi hasil
15 perusahaan dengan peserta
Misi Secara garis besar mempunyai misi Misi aqidah, ibadah (ta’awun), ekonomi, dan
16
05
Pandangan
Ulama tentang
Asuransi
Pandangan Ulama Tentang Asuransi
Pendapat Ullama tentang Asuransi, mulai dari Internasional sampai Indonesia – Klasik sampai Kontemporer

Meletakkan Halal Haram Fatwa Keuangan


pada tempatnya Konsep Asuransi Kontemporer
Mengharamkan Menghalalkan dalam Fiqh klasik
Ulama dan Ulama dan Halal diimplementasikan Halal Haram
alasannya. alasannya. Istilah2 yang Keuangan
dalam praktik sedang selaras dengan
Haram dihindari atau Modern oleh
konsep Asuransi Ulama
dihilangkan. dalam Fiqh Klasik. Kontemporer
Ulama’ Yang Mengharamkan Asuransi
Kesatuan Pendapat:
1. Syaikh Ibnu Abidin Asuransi Konvensional hukumnya Haram
dari Mazhab Hanafi.
2. Sheikh Muhammad al
dikarenakan:
Ghazali, Mesir. 1. Asuransi mengandung unsur perjudian yang dil
3. Syekh Muhammad arang di dalam Islam.
Yusuf Al Qaradhawi. 2. Asuransi mengandung unsur ketidakpastian.
4. Syekh Abu Zahro,
Mesir. 3. Asuransi mengandung unsur riba.
5. Dr Muhammad 4. Asuransi termasuk jual beli atau tukar-menukar
Muslehudin, London. mata uang tidak secara tunai.
6. Prof. Dr Wahbah
Zuhaili, Syria.
5. Asuransi objek bisnisnya digantungkan pada hid
7. Muktamar, Ulama up matinya seseorang (mendahului takdir Allah)
Fiqh Dunia, MUI. 6. Asuransi mengandung unsur eksploitasi yang b
ersifat menekan.
7. Asuransi dengan orientasi bisnis (profit)
Ulama’ Yang menghalalkan Asuransi
Kesatuan Pendapat, Ulama’ yang membo
lehkan Asuransi :
1. Syaikh Abdur Rahm
an Isa, Mesir. 1. Tidak terdapat nash Al Quran atau Hadits yan
2. Prof Dr Muhammad g melarang asuransi
Yusuf Musa, Mesir.
3. Prof Dr Muhammad
2. Dalam asuransi terdapat kesepakatan dan ke
al Bahi, Mesir. relaan antara kedua belah pihak
4. Syaikh Muhammad 3. Asuransi menguntungkan kedua belah pihak
Dasuki 4. Asuransi mengandung kepentingan umum, s
5. Syekh Muhammad A ebab premi yang terkumpul dapat diinvestasi
hmad kan dalam kegiatan pembangunan
6. Syaikh Muhammad a 5. Asuransi termasuk akad mudharabah antara
l Madni.
7. Prof Mustafa Ahmad
pemegang polis dengan perusahaan asuransi
az Zarqa 6. Asuransi termasuk syirkah at-ta’awuniyah (us
aha bersama yang didasarkan pada prinsip to
long-menolong)
Meletakkan Yang Halal dan yang Haram pada tempatnya
• Konsep dan sistem asuransi, Asuransi diperbolehkan dalam konsep ta’awun
memperbaiki dan mengganti akibat-akibat peristiwa yang terjadi. Tetapi tidak dip
erbolehkan ketika hal itu dijalankan tidak sesuai dengan prinsip syariat.
• Kontrak-kontrak yang digunakan dalam sistem operasional asuransi.
Konvensional tidak terlepas dari praktik-praktik gharar, maisir dan riba. Asuransi
syariah meminimalisir / menghilangkan gharar, maisir dan riba dengan prinsip
takafuli, hibah dan akad mudharabah.
• Konsep asuransi yang disyariatkan Islam untuk mewujudkan ta’awun, tadha
mun, atau takaful merupakan konsep asuransi yang dilakukan dengan cara dim
ana di dalamnya terdapat “akad tabarru”.
• Adanya tujuan dan maksud serta perencanaan yang baik sesuai syariat dica
pai dan diwujudkan dengan cara dan jalan yang tidak diharamkan.
• Konsep asuransi yang ideal menurut kaidah-kaidah hukum Islam adalah as
uransi yang dikelola dengan konsep antara sambil terus melakukan pengkajian d
an perbaikan menuju konsep asuransi yang ideal.
Fatwa Keuangan Kontemporer
Fatwa Seputar Bunga Pinjaman dan Bunga Bunga, Deposito, Investasi, produktif, konsumti
f serta zakat dari harta terkait riba adalah HAR
Bank AM
Sertifikat Invesasi dan tabungan telah ditetapkan bunga
Fatwa-fatwa Syariah Yang Mengharamkan fixed & jangka aktu adalah HARAM. Tdk dpt digunakan
untuk kepentingan ibadah, tapi dapat digunakan untuk
Serifikat, Investasi, Dan Tabungan Bank
kepentingan atau fasilitas umum.

Jual beli cash dengan cicilan adalah boleh, jual beli denga
n syarat (kredit) boleh asal halal, diskon dalam pelunasan
Fatwa – Fatwa Dalam Transaksi Jual Beli utang sebelum jatuh tempo adalah boleh, membeli barang
dengan cicilan dan dijual dengan cash juga diperbolehkan.

Asuransi konven haram selama ada asuransi syariah.


Fatwa Seputar Bentuk-bentuk Asuransi Namun jika tidak ada versi syariah maka diperbolehkan
Modern sepanjang tidak ada unsur penipuan dan kecurangan.
Bekerja di Institusi Ribawi adalah haram aapun terkait Rib
a adalah Haram Hukumnya. Kecuali satpam, OB, Cleanin
Fatwa Tentang Bekerja Dan Para Pekerja g Servis. Non Muslim diperbolehkan bekerja di lembaga sy
Di Institusi Ribawi ariah. Wanita karir diperbolehkan sepanjang tidak menimb
ulkan fitnah laki-laki &wanita, dan sebatas kepentingannya
bukan suatu keharusan.
06
Asuransi
Kerugian
Asuransi Kerugian (General Insurance)

Konsep Operasional Asuransi


01
Kerugian

02 Prinsip-Prinsip Asuransi
-40
03 Mekanisme Pengelolaan dana

04 Mega Risk & Simple Risk

05 Asuransi Kerugian di Indonesia


A. Sistem Operasional Asuransi Kerugian
dalam mengeliminir Magrib
Asuransi kerugian adalah Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertang
gung atas risiko barang miliknya karena telah hilang nilai pakainya, berkurang n
ilainya atau kehilangan keuntungan atas barang tersebut.
Asuransi merupakan lembaga yang mengelola risiko untuk keberlangsungan hi
dup perusahaan. Berikut mekanisme manajemen risiko:
Manajemen Jenis Risiko dibedakan menjadi
Risiko
1. R.Murni:kerugian
Mengidentifi
2. R.Spekulatif: bisa untung bis
Mengevalua
kasi Risiko-
si Risiko Mengendalika a rugi
risiko yang
mungkin
beserta n risiko 3. R.Individu:terjadi dikehidupa
dampaknya
terjadi
n sehari-hari. Dibagi menjadi
Fisik tiga, R.Pribadi, R.Harta dan
(dihilangkan Finansial
, (ditahan/ R.Tanggung Gugat
diminimalisi ditransfer)
Konsep Takaful & Akad
KONSEP Takaful dalam Asuransi Syariah diwujudkan dalam kontribusi a
ntar peserta untuk membagi risiko peserta yang terkena musibah. Penet
apan kontribusi yang disebut dana kebajikan atau dana tabaru’ disepakat
i di awal. Jika peserta mengalami musibah (klaim atas risiko yang terjadi)
maka diberikan Santunan dari dana tabaru’ yang terkumpul. Jika terdapa
t Surplus maka akan dikembalikan sebagian pada peserta sesuai mekan
isme mudharabah.
Dalam Asuransi Kerugian, perjanjian atau akad yang mendasari adalah
akad Tabaru’. Dalam Fatwa MUI yang mengatur ketentuan akad dalam A
suransi Syariah yakni akad tabaru’ dan akad tijarah. Akad tijarah dapat b
erubah menjadi akad tabaru’ jika para pihak merelakan hak mereka. Na
mun akad Tabaru’ tidak dapat dirubah menjadi akad tijarah.
Prinsip-prinsip Asuransi Kerugian
• Prinsip Berserah Diri dan Ikhtiar
manusia diwajiban untuk memanfaatkan sumber daya (alam, harta, dsb)
yang telah dititipkan untuk mendapatkan kemaslahatan tetapi dilarang unt
uk mengambil risiko yang melebihi kemampuan yang wajar untuk mengat
asi risiko tersebut dengan menyerahkannya kepada Allah SWT.
• Tolong menolong (Ta‘awun)
Prinsip yang paling utama dalam konsep asuransi syariah adalah prinsip t
olong-menolong. Ini adalah bentuk solusi bagi mekanisme operasional unt
uk asuransi syariah dengan adanya dana tabaru’.
• Bertanggung Jawab
Setiap muslim merasa bertanggung jawab terhadap saudaranya bila ia diti
mpa musibah. Selain itu mewujudkan perekonomian yang adil merupakan
tanggung jawab sesama muslim.
• Kerja Sama
Islam adalah agama jama‘i, artinya banyak hal mesti dikerjakan secara be
rsama. Tanpa kebersamaan, sangat tipis kemungkinan diraihnya kesukse
• Berbagi Kesusahan
Dalam prinsip dasar tadhamun islami menyatakan bahwa yang kuat menjadi pelindung yang le
mah, orang kaya melindungi orang miskin, pemerintah menjadi pelindung terhadap kesejahtera
an dan keamanan rakyatnya
• Kepentingan yang terasuransikan (Insurable Interest)
pihak yang ingin mengasuransikan suatu objek pertanggungan seperti rumah tinggal, stok bara
ng dagangan, atau lainnya harus mempunyai kepentingan atas objek tersebut
• Itikad baik (Utmost Good Faith)
Kedua belah pihak yang melakukan kontrak asuransi, baik pihak yang mengajukan objek untuk
dipertanggungkan (peserta) maupun perusahaan asuransi (pengelola), harus menerapkan prins
ip itikad baik yang direpresentasikan dengan keterbukaan (disclosure) atas semua informasi me
ngenai pertanggungan. Pihak tertanggung (peserta) harus memberikan semua informasi yang
material, baik diminta maupun tidak.
• Indemnity (Ganti Rugi)
Penanggung mengganti kerugian yang nyata diderita tertanggung, dan tidak lebih besar daripa
da kerugian itu, batas tertinggi kewajiban penanggung berdasarkan prinsip ini adalah memulihk
an tertanggung pada posisi ekonomi yang sama dengan posisinya sebelum terjadi kerugian. Ha
l ini bisa berarti jumlah yang tercantum dalam polis bukanlah merupakan jumlah yang harus dib
ayarkan, tetapi menyatakan batas maksimum.
• Penyebab Dominan (Proximate Cause)
Penyebab merupakan rantai yang tidak terputus dengan peristiwa yang menimbulka
n kerugian. Apabila terjadi penyebab lain yang menyebabkan rantai sebab-akibat ter
putus, dan sebab baru dominan terhadap terjadinya kerugian, maka polis akan meng
anggap penyebab baru ini adalah penyebab terjadinya kerugian. Kerugian bisa dijam
in jika penyebab dari kejadian tersebut dijamin atau tidak dikecualikan dengan polis.
• Subrogasi (Subrogation )
Subrogasi pada prinsipnya merupakan hak menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Pihak ketiga akan tet
ap memberi ganti rugi kepada tertanggung, dan pihak Asuransi mengganti kekurang
annya. Karena tertanggung tidak mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari
kerugian yang dideritanya.
• Kontribusi (Contribution)
suatu bentuk kerjasama mutual di mana tiap-tiap peserta memberikan kontribusi dan
a kepada suatu perusahaan dan peserta tersebut berhak memperoleh kompensasi a
tas kontribusinya tersebut berdasarkan besarnya saham (premi) yang ia miliki (bayar
kan).
Mekanisme Pengelolaan Dana
•Perusahaan sebagai pemegang amanah
–Perusahaan asuransi diberi kepercayaan nasabah untuk mengelola premi, mengembangk
an dengan jalan halal dan memberikan santunan kepada yang mengalami musibah sesuai
dengan akta perjanjian
•Bagi hasil surplus underwriting
– Bagi hasil yang diperoleh dari surplus underwriting yang dibagi secara proporsional a
ntara peserta dengan pengelola dengan nisbah yang telah ditetapkan sebelumnya
•Bagi hasil investasi
– Bagi hasil yang diperoleh secara proporsional berdasarkan nisbah bagi hasil yang tel
ah ditentukan, baik dari hasil investasi dana rekening tabungan peserta maupun dana
dari rekening tabarru’
•Dana pemegang saham
– Dana yang disiapkan oleh para pemegang saham sebagai modal setor bagi perusaha
a, baik pada tahap awal berdirinya perusahaan maupun penambahan dan setelah per
usahaan berjalan, beserta hasil investasi atas dana tersebut.
•Loading (kontribusi Biaya)
– Kontribusi biaya yang dibebankan kepada peserta, yang diambil dari premi tahun pert
ama. Biaya ini digunakan untuk komisi agen da biaya penagihan (incaso), besarnya 2
0% - 30%.
DESKRIPSI MEKANISME PENGELOLAAN DANA
• Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah (bagi
hasil) antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta).
• Kumpulan dana tersebut kemudian diinvestasikan secara syariah ke
bank syariah maupun ke investasi syariah lainnya,
• Kemudian dikurangi biaya-biaya operasional (seperti klaim, reasura
nsi, komisi broker, dll).
• Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi hasil antara mudharib (pe
ngelola) dan shahibul mal (peserta) sesuai dengan skim bagi hasil y
ang telah ditentukan sebelumnya.
Mekanisme Pengelolaan Dana
• produk-produk kerugian dimana tingkat resikonya sangat tinggi, sehingga
umumnya melebihi kapasitas reasuransi perusahaan dan stuktur perhitungan
teknisnya cukup rumit (complicated) Misalnya:
• Takaful Kebakaran (Industrial Risk):pabrik, pengilangan, pergudangan
Mega • T.Rekayasa (Engineering insurence): akibat pembangunan beserta alat berat,
pemasangan konstruksi baja/mesin.
Risk • T.Pengangkutan (Cargo Insurence):pengiriman barang meliputi darat, laut
dan udara
• T.Surety Bond: ganti rugi atas menjalankan kontrak baik pada pemilik proyek
maupun pelaksana.
• T. Rangka kapal (Marine Hull):kerusakan pada rangka dan mesin kapal
• T.Energi (Oil&Gas): pekerjaan pengeboran minyak dan gas di darat maupun
lepas pantai
• jenis-jenis produk asuransi kerugian yang tingkat resiko dan perhitungan
• T. Tanggung
secara teknis Gugat:ganti rugi kepada pihak
dalam produk-produknya lainrederhana
relative karena keberadaan
dan resiko peserta,
standart
hartanya maupun kegiatan usahanya.
tanpa perluasan jaminan.Umumnya jumlah penutupan masih di bawah OR
Simple perusahaan sehingga survei risiko tidak mutlak diperlukan. Misalnya;
• Takaful Kebakaran:akibat percikan api, sambaran petir, ledakan dan
Risk kejatuhan pesawat
• Takaful Kendaraan Bermotor: kecelakaan partial &total loss, pencurian,
kerusuhan, ganti rugi pihak lain dsb
• T.Kecelakaan diri:mulai dari biaya pengobatan sampai santunan meninggal
Asuransi Umum Di Indonesia
Asuransi Umum Syariah Unit Syariah Asuransi Umum

3 23

1995

2010

2015
07
Unsur Penting
Asuransi
Proses Penting
dalam
Asuransi Syariah
Perlu dicermati Kebutuhan
akan manfaat yang akan
diperjanjikan, pengajuan
pembuatan Asuransi, proses
seleksi risiko oleh perusahaan,
Surat Perjanjian yang telah
disetujui, Kontribusi yang harus
dibayar beserta metode
pembayarannya, serta proses
pengajuan santunan ketika
musibah terjadi pada peserta.
Pada asuransi syariah peran underwrit
Definisi er dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mempertimbangkan risiko yang di
UnderWriting
ajukan.
2. Memutuskan untuk menerima ata
Underwriting adalah proses pe u tidak resiko-resiko tersebut.
ngelolaan asuransi syariah dal 3. Menentukan syarat, ketentuan, da
am mempertimbangkan dan m n lingkup ganti rugi.
enentukan apakah akan mener 4. Mengenakan biaya upah pada da
ima partisipasi ganti rugi yang na kontribusi peserta.
dibuat pemohon dan menentuk 5. Mengamankan margin profit.
an syarat-syarat yang akan dia
jukan. Peran
.
Underwriter
U 1. Pada awalnya, tiap calon tertangg

Prinsip Underwriting
F n ung dianggap mempunyai resiko
standar.
Prinsip-prinsip fundamental ter
tentu dan faktor-faktor yang m

i d 2. Melalui proses underwriting, asum engatur seleksi yang logis dan


si ini dapat diterima atau ditolak. prosedur klasifikasi adalah se
e bagai berikut:
l r
3. Setelah underwriter meneliti keter
angan (bukti) kelayakan asuransi 1. Kelompok Standar (The
(evidence of insurability) calon tert Standar Group)
o w anggung, adanya beberapa faktor 2. Kelompok di bawah stan
tertentu dapat menyebabkan und dar (The Substandard G
s r erwriter memodifikasi nilai tingkat roup)
mortalitas standar (standard mort
i 3. Keadilan di antara peser
o t
ality rating), baik dengan:
4. Menambah (debit), menandai mor
ta (Equity among partici
pants)
talitas antisipasi lebih tinggi,atau
f i 5. mengurangi (kredit), menandai m
4. Pengenalan pokok asu
msi Mortalitas

i n ortalitas antisipasi lebih rendah.

g
S Jika taksiran mortalitas calon peserta asuransi ber
R
E ada dekat dengan kelas resiko mortalitas stand
I ar, ia akan dimasukkan kelas resiko standar. Ji
L ka mortalitas antisipasi calon peserta cukup tin
S
E ggi di atas standar, ia akan ditempatkan dalam
I kelas resiko substandar. Jika mortalitas antisip
K
K asinya cukup rendah di bawah standar, ia akan
S dimasukkan ke dalam kelompok kelas preferre
O
I d atau super standar.
Jenis Risiko Yang Berpengaruh :
R
1. Increasing risk (risiko menarik). Misalnya, besarnya
risiko akan bertambah berat sesuai kenaikan umur E
calon tertanggung.
S
2. Risiko yang tinggi di alami pada tahun-tahun
pertama polis. Makin lama polis berjalan, risikonya U
semakin menurun.
3. Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap).
L
Pada jenis ini risiko tambahan berada pada tingkat T
yang tetap selama masa pertanggungan.
Perjanjian Asuransi (Polis)
Insert the title of your subtitle Here

Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat


perjanjian antara pihak yang mengadakan perjanjian
asuransi. Polis memegang peranan penting dalam
menjaga konsistensi pertanggungjawaban baik pihak
penanggung maupun tertanggung.

Persyaratan Polis
Kondisi obyek yang tidak
sesuai & meningkatkan
risiko berakibat batal polis
Perjanjian Asuransi
Pengecualian
Pernyataan sepakat
anatara nasabah Hal yang tidak dicover
Deklarasi oleh manfaat Asuransi
&perusahaan beserta
Data pertanggungan: para hak dan kewajiban
pihak, Tanggal & jangka terkait.
waktu, premi, Santunan.
Premi / Kontribusi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak pen
anggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara perio
dik. Jumlah premi sangat tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan t
inggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan.
Konvensional Syariah

Premi asuransi syariah yang Pada asuransi konvensional, premi


dibayarkan tertanggung kepada diterima perusahaan bisa digunakan sebagai
penanggung dengan dua unsur, yaitu biaya/ loading dalam bentuk pembayaran
unsur tabungan dan unsur tabarru. komisi agen, biaya administrasi, biaya
Penentuan tarif didasarkan pada tiga reasuransi, biaya cetak polis, dan lain
faktor, yaitu tabel mortalitas, asumsi sebagainya sehingga nasabah/ peserta tidak
bagi hasil (mudharabah), dan biaya- mempunyai nilai tunai pada tahun pertama
biaya asuransi yang adil dan tidak ikut asuransi. Penetnuan besaran tarif premi
mendzalimi peserta. ditentukan oleh tiga faktor, yaitu tabel
mortalitas, penerimaan bunga, dan biaya-
biaya asuransi.
Cuti Premi adalah salah satu fitur dalam polis Anda di mana Anda dapat sem Cuti Premi
entara berhenti membayar premi, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
hanya diambil dalam kondisi darurat
yang berlaku, seperti antara lain, usia polis Anda sudah di atas 2 (dua) tahun dan dalam periode waktu yang tidak
, dan Anda telah secara konsisten membayar seluruh premi pada periode du panjang,
a tahun tersebut, serta polis Anda memiliki nilai tunai yang cukup untuk mem karena penggunaan Cuti Premi dala
bayar biaya asuransi dan administrasi. m waktu lama akan mengakibatkan
nilai tunai habis dan polis menjadi b
atal.

Mekanisme Adapun Cara pembayaran bisa dipilih tentang opsi yang


ditawarkan oleh perusahaan misalnya:
Pembayaran Premi 1. Auto debit Kartu Kredit atau Kartu Debit
2. Tranfer melalui ATM
Dalam pembayaran Kontribusi telah disepakati 3. Internet Banking
dalam polis baik jumlah maupun waktu 4. Mobile Banking
pembayarannya. Terkait Jumlah dalam bentuk 5. Teller Bank
rupiah atau USD yang tertera nominal nya. 6. Loket Kantor POS
Sedang jangka waktu bisa disepakati dengan 7. Loket Pegadaian
pilihan bulanan, tri wulan, semesteran atau
tahunan. Jumlah premi yang harus di bayar tidak
8. Gerai Indomaret
bertambah terkait waktu yang di pilih.
KLAIM
Jenis kerugian pada klaim
1. Kerugian Seluruhnya (Total Loss).
Kerugian seluruhnya berarti objek
yang dipertanggungkan secara te
knis atau nyata rusak seluruhnya.
2. Kerugian Sebagian (Partial Loss)
Kerugian sebagian adalah semua
kerusakan yang tidak masuk kate Pengertian Klaim
gori kerugian seluruhnya. Klaim adalah proses pengajuan oleh pese
3. Keruguan Pihak Ketiga rta untuk mendapatkan uang pertanggung
Kerugian pihak ketiga berarti keru an setelah tertanggung melaksanakan sel
gian yang dialami oleh pihak ketig
a yang terjadi akibat tindakan yan
uruh kewajibannya kepada penanggung, y
g dilakukan tertanggung. aitu berupa penyelesaian pembayaran pre
mi sesuai dengan kesepakatan sebelumn
ya.
Proses Klaim
Prosedur penyelesaian klaim baik asuransi kerugian syariah
maupun konvensional hampir sama, kecuali dalam hal
Penggantian Kerugian kecepatan dan kejujuran dalam menilai klaim.
Cara penggantian Kerugia Prosedurnya adalah:
n atau kerusakan mengacu 1. Pengajuan klaim, Pemberitahuan terjadinya resiko
pada kondisi dan kesepaka 2. Pengisian bukti klaim secara lengkap,
tan yang tertulis dalam poli 3. Penyelidikan klaim dan jika sudah sesuai maka klaim
s. Yaitu, pemeliharaan cara akan segera dicairkan yakni penggantian sesuai polis
penggantian yang ada pad Prosedur Klaim Recovery Klaim
a penanggung apakah aka
Asuransi menganut prinsip indemnity, yaitu, tertanggung
n mengganti dengan uang t tidak dimungkinkan menerima keuntungan akibat
unai, memperbaiki, atau m terjadinya suatu peristiwa. Oleh karenanya, sisa barang
embangun ulang obyek ya yang mengalami kerugian, setelah mendapat
ng mengalami kerusakan. penggantian dari penanggung, menjadi hak sepenuhnya
pihak penanggung. Termasuk pula tuntutan hukum yang
dimiliki oleh tertanggung kepada pihak ketiga, jika
kerugian terjadi akibat perbuatan pihak ketiga.
Thanks you

Prepare to Your Examination


In Middle Semester

You might also like