Professional Documents
Culture Documents
dan Reasuransi
Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
September , 2018
Welcome!!
Dosen Luar Biasa (DLB)
SITI KALIMAH, M. Sy
Home Base :
Jurusan Perbankan Syariah
06 Asuransi Kerugian
Penilaian Tugas-Tugas
Tata Tertib
Jadwal Kuliah
Wilayah & Batas dalam
Rangkaian kegiatan
penyelenggaraan perkuliahan
perkuliahan ptm 1 sampai
baik untuk dosen maupun
ptm 16.
mahasiswa.
Referensi
Peta Konsep
Aktifitas Belajar & Rangkaian Materi Chapter 1
Filosofi Ruang
Pengertian Landasan Sejarah
Lingkup
ِ َوت َ َع َاونُوا َعلَى ْالبِ ِ ِّر َوالت َّ ْق َوى َوال ت َ َع َاونُوا َعلَى اإلثْ ِم َو ْالعُ ْد َو
ان
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan ja
ngan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.(QS Al Maidah:2)
Saling melindungi dalam keadaan susah: Al Quraisy:4 dan Al Baqarah:126
Bertawakal dan optimis berusaha: Al Taghaabun:11 dan Luqman:34
Penghargaan Allah terhadap perbuatan mulia yang dilakukan manusia: Al Baqarah
261
Hadits :
Hadits tentang aqilah (prinsip saling menanggung)
Hadits tentang menghilangkan kesulitan seseorang.
Hadits tentang anjuran meninggalkan ahli waris yang kaya (dengan cara mempersiapkan sej
ak dini
Hadits tentang menghindari resiko (harus selalu bersikap waspada terlebih dahulu sebelum p
ada akhirnya bersikap tawakal)
Hadits tentang Piagam Madinah (keharusan membayar tebusan tawanan dan uang darah pa
da aqilah) dan Hadits tentang muamalah lainnya
Ijtihad
Fatwa Sahabat: pada masa Khalifah Umar bin Khattab dikenal adanya pembayaran diwan unt
uk pembayaran hukuman (ganti rugi) atas pembunuhan (tidak sengaja) yang dilakukan oleh s
alah seorang diantara mereka
Ijma: ijma tentang ittifaq (kesepakatan) dalam hal aqilah yang dilakukan Khalifah Umar tidak d
ipertentangkan oleh Sahabat lain. Tidak ditentang berartiterjadi kesepakatan antar sahabat.
Qiyas: kesiapan pembayaran kontribusi keuangan dalam aqilah sama prinsipnya dengan asur
ansi syariah
Istihsan: kebiasaan aqilah pada suku Arab kuno bertentangan dengan hukum namun dilakuka
n untuk mencapai keadilan dan kepentingan sosial, yaitu menghindari balas dendam berdara
h yang berkelanjutan
Peraturan Baru
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2008: (
Penyesuaian Permodalan dan Istilah Unit S
yariah)
Peraturan Menteri Keuangan No. 124 Tahu
n 2008: (Asuransi Kredit dan Suretyship unt
uk usaha asuransi umum syariah dilarang,
dan akan diatur tersendiri)
Peraturan Perundang-undangan Peraturan Menteri Keuangan No. 158 Tahu
n 2008: (Penilaian surat utang negara Dan
Undang undang No.2 Tahun 1992 tentan Dana jaminan (minimum jumlah, perluasan j
g Usaha Perasuransian enis dan penempatan di Kustodian))
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 199 Peraturan Ketua Bapepam LK No.Per-02/B
2 tentang Penyelenggaraan Usaha Per L/2009 Tahun 2009: (Pemisahan pencatata
asuransian, sebagaimana telah dirubah n kelompok akun Dana Tabarru’, Investasi P
dengan Peraturan Pemerintah No. 63 Ta eserta dan Dana Perusahaan;Perhitungan
hun 1992 Solvabilitas Dana Tabarru’ )
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 42
1, 422, 423,424 dan 426 tahun 2003
Fatwa MUI
1. Fatwa No 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.
3. Fatwa No. 52 / DSN-MUI / III / 2006 tentang Akreditasi Wakalah Bil Ujrah tenta
ng Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah
4. Fatwa No. 53 / DSN-MUI / III / 2006 tentang Perjanjian Tabarru tentang Asuran
si Syariah .
4 5 6 Tambahan yang
disyaratkan atas pokok,
dan waktu
Gharar
Akad
Ketidakpastian akan Maysir
Perjanjian atau proses jumlah premi diterima, Untung-untungan
dalam transaksi dana klaim serta waktu.. Ada pihak beruntung,
muamalah dengan
tapi merugikan yang
penyerahan dan
lain
penerimaan
1. Al Aqillah (Sistem Pertanggungan)
Kebiasaan suku Arab ketika salah satu anggota suku yang terbunuh oleh a
ggota dari suku lain akan dibayar sejumlah uang darah sebagai kompensa
si oleh saudara terdekat (Aqillah) dari pembunuh.
Konsep pertama tentang asuransi. Al-’Aqila= Orang tua atau keluarga pem
bunuh menanggung beban ahli waris yang terbunuh. Kesamaan dalam Asu
ransi yakni sekelompok orang membantu untuk menanggung orang lain ya
ng tertimpa musibah.
2. At-Takaful
Tolong menolong: Saling bertanggung jaw
ab; Saling bekerjasama dan saling memba
ntu; Saling melindungi.
Dalam Asuransi syariah saling memikul risi
ko di antara sesama orang sehingga antar
a satu dengan yang lainnya menjadi pena
nggung atas risiko yang satu dan yang lain
nya
3. Tabarru’
Sumbangan, hibah, dana kebaji
kan atau derma. memberikan d
ana kebajikan dengan niat ikhla
s dengan tujuan saling memba
ntu diantara sesama peserta ta
kaful (asuransi syariah) apabila
ada diantaranya yang mendapa
t musibah.
4. Aqad
perikatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih tidak
dianggap sah apabila tidak sejalan dengan kehendak sy
ara’ sampai terjadinya perpindahan pemilikan dari satu
pihak (yang melakukan ijab) kepada pihak yang lain (ya
ng menyatakan qabul). Kejelasan akad merupakan prins
ip dalam bermuamalah. Akad asuransi konvensional tida
k jelas karena merupakan akad jual beli namun tidak ter
penuhi syarat dan rukunnya.
5. Gharar
Ketidakjelasan dalam Asuransi meliputi berapa ju
mlah premi yang harus dibayar, sedangkan nomin
al klaim sudah ditetapkan. Waktu atau periode perj
anjian sampai klaim yang tidak diketahui.
6. Maisir
Judi/untung-untungan. Satu pihak mendapat untung dan
pihak lain merugi. Jika Asuransi klaim di tahun awal mak
a perusahaan merugi dan nasabah diuntungkan karena
jumlah premi yang masuk masih minimal. Jika asuransi
klaim di tahun akhir maka yang diuntungkan perusahaa
n dan nasabah merugi karena premi terkumpul cukup b
anyak untuk dikelola perusahaan.
7. Riba
Tambahan atas pokok yang disyaratkan di
depan. Penentuan hasil pendapatan yang d
ilakukan di muka atas besaran suku bunga
yang telah ditetapkan bersifat fixed.
04
Perbedaan
Asuransi Syariah
& Konvensional
Kriteria Perbedaan
Kon Sumber
Asal Unsur Pengawas
Hukum Magrib
sep 1 Usul 2
3 4 5
Visi
Misi
Perjanjian
Solusi Pengelola Investasi Status 16
Risiko an Dana Dana
6 7 8 9 10
Sistem
Unsur Loading Dana Akuntansi Profit
Premi 11 12 Klaim
13 14 15
1. Konsep
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pih
ak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggu
Konvensional ng, dengan menerima premi asuransi, untuk memb
erikan pergantian kepada tertanggung
2. Asal Usul
Dari Masyarakat Babilonia 4000-3000 SM, dikenal
dengan perjanjian Hamurabi. Dan tahun 1668 berdiri Konvensional
Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi
konvensional
Dari kebiasaan suku Arab jauh sebelum Islam datang (Al
Aqilah). Kemudian disahkan oleh Rasulullah menjadi hukum Syariah
Islam, bahkan telah tertuang dalam konstitusi pertama di dunia
(konstitusi Madina) yang dibuat langsung Rasulullah
Lanjutan Perbedaan....
Kepemilikan Dana
Unsur Premi
milik peserta. Asuransi
syariah hanya sebagai
pemegang amanah dalam
mengelola dana tersebut
11
Konvensional Kontribusi, Syariah
Iuran atau kontribusi terdiri dari
Dana yang terkumpul dari premi unsur tabarru’ dan tabungan
peserta seluruhnya menjadi mili (yang tidak mengandung unsur
k perusahaan. Perusahaan beb riba). Tabarru’ juga dihitung dari
as menggunakan dan menginve tabel mortalita, tetapi tanpa
stasikan kemana saja perhitungan bunga teknik
Term Konvensional Syariah
Loading Cukup besar hingga dapat menyerap Loading sebagian asuransi syariah tidak dibebankan
(komisi premi tahun pertama dan kedua. pada peserta tapi dari dana pemegang saham.
Agen) Karena itu, nilai tunai tahun pertama Namun sebagian lainnya mengembalikan 20-30%
dan kedua biasanya belum ada dari premi tahun pertama. Dengan demikian nilai
12 (hangus) premi tahun pertama sudah terbentuk
Sumber Dari rekening perusahaan, sebagai Dari rekening tabarru’, yaitu peserta saling
pemba- konsekuensi penanggung terhadap menanggung. Jika salah satu peserta mendapat
yaran tertanggung. Bisnis semata musibah maka peserta lainnya ikut menanggung
klaim 13 bersama resiko
Sistem accrual basis, mengakui terjadinya
cash basis, yaitu mengakui apa yang benar-benar
akuntansi peristiwa/keadaan non kas. misalnya
telah ada. Sedangkan accrual basis dianggap
pendapatan, peningkatan aset,
14 expenses, liabilities dalam jumlah
bertentangan dengan syariah karena mengakui
adanya pendapatan, harta, beban, atau utang yang
tertentu yang baru akan diterima dalam
akan terjadi di kemudian hari
waktu yang akan datang
Keuntung Diperoleh dari surplus underwriting, Diperoleh dari surplus underwriting, komisi
an (profit) komisi reasuransi, dan hasil investasi reasuransi, dan hasil investasi, bukan seluruhnya
seluruhnya adalah keuntungan milik perusahaan namun dilakukan dengan bagi hasil
15 perusahaan dengan peserta
Misi Secara garis besar mempunyai misi Misi aqidah, ibadah (ta’awun), ekonomi, dan
16
05
Pandangan
Ulama tentang
Asuransi
Pandangan Ulama Tentang Asuransi
Pendapat Ullama tentang Asuransi, mulai dari Internasional sampai Indonesia – Klasik sampai Kontemporer
Jual beli cash dengan cicilan adalah boleh, jual beli denga
n syarat (kredit) boleh asal halal, diskon dalam pelunasan
Fatwa – Fatwa Dalam Transaksi Jual Beli utang sebelum jatuh tempo adalah boleh, membeli barang
dengan cicilan dan dijual dengan cash juga diperbolehkan.
02 Prinsip-Prinsip Asuransi
-40
03 Mekanisme Pengelolaan dana
3 23
1995
2010
2015
07
Unsur Penting
Asuransi
Proses Penting
dalam
Asuransi Syariah
Perlu dicermati Kebutuhan
akan manfaat yang akan
diperjanjikan, pengajuan
pembuatan Asuransi, proses
seleksi risiko oleh perusahaan,
Surat Perjanjian yang telah
disetujui, Kontribusi yang harus
dibayar beserta metode
pembayarannya, serta proses
pengajuan santunan ketika
musibah terjadi pada peserta.
Pada asuransi syariah peran underwrit
Definisi er dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mempertimbangkan risiko yang di
UnderWriting
ajukan.
2. Memutuskan untuk menerima ata
Underwriting adalah proses pe u tidak resiko-resiko tersebut.
ngelolaan asuransi syariah dal 3. Menentukan syarat, ketentuan, da
am mempertimbangkan dan m n lingkup ganti rugi.
enentukan apakah akan mener 4. Mengenakan biaya upah pada da
ima partisipasi ganti rugi yang na kontribusi peserta.
dibuat pemohon dan menentuk 5. Mengamankan margin profit.
an syarat-syarat yang akan dia
jukan. Peran
.
Underwriter
U 1. Pada awalnya, tiap calon tertangg
Prinsip Underwriting
F n ung dianggap mempunyai resiko
standar.
Prinsip-prinsip fundamental ter
tentu dan faktor-faktor yang m
g
S Jika taksiran mortalitas calon peserta asuransi ber
R
E ada dekat dengan kelas resiko mortalitas stand
I ar, ia akan dimasukkan kelas resiko standar. Ji
L ka mortalitas antisipasi calon peserta cukup tin
S
E ggi di atas standar, ia akan ditempatkan dalam
I kelas resiko substandar. Jika mortalitas antisip
K
K asinya cukup rendah di bawah standar, ia akan
S dimasukkan ke dalam kelompok kelas preferre
O
I d atau super standar.
Jenis Risiko Yang Berpengaruh :
R
1. Increasing risk (risiko menarik). Misalnya, besarnya
risiko akan bertambah berat sesuai kenaikan umur E
calon tertanggung.
S
2. Risiko yang tinggi di alami pada tahun-tahun
pertama polis. Makin lama polis berjalan, risikonya U
semakin menurun.
3. Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap).
L
Pada jenis ini risiko tambahan berada pada tingkat T
yang tetap selama masa pertanggungan.
Perjanjian Asuransi (Polis)
Insert the title of your subtitle Here
Persyaratan Polis
Kondisi obyek yang tidak
sesuai & meningkatkan
risiko berakibat batal polis
Perjanjian Asuransi
Pengecualian
Pernyataan sepakat
anatara nasabah Hal yang tidak dicover
Deklarasi oleh manfaat Asuransi
&perusahaan beserta
Data pertanggungan: para hak dan kewajiban
pihak, Tanggal & jangka terkait.
waktu, premi, Santunan.
Premi / Kontribusi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak pen
anggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara perio
dik. Jumlah premi sangat tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan t
inggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan.
Konvensional Syariah