You are on page 1of 17

EVALUASI DAN

PELAPORAN
EFEKTIVITAS ICOFR

Oleh:
Hayu Arianti
Bunga Prabandini
Terminologi dalam Mengevaluasi
Control Deficiency
Kelemahan dalam desain:
■ Pengendalian yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pengendalian tidak ada
■ Pengendalian yang ada saat ini tidak didesain
secara tepat
Kelemahan dalam operasional:
 Pengendalian yang sudah didesain dengan baik
tidak dijalankan
 Personel yang melakukan pengendalian tidak
memiliki otoritas atau kualifikasi yang memadai
untuk menjalankan pengendalian secara efektif
2
Terminologi dalam Mengevaluasi
Control Deficiency
■ Kelemahan signifikan: kelemahan
pengendalian/gabungan beberapa
kelemahan pengendalian -> more than
remote bahwa salah saji tidak dapat
dicegah/dideteksi
■ Kelemahan material: kelemahan
signifikan/kombinasi kelemahan signifikan ->
reasonably possible bahwa salah saji tidak
dapat dicegah/dideteksi

3
Terminologi dalam Mengevaluasi
Control Deficiency

■ Probable : besar kemungkinan kejadian


tersebut terjadi atau terjadi di masa depan
■ Reasonably possible: kemungkinan
terjadinya hal tersebut di masa mendatang
atau kejadian tersebut terjadi lebih daripada
remote tetapi lebih kecil daripada probable.
■ Remote: kemungkinan terjadinya kejadian
tersebut di masa datang atau kejadian
tersebut terjadi relatif kecil

4
Terminologi dalam Mengevaluasi
Control Deficiency

■ Tujuan pengujian: desain pengujian aktivitas


pengendalian untuk menentukan apakah
pengendalian beroperasi sebagaimana yang
didesain
■ Tujuan pengendalian: tujuan terkait pengendalian
internal atas pelaporan keuangan untuk mencapai
asersi yang mendasari pelaporan keuangan
perusahaan

5
Kerangka dalam Mengevaluasi Control
Exception dan deficiency

1. Definisi apakah temuan merupakan control


exception atau control deficiency
2. Menentukan apakah control deficiency
tersebut dianggap sebagai deficiency,
significant deficiency, atau material
weakness.

6
Kerangka dalam Mengevaluasi Control Exception
dan deficiency

7
Kerangka dalam Mengevaluasi Control
Exception dan Deficiency

1. Kotak 1 & kotak 3: tujuan pengujian terpenuhi dengan beberapa


pertimbangan:
 Tingkat deviasi terkait dengan frekuensi kinerja
pengendalian
 Faktor kualitatif
 Apakah exception ini menghasilkan salah saji laporan
keuangan
2. Kotak 2: jika tujuan pengendalian tidak terpenuhi, terdapat dua
pilihan:
 Jika exception menghasilkan tingkat deviasi yang diyakini
tidak dapat mewakili populasi, pengujian dapat
direevaluasi dan diperluas
 Jika exception menghasilkan deviasi yang diyakini dapat
mewakili populasi, exception tersebut dianggap sebagai
control deficiency dan tingkat signifikansinya dinilai
8
Kerangka dalam Mengevaluasi Control
Exception dan Deficiency

Control deficiency sebaiknya dievaluasi secara kuantitatif dan


kualitatif dengan memperhatikan faktor berikut:
 Compensating control
 Kemungkinan terjadinya deficiency
 Volume transaksi
 Status deficiency sebelumnya
 Jumlah lokasi pengujian
 Asersi terkait deficiency
 Fraud
 Pemahaman terhadap dampak atas akun laporan
keuangan
 Pemahaman atas proses bisnis terkait laporan keuangan
9
EVALUASI & LAPORAN
EFEKTIVITAS ICOFR
HAYU ARIANTI
BUNGA PRABANDINI
Menarik Kesimpulan Akhir atas Keefektifan
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan

Kesimpulan secara menyeluruh atas efektivitas desain dan operasional


pengendalian internal atas pelaporan keuangan sebaiknya
mempertimbangkan:
• Bukti yang dikumpulkan selama evaluasi
• Hasil penilaian pengendalian tingkat entitas
• Hasil penilaian pengendalian umum TI
• Hasil evaluasi pengendalian desain pada level proses
• Hasil pengujian pengendalian pada level proses
• Hasil aktivitas pemantau dan pengendalian pemantauanKesenjangan
pengendalian yang dapat diidentifikasi dan signifikansi dari
dampaknya terhadap laporan keuangan secara keseluruhan
• Bukti yang memuaskan atas resolusi dari gap yang teridentifikasi
• Konsultasi dengan pihak terkait, termasuk komite audit, tim ahli
eksternal dan akuntan publik independen.
BAGAIMANA MENGKOMUNIKASIKAN LAPORAN
PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN
KEUANGAN

Setelah pihak manajemen memformulasi kesimpulan akhir, komunikasi


atas hasil penelitian terkait hal berikut harus dikomunikasikan dengan
baik:
• Seluruh significant deficiency dan material weakness pada level
desain dan operasional pengendalian internal atas pelaporan
keuangan yang dapat mempengaruhi secara negatif kemampuan
perusahaan untuk mencatat, memproses, menyimpulkan, dan
melaporkan informasi keuangan.
• Segala bentuk fraud, baik material maupun tidak, yang melibatkan
manajemen atau karyawan lain yang memiliki peran signifikan
dalam perusahaan.
Tanggung jawab manajemen adalah harus mengkomunikasikan hasil evaluasi
pengendalian internal yang terdiri dari:
• Tanggung jawab manajemen untuk mengembangkan dan memelihara kecukupan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan dalam perusahaan
• Kerangka yang digunakan manajemen sebagai kriteria dalam melakukan evaluasi
atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
• Kesimpulan manajemen atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan
keuangan perusahaan saat akhir tahun, termasuk pengungkapan kelemahan
material dalam pengendalian internal perusahaan yang diidentifikasi oleh
manajemen
• Akuntan publik independen yang mengaudit pelaporan keuangan yang dimasukkan
dalam laporan tahunan juga telah melakukan atestasi dan melaporkan evaluasi
manajemen atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Pertimbangan lain yang perlu dikomunikasikan antara lain:

• Ketika perusahaan mengidentifikasi adanya significant deficiency,


perusahaan tidak diwajibkan untuk mengungkapkan ke publik terkait
eksistensi dan sifat significant deficiency
• Ketika significant deficiency terjadi bersamaan dengan kelemahan
pengendalian lainnya dianggap sebagai material weaknes, manajemen
harus mengungkapkan kelemahan material ini
• Perubahan apapun dalam pengendalian internal atas laporan keuangan
perusahaan yang timbul selama kuartal terakhir yang mempengaruhi
secara material pengendalian internal atas laporan keuangan wajib untuk
diungkapkan.
PENDOKUMENTASIAN LAPORAN
PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN
KEUANGAN
Laporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
terdiri dari informasi sistematis yang disajikan meliputi
1. Aturan pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan

2. Tujuan 6. Lokasi

3. Prosedur 7. Pendekatan dan metodelogi

4. Cakupan 8. Summary deficiency

5. Periode 9. Kesimpulan dan rekomendasi


Bahasa yang digunakan manajemen dalam laporan pengendalian
internal atas pelaporan keuangan sebaiknya menyatakan secara
langsung kesimpulan dan efektivitas dengan memperhatikan
beberapa pertimbangan:
• Menghindari penggunaan frase yang subjektif,
• Tidak menggunakan kalimat negative assurance,
• Manajemen tidak diijinkan untuk menyimpulkan bahwa
kesimpulan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
adalah efektif, apabila terdapat satu atau lebih kelemahan
material.
THANK YOU

17

You might also like