You are on page 1of 5

Aqidah

Akidah merupakan bentuk masdar Uluhiyyah


dari kata “aqada, ya’qidu ” yang
berarti simpulan, ikatan, sangkutan,
perjanjian dan kokoh. Sedangkat
secara teknis aqidah berarti iman,
kepercayaan, dan keyakinan. Rubbubiyyah
Kepercayaaan tentunya terlahir
dalam hati. Sehingga aqidah
merupakan kepercayaan yang
menghujam atau tersimpul di dalam
hati. Asma’ wa sifat
Tauhid Uluhiyyah

Mengesakan Allah dalam ibadah, yaitu beribadah hanya kepada


Allah dan hanya karena Allah. Seperti, shalat, puasa, zakat, haji,
do’a, nadzar, sembelihan, dan sebagainya yang tergolong jenis
ibadah.
Allah mengutus para rasul dengan misi utama mengajak manusia
agar beribadah kepada Allah semata. Itu artinya, misi mereka yang
utama adalah mendakwahkan tauhid uluhiah.
Dalil yang berkaitan dengn tauhid uluhiyyah:
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan kepadanya, ‘Bahwasanya tidak ada
Tuhan (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku’.” (Q.s. Al Anbiya’ : 25)
“Maka ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu ….” (Q.s.
Muhammad : 19)
Tauhid Rubbubiah

Mengesakan Allah dalam perbuatan, yakni


mengimani dan meyakini bahwa hanya
Allah lah yang menciptakan, mengatur, dan
menguasai alam ini.
Tauhid Asma Wa Sifat

Kata “asma” adalah bentuk jama dari kata “ismun”, yang


artinya ‘nama’. “Asma Allah” berarti ‘nama-nama Allah’.
Asma’ul husna berarti nama-nama yang baik dan terpuji.
Sehingga istilah “asma’ul husna” bagi Allah maksudnya
adalah nama-nama yang indah, baik dan terpuji yang
menjadi milik Allah. Misalnya: Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik,
Al Ghafur, dan lain-lain.

Secara istilah syariat, tauhid asma dan sifat adalah


pengakuan seorang hamba tentang nama dan sifat Allah,
yang telah Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya
ataupun dalam sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam

You might also like