You are on page 1of 26

Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet

Oleh :
Donald Situmeang.S.Si, Apt

1
Definisi Tablet
Sediaan solid yang mengandung satu atau lebih
zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien.

Eksipien / Bahan Pengisi / Bahan penolong


Bahan yang ditambahkan dalam suatu formulasi
dengan tujuan menyesuaikan massa produk,
meningkatkan mutu sediaan, meningkatkan sifat
aliran, sifat kohesifitas, meningkatkan
desintegrasi dan perbaikan oleh sifat anti lengket.

2
Tablet
 Berdasarkan metode pembuatannya, dapat digolongkan
sebagai tablet cetak dan tablet kempa
 Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi
pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja
 Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk
LEMBAB dengan tekanan rendah kedalam lubang
cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada ikatan kristal
yang terbentuk selama proses pengeringan  sudah
sangat jarang digunakan

3
Bentuk & Penggolongan Tablet
Berdasarkan cara pemberian atau fungsinya, sistem penyampaian obat dan
bentuk serta metode pembuatannya, tablet dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Tablet Oral untuk Dimakan
 Tablet Kempa (Compressed Tablets/CT)
 Tablet Kempa Lapis Ganda (Multiple Compressed Tablet/MCT)
 Tablet Berlapis
 Tablet kempa yang bersalut
 Tablet dengan reaksi berulang-ulang (lepas lambat)
 Tablet salut gula dan tablet salut coklat
 Tablet salut lapisan tipis
 Tablet Kunyah

2. Tablet yang Digunakan dalam Rongga Mulut


 Tablet Buccal
 Tablet Sublingual
 Troche atau Lozenges

3. Tablet yang Diberikan dengan Rute Lain


 Tablet Implantasi
 Tablet Vaginal

4. Tablet yang Digunakan Untuk Membuat Larutan


 Tablet Effervescent
 Tablet Hipodermik
 Tablet Triturat (tablet yang diremukan)
4
Keuntungan Bentuk Sediaan Tablet
 Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan
kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah
 Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya
paling rendah (jika dihitung per dosis-nya)
 Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan, paling
kompak, paling mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim
 Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan
murah, tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila
menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau
berhiasan timbul
 Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus,
seperti pelepasan di usus atau produk lepas lambat
 Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk
5
diproduksi secara massal (besar-besaran)
Kerugian Bentuk Sediaan Tablet
 Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan
kompak, tergantung pada keadaan amorf-nya, flokulasi atau
rendahnya berat jenis.
 Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya
cukupan atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui
saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat-sifat di atas,
akan sukar atau tidak mungkin diformulasikan dan
difabrikasi dalam bentuk tablet yang menghasilkan
bioavaibilitas obat yang cukup
 Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang sangat
menyengat dan tidak dapat dihilangkan, atau obat yang peka
terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu
pengkapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa
(bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu. Pada
kondisi ini, kapsul merupakan jalan keluar yang lebih murah
6
Proses Pembuatan Tablet
 Secara Umum, tablet dapat dibuat dengan 3 cara atau metode,
yaitu:
 Granulasi Basah (wet granulation),
 Granulasi Kering (dry granulation), dan
 Kempa langsung (direct compression)
 Tujuan Granulasi adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan
atau kemampuan kempa
 Masing – masing metode pembuatan mempunyai kelebihan dan
kerugian

7
Proses Pembuatan Tablet
Metode granulasi kering
Metode cetak langsung Metode granulasi basah

Pengayakan Pencampuran awal Pencampuran awal

Granulasi basah

Pengayakan basah

Slugging/Roller Compacting Pengeringan granul

Pengayakan kering Pengayakan kering

Pencampuran Akhir Pencampuran akhir Pencampuran akhir

Pencetakan tablet

8
Metode Granulasi Basah
 Merupakan metode tertua yang paling luas dan paling banyak digunakan
dalam proses pembuatan tablet
 Hal tersebut disebabkan oleh karena hampir semua bahan
obat/kebanyakan dapat dicetak dengan metode ini dan memenuhi semua
persyaratan tablet dengan baik
 Keuntungan metode Granulasi Basah :
 Terbentuknya granul  memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas,
proses kompaksasi lebih mudah karena pecahnya granul
membentuk permukaan baru yang lebih aktif
 Obat-obat dosis tinggi yg mempunyai sifat alir dan kompresibilitas
jelek maka dengan proses granulasi basah hanya perlu sedikit bahan
pengikat
 Untuk bahan dengan dosis rendah dengan pewarna, maka distribusi
lebih baik dan menjamin keseragaman isi zat aktif
 Granulasi basah mencegah segregasi komponen-komponen
campuran yang sudah homogen

9  Memperbaiki dissolusi obat yang bersifat hidrofob


Metode Granulasi Basah
 Kelemahan Metode Granulasi Basah :
o Proses lebih panjang dibanding dgn 2 metode lainnya
sehingga secara ekonomis lebih mahal
o Peralatan yang digunakan lebih banyak sehingga secara
otomatis lebih banyak pula personnel yang diperlukan
o Tidak bisa digunakan untuk obat-obat yang sensitif thd
kelembaban dan pemanasan
o Pada tablet berwarna dapat terjadi peristiwa migrasi dan
ketidak homogenan sehingga tablet berbintik-bintik
o Incompabilitas antar komponen di dalam formulasi akan
diperbesar, terutama untuk obat-obat campuran
(multivitamin, dll)

10
Proses-proses Pokok dlm Granulasi Basah
1. Pengayakan dan Pencampuran serbuk
2. Proses Granulasi  Penambahan larutan bahan pengikat ke
campuran serbuk untuk membentuk massa dengan ukuran
yang cukup basah (plastis)
3. Pengayakan dengan ukuran granul yang sesuai
4. Pengeringan
5. Pengayakan kering
6. Penambahan bahan pelicin, bahan penghancur atau bahan
tambahan lain
7. Pengempaan/pentabletan

11
Proses Pembentukan Granul
 Prinsip: Granul dibentuk dgn
jalan mengikat serbuk dgn
suatu pengikat (dlm bentuk
larutan atau “bubur” yg
mengandung pengikat)
 Pengikat bisa juga
dicampurkan kering, baru
diberi larutan
 Yang perlu diperhatikan:
Massa yg terbentuk hanya
berupa massa lembab (tdk
boleh terlalu basah)
 Lama proses tergantung sifat
pembasahan dari campuran
serbuk dan cairan pengikat,
serta alat yg digunakan
12
Mesin Granulator – High Shear Granulator

 Mesin granulator terdiri dari 3 bagian : bowl, pengaduk, dan


pemotong
 Contoh : Diosna, Super Mixer, dll.
13
Mesin Granulator – Low Shear Granulator

Ada 4 macam :
1. Ribbon blender
2. Planetary mixer
3. Sigma Blade Granulator
4. Orbiting Screw Granulator

14
Mesin Granulator – Pengayakan Basah

Tujuan pengayakan :
1. Agar granul lebih terkonsolidasi,
2. Meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel
3. Mengingkatkan luas permukaan untuk mempermudah
proses pengeringan
15
Pengeringan
 Proses pengeringan diperlukan
untuk menghilangkan pelarut
dan mengurangi kelembaban
sampai pada tingkat yg optimum
 Pada proses pengeringan yg
memegang peranan yang
penting adalah ikatan antar
partikel akibat penggabungan
atau rekristalisasi gaya van der
Waals.

16
Mesin Granulator – Pengayakan Kering

Tujuan pengayakan (kering) :


 Agar diperoleh distribusi partikel yang baik.
 Granul dgn diameter partikel yg besar menyebabkan tablet
yg dihasilkan memiliki keragaman bobot yg jelek,
sedangkan granul yg terlalu halus menyebabkan waktu alir
yg jelek.
17
Contoh Formulasi Granulasi Basah
Bahan Baku :
- Corn Starch Pencampuran awal
- C.T.M.
- Lactose 200 mesh

Binder :
- Eurocert Tartrazine Granulasi basah
- Corn Strach
- Aquadem
Pengayakan basah

Pengeringan granul

Lubricant/disintegrant:
Pengayakan kering
- Microcel PH 101
- Talcum Pencampuran akhir
- Mg Stearate

18 Pencetakan tablet
Metode Granulasi Kering
 Merupakan metode yang biasa digunakan untuk bahan
obat yang tidak tahan pemanasan dan kelembaban
 Granulasi Kering dilakukan dengan cara menekan
massa serbuk yang tidak berbentuk baik, kemudian
digiling dan diayak hingga diperoleh granul dgn
ukuran partikel yang diinginkan
 Granulasi kering dapat juga dilakukan dengan
meletakkan massa serbuk di antara mesin roll yang
dijalankan secara hidrolik untuk menghasilkan massa
padat yang tipis, selanjutnya diayak atau digiling
hingga diperoleh granul dgn ukuran yang diinginkan

19
Metode Granulasi Kering
 Keuntungan metode Granulasi Kering :
 Alat dan ruangan lebih sedikit daripada granulasi basah
 Tidak memerlukan bahan pengikat (larutan pengikat)
 Prosesnya lebih cepat, tidak memerlukan proses pemanasan
sehingga biaya produksi dapat ditekan
 Untuk obat-obat yang sensitif terhadap kelembaban dan
pemanasan, mis. Vit. E , akan menghasilkan produk yang stabil
 Memperbaiki waktu hancur, karena partikel-partikel serbuk
tidak terikat oleh adanya bahan pengikat
 Memperbaiki kelarutan dan efek bioaviabilitas
 Memperbaiki homogenitas, karena tidak terjadi peristiwa
migrasi obat atau bahan pewarna

20
Metode Granulasi Kering
Kerugian metode Granulasi kering :
 Memerlukan mesin Heavy duty (harganya mahal)
 Zat warna sukar homogen (tidak terdispersi
merata)
 Cenderung menghasilkan partikel-partikel halus
(fines) yang lebih banyak dibanding dengan
metode granulasi basah, sehingga tablet sering
rapuh atau kurang kuat dan resiko kontaminasi
lebih tinggi

21
Metode Granulasi Kering
 Proses Pembuatan Tablet Dgn Granulasi Kering
 Campur semua bahan aktif dan bahan tambahan
(pengisi, pengikat dan disintegrator)
 Dikompress atau di Slugging dengan mesin heavy
duty atau dibuat lembaran (mesin Chilsonator)
 Diayak menjadi butiran-butiran granul
 Di campur dengan bahn pelincir dan penghancur
 Dicetak

22
Contoh Formulasi Granulasi Kering
Bahan Baku :
- Thiamine Mono Nitrate Pencampuran awal
- Riboflavin
- Pyridoxin HCl
- Nicotinamide
- Lactose 200 mesh
- Corn Starch Slugging/Roller
Compacting

Pengayakan kering

Lubricant/disintegrant:
- Talcum
- Mg Stearate Pencampuran akhir

23 Pencetakan tablet
Metoda Cetak Langsung
 Pada pembuatan tablet dengan metode cetak langsung,
campuran obat dan semua bahan tambahan (pengisi,
penghancur, pelincir) dicampur kemudian dicetak
 Syarat agar campuran tersebut dapat dicetak, antara lain :
mempunyai sifat alir yang baik, kompressibilitas tinggi dan
mempunyai efek lubricant yang baik.
 Keuntungan metode Cetak Langsung :
 Lebih ekonomis dibanding kedua metode yang lain
 Tidak terpengaruh oleh panas dan kelembaban
 Stabilitas produk terjamin
 Ukuran partikel seragam

24
 Kerugian :
 Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara obat
dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara
granul yang selanjutnya dapat menimbulkan tidak
seragamnya isi obat dalam tablet
 Pada obat dosis besar, perlu tambahan bahan pengisi
sehingga tablet menjadi besar
 Bahan pengisi yang bisa dicetak langsung, biasanya
harganya mahal
 Masalah dalam metode Cetak Langsung
 Masalah Teknis : Sifat alir & kompressibilitas
 Masalah Ekonomis : bahan-bahan yg digunakan mahal
 Bahan tambahan  FILLER BINDER (pengisi sekaligus pengikat)
Contoh : Spray dried, Lactose 200 mesh, Sta-Rx 1500, Encompress
25 Avicel PH 101, Di-Pac, Nu-Tab, dll
Contoh Formulasi Cetak Langsung
Bahan Baku :
- Calcium Lactate Pengayakan
- Microcel PH 101
- Oleum Menthae Pip.
- Nipagin
- Nipasol
- SSG
- Aerosil
- Mg. Stearate
- Alkohol 95%

Pencampuran akhir

Pencetakan tablet

26

You might also like