You are on page 1of 35

KATARAK SENILIS DENGAN

DIABETES MELITUS
MORNING REPORT STASE ILMU PENYAKIT MATA PERIODE 5 NOVEMBER- 8 DESEMBER 2018

Fiareza Dilaga 030.12.108 Budi Santoso 030.13.043


Nasya Safira 030.14.137 Fiadwita Nia 030.14.070
NAMA : TN. IA
USIA : 52 TAHUN
IDENTITAS PASIEN
ALAMAT : TERAYEMAN, SLAWI
AGAMA : ISLAM
Keluhan utama
• Kedua mata terasa buram sejak 4 bulan SMRS

Riwayat penyakit sekarang


• Kedua mata terasa buram sejak 4 bulan SMRS. Mata kiri terasa lebih
buram dibanding mata kanan. Awalnya penglihatan terasa ganda
lama kelamaan menjadi buram. Pasien merasa pandangan seperti
berkabut dan silau. Pasien juga mengeluhkan sesekali mata terasa
berair

Riwayat penyakit dahulu


• Riwayat DM sekitar 1 tahun yang lalu, baru kontrol rutin beberapa
bulan terakhir ini. (GDS terakhir: 522 mg/dl).HT (-), Jantung (-), Paru (-)

Riwayat Kebiasaan
• Pasien merupakan seorang tukang ojek, sering terpapar debu dan
sinar matahari tetapi pasien jarang menggunakan kacamata
pelindung ketika mengojek.
STATUS OFTALMOLOGIS

Pemeriksaan Occuli Dextra Occuli Sinistra


Visus 6/15 6/30
Kedudukan mata Ortofaria Ortofaria
Palpebra Oedem (-), hematom (-), entropion (-), Oedem (-), hematom (-), entropion
extropion (-) (-), extropion (-)
Cilia Madarosis (-) Trichiasis (-) Madarosis (-) Trichiasis (-)
Bola mata Proptosis bulbi (-), exophtalmus (-), Proptosis bulbi (-), exophtalmus (-),
ptisis (-), simetris (+) ptisis (-), simetris (+)
Konjungtiva Nodul (-), hiperemis (-) Nodul (-), hiperemis (-)
Sklera Ikterik (-), pterygium (-), injeksi siliar (-), Ikterik (-), pterygium (-), injeksi siliar
injeksi konjungtiva (-) (-), injeksi konjungtiva (-)
Pemeriksaan Occuli Dextra Occuli Sinistra

Kornea Jernih (+), benda asing (-), arkus Jernih (+), benda asing (-), arkus
senilis (+) senilis (+)
COA Cukup, hifema (-), hipopion (-) Cukup, hifema (-), hipopion (-)

Iris Warna coklat, sinekia anterior (- Warna coklat, sinekia anterior (-


), sinekia post (-), iris shadow (+) ), sinekia post (-), iris shadow (-)
Pupil Bulat, tepi regular, RCL (+), Bulat, tepi regular, RCL (+),
RCTL(+), berwarna putih RCTL(+), berwarna putih hampir
sebagian menyeluruh
Lensa Keruh Keruh

Fundus reflex (+) Suram (-)

TIO digital N/Palpasi N+1


OCCULI DEXTRA OCCULI SINISTRA
RESUME

Tn. IA, 52 thn datang ke poli mata RSUD Kardinah dengan keluhan kedua mata buram
sejak 4 bulan SMRS. Mata kiri terasa lebih buram dibanding mata kanan. Awalnya pasien
mengaku penglihatan ganda dan lama kelamaan terasa buram. Pandangan seperti
berkabut dan silau. Pasien memiliki riwayat DM 1 tahun ini, telah mengonsumsi obat
penurun gula darah. (GDS terakhir 522 mg/dl)
Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan VOD : 6/15, VOS: 6/30, arkus senilis (+) di
kedua mata, iris shadow (+) pada OD dan (-) pad OS, pupil berwarna putih sebagian
pada OD dan berwarna putih hampir menyeluruh pada OS. Lensa keruh pada kedua
mata, fundus reflex (+) suram pada OD dan (-) pada OS. TIO palpasi normal pada OD
dan N+1 pada OS.
• OD Katarak Senilis Imatur
dengan Iris Shadow
DIAGNOSA • OS Katarak Senilis Matur
• Diabetes Melitus
TATALAKSANA Diabetes Melitus
Pemberian medikamentosa untuk
mengontrol gula darah sampai
batas normal :
Metformin 3x500 mg

Katarak
Persiapan pembedahan EKEK + IOL
jika kadar gula darah pasien sudah
normal
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LENSA MATA
• Struktur
bikonveks
• Nutrisidari
• Avaskular
Akueus Humor
• Tidak berwarna
• Kristalin

Digantung oleh
zonula zinii atau Salah satu media
ligamentum refraksi terpenting
suspensorium
ANATOMI LENSA MATA

• Bentuk bikonveks
• Tebal : 4 mm
• Diameter : 9mm
• Indeks Refraksi : 1,36 –
1,4
• Kekuatan Lensa : 15-
20 D
HISTOLOGI LENSA Kapsul lensa
• tebal 10-20μm
• Disusun kolagen proteoglikan dan kolagen
tipe IV
• Mengelilingi lensa
• Menyediakan tempat untuk serat zonula
siliaris.
• Berasal dari membran dasar vesikula lensa
embrio.

Serat lensa
• Berawal dari sel-sel epitel lensa yang
Epitel lensa subkapsular memanjang 7 sampai 10 mm, dengan
• Terdiri dari satu lapisan sel cuboidal pada diameter hanya 2 x 8 μm.
permukaan anterior lensa • Sitoplasma terisi protein yang disebut
• Sel epitel berada pada bagian basal crystallins,
kapsul lensa dan permukaan apikalnya • Organel dan nukleus mengalami proses
berikatan dengan serat lensa internal. autofagia.
• Di dekat ekuator lensa, sel epitel membelah • Serat lensa tersusun rapat dan membentuk
& berdiferensiasi sebagai serat lensa. jaringan transparan penting
untukpembiasan cahaya.
AKOMODASI LENSA

Mengubah
focus Kontraksi m.
bayangan ciliaris =
agar tepat relaksasi zonula
jatuh di retina zinii

Inervasi oleh
okulomotor
TRANSPARANSI LENSA

Metabolisme
dengan giloklisis
anaerob dan HMP-
shunt

Avaskular

Menjaga Transparansi
dengan Keseimbangan
cairan dan ion (NA dan
K)
KATARAK
SENILIS
DEFINISI
Katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah
kepada penurunan ketajaman visual (Penglihatan)
yang dirasakan oleh pasien yang disebabkan oleh
proses penuaan, proses metabolisme, trauma atau
keturunan.

Katarak senilis adalah setiap kekeruhan pada lensa


yang terjadi pada usia lanjut, yaitu di atas usia 40tahun
EPIDEMIOLOGI

 Berdasarkan data World Health Organization (WHO), katarak merupakan penyebab


kebutaan dan gangguan penglihatan terbanyak di dunia
 Pada tahun 2002, WHO memperkirakan jumlah katarak yang mengakibatkan kebutaan
sebanyak 17 juta (47,8%) dari 37 juta penderita kebutaan di dunia, dan angka ini
diperkirakan mencapai 40 juta pada tahun 2020.
ETIOLOGI

Trauma
Usia
Penyakit mata lain
Penyakit sistemik(DM)
Faktor Resiko
Katarak adalah penyakit degeneratif yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
 Usia
 Jenis Kelamin
 Riwayat Penyakit --DM
B Katarak yang lokasinya terletak pada
bagian tengah lensa atau nukleus. Nukleus
E Katarak cenderung menjadi gelap dan keras
N nuklear (sklerosis), berubah dari jernih menjadi
T kuning sampai coklat.
U
K
Katarak kortikal Katarak menyerang lapisan yang
mengelilingi nukleus atau korteks
K
A
T
A
Katarak
R
kupuliformis Bentuk ini terletak pada bagian
A belakang dari kapsul lensa
atau
K
subkapsularis
posterior
KATARAK NUCLEAR
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam


depan

Sudut bilik Normal Sempit Normal Terbuka


mata

Shadow test Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis + glaukoma


KATARAK INSIPIEN KATARAK IMATUR

STADIUM KATARAK
SENILIS KATARAK HIPERMATUR
KATARAK MATUR
PATOFISIOLOGI KATARAK DENGAN
DIABETES MELITUS

Glikasi non enzimatik

Peningkatan aktifitas aldose


reduktase

Stress oksidatif
Percepatan Elastisitas
Glukosa >>
kataraktogenesis jaringan

Reaksi non
Penumpukan
enzimatik dg
AGEs pd lensa
protein

Menghasilkan Glikasi non


Glikasi protein radikal
lensa superoksida dan enzimatik
AGEs
Epitel sentral,
Gangguan
Glukosa >> serat kortikal
Na K ATPase
bengkak

Korteks
Melalui jalur Osmolaritas
opak, inti sel
polyol sel
opak

Peningkatan
Enzim aldose Aldose
Sorbitol >> Reduktase
reduktase
Stres osmotic
akibat
akumulasi
sorbitol

Menginduksi
stres dalam RE
Stress oksidatif
(Tempat sintesis
protein)

Menyebabkan
Denaturasi Stress
generasi radikal
bebas
protein lensa Oksidatif
DIAGNOSIS

 Katarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin mata. Sebagian besar katarak
tidak dapat dilihat oleh pengamat awam sampai menjadi cukup padat (matur atau
hipermatur) dan menimbulkan kebutaan.
 Fundus reflex,Fundus okuli menjadi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya
kekeruhan lensa, sampai reaksi fundus sama sekali hilang.
 Pemeriksaan visus dengan Snellen chart,hitungan jari, lambaiyan tangan maupun
menentukan arah sinar
 Pemeriksaan lab(GDS),Tekanan darah
 Menyingkirkan factor resiko(ada tidaknya trauma?),(bagaimana kesehatan ibu
hamilselama mengandung?).
PENATALAKSANAAN

Ektraksi Katarak Intra Kapsular

Jenis
Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular
pembedahan

Fakoemulsifikasi
KOMPLIKASI

 Glaukoma sekunder
 Uveitis
 Edema kornea
 Ablasio retina
Kontrol gula darah bagi penderita diabetes
PROGNOSIS

 Ad Sanationam: dubia ad bonam


 Ad Fungtionam: dubia ad bonam
 Ad vitam: dubia ad bonam

You might also like