Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Kiki. A. Rizky, Sp.B(K)Onk. M.Kes. MMRS
DEFINISI
ONKOLOGI
1. FAKTOR LINGKUNGAN :
• Karsinogen fisik
• Karsinogen kimiawi
• Infeksi virus
2. FAKTOR GENETIK :
Onkogen yang aktif mutasi pada
tumor supresor gen.
DEFINISI
NEOPLASMA
PROLIFERASI SEL
MENINGKAT
KEMATIAN SEL
MENURUN
• PROMOSI
Dapat menginduksi tumor dari sel yang
sebelumnya telah terinisiasi
• PROGRESI
perubahan masa jaringan monoklonal menjadi
heterogen, invasif sampai terbentuk metastase
jauh
METASTASIS
Staging
Ada / tdk
ada Stadium 0 - IV
metastasis
KLASIFIKASI TNM
Evaluasi terapi
• Ada/tidaknya metastasis jauh
M (M0-M1)
Bertukar informasi mengenai kasus
Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbins Basic Pathology. 8th Ed. 2006. Wb Saunders
Elsevier Inc.
EFEK TUMOR TERHADAP
PENJAMU
Kaheksia kanker; penyusutan lemak tubuh dan massa tubuh non lemak
dengan kelemahan dan anoreksia dan anemia
Sindrom paraneoplastik
Efek sistemik non-metastatik
10-15% kasus keganasan dan dapat sebagai keluhan utama
Akibat substansi yang dilepaskan oleh sel tumor
Patofisiologi belum pasti
Dapat mematikan
Sindrom tersering : hiperkalsemia, endokarditis trombotik
nonbakterialis
Neoplasma tersering: kanker bronkogenik dan payudara serta
keganasan darah
PRINSIP-PRINSIP
ONKOLOGI
1. Jangan memakai anestesi infiltrasi
2. Jangan menekan massa tumor
3. Jangan menarik - narik preparat
4. Melakukan preparasi tumor harus selalu dengan sayatan tajam
5. Daerah kelanjar diangkat dalam satu preparasi dengan tumor primernya (en bloc)
6. Bekas biopsi atau bekas operasi sebelumnya jangan dibuka kembali
7. Permukaan tumor yang berulkus, tempat tumor yang telah mencapai permukaan harus
ditutup atau dikoagulasi agar daerah operasi tidak terkontaminasi
8. Permukaan lumen usus setelah direseksi dibilas dengan cairan pembunuh sel melalui lumen
distal sebelum dianastomosis. ( sublimat 1 : 500, cetrimide 1%)
9. Rongga besar seperti peritoneal atau pleura tidak boleh dibilas dengan cairan pembunuh sel
10. Penyinaran pra dan pasca bedah
Lukitto, P., Beberapa petunjuk onkologi dalam ilmu bedah, bagian Bedah FK UNPAD/RSHS ; Bandung
1982.
PRINSIP TERAPI BEDAH
ONKOLOGI
Pencegahan
Schwartz's Principles of Surgery, 9th ed. 2010. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Lokasi kanker Populasi Tes atau prosedur Frekuensi
Payudara Wanita, umur 20+ Pemeriksaan payudara sendiri Sebulan sekali, dimulai pada usia 20
Pemeriksaan klinik payudara Setiap tahun, dimulai pada usia 40
Mamografi Setiap tahun, dimulai pada usia 40
Kolorektal Pria dan wanita, umur 50+ Tes darah samar feses atau Setiap tahun, dimulai pada usia 20
Sigmoidoskopi Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50
atau
Tes darah samar dan sigmoidoskopi Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50
atau
Barium enema double contrast Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50
atau
kolonoskopi Tiap 10 tahun, dimulai pada usia 50
Prostat Pria, umur 50+ Pemeriksaan colok dubur dan PSA PSA dan RT tiap tahun, dimulai pada usia 50
tahun
BIOPSI
Jarum 22 – 25 G,
tanpa anestesi In Out
Suctio End
Tidak invasif
n Suction
Back and
Forth
CORE NEEDLE BIOPSY
Insisi kecil → insersi jarum 14 – 16 G → dalam posisi tertutup → jarum dibuka
→ trokar bagian dalam masuk ke tumor → bagian luar didorong → massa
tumor masuk ke trokar → formalin
Anestesi lokal, tanpa jahitan
Insersi 4 – 6 kali → untuk memperoleh jumlah yg cukup
BIOPSI TEKAN (PUNCH BIOPSY)
Untuk mengambil sampel dari rash kulit atau massa yang kecil
• Makroskopis
• mendeskripsikan spesimen dengan mata
telanjang
• Mikroskopis
• mendeskripsikan temuan di bawah mikroskop
PEMBACAAN GAMBARAN
MAKROSKOPIS
Makin banyak dan luas rumah sakit yang terlibat makin mendekati keadaan
kanker yang ada
SUMBER INFORMASI
10 No. registrasi Untuk memudahkan mencari
informasi
Nama dokter, dsb
ICD NEOPLASMA