Professional Documents
Culture Documents
P
DENGAN LABIOGNATOSKIZIS PRO
LABIOPLASTY
DISUSUN OLEH:
PAVILIUN KEMUNING BAWAH
A. TINJAUAN TEORI
1. DEFINISI
Labioskizis adalah kelainan congenital
sumbing yang terjadi akibat kegagalan fusi
atau penyatuan prominen maksilaris dengan
prominen nasalis medial yang dilikuti disrupsi
kedua bibir, rahang dan palatum anterior.
Labioskizis atau cleft lip atau bibir sumbing
adalah suatu kondisi dimana terdapatnya celah
pada bibir atas diantara mulut dan hidung.
Kelainan ini dapat berupa takik kecil pada
bagian bibir sampai pada pemisahan komplit
satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir
ke hidung.
2. KLASIFIKASI
Jenis belahan pada labioskizis sangat
bervariasi, bisa mengenai salah satu bagain atau
semua bagian dari dasar cuping hidung, bibir,
alveolus, palatum durum, serta palatum mole.
a. Klasifikasi berdasarkan organ yang terlibat
Celah di bibir (labioskizis)
Celah di gusi (gnatoskizis)
Celah di langit (palatoskizis)
Celah di bibir dan langit langit
(labiopalatoskizis)
b. Berdasarkan lengkap/tidaknya celah terbentuk
Unilateral Incomplete
Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu
sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke
hidung.
Unilateral Complete
Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah
satu sisi bibir dan memanjang hingga ke
hidung.
Bilateral Complete
Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir
dan memanjang hingga ke hidung.
3. ETIOLOGI
Umumnya kelainan kongenital ini penyebabnya
tidak diketahui dengan jelas. Namun ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir
sumbing.
a. Faktor Herediter
Infeksi telinga
Kerusakan gigi-geligi
Kerusakan wicara
Mudah tersedak
Peningkatan otitis
2) Respirasi
Kegawatan pernapasan disertai aspirasi
Kemungkinan dispnea
3) Muskuloskeletal
Gagal bertumbuh
4) Gastrointestinal
Kesulitan pemberian makan
5) Psikososial
Gangguan ikatan antara orang tua-bayi
Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah diberikan asuhan • Kaji pemahaman • Pengkajian ini merupakan
keperawatan selama ...x24 orang tua tentang dasar untuk penyuluhan.
jam diharapkan tidak adanya kelainan anak dan
ansietas dengan kriteria hasil kebutuhan
: pembedahan.
• Orang tua mengalami
penurunan rasa cemas • Jelaskan kepada orang • Penjalasan yang demikian
yang ditandai dengan tua tentang prosedur mempersiapkan orang tua
pemahaman tentang pembedahan, lama tentang prosedur
kebutuhan pembedahan pembedahan, serta perioperasi dan hasil yang
dan berpatisipasi dalam penampilan anak yang diharapkan sehingga dapat
perawatn pra dan pasca diharapkan saat mengurangi kecemasan.
bedah pada anak atau bayi pascaoperasi.
Post operasi
Dx. 1 Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan teknik pemberian makan yang baru dan perubahan diet
pasca operasi
Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah diberikan asuhan • Apabila bayi atau anak • Mengisap dot botol
keperawatan selama ...x24 telah menjalani menyebabkan terlalu
jam diharapkan berat badan perbaikan celah bibir, banyak tekanan dan
seimbang dengan kriteria jangan gunakan dot merusak pada alur
hasil: botol. Seiring anak jahitan.
• Bayi atau anak dapat mengalami kemajuan
mempertahankan nutrisi dari diet cair murni,
adekuat , dapat gunakan sendok untuk
beradaptasi terhadap diet pemberian makan.
dan metode pemberian • Bayi atau anak
makan yang baru, serta • Anjurkan pemberian membutuhkan
mengalami peningkatan makan dengan frekuensi pemberian makan
berat badan yang sering dalam porsi dengan porsi lebih kecil,
kecil, kemudian sambil beradaptasi
lanjutkan dengan asupan terhadap metode
cairan sesuai-usia. pemberian makan.
Dx. 2 Nyeri yang berhubungan dengan pembedahan
Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah diberikan • Kaji bayi atau anak untuk • Bayi atau anak terlalu
asuhan keperawatan mengetahui iritabilitas, muda usianya untuk
selama ...x24 jam kehilangan selera makan, mengespresikan rasa tidak
diharapkan nyeri dan kegelisahan setiap 2 jam nyaman melalui kata-kata;
berkurang dengan setelah pembedahan. petunjuk perilaku adalah
kriteria hasil : satu-satunya indikasi nyeri.
• Bayi atau anak dapat
mempertahankan • Lakukan aktivitas • Aktivitas pengalihan
tingkat kenyamanan pengalihan, misalnya, memfokuskan kembali
yang ditandai oleh bermain, melihat video yang perhatian anak,
tangisan dan edukatif, membaca dll. mengurangi persepsinya
iritabilitas yang terhadap nyeri.
berkurang
• Beri obat analgesik, sesuai • Obat analgesik dapat
program. mengurangi nyeri.
Dx. 3 Risiko infeksi yang berhubungan dengan luka operasi
Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah diberikan • Kaji suhu anak/bayi • Peningkatan suhu
asuhan keperawatan merupakan tanda infeksi
selama ...x24 jam
diharapkan tidak ada • Kaji luka operasi dan • Terbukanya luka operasi
tanda-tanda infeksi pastikan plester tetap dalam mengakibatkan persilangan
dengan kriteria hasil : posisi yang benar bakteri yang
• Suhu <37,5oC mengakibatkan infeksi
• Tidak ada tanda
inflamasi yang • Beri obat antibiotik, sesuai • Obat antibiotik dapat
meliputi tumor, kalor, program. membunuh bakteri
dolor, fungsiolaesa penyebab infeksi
Dx. 4 Defisit pengetahuan (orang tua) yang berhubungan
dengan perawatan di rumah
Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Setelah • Ajarkan orang tua tentang teknik • Menggunakan sendok makanan
diberikan pemberian makan berikut ini : padat, dan spuit berujung karet
asuhan Gunakan sendok plastik untuk untuk cairan dapat mengurangi
keperawatan memberi makan lunak, serta risiko trauma pada alur jahitan.
selama ...x24 spuit berujung karet untuk
jam diharapkan : memberi cairan.
• Orang tua
memahami Jangan biarkan anak • Menggunakan sedotan dapat
tentang menggunakan sedotan. membahayakan alur jahitan.
instruksi
perawatan Ajarkan orang tua cara merawat • Perawatan alur jahitan dapat
pasca bedah di alur jahitan memastikan kebrsihan,
rumah dan mengurangi risiko infeksi, dan
mendemonstra mengurangi pembentukan kerak
sikan prosedur yang menyebabkan jaringan
perawatan di parut membesar;
rumah
Periksa luka operasi untuk • infeksi membutuhkan intervensi
melihat tanda infeksi, misalnya, medis.
kemerahan, pembengkakan,
dan drainase purulen, dan
laporkan temuan tersebut
kepada dokter.