Professional Documents
Culture Documents
2 APRIL 2016
SISTEMATIKA
• Peraturan perundang-undangan terkait
gratifikasi
• Pengertian gratifikasi
• Pengertian Pegawai Negeri (PN)/Aparatur
Sipil Negara (ASN)
• Hubungan dokter dg mitranya
Dokter dan Promosi obat
Dokter dan kewajiban untuk melakukan
pendidikan dan pelatihan kedokteran
berkelanjutan
• Kesimpulan
PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN
KORUPSI & GRATIFIKASI
• Undang – Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Undang – Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 31
tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
• Undang – Undang No. 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
• PerMenKes No 14 tahun 2014 Tentang
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
UU No.31 tahun 1999 ttg TIPIKOR
Pasal 13 perihal pemberian hadiah atau janji :
• “Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada
pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau
kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji
dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan
tersebut, dipidana dengan pidana penjara paling lama
3 (tiga) tahun dan atau denda paling banyak
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).”
• Penekanan obyek dari gratifikasi pada UU di atas
adalah “Pegawai Negeri” atau “Penyelenggara
Negara”. Dengan mengacu kepada hitam putih
substansi hukum maka penerima gratifikasi selain
pegawai negeri dan penyelenggara Negara tidak
dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan UU
tersebut.
GRATIFIKASI
Pasal 32
Sediaan farmasi yang berupa obat
untuk pelayanan kesehatan yang
penyerahannya dilakukan
berdasarkan resep Dr/Drg hanya
dapat diiklankan pada media cetak
ilmiah kedokteran atau media cetak
ilmiah farmasi.
KEPUTUSAN KEPALA, BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN No HK.00.05.302706 tahun 2002
tentang PROMOSI OBAT.
Pasal 1(2)
Promosi Obat adalah semua kegiatan
pemberian informasi dan himbauan mengenai
obat jadi yang memiliki izin edar yang dilakukan
oleh Industri Farmasi dan Pedagang Besar
Farmasi, dengan tujuan meningkatkan
peresepan, distribusi, penjualan dan atau
penggunaan obat.
Pasal 3(2)
obat yang penyerahannya harus dengan resep
dokter tidak dapat dipromosikan kepada
masyarakat umum.
KEPUTUSAN KEPALA, BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN No HK.00.05.3.02706 tahun 2002
tentang PROMOSI OBAT.