You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT :
PLASENTA PREVIA
Definisi
• Plasenta previa yaitu Plasenta yang
letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah Rahim (SBR) sehingga menutup
sebagian atau seluruh OUI (Orifisium
Uterlintermum).
Klasifikasi plasenta previa
• Menurut Chalik (2008) :
• Plasenta previa totalis atau komplit, adalah plasenta
yang menutupi seluruh ostium uteri internum (23-31,3%)
• Plasenta previa parsialis, adalah plasenta
yang menutupi sebagian ostium uteri internum (20,6-
33%)
• Plasenta previa margianalis adalah plasenta yang
tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum.
• Plasenta letak rendah, yang berarti bahwa plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim yang
sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada
jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
Etiologi

• Menurut Chalik (2008), yang menjadi


penyebab implantasinya blastokis pada
segman bawah rahim belum diketahui
secara pasti. Namun teori lain
mengemukakan bahwa yang menjadi
salah satu penyebabnya adalah
vaskularisasi desidua yang tidak
memadai, yang mungkin terjadi karena
proses radang maupun atropi.
Tanda dan Gejala
• Bercak darah (gejala awal)
• Keluar darah segar pervaginam
• Biasanya malam hari saat pembentukan SBR
• Perdarahan sebagian besar berasal dari ibu,
sebagian kecil dari janin.
Komplikasi
 Pada Ibu
• perdarahan antepartum
• Syok
• kelainan letak pada janin
• ruptur atau robekan jalan lahir
• prolaps tali pusat
• perdarahan postpartum
• perdarahan intrapartum
• serta dapat menyebakan melekatnya plasenta
sehingga harus dikeluarkan secara manual atau
bahkan dilakukan kuretase.
 Pada bayi
• Bayi lahir dengan berat badan rendah
• Asfiksia
• kematian janin dalan uterus
• kelainan kongenital
• cidera akibat intervensi kelahiran.
Pemeriksaan diagnostik
• USG
• Anamnesa
• Inspeksi
• Palpasi abdomen
• Pemeriksaan
inspekulo
Penatalaksanaan
Primary Survei
• Cek Respon
• Airway : periksa kepatenan jalan napas, apakah ada
sumbatan atau tidak, lakukan pembebasan jalan
napas jika ada hambatan.
• Breathing : pergerakan dada, frekuensi napas,
lakukan bantuan napas jika terjadi henti napas
• Circulation : cek nadi, akral, CRT, jumlah
perdarahan, segera lakukan penggantian cairan
dengan pemasangan infus 2 line, penggantian cairan
diberikan 3 kali jumlah kehilangan darah dan upaya
menghentikan perdarahan.
Secondary Survei
• Disability : kaji tingkat kesadaran dan status mental pasien
• Exposure : lakukan pemeriksaan head to toe
ASUHAN KEPERAWATAN

You might also like