Professional Documents
Culture Documents
ANTI
RETROVIRUS
ANTI
NON-RETROVIRUS
ANTI
RETROVIRUS
GOLONGAN ANTIVIRUS UNTUK HERPES
ASIKLOVIR
Infeksi herpes
INDIKASI simpleks tipe 1 dan
tipe 2 dan infeksi
varicella zoster
(Varicela dan
Herpeszoster)
DEHIDRASI
MEKANISME KERJA
Kristal Asiklovir dapat mengendap di tubulus ginjal,terutama
ketika obat disuntikkan secara intravena sebagai bolus.fungsi
ginjal abnormal dapat terjadi,yang biasanya reversibeltetapi
mungkin jarang berkembang menjadi kerusakan tubular dan
gagal ginjal akut.pasien yang mengalami dehidrasi mungkin
MODERATE berisiko tinggi untuk nefrotoksisitas dari pemeberian
asiklovir.Asikovir IV harus diberikan selama satu jam periode
disertai dengan hidrasi yang adekuat.aliran urin harus
dipantau,terutama dalam 2 jam pertama setelah infus ketika
konsentrasi urin maksimum terjadi. Output urin disarankan
adalah minimal 500 ml/gr obat yang diinfuskan.
HEMODIALISIS
MEKANISME KERJA
Asiklovir secara substansial
dihentikan oleh hemodialisis ,dan
akibatnya kadar acyclovir
MODERATE berkuranghingga 60 % setelah 6
jam dialisis. Asikovir harus
diberikan setelah hemodialisis,jika
tidak dosis tambahan dapat
diberikan setelah setiap sesi
hemodialisis.
NEUROTOKSISITAS
MEKANISME KERJA
Asiklovir,terutama ketika diberikan secara
intravena dalam dosis yang lebih tinggi ,dapat
menyebabkan neurotoksisitas yang ditandai
dengan kelesuan, obtundasi, tremor,
MODERATE kebingungan, halusianasi,agitasi,kejang atau
koma.terapi dengan asiklovir harus diberikan
dengan hati-hati pada orang tua dan pasien
dengan kelainan neurologis yang mendasari
nya,penyakit ginjal dan hati yang berat,atau
kelainan elektrolit atau hipoksia yang signifikan.
GOLONGAN ANTIVIRUS UNTUK HERPES
FOSCARNET
INDIKASI
Obat antiviral yang mencegah virus
tertentu yang berkembang biak dalam
tubuh yang digunakan untuk mengobati
retinitis cytomegalovirus danvirus
herpes simplek
CIDOFOVIR
MEKANISME KERJA
Penggunaan bersamaan sangat tidak
dianjurkan,dapat menyebabkan masalah
ginjal,dengan tanda dan gejala sebagai berikut
yaitu,mual,muntah,kehilangan nafsu
MAYOR makan,peningkatan dan penurunan berat
badan,dan peningkatan dan penurunan buang air
kecil,retensi cairan,pembengkakan,sesak
nafas,nyeri tulang,kram
otot,kelelahan,pusing,lemah dan ritme jantung.
MANAGEMENT
CIDOFAVIR
MEKANISME KERJA
Penggabungan obat foscarnet dengan
furosemid dapat menurunkan kadar kalsium
didalam darah (hipokalesemia),gejala yang
MODERATE ditimbulkan ialah mati rasa, atau kesemutan
disekitar mulut,kejang otot, perubahan
mental (lekas marah,depresi,
psikosis),peningkatan tekanan pada otak,dan
detak jantung yang tidak teratur
Manajemen
Foscarnet dengan Furosemid
Amantadine
MEKANISME KERJA
Penggunaan amantadine bersama
MODERATE
Moderate
dengan benztropine dapat
meningkatkan efek samping seperti
mulut kering, konstipasi, kesulitan
buang air kecil, intoleransi panas,
kebingungan, dan penglihatan kabur.
2. Amantadine
dan Quetiapine
MEKANISME KERJA
Penggunaan amantadine bersama
MODERATE
Moderate dengan QUEtiapine dapat
meningkatkan efek samping seperti
mulut kering, konstipasi, kesulitan
buang air kecil, intoleransi panas,
kebingungan, dan penglihatan kabur.
1. Amantadine dan Benzotropine
- Efek interaksi : midriasis, penglihatan kabur, wajah memerah, demam,
kulit kering dan selaput lendir, takikardia, retensi urin, dan konstipasi.
Interferon
MEKANISME KERJA
Menggunakan metroNIDAZOLE
MODERATE
bersama dengan interferon alfa-2a
dapat meningkatkan risiko kerusakan
saraf, yang merupakan efek samping
potensial dari kedua obat.
2. Interferon alfa-
2a & Atorvastatin
MEKANISME KERJA
Menggunakan interferon alfa-2a
MODERATE
bersama dengan atorvastatin dapat
meningkatkan risiko kerusakan saraf,
yang merupakan efek samping
potensial dari kedua obat.
3. Interferon alfa-2a
& Tramadol
MEKANISME KERJA
TraMADol jarang dapat menyebabkan
kejang, dan menggabungkannya dengan
MAYOR obat lain yang juga dapat menyebabkan
kejang seperti interferon alfa-2a
dapat meningkatkan risiko itu. .
4. Interferon alfa-
2b rosuvastatin
MEKANISME KERJA
Menggunakan interferon alfa-2b
MODERATE
bersama dengan rosuvastatin dapat
meningkatkan risiko kerusakan saraf,
yang merupakan efek samping
potensial dari kedua obat.
1.Interferon alfa-2a &
peginterferon alfa-2b
ZIDOVUDIN
MEKANISME KERJA
Satu penelitian menunjukkan bahwa pasien
yang menrima obat ini secara bersamaan
MINOR dapat menunjukkan peningkatan
pembersihan plasma dari benzodiazepin ini.
Studi tersebut juga mengatakan bahwa
pemakaian bersama juga dapat
menyebabkan sakit kepala yang berlebih.
2. SULFAMETHOXAZOLE
MEKANISME KERJA
Beberapa data mengindikasi bahwa
zidovidine dapat meningkatkan waktu
paruh dari trimetophrim dan
MINOR sulfametoxazole. Trimetoprim dapat
menurunkan pembersihan plasma dari
zidovidins dan metabolitnya dengan
menghambat sekresi tubular.
Management: mnitoring efek samping dari
masing masing obat.
3. ROSUVASTATIN
MEKANISME
Penggunaan dalam jangka panjang dapat KERJA
menyebabkan miopati
2. SULFAMETHOXAZOLE
- Efek interaksi: pusing
- Management: pemantauan untuk efek samping dari masing masing obat
dan mengurangi dosis yang di perlukan
3. ROSUVASTATIN
- Efek interaksi: miopaty (penyakit otot: tidak berfungsi normal) seperti
kelumpuhan, kekauan, keram, atau tegang.
- Management: dokter harus hati hati dalam mempertimbangkan antara
manfaat dan faktor resiko yang akan terjadi. Pasien harus terus
mengkonsultasikan masalah yang terjadi.Terapi harus di hentikan jika
miopati di temukan.
4. LOPINAVIR/RITONAVIR
-Efek interaksi: menginduksi aktivitas glukuronosiltransferase hati oleh
ritonavir yang dapat meningkatkan glucoranidation dari zinovudine.
5. STAVUDINE
-Efek interaksi : efektivitas tidak tercapai
6. EFAVIRENZ
- Efek interaksi: hepatotoksisitas
- Management: resiko cedera hati harus di perhatikan ketika efavirenz di
gunakan dalam kombinasi dengan obat lain yang juga dapat menginduksi
hepatotoksisitas. Monitaring fungsi hati harus di lakukan sebelum dan
selama pemakaian obat, khususnya untuk pasien yang memiliki penyakit
hati (seperti hepatitis B atau C). Manfaat penggunaan obt ini juga harus
di pertimbangkan terhadap resiko hepatotoksik yang tidak di ketahui
pasien.
GOLONGAN (Non-Nucleoside reverse
transcriptase inhibitor) NNRTI
NEVIRAPIN
Menghambat
INDIKASI aktivitas enzim
reverse
transcriptase.
Aktif terhadap
subtipe HIV-1
1. ACETAMINOPHEN / HYDROCODONE
MEKANISME KERJA
Pemberian bersama dengan induser CYP450 3A4
dapat menurunkan konsentrasi plasma opioid
MAYOR terutama yang di metabolisme oleh isoenzim
seperti buthorphanol, fenantanil, hidrokodon,
dan oxycodone. Sebaliknya penghentian inducer
dapat meningkatkan konsentrasi plasma opioid
dan mempotensiasi risiko overdosis dan depresi
pernafasan yang fatal.
2.TADALAFIL
MEKANISME KERJA
Pemberian bersama denga penginduksi
MODERATE CYP450 3A4 dapat menurunkan
konsentrasi plasma tadalafil, terutama
yang di metabolisme oleh isoenzim.
3. METHADONE
MEKANISME KERJA
2. TADALAFIL
- Efek interaksi : menurunkan efektivitas tadalavile.
- Manajemen kemungkinan efek farmaskologis berkurang dari tadalafil
harus di pertimbangkan. Untuk pengobatan hipertensi arteri pulmonal,
penggunaan tadalafil harus di hindari
3. METADHONE
- Efek interaksi : Sakit kepala, peredam sakit tak tercapai
- Manajemen respon farmakologis terhadap metadone harus di pantau secara
ketat dan dosis di sesuaikan, terutama setelah inisiasi atau penghentian terpai
NNRTI pada pasien.
4. ATAZANAVIR
- Efek interaksi : menurunkan efektivitas atazanavir
- Manajemen tidak disarankan untuk meresepkan atazanavir
yang tidak dikuatkan dalam kombinasi dengan nevirapine.
5. AMPRENAVIR
- Efek interaksi : kantuk, pusing
- Manajemen perlu di pantau jika nevirapine di resepkan
dengan PI. Dosis PI perlu di tingkatkan ketika di gunakan
bersama nevirapine, meskipun dosis sudah di tetapkan dengan
keamanan.
6. VELPASTAVIR
- Efek interaksi : Kelelahan, mual dan muntah
- Manajemen penggunaan velpatasvir dan nevirapin tidak di
rekomendasikan.
GOLONGAN NtRTI
(Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor)
Tenofovir
MEKANISME KERJA
Penggunaan tenofovir bersama
atazanavir dapat mengubah tingkat
MODERATE darah dan efek kedua obat.
Menggunakan obat-obatan ini
bersama-sama dapat menyebabkan
atazanavir menjadi kurang efektif dan
meningkatkan kadar darah dan efek
tenofovir.
2. DIDANOSINE
MEKANISME KERJA
Menggabungkan obat-obat ini dapat
meningkatkan kadar darah dan efek
ddI. Ini dapat meningkatkan risiko
efek samping yang serius seperti
MAYOR pankreatitis (radang pankreas),
asidosis laktat (penumpukan asam
laktat dalam tubuh), dan neuropati
perifer (kerusakan saraf, terutama di
tangan dan kaki)
3. DARUNAVIR
MEKANISME KERJA
Penggunaan tenofovir bersama
MODERATE dengan darunavir dapat
meningkatkan konsentrasi
plasma dari kedua obat.
1. RITONAVIR
2. DIDANOSINE
- Efek interaksi : dapat meningkatkan konsentrasi plasma
- Manajemen : Dipantau secara ketat untuk efek samping jangka
panjang seperti pankreatitis,neurapati perifer,asidosis laktat,dan
nefropti
3. DARUNAVIR
- Efek interaksi : dapat meningkatkan konsentrasi plasma
- Manajemen : Dipantau secara ketat untuk efek samping
4. RITONAVIR
- Efek interaksi :kerusakan pada ginjal
- Manajemen :Pantau fungsi ginjal secara teratur termasuk
tanda-tanda tubulopati.
5.ATAZANAVIR
- Efek interaksi : mengubah tingkat darah
- Manajemen : Direkombinasikan tenofovir 300 mg diberikan
dengan atazanavir 300 mg –ritonavir 100 mg atau azatanavir
300 mg-cobicistat 150 mg,semua sebagai dosis harian tunggal
dengan makanan
6.ADEFOVIR
- Efek interaksi : menyebabkan masalah ginjal
- Manajemen : Dipantau secara ketat untuk efek samping
GOLONGAN PROTEASE INHIBITOR
SAQUINAVIR
MEKANISME KERJA
MEKANISME KERJA
Ketokonazol dapat
meningkatkan AUC dari
MODERATE Saquinavir dikarenakan
penghambatan CYP450 waktu
paruh Saquinavir meningkat
hingga 40%
SULFAMETOKSAZOL
MEKANISME KERJA
Sulfametoksazol akan
MINOR menyebabkan perpanjangan QT
sehingga dapat menimbulkan
efek ketergantungan
INDINAVIR
MODERATE
1. FENTANYL
- Efek interaksi : terhambatnya saluran pernafasa, bradikardia,
pusing, kehilangan kesadaran dan saliva berlebihan.
- Manajemen : Pasien yang mengkonsumsi fentanyl bersamaan
dengan saquinavir ini harus selalu di monitor, dan dilakukan
penyesuaian dosis.
2. SULFAMETOKSAZOL
- Efek interaksi : aritmia ventrikular, kehilangan kesadaran,
palpitasi, sulit bernafas.
- Manajemen : Pasien yang mengkonsumsi sulfametoksazol dengan
saquinavir bersamaan di harapkan dapat diberikan dengan waktu
konsumsi yang berbeda, serta hindari pemakaian sulfametoksazol
nya secara injeksi intravena.
3. KETOCONAZOL
- Efek interaksi : diare, nyeri abdomen, dispepsia dan
lipodistrofi.
- Manajemen : Pasien harus selau di monitor kadar
Saquinavir dalam darah nya.
4. INDINAVIR
- Efek interaksi : komplikasi urogical dan nefrolitiasis
- Manajemen : Penggunaan Indinavir dan Saquinavir adalah
sangat dilarang. Kecuali Saquinavir diberikan dalam dosis
paling kecil.
GOLONGAN VIRAL ENTRY INHIBITOR
ENFUVIRTID
INDIKASI
Menghambat
masuknya fusi virus
HIV ke membran
RIFAMPICIN
MEKANISME KERJA
MEKANISME KERJA
Cobicistat meningkatkan kadar
Enfuvirtid di dalam plasma
MODERATE
dengan menghambat CYP450
tipe 3A4 yang seharusnya
memetabolisme Enfuvirtid
RITONAVIR
MODERATE
1. COBICISTAT
- Efek interaksi : over dosis Envufirtid; mulut berbusa
- Manajemen : Sangat tidak direkomendasikan penggunaan
kedua obat ini bersamaan, dosis Envufirtid harus di
turunkan dalam kondisi ini.
2. RIFAMPISIN
- Efek interaksi : Virus HIV tetap menembus membran
- Manajemen : Tidak direkomendasikan penggunaan kedua
obat ini bersamaan, dosis Envufirtid harus di tingkat kan
dalam kondisi ini.
3. RITONAVIR
- Efek interaksi : over dosis Envufirtid; mulut berbusa
- Manajemen : Tidak boleh kedua obat ini di konsumsi bersamaan, jika
terjadi hentikan pemakaian salah satunya dan laukan monitoring kadar
masing-masing obat dalam plasma sebelum melanjutkan pengobatan.
4. TENOVOFIR
- Efek interaksi : over dosis Envufirtid; mulut berbusa
- Manajemen : Tenovofir merupakan golongan antivirus yang berbeda
dari Envufirtid namun memiliki target yang sama, sehingga kombinasi
keduanya dapat menyebabkan efek yang tidak dinginkan hentikan
salah satunya sesuai indikasi.