Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Mohammad Abdullah, SKM, MQIH
Populasi
Pengertian:
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas
serta ciri-rici yang telah ditetapkan.
Ciri tersebut dinamakan variabel.
Populasi dibedakan menjadi 2:
1. Populasi Sampling. Contoh : Bila diambil rumah
tangga sbg sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota
rumah tangga yg berumur balita, maka seluruh rumah tangga
adalah populasi sampling.
2. Populasi Sasaran. Sbg contoh diatas, maka seluruh balita
adalah populasi sasaran .
Pembagian Populasi menurut Jangkauannya
r
Ada 2 teknik pengambilan sampel
1. Cara Random
- Random sederhana (simple random sampling)
- Random sistematik (systematic random sampling)
- Random terstratifikasi (stratified random samling)
- Gugus sederhana/kluster (simple cluster sampling)
- Gugus bertingkat (multistage random sampling)
2. Cara Non Random
- sampling kuota - Sampling jenuh
- sampling aksidental - sampling bola salju
- sampling purposif
Random Sederhana
• Merupakan cara sampling random yang
paling sederhana
• Syarat: - populasi sudah homogen
- sudah teridentifikasi banyaknya
subyek/unit analisa
- ada sampling frame
• Kerugian: sulit dilakukan bila tdk tersedia
daftar subyek dan butuh waktu dan dana
+o+o+o+o+o+o+o+o+
o+o+o+o+o+o+o+o+o
+o+o+o+o+o+o+o+o+
+o+o+o+o
+o+o+o+o
Rancangan random sistematik
• Peneliti harus memiliki sampling frame, yaitu
urutan daftar anggota populasi
• Jika populasi berukuran N dan besar sampel n,
maka jarak intervalnya = N/n
• Pengambilan anggota pertama yg ada pada
interval pertama dilakukan secara acak
• Selanjutnya, anggota sampel berikutnya diambil
dengan jarak setiap N/n
Contoh systematic random sampling
• Jumlah anggota populasi 100
• Besar sampel 20
• Interval antar anggota sampel = 100/20 = 5
• Ambil nama-nama anggota populasi dengan
nomor urut 1 – 5, kemudian secara random ambil
satu nama. Misalnya yang terambil nomor urut 3.
• Berikutnya lompat dengan interval 5 untuk sampel
berikutnya, jadi sampel berikutnya adalah nomor
urut 8, 13, 18 dan seterusnya
Rancangan Stratifikasi
(Stratified Random Sampling)
• Dilakukan pada populasi yang heterogenitasnya diwarnai
adanya beberapa kelompok/kelas subyek dengan batas
yang jelas antar kelompok tersebut
• Ada 2 macam rancangan ini:
1. Rancangan stratified sederhana
bila jumlah subyek dlm stratum sama. Dengan
demikian jumlah anggota sampel dari masing-
masing sampel sama
2. Rancangan stratified proporsional
Bila jumlah subyek dlm stratum tidak sama, maka
proporsi sampel sesuai proporsi masing-masing strata
Tahapan Rancangan Stratifikasi
1. Tahap stratifikasi
Kelompokkan subyek populasi dlm beberapa stratum
(sub populasi), yg dlm tiap stratum terdiri dari subyek-
subyek yg sama karakteristiknya
2. Buatlah daftar subyek dari tiap-tiap stratum (sub
populasi
S-1 + S2 + S3
Stratified random sampling proporsional
jbmjljbblmjjbmj
jmbjlmjbmbjjlb
bjmjbljmbbljjmj
J=40%=240; b=3%=180
M=20%=120; l=10%=60
j = 60 b = 45 m = 30 l = 15
150 subyek
Rancangan Klaster
• Klaster adalah suatu kelompok dari subyek atau
kesatuan analisis yg berdekatan secara geografis
Tahapan rancangan klaster sampling ada 4:
1. Bagilah daerah penelitian ke dlm klaster klaster
(misal: desa, dusun, RT dsb)
2. Tetapkan jml klaster yg akan dipilih atas dasar
jml subyek sampel yg dikehendaki
3. Pilihlah klaster sampel dg cara random
sederhana atau sistematik
4. Ambil seluruh individu dlm klaster yg terpilih
sebagai sampel
Ada 2 hal yg harus diperhatikan dlm penggu-
naan rancangan klaster:
1. Penetapan batas klaster
Batas klaster yg terlalu besar membuat data tdk
akurat, karena adanya variasi kondisi lingkungan
fisik, biologis, sosial dsb. Misalnya: Kabupaten.
Batas klaster harus meliput seluruh daerah (tdk
boleh ada yg tertinggal) dan tidak boleh
tumpang tindih
2. Penyusunan daftar klaster
Hal ini dilakukan dlm rangka penomoran klaster
Rancangan bertingkat (multistage
sampling)
• Ini merupakan gabungan 2 rancangan sekaligus,
yaitu klaster dan random
• Tahap rancangan multistage:
1. Lakukan tahapan klaster seperti yg telah dibahas
sampai terpilih sampel klaster
2. Buatlah daftar subyek dari semua klaster yg
terpilih sebagai klaster sampel
3. Pilih subyek sampel dari daftar subyek tsb
sebanyak yg dikehendaki secara random
Sampling Non Random
• Sampling Quota
teknik pengambilan sampel dg cara menetapkan
jumlah tertentu sbg target yg hrs dipenuhi dlm
pengambilan sampel dari populasi (khususnya pd
infinite population) kemudian dg patokan jml
tersebut peneliti mengambil sembarang asal
memenuhi persyaratan sbg sampel dari populasi
tertentu.
Sampling Non Random
• Sampling aksidental
teknik penentuan sampel berdasarkan faktor
spontanitas, artinya siapa saja yang secara tdk
sengaja bertemu dg peneliti dan sesuai dg
karakteristik, maka orang tsb dpt dijadikan
sampel.
• Sampling purposive
sampling yg dilakukan berdasarkan pertimbangan
tertentu. Misal: orang dg pendapatan tertentu dsb.
• Sampling jenuh (saturation sampling)
sampling yg mendasarkan pada jenuh tidaknya
sampel. Sampling dikatakan jenuh bila besar sampel
lebih dari ½ populasi. Basanya jg dikenal dg istilah
sensus. Biasanya digunakan bila jml anggota polukasi
< 30 orang.
• Sampling bola salju
sampling diawali dg menentukn klp kecil yg diminta
utk menunjukkan kawan masing masing, kemudian
kawan itu menunjukkan kawan lainnya shg makin
lama makin membesar seperti terbentuknya bola salju
PENGHITUNGAN BESAR
SAMPEL
Ada 2 pertimbangan pokok dlm penetapan
besar sampel:
1. Pertimbangan representativitas
Menyangkut jml minimum sampel yg masih
menjamin representativitasnya thd populasi
2. Pertimbangan analisa
Menyangkut jml minimum sampel shg dpt
dilakukan analisis kuantitatif terhadap data
secara adekuat
3 Faktor yg harus dipertimbangkan dlm menentukan
besar sampel:
1. Derajat kepersisan yg dibutuhkan antara sampel
dg populasi
2. Besarnya variabilitas populasi
3. Rancangan sampel yang digunakan
Rumus penghitungan besar sampel
z
n = (-----) X p X (1-p)
e
n = jumlah sampel
z = standard skor pd tingkat konfidens tertentu
e = proporsi sampling error
p = dugaan proporsi atau insidens kasus di
populasi
• Rumus lainnya adalah:
s
SEx = ------
n
SEx = standard error dari mean
s = standard deviasi dari sampel
n = jumlah subyek dlm sampel
Telah tersedia tabel untuk menentukan besar
sampel bila diketahui taksiran proporsi
Besar sampel untuk rancangan simple random
Taksiran Proporsi Besar sampel yg layak
0,05 / 0,95 420
0,10 / 0,90 325
290
0,15 / 0,85
255
0,25 / 0,75
225
0.30 / 0,70 195
0,35 / 0,65 170
0,40 / 0,60 145
0,45 / 0,55 120
0,50 100
Dikutip dg modifikasi dari Luts, 1982
Besar sampel untuk rancangan stratifikasi