You are on page 1of 15

Dosimetry Electeotherapy

ULTRASOUND
1. Meningkatkan sirkulasi darah
2. Rileksasi otot
3. Meningkatkan permeabilitas membran
4. Meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan
5. Pengaruh terhadap sraaf perifee
6. Mengurangi nyeri
• Energi yang ditransfer adalah energi mekanik
• Tranduser diletakkan pada satu titik nyeri, jika di letakkan pada semua
otot secara bersamaan makan energi elektromekanik yang didapat
tidak maksimal
• Luas area yang di tranduser tidak boleh lebih dari 2 tranduser
• Jarak tranduser dengan kulit harus ada medium gel
• Penggunaan ultrasound tidak boleh DITEKAN, karena jika ditekan
energi mekanikal berubah menjadi energi tekan
• Transduser tidak boleh digerakkan, karena tranfer energi yang di
dapat tidak maksimal
• Ultrasound juga dapat diberikan pada pengobatan sinusitis, karena
efek mekanik getaran nya berfungsi untuk mencari celah slem untuk
keluar. “Jika sinusitis dipanasin maka kadar uap air menghilang
sehingga hidung tersumbat”
EVIDENCE-BASED US FOR ACUTE RHINOSINUSITIS
PULSE RATIO
1. Tingkat Akut idealnya pulse 1:4 (20%) or pulse 1:3(25%)
2. Tingkat Sub akut pulse 1:2(33%) and pulse 1:1(50%)
3. Tingkat Chronic pulse 1:1(50%) or Continious

TREATMEN INTENSITAS
1. ACUTE : 0,1-0,3 w/cm2
2. SUBACUTE : 0,2-0,5 w/cm2
3. CHRONIC : 0,5-1,0w/cm2
Cara memberikan waktu terapi
Total time= (1 menit)x(luas transduser pada jaringan)x(pulse ratio)
Contoh kasus 1
• Cedera akut ankle
• Didapatkan pemeriksaan cedera ligamen anterior tallofibular, makan
ditetapkan dosimetri:
✓ Lesi superfisial -> 3Mhz
✓ sub akut -> 0,4w/cm2
✓ tidak dibutuhkan peningkatan dosis oleh kehilangan energi permukaan
karena kedalaman <0,5cm
✓cedera akut maka pulse ratio 1:4
✓luas daerah sama dengan luas treatmen head
• Prinsip kerja dosimetri
Total waktu= 1menit(1)x luas cedera dengan tranduser(1)x pulse rati(5) =5menit
Keputusan klinis dosis us therapy: F=3Mhz, I=0,2w/cm2, P=(1:4), T=5menit

Contoh kasus2
• Cedera subakut ligamen lateral elbow dan superior radioulnar
• Dari pemeriksaan ditetapkan dosimetri:
✓lesi superfisial -> 3Mhz
✓ subakut ->0,4w/cm2
✓tidak dibutuhkan peningkatan dosis oleh kehilangan energi karena kedalaman
<0,5cm
✓subakut maka pulse ratio 1:2
✓luas area diasumsikan 2xtreatment head
TOTAL TIME = (1)x(2)x(3)= 6MENIT
Keputusan klinia dosis us therapy: 3Mhz; 0,4w/cm2 ; pulsed 1:2 ; 6menit
TENS
• Tens bisa memblok nyeri jika tens dijalankan langsung ke titik nyeri saat itu
juga
• Nyalakan tens lalu dipasang diarea nyeri, seiring tens berjalan lakukan
mobilisasi
• Dalam kondisi akut Stimulasi tidak memberikan batasan waktu
• Penempatan Tens untuk nyeri berada di atas(proximal) titik nyeri dengan
tujuan untuk memblokir nyeri secara lokal ke otak
• Tens lebih ke arah sensori sedangkan ES lebih kearah motorik
• Denervated muscle: menurunkan perubahan finrotik pd otot, menurunkan
terjadinya atrophy, memelihara kebutuhan nutrisi pd otot dgn sirkulasi
• Aplikasi pada: cedera perider,transplantsi tendon,inhibisi otot pd nyeri
sendi dan efusi cairan,keterbatasan gerak ROM,menurunkan spastisitas
DOSIMETRI
• intensitas tinggi memberikan hasil terbaik pd isometrik dibandingkan
konsentrii
• Intensitas terbaik dgn Biphasic pulsed atau Burst Arus AC
• Dosis terbaik pada kelemahan Otot adalah:
- 30 Hz @ 300us
- 2 sec ON 9sec OFF
- 1 hr/day
• Pilihan pola gelombang (Waveform) yg terbaik adalah Biphasic
(Symetrical atau Asymetrical)
• DUTY CYCLE: (ON:OFF RATIO)
-Ratio terkecil 1:1 hanya untuk penguatan dan klien yang kondisi fit
-Gunakan kondisi yang tinggi untuk kelemahan otot agar tidak mudah fatique
-Mulai dgn rasio 1:9 tingkatkan progresif hingga ke rasio 1:1
Cth: kelemahan otot post TKR dgn rasio 1:9 sehingga diperoleh 10detik
stimulasi dan 90 detik rest
THERMOTHERAPY
• MWD jauh lebih beresiko dibanding SWD karena wnergi thermalnya
terkonsentrasi dalam 1 sirkuit dan sangat mungkin akan terjadi burn
• Sebelum melakukan tindakan heating ukur dulu temparatur Dengan
infrared thermal, cek setiap 5menit suhu yg meningkat dan jika suhu
naik 3° segera matikan alat.
• Planar: untuk jaringan sel yg lebih lunak dan contraplanar untuk
jaringan yang lebih dalam
• Ketika menggunakan swd dan mwd harus bisa mengukur permukaan
nya

You might also like