You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN

MASTOIDITIS
KELOMPOK: 4

CUT RISKA BALQIS


ELI PURNAMA SARI
ILHAM AMIN
MUTIA AZHARA
SUKMA HAYATI
ZAHARA FIRDA
Pengertian Mastoiditis
 Mastoiditis adalah inflamasi mastoid yang diakibatkan oleh suatu
infeksi pada telinga tengah, jika tak diobati dapat terjadi
osteomielitis. Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel-
sel mastoid yang terletak pada tulang temporal.
Anatomi Fisiologis

Telinga bagian luar (Auris Eksterna)

 Aurikula (Daun Telinga)


 Meatus Akustikus Eksternus
 Membrane Timpani

Telinga Bagian Tengah (Auris Media)

 Cavum Timpani
 Antrum Timpani
 Tuba Auditiva Eaustaki
Telinga bagian dalam (Auris Interna)

 Vestibulum
 Cochlea
 Labirintus Membranosus
 Utrichulus
 Sachulus
 Duktus Semi Sirkularis
 Duktus Cochlearis
Etiologi Mastoiditis

Streptococcus ß kurang dalam


hemoliticus/pneumo menjaga kebersihan
coccus pada telinga
Gejela Klinis Mastoiditis
 Febris/subfebris
 Nyeri pada telinga
 Hilangnya sensasi pendengaran
 Bahkan kadang timbul suara berdenging pada satu sisi telinga
(dapat juga pada sisi telinga yang lainnya)
 Kemerahan pada kompleks mastoid
 Keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir.
 Matinya jaringan keras (tulang, tulang rawan).
 Adanya abses (Kumpulan jaringan mati dan nanah)
Klasifikasi Mastoiditis

Akut
mastoiditis

Kronik
mastoiditis

Incipient
mastoiditis

Coalescent
mastoiditis
Patofisiologi Mastoiditis
 Mastoiditis umumnya disebabkan oleh Infeksi oleh streptococcus (60%),
pneumococcus (30%), staphylococcus aureus/albus, s. viridians, H. influezae.
Bakteri ini menyerang telinga bagian luar kemudian menjalar ke cavum tympani.
Cavum tympani mengalami peradangan. Eksudat mulai terakumulasi. Kemudian
infeksi menjalar ke tulang mastoid, mastoid menjadi meradang. Peradangan
mastoid ini bisa menjadi 4 macam yaitu jenis I yaitu mastoiditis disertai nanah dan
jaringan granulasi, jenis II mastoiditis dan kolesteatom, mastoiditis campuran
(campuran jenis 1 dan 2), Mastoiditis yang sklerotik.

 Bila mastoiditis ini terus berlanjut maka akumulasi eksudat dan nanah semakin
meningkat, kemudian dapat menimbulkan edema dan ulserasi dibeberapa tempat.
Manifestasi Klinis

Rasa nyeri biasanya dirasakan dibagian belakang


telinga dan dirasakan lebih parah pada malam hari

Gejala dari keluhan penyakit didapatkan keluarnya


cairan dari dalam telinga yang terjadi selama tiga
minggu lebih

Demam biasanya hilang dan timbul


Komplikasi
Komplikasi mastoiditis meliputi:

 kerusakan di abducens dan syaraf-syaraf kranial wajah.


 menurunnya kemampuan klien untuk melihat ke arah lateral.
 menyebabkan mulut mencong, seolah-olah ke samping.

Komplikasi-komplikasi lain:

 Vertigo.
 Meningitis.
 abses otak.
 Petrositis
Penatalaksanaan Mastoiditis
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Keperawatan

 Terapi  perawatan Pre-


 Pembedahan operasi
• Mastoidektomi:  Post operasi
sederhana; Rendaman antiseptik
simple; gauze
Superfisial;  Pemberian bubuk
dalam; Radikal atau obat tetes yang
dan biasanya
Timpanoplasti mengandung
dinding runtuh. antibiotik dan
steroid
Pemeriksaan Penunjang Mastoiditis
 Pemeriksaan Darah
 Foto Mastoid
 Kultur Bakteri Telinga
 MRI dan CT Scan
 Radiologi

 Tympanocintesis & myringotomi


ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Pemeriksaan fisik
 Riwayat infeksi pada telinga tengah sebelumnya
Analisa Data

DS DO

Tanda dan gejala utama infeksi telinga adalah nyeri Telinga eksterna dilihat apakah ada cairan yang keluar
dan hilangnya pendengaran. Data harus disertai dan bila ada harus diterangkan. Palpasi pada telinga
pernyataan mulai serangan, lamanya, tingkat luar menimbulkan nyeri. Gendang telinga sangat
nyerinya. Rasa nyeri timbul karena adanya tekanan penting dalam pengkajian telinga, karena merupakan
kepada kulit dinding yang sangat sensitif dan kepada jendela untuk melihat proses penyakit pada telinga
membrane timpany oleh cairan getah radang yang tengah. Membrane saluran timpani yang normal
membentuk di dalam telinga tengah. Saluran memperlihatkan warna yang sangat jelas, terlihat
eksterna yang penuh dan cairan di telinga tengah keabu-abuan. Untuk visualisasi telinga luar dan
mengganggu lewatnya gelombang suara hal ini gendang telingadigunakan otoskop, bagian yang masuk
menyebabkan pendengaran berkurang. Penderita ke telinga disebut spekulum (corong) dan dengan ini
dengan infeksi telinga perlu ditanya apakah ia gendang telingadapat terlihat. Untuk pengkajian yang
mengerti tentang cara pencegahannya. lebih cermat dapat dipakai kaca pembesar.
Diagnosis

 Perubahanpersepsi/sensori auditoris berhubungan


dengan kerusakan pendengaran.
 Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.
 Nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan.
Intervensi

 Perubahan sensori/persepsi (auditoris) berhubungan dengan kerusakan


pendengaran
 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam pasien mampu mendengar dengan baik
 Kriteria Hasil :
 Pasien mengalami potensial pendengaran maksimum
 Pasien menggunakan alat bantu dengar dengan tepat
Intervensi
O Kaji tentang ketajaman pendengaran

Diskusikan tipe alat bantu dengar dan


M
perawatannya yang tepat
Bantu pasien berfokus pada semua bunyi di
E
lingkungan dan membicarakannya hal tersebut
K
 Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam suhu tubuh dapat normal (360-370C)
 Kriteria Hasil :
 Suhu tubuh dalam rentang normal (360-370C)
 Kulit tidak teraba hangat
 Wajah tidak tampak merah
 Tidak terjadi dehidrasi
Intervensi
Pantau input dan output
O
Ukur suhu tiap 4-8 jam
M
Ajarkan kompres hangat dan banyak minum
E
Kolaborasi dengan pemberian antipiretik
K
 Nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan
 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam nyeri teratasi
 Kriteria Hasil :
 Pasien mengatakan nyeri berkurang
 Skala nyeri turun
 Wajah pasien tampak rileks

Intervensi
O Kaji ulang skala nyeri, lokasi, intensitas

M Berikan posisi yang nyaman

Ajarkan teknik relaksasi dan ciptakan lingkungan


E yang tenang

Kolaborasi pemberian analgesik, antibiotika, dan


K anti inflamasi sesuai indikasi
TERIMA KASIH

You might also like