You are on page 1of 9

ASKEP TEORITIS

PARKINSON
Nama Kelompok 12 :
1. Ni Wayan Avrilyani (16C11648)
2. Putu Maylin Adnyana Dewi (16C11692)
3. IGA Putu Sri Ariyantini (16C11704)
4. Luh Gede Umi Sri Setiadewi (16C11714)
5. I Komang Aditya Pramana (16C11641)
6. Putu Dewi Maharani Putri (16C11667)
7. Luh Gde Diah Listia Devi (16C11669)
8. Ni Nyoman Dian Heldayani Dewi (16C11671)
9. Ni Kadek Dinda Kristina Putri (16C11673)
Definisi
Penyakit Parkinson adalah penyakit
gangguan saraf kronis dan progresif yang
ditandai dengan gemetar, kekakuan,
berkurangnya kecepatan gerakan, dan
ekspresi wajah kosong seperti topeng
dengan salvias berlebihan. (Prof. Zullies)
PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Pengkajian Psiko-Sosio-Spiritual
6. Pemeriksaan fisik
7. Sistem Motorik
8. Pemeriksaan Refleks
9. Sistem Sensorik
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Mengeluh sulit menggerakkan 1. Kekuatan otot menurun


ekstremitas
2. Rentan gerak (ROM) menurun
2. Nyeri saat bergerak
3. Sendi kaku
3. Enggan melakukan pergerakan
4. Gerakan tidak terkoordinasi
4. Merasa cemas saat bergerak
5. Gerakan terbatas
5. Kesulitan saat menelan
6. Fisik lemah
DIAGNOSA
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot.
INTERVENSI
TUJUAN KRITERIA HASIL
Setelah diberikan tindakan 1. Klien meningkat dalam aktifitas
keperawatan diharapkan hambatan fisik.
mobilitas fisik berhubungan dengan 2. Mengerti tujuan dari peningkatan
kekakuan dan kelemahan otot dapat mobilitas.
berkurang.
3. Memverbalisasikan perasaan dalam
meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah.
4. Memperagakan penggunaan alat
bantu untuk mobilitas (walker).
INTERVENSI
NO Intervensi Rasional
DX 1
- Monitoring vital sign sebelum/sesudah - Memonitoring vital sign sebelum/sesudah latihan
latihan dan lihat respon pasien saat latihan. untuk mengetahui perubahan status kesehatan
pada pasien.
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi. - Mengkaji kemampuan dalam mobilisasi merupakan
untuk membantu pasien dalam
mengantisipasi/merencanakan latihan pasien.
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan - Melatih pasien agar membantu pasien dalam
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan memenuhi kebutuhan ADLs.
- Memberikan alat bantu pasien agar mempermudah
- Berikan alat bantu jika klien memerlukan pasien untuk melatih/bergerak secara mandiri.

You might also like