You are on page 1of 25

JOIN MEETING

BAGIAN ILMU BEDAH


RS BHAYANGKARA
MAKASSAR
PERITONITIS E.C.
APPENDICITIS PERFORASI
IDENTITAS
• Nama : Tn. HR
• Umur : 32 th
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Makassar
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Status Perkawinan : Menikah
• Agama : Islam
• Suku : Bugis
• Tanggal Masuk : 11 Januari 2017
• Ruangan : UGD
• No. RM : 25-36-06
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Nyeri perut hebat
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Os MRS dengan keluhan nyeri perut hebat yang
dirasakan secara tiba-tiba sejak 1 hari SMRS. Nyeri
perut dirasakan di semua lapang perut. Awalnya nyeri
dirasakan mulai di ulu hati kemudian ke perut kanan
bawah dan akhirnya dirasakan diseluruh bagian perut.
Nyeri dirasakan terus menerus, bertambah ketika pasien
bergerak. Os juga mengeluh demam sejak 4 hari yll
Mual (+), muntah (-). Os mengaku BAB encer 1 hari
SMRS, warna biasa, tidak ada darah maupun lendir..
BAK biasa
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Demam Tifoid: disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Alergi Obat : disangkal
Riwayat OAT : disangkal
ANAMNESIS
Riwayat Keluarga
- Riwayat penyakit serupa : disangkal
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat Alergi Obat : disangkal
- Riwayat OAT : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign
• Tekanan darah : 110/60 mmHg
• Nadi : 80 kpm
• Pernafasan : 30 kpm
• Suhu : 38oC
KEPALA
• Ekspresi : Tenang
• Simetris muka : simetris kiri-kanan
• Deformitas : Tidak ada
• Rambut : Tidak ada kelainan
MATA
• Eksopthalmus/enopthalmus : (-)
• Gerakan : dalam batas normal
• Tekanan bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan
• Konjungtiva : anemis (-)
• Sklera : Ikterus (-)
• Pupil : Bulat, isokor, Ø 2,5 mm, reflex cahaya (+)
TELINGA
• Nyeri tekan : (-)
• Pendengaran : tinnitus (-)
• Otore : (-)
HIDUNG
• Perdarahan : (-)
• Sekret : (-)
MULUT
• Bibir : kering (-), sianosis (-)
• Gigi geligi : tidak dilakukan pemeriksaan,
• Gusi : perdarahan (-)
• Tonsil : hiperemis (-), pembesaran (-)
• Farings : hiperemis (-)
• Lidah: kotor (-)
JANTUNG
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : ictus cordis tidak teraba
• Perkusi :
Batas jantung
• Kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra
• Kanan bawah : ICS IV linea para sternalis dextra
• Kiri atas : ICS II linea para sternalis sinistra
• Kiri bawah : ICS IV linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi
• BJ I/II : Murni reguler
• Bising : murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN (Lihar status lokalis)
EKSTREMITAS : edema (-), akral dingin (-), CRT < 2 detik
ABDOMEN

• Inspeksi : Cembung (+), distensi (+), darm


contour(-), darm steifung (-)
• Palpasi : Nyeri tekan seluruh kuadran abdomen
(+), defans muskular (+), massa (-)
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menurun,
metalic sound (-)
• Perkusi : suara pekak hepar menghilang 
timpani
PEMERIKSAAN PENUNJANG

DARAH RUTIN
• WBC 17000 sel/ul (leukositosis)
• RBC 4,32 juta
• Hb 13.2 g%
• Hct 40,1%
• CT 7,1 menit
• BT 2,3 menit
RESUME
Seorang laki-laki, 32 tahun MRS dengan keluhan nyeri perut
hebat yang dirasakan secara tiba-tiba sejak 1 hari SMRS.
Penjalaran nyeri dari epigastrium ke iliaca dextra kemudian
seluruh regio (+). Febris (+), anoreksi (+), diare (+)
Keadaan umum : Sakit Berat, Composmentis
R: 24 x/menit, P : 80 x/menit, T : 38 C.
Pemfis abdomen: Peristaltik usus ↓↓, Suara pekak hepar hilang,
nyeri tekan seluruh lapang abd, defans muskuler (+).
Lab: WBC 17000
PENATALAKSANAAN
• Umum
• Iinformed consent
• Pasien bed rest
• Pasang NGT
• Pasang kateter

• Khusus
• IVFD RL makro 24 tpm
• Ketorolac 30 mg /18 jam/iv
• Ranitidine 150 mg/12 jam/iv
• Ceftoperazone I gr/12jam/iv
• Metronidazole 250 mg/12 jam/iv
• Sanmol drips 250 mg (20 cc)
• Laparotomi explorasi
DIFERENTIAL DIAGNOSIS

• Peritonitis appendicitis perforasi


• Peritonitis perforasi tifoid
• Peritonitis perforasi ulkus peptikum
Pre operasi Laparatomi explorasi
DIAGNOSIS

PERITONITIS E.C. APPENDISITIS PERFORASI


PROGNOSIS

• Dubia ad bonam
KOMPLIKASI

SEPSIS
PERITONITIS
DEFINISI
Peradangan pada peritonium (primer, sekunder)

GEJALA KLINIS
1. Nyeri perut
2. Febris
3. Perut kembung
4. Bab (-), flatus (-)
5. Mual (+), muntah (+)
6. Dehidrasi
LANGKAH DIAGNOSIS
ANAMNESIS
1. Sering sakit epigastrium ->mendadak nyeri seperti ditusuk ->
nyeri perut hebat -> susp perforasi tukak lambung
2. Nyeri perut kanan bawah -> nyeri bertambah -> appendicitis
perforasi
3. Febris +/- 2 minggu -> seluruh perut nyeri dan tegang ->
tifoid perforasi
4. Didahului nyeri hipokondrium kanan + icterus ->
cholecystitis perforasi
5. Didahului trauma fisik abdomen -> perforasi organ berongga
LANGKAH DIAGNOSIS…
PEMERIKSAAN FISIS
1. INSPEKSI :
meteorismus, darm contour (+/-), darm stefung (-)
2. PALPASI
Nyeri tekan di seluruh abdomen, defans musculer
3. AUSKULTASI
Bising usus menurun atau tidak ada
4. PERKUSI
Pekak hati menghilang, timpani (cairan/darah)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. RT : Sphincter ani kurang atau tidak mencekik,
ampulla recti longgar, feses cair pada handschoen
2. LAB : leukocytosis
3. FOTO POLOS ABDOMEN : tidak ada tand
spesifik kecuali bila ad udara bebas -> air sickle (+)
subdiafragma
PENANGANAN

• RESUSITASI CAIRAN ELEKTROLIT


• ANTIBIOTIK : broad spectrum
• OPERATIF : Laparatomy eksplorasi utk cari
penyebab
bila causa tidak ditemukan -> perforasi primer
TERIMA KASIH

You might also like