You are on page 1of 169

BAHAN KULIAH

ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
2005

MODALITAS TERAPI
Prof. Dr. Chairuddin Rasjad, Ph.D
Metode pengobatan bedah ortopedi

 Non operatif
 Operatif
Non operatif diantaranya
 Reassurance : tanpa pengobatan hanya diberi
penjelasan/nasehat
 Pemberian obat-obatan
 Pemberian alat bantu
 Pemasangan traksi
 Pemasangan gips (plaster cast)
 Fisioterapi dan terapi okupasi
Tanpa pengobatan
 50 % tidak memerlukan pengobatan
 Cukup dg nasihat dokter
 Penjelasan tentang prognosisnya
 Penderita datang ketakutan tentang:
kanker,tuberkulosis,kelumpuhan
Pemberian obat-obatan
 Obat-obat anti bakteri
• untuk pencegahan/pengobatan infeksi
• diberikan secara dini dg dosis, waktu dan lama
pemberian yg tepat
 Obat-obat anti inflamasi
• diberikan pd atritis reumatik dan atritis gout
• NSAID lebih disukai
• kortikosteroid alternatif terakhir
 Analgesik dan sedatif
 Obat-obat khusus
• kolkisin untuk artritis gout
• gol. Salisilat untuk demam artritis
 Obat-obat sitostatika
• siklofosfamid, vinkristin, ametopterin diberikan
pd tumor ganas
 Vitamin
• mis : vitamin D untuk penyakit Rakitis
 Injeksi lokal memakai kortikosteroid
• intra-artikuler mis:artritis/osteoartritis
• ekstra-artikuler mis:tennis elbow,plantar fasitis
Pemberian alat bantu
 Terbuat dari: kayu, aluminium atau gips
 Bisa berupa: bidai, gips korset, ortosis (brace), tongkat/alat jalan lain
 Tujuannya:
• Mengistirahatkan bag. Tubuh
• Mengurangi beban tubuh
• Membantu untuk berjalan
• Stabilisasi sendi
• Mencegah deformitas
 Bisa bersifat sementara: bidai, gips korset
 Bisa untuk jangka waktu lama/permanen:
• Ortosis
• Protesa
• Tongkat/pemberian alat bantu jalan
Bidai Kayu
Alat bantu jalan
Alat bantu jalan

Kruk ketiak Kruk siku


Alat bantu jalan

Rolator
Alat bantu jalan

Palang sejajar
Ortosis
 Ortosis : alat bantu sebagai penunjang
 Fungsi :
• Menambah stabilitas
• Membantu fungsi otot/tulang
• mencegah deformitas lebih lanjut
Jenis-jenis ortosis
 Ortosis anggota gerak atas
 Ortosis anggota gerak bawah
 Ortosis tulang belakang
Ortosis anggota gerak atas

Splint
Ortosis anggota gerak bawah

Ischial seat
Ortosis tulang belakang

Spinal brace
Ortosis tulang belakang

Milwaukee brace
Ortosis tulang belakang
Ortosis tulang belakang
Ortosis tulang belakang

Minerva
Protesis
 Protesis : alat pengganti anggota gerak
 Jenis :
• Protesis ekstremitas bawah
• Protesis ekstremitas atas
Contoh protesis ekstremitas atas
 Protesis tangan
 Protesis bawah siku
 Protesis atas siku
Protesis tangan
Protesis tangan
Protesis tangan

Sebelum Sesudah
Protesis bawah siku
Protesis atas siku
Protesis atas siku dg mioelektrik
Protesis atas siku dg mioelektrik
Contoh protesis ekstremitas bawah
 Protesis atas lutut
 Protesis bawah lutut
Protesis bawah lutut
Protesis bawah lutut
Protesis atas lutut
Protesis atas lutut dg mioelektrik
PEMASANGAN TRAKSI
PEMASANGAN TRAKSI
 Salah satu pengobatan konservatif
 Untuk mereduksi fraktur atau kelainan lain
mis : spasme otot
Berdasarkan mekanisme traksi
 Traksi menetap (fixation traction)
 Traksi berimbang (sliding traction)
Dua jenis pemasangan traksi
 Traksi kulit (skin traction)
 Traksi tulang (skeletal traction)
C

AA B

D
E

A. Traksi dg berat, B. Traksi menetap, C. Traksi berimbang


D. Traksi Hamilton Russel, E. Traksi berimbang dg bidai Thomas
TRAKSI KULIT
 Dapat sebagai terapi definitif dan terapi sementara
 Berat beban maximum 5 kg
 Lama penggunaan 4-6 minggu
Indikasi
 Fraktur femur dan fraktur suprakondiler
humeri anak-anak
 Reduksi tertutup
 Pengobatan sementara fraktur
 Fraktur yg bengkak dan tidak stabil
 Traksi pd spasme otot/kontraktur sendi
 Kelainan tulang belakang, mis : HNP
Jenis-jenis traksi kulit
 Traksi ektensi dari Buck, memakai katrol
 Traksi dari Dunlop, pd fraktur suprakondiler
humeri anak-anak
 Traksi dari Gallow (traksi dari Bryant), pd
fraktur femur anak-anak dibawah 2 th
 Traksi dari Hamilton Russel, untuk anak-anak
diatas 2 th
Traksi Buck Traksi Dunlop
Traksi Bryant Traksi Hamilton Russel
Traksi kulit
Komplikasi
 Tromboemboli
 Aberasi
 Infeksi
 Alergi
TRAKSI TULANG
 Traksi yg dilakukan langsung pd tulang
 Menggunakan Kirschner wire (K-wire)
atau Steinmann pin
Indikasi
 Bila diperlukan traksi yg lebih berat
 Fraktur tidak stabil, oblik, atau komunitif
 Fraktur daerah sendi
 Fraktur terbuka dg luka sangat jelek
 Traksi sementara sebelum terapi definitif
 Traksi pd anak yg lebih besar
Lokasi traksi
 Proksimal tibia
 Kondilus femur
 Olekranon
 Trokanter mayor
 Distal metakarpal
 Kalkaneus
 Tengkorak
Jenis traksi tulang
 Traksi dengan Bohler Braun
 Thomas Splint dengan traksi Pearson
 Traksi tulang pd olekranon
 Traksi pd tulang tengkorak, mis : Gardner
Well Skull Caliper, Crutchfield cranial tong
Traksi dengan Bohler Braun Traksi dengan Thomas splint
pada tibia
A B
Traksi tulang olecranon Traksi tulang tengkorak
A. Gardner Well Skull Caliper
B. Crutchfield cranial tong
Traksi Pearson dengan Thomas splint
Modifikasi traksi tulang dengan Thomas Splint
Traksi tulang
Traksi tulang
Fraktur suprakondiler femur komunitif
Komplikasi
 Infeksi
 Non union akibat traksi berlebih
 Luka akibat tekanan
 Parese saraf akibat traksi berlebih
PEMASANGAN GIPS
(PLASTER CAST)
Plaster cast
 Nama lain : Plaster of Paris
 Plaster dlm bahasa Indonesia “plester” atau lebih dikenal :
gips, gypsum, batu tahu
 Cast : alat atau cara untuk imobilisasi
 Plaster cast : cast yg terbuat dari plaster yang umumnya
berbentuk sirkuler. Bentuk lain : bidai, splint, slab
Indikasi pemasangan
plaster cast / gips
 Imobilisasi fraktur dan dislokasi
 Imobilisasi untuk mengurangi nyeri
 Imobilisasi mencegah fraktur patologis
 Imobilisasi setelah operasi tendo
 Koreksi deformitas : talipes ekuinovarus
 Mencegah deformitas akibat imbalance
neuromuskuler : polio, paralisis
Plaster of Paris (POP) = Gips
 Bahan kimia yg tersedia dlm bentuk lembaran
 Rumus kimia :
• (CaSO4)2 H2O+3H2O=2(CaSO42H2O)
 Bersifat mengikat air (anhidrasi)
 Jk dicampur air menjadi keras dan mengeluarkan panas.
• (CaSO4)2H2O+3H2O=2(CaSO42H2O)+panas
 Salah satu pengobatan konservatif pilihan
Plaster of Paris
Plaster of Paris
Bentuk-bentuk pemasangan gips
 Lembaran menutup sepertiga lingkar anggota gerak
 Gips lembaran yg dipasang pd sisi anteroposterior
 Gips sirkuler
 Gips yg ditopang dg besi atau karet
Gips yg dipakai untuk menumpu
Gips yg dipakai untuk menumpu
Gips sirkuler
1 2

3 4
Pemasangan gips
Contoh gips extremitas atas
 Above Elbow Cast
gips sampai atas siku
 Below Elbow Cast
gips sampai bawah siku
Above elbow cast
Below elbow cast
Contoh gips Extremitas bawah
 Below knee cast (BK Cast)
 Long leg cast (LL Cast)
 Patelar tendon weight bearing (Sarmiento)
 Double spica
 Hemispica
 Gips cocher atau silinder cast
Below knee Cast
Long leg cast
Gips Sarmiento
One and one half Hip spica cast
Bilateral long leg hip spica cast
Contoh gips untuk tulang belakang
 Minerva
• Dari kepala sampai perut
 Body jacket
• Dari dada sampai SIAS
Minerva
Body jacket
 Ukuran yang tersedia : 3 inchi, 4 inchi, 6 inchi
 Sekarang ada yg dibuat dari fibre glass dan
thermoplast. Bahan ini lebih ringan, tahan air,
tapi lebih mahal
Keuntungan gips
 Mudah didapatkan
 Murah/mudah dipergunakan setiap dokter
 Dapat diganti setiap saat
 Dapat dibuat cetakan sesuai bentuk anggota gerak
 Dapat dibuat lubang untuk perawatan luka
 Bersifat radiolusen
 Terapi konservatif pilihan
Komplikasi pemasangan gips
 Dini : sindroma kompartemen
 Luka, bulla, pressure sore (pd fibula, calcaneus)
 Nerve palsy (krn tekanan)
 Pemasangan yg lama :
• osteoporosis (lokal)
• atrofi otot
• kekakuan sendi
 Alergi dan gatal-gatal akibat gips
Yang perlu diperhatikan
setelah pemasangan gips
 Follow up apakah ada tanda-tanda sindroma
kompartemen
gejala : pain,pale,pulseless,paraesthesia,paralysis
 Gips tidak boleh dipakai jalan sebelum kering
 Gips tidak boleh kena air atau air kencing
 Gips yg rusak atau lembek harus diperbaiki
Membuka gips
 Kalau sudah waktunya
 Gips menjadi longgar
 Rusak
 Bau karena basah (pus, darah, air/air kencing)
 Adanya Sindroma kompartemen
Membuka Gips
Fisioterapi
 Pengobatan dg tenaga alam (fisik)
sebagai modalitas terapi
Fisioterapi terdiri dari :
 Terapi mekanik
 Pengobatan panas
 Pengobatan dingin
 Helioterapi
 Aktinoterapi
 Hidroterapi
 Elektroterapi
 Ultrasound
 Laser medis kekuatan rendah
Tujuannya
 Mengembangkan reflek yg belum berkembang
 Mengurangi reflek yang berlebihan
 Fasilitasi sikap postur yang baik
 Melatih gerakan yg fungsional
 Mencegah kecacatan lebih lanjut
 Memulihkan kemampuan yg sudah dicapai
 Mengusahakan penderita semandiri mungkin
Teknik pelaksanaan
 Latihan lingkup gerak sendi
 Penguatan daya tahan otot
 Latihan duduk
 Latihan berdiri
 Latihan pindah dan latihan jalan
Latihan pada bahu
Latihan fleksi-ekstensi
Latihan kuadrisep
Penguatan otot tangan
Latihan gerak jari tangan
Penguatan otot kaki
Latihan jalan
Latihan jalan
Terapi mekanik
 Pijat (massage) :
effleurage,petrissage,tapotemen,friction
 Latihan-latihan : latihan bebas, aktif,
pasif, dg tahanan
 Manipulasi : mengembalikan fungsi
gerak ruang sendi
 Traksi
Tujuan traksi
 Peregangan tulang belakang
 Melebarkan ruang diskus
 Memisahkan sendi-sendi apofisial
 Peregangan otot dan ligamen
Traksi lumbal
Traksi leher
Pengobatan panas
 Lampu infra merah
 Lilin (wax)
 Diatermi gelombang pendek
 Hiperpireksia
Tujuan untuk menimbulkan pembuluh darah
Infra merah
Menggunakan lilin
Diatermi gelombang pendek
Diatermi gelombang pendek
Pengobatan dingin
 Mengurangi rasa sakit
 Menurunkan metabolisme jaringan
 Mengurangi reaksi saraf
 Mengurangi odema
 Mengurangi/menghentikan perdarahan
Kompres dg es
Hidroterapi
 Menggunakan air/cairan yang dicampur desinfektan
 Melatih otot yang lemah krn gaya berat di air dihilangkan
 Disemprotkan sebagai pijatan
 Dg air panas memberikan efek relaksasi
 Dapat diberikan lokal atau seluruh tubuh
Hidroterapi
Hidroterapi
Hidroterapi
Hidroterapi
 Elektroterapi : merangsang otot dan saraf
 Ultrasound : mencegah adhesi jaringan
 Laser medis kekuatan rendah :
• Migrain
• Sindroma jepitan saraf karpal
• Epikondilitis
• Plantar fasitis
Elektroterapi
Pengobatan dengan ultrasound
Pengobatan dengan laser
TERAPI OKUPASI
Tujuannya
Mengembangkan kecakapan dan
perkembangan anak
Terapi okupasi meliputi
 Melatih kegiatan sehari-hari
 Melatih perkembangan motorik
 Menyediakan alat bantu yang sesuai
 Kunjungan rumah untuk menilai latihan
Kolar servikal

Alat bantu terapi okupasi


Kolar servikal

Alat bantu terapi okupasi


Kursi roda

Alat bantu terapi okupasi


Bidai politen

Alat bantu terapi okupasi


Operatif
Pengobatan Operatif
1. Operasi pada kulit
2. Operasi pada sinovial dan kapsul sendi
3. Operasi pada otot, tendo dan ligamen
4. Operasi pada tulang dan sendi
5. Operasi pada saraf
External fixation
Ilizarov device
External Fixation for
Metacarpal Fracture
External fixation
Koreksi CTEV (Ilizarov)
Operasi CTEV
Koreksi CTEV (Ilizarov)
Operasi CTEV
Osteoartritis sendi lutut

Tampak tulang rawan terkelupas


Gambaran artroskopis sendi lutut
Artroskopi
Penggantian seluruh permukaan sendi
(Total artroplasty)
Impaled Object pada Wajah
Fraktur femur 1/3 tengah terbuka grade IIIB
Fraktur femur 1/3 tengah terbuka grade IIIa
Dislokasi terbuka sendi talokruralis
Crush injury pedis
Fraktur antebrakium 1/3 proksimal terbuka grade IIIC
Fraktur terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan
saraf di sekitar sendi siku
Penderita amputasi traumatis setinggi pergelangan tangan
6 bulan kemudian
 Laki-laki 30 tahun, amputasi traumatik manus
sinistra
Steinmann Pin for Skeletal Traction
Wires used for Internal Fixation
Plates for Internal Fixation
Protheses for hemiarthroplasty of the hip
Rod for Internal
Fixation
Kepustakaan
 Rasjad C (2000) Pengobatan Bedah Ortopedi. Ilmu Bedah
Ortopedi, 3rd ed, Penerbit Bintang Lamumpatue, Makassar,
hal 86-104.
 Salter RB (1982) The General Principles and Specific
Method Treatment. Disorder and Injuries of The
Musculoskeletal System, Asian ed, Igaku Shoin Ltd,Tokyo,
pp 55-71.
 Jong WD (1998) Sistem Muskuloskeletal. Buku Ajar Ilmu
Bedah, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, hal 1124-1183.
 Adams CJ (2001) Principles of Fracture Treatment. Outline
of Fractures,11th ed, Chuchill Livingstone, New York,
pp 28-51.
 Sukarna IP (1998) Plaster Cast. Teknik Memasang Gips,
Surabaya, hal 1-9.
 http://www.google.imagine.com
SELAMAT BELAJAR

You might also like