You are on page 1of 34

PROGRAM STUDI

TEKNIK MESIN
OTOMOTIF

INSTITUT
TEKNOLOGI
I N DO NE S IA

Di Susun oleh :
Nama : Fajar Setiawan
NRP : 0121603007
Listrik body adalah semua instalasi listrik
yang terletak pada body kendaraan . Sistem ini
berfungsi sebagai komponen tambahan untuk
melengkapi fungsionalitas sebuah mobil.
Bisa dikatakan kelistrikan body ini memang
tidak memiliki pengaruh apapun terhadap
performa kendaraan , namun sangat
menunjang keselamatan berkendara.
1. SISTEM INSTRUMEN DAN METER
2. WINDSHIELD WIPER DAN WASHER
3. HORN
4. FLASHER
1. Speedometer
Berfungsi untuk mengetahui laju kendaraan
yang sedang berjalan.
2. Odometer
Berfungsi untuk mengetahui jarak tempuh
yang sudah dicapai oleh kendaraan.
3. Tripmeter
Berfungsi untuk mengetahui jarak tempuh
dari satu tempat ke tempat tujuan tertentu.
4. Tachometer
Berfungsi untuk mengetahui putaran mesin,
pada umumnya yang digunakan untuk motor
bensin adalah DC tachometer.
5. Fuel Body
Berfungsi untuk mengetahui isi bahan bakar di
dalam tangki. Ada 2 bagian utama pada
rangkaian fuel meter ini, yaitu meter itu sendiri
sebagai receiver dan unit dalam tangki sebagai
sender. Terdapat 2 jenis meter yaitu bi-metal
dan coil dan terdapat 2 jenis unit yaitu bi-metal
da resistor.
6. Voltage Regulator
Berfungsi untuk menghindari kesalahan
penunjukan atau kerusakan sistem, karena
adanya perubahan tegangan.
Jarum akan tetap menunjuk (holding type),
hal ini dikarenakan rotor disc dari meter
terendam dalam oil silicon dengan viskositas
yang tinggi.
OIL PRESSURE INDICATOR
 Fungsi:

Mengetahui tekanan oli yang berserkulasi


dalam mesin.

 Jenis Oil Pressure Indikator


a. Oil Pressure Gauge
b. Oil Pressure Lamp Indicator
Rangkaian oil pressure indicator
WATER TEMPERATURE METER
Berfungsi untuk mengetahui suhu air
pendingin dalam sistem pendingin mesin.
Terdapat 2 bagian utama pada sistem ini, yaitu
temperatur switch/sensor sebagai sendernya
dan meter sebagai receivernya.
WINDSHIELD WIPER & WASHER
Berfungsi untuk menghapus kotoran yang
melekat pada kaca (depan dan belakang) agar
tidak menghilangkan pandangan pengemudi.
Wiper motor
Motor berjenis ferrite motor dengan magnet
permanen yang dilengkapi dengan tiga buah
brush yaitu brush untuk kecepatan lambat,
brush untuk kecepatan tinggi dan brush
negatif. Putaran yang dihasilkan oleh motor
diteruskan ke worm gear.
Contact plate dan cam plate yang mengatur
agar posisi wiper blade berhenti secara
otomatis pada posisi yang sama saat switch
wiper dimatikan.
Konstruksi Wiper Motor
Prinsip kerja wiper motor
 Low speed:

Battery  +1 terminal  brush B1  armature


 brush B3  ground
 High speed:
Battery  +2 terminal  brush B2  armature
 brush B3  ground
 Automatic stop 1:
Battery  +terminal  contact point P1  cam
plate  contact point S  S terminal  +1
terminal  brush B1 brush B3  ground
 Automatic stop 2 (armature brake):
Armature  brush B1  +1 terminal  S
terminal  Contact point S  Cam plate 
contact point P2  brush B3  armature
INTERMITEN WIPER
Ialah wiper motor tidak bekerja secara terus-
menerus tetapi berputar dengan selang waktu,
biasanya posisi ini digunakan bila hujan
gerimis dengan maksud agar tidak merusak
kaca, selang waktu (intervalnya)
ON : 0,2 detik
OFF : 4,0 detik
Prinsip Kerja Intermiten Wiper
Bila switch interval ON:
1. Transistor Tr. ON, menyebabkan arus listrik i2 mengalir melalui
coil L. jika arus listrik i2 mengalir maka kontak point P tertarik
oleh adanya gaya elektromagnet dari coil L. akibatnya ada aliran
arus listrik i3 ke motor menyebabkan motor berputar lambat.
2. Bila motor mulai berputar, cam plate berputar menyebabkan
contact plate menghubungkan terminal + dan terminal S,
menyebabkan condensor meneruskan pembuangan muatan (i4).
Bila condensor sudah penuh muatannya, maka aliran arus listrik
i4 akan terhenti, tetapi transistor Tr tetap ON oleh adanya aliran
arus listrik i5.
3. Bila putaran cam plate mencapai posisi automatic stop terminal S
dan terminal berhubungan, hal ini menyebabkan sisi kiri
condensor menjadi ground dan nilai potensialnya menjadi 12 volt,
mengakibatkan Tr OFF, gaya elektromagnit coil L kontak point P
kembali kesemula, motor akan segera berhenti oleh adanya aliran
arus listrik i6.
4. Pada kondisi ini condensor mulai melepaskan muatannya, arus
listrik i7, dengan pelepasan muatan condensor ini potensial pada
titik a bertambah besar sampai menyebabkan transistor Tr On
kembali oleh arus listrik iB. bila hal ini terjadi motor akan
berputar kembali sepert pada penjelasan no. 2. Lamanya transistor
OFF antara 3 sampai 5 detik.
Berfungsi untuk memberi isyarat, secara
garis besar jenisnya dibagi menjadi tiga yaitu;
jenis elektrik, jenis udara dan jenis vaccum.
Cara kerja dari horn elektrik yaitu saat saklar klakson ditekan oleh
pengendara, maka arus dari baterai akan mengalir melalui saklar
klakson, terus ke coil (solenoid), menuju platina dan selanjutnya ke
massa. Ketika solenoid dialiri arus listrik maka solenoid akan menjadi
magnet dan menarik armature. Kemudian armature akan membukakan
platina sehingga arus ke massa terputus. Dengan terputusnya arus
tersebut, maka kemagnetan pada solenoid akan hilang, sehingga akan
menyebabkan armature kembali ke posisi awal atausemula. Hal ini akan
menyebabkan platina menutup kembali sehingga arus listrik akan
mengalir ke massa kembali dan solenoid akan menjadi magnit. Proses ini
akan berlangsung dengan cepat, dan diafragma membuat armature
bergetar lebih cepat lagi, sehingga menghasilkan resonansi suara.
FLASHER
Adalah kelengkapan dari sistem sinyal atau
tanda bahaya yang berfungsi untuk mengatur
kedipnya lampu. Ada tiga jenis flasher bila
dilihat dari prinsip kerjanya, jenis flasher bi-
metal, jenis flasher capacitor relay dan jenis
flasher semi-transistor.
Prinsip kerja flasher
 Jenis flasher capacitor relay:
Keterangan :
 B = Baterai (arus positif dari baterai melalui
kunci kontak)
 P = Contact Point / titik sentuh

 R = Resistor / tahanan

 L = Arus output

 C = Capasitor / elco

 L1 = Lilitan 1

 L2 = Lilitan 2
Ketika kunci kontak diputar ke posisi On, arus
listrik akan mengalir melalui titik sentuh (contact
point) P dan kumparan L2 dan mengisi kapasitor C.
Ketika saklar lampu sein berada pada posisi On,
arus listrik mengalir melalui contact point P dan
kumparan L1, seperti pada gambar dan
menghidupkan lampu sein F'1 dan F1, serta lampu
pilot PL.
Pada saat yang sama inti besi pada L1 akan menjadi magnet
dan menarik contact point (P) hingga terbuka dan lampu sein
mati. Bersamaan dengan hal tersebut kapasitor C mulai
melepas muatan dan contact point P tetap terbuka karena
pergerakan kumparan L2 sampai akumulasi arus listrik terbanyak
selesai dilepaskan.
Ketika arus listrik yang dilepaskan kapasitor berkurang,
contact point P menutup karena tekanan pegas. Ketika contact
point menutup, arus listrik mengalir ke kumparan L1 dan L2
seperti terlihat pada gambar dan lampu akan menyala kembali.
Pada saat kapasitor C sedang mengisi kembali, jumlah arus listrik
yang mengalir ke kumparan L2 berkurang, sehingga gerakan dari
kumparan L1 mengakibatkan terbukanya contact point P dan
lampu sein F1 dan F'1 serta lampu pilot PL mati.

You might also like