selama pengobatan? Evaluasi Klinik Radiologik Respon Bakteriologik Resistensi Obat Efek Samping Kepatuhan terhadap pengobatan Evaluasi semua orang yang kontak dengan pasien
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2014. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed. VI, Jilid I. Jakarta; InternaPublishing. 6. Jika saat kontrol penderita mengeluh sering merasa kesemutan sampai rasa terbakar di kaki, dan nyeri pada sendi kemungkinan obat apa yang menyebabkan hal tersebut dan bagaimana penatalaksanaanya? • Kesemutan sampai rasa terbakar di kaki biasanya disebabkan oleh OAT INH – Penanganannya adalah dengan memberi vitamin B6 (piridoksin) 100 mg perhari • Nyeri sendi kemungkinan disebabkan OAT Pyrazinamid – Penanganannya adalah dengan memberikan aspirin/allopurinol
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Jakarta. 7. Kemungkinan apakah yang menyebabkan Tn. K belum sembuh? • Faktor obat: 1. Paduan obat tidak adekuat 2. Dosis obat tidak sesuai standar/bb pasien 3. Minum OAT secara tidak teratur/tidak sesuai petunjuk 4. Jangka waktu terapi kurang dari semestinya 5. Terjadi resistensi obat
• Faktor penyakit: 1. Lesi TB paru yang sakit terlalu luas/sakit berat 2. Komorbid yang serius: DM, kardovaskular, stroke, alkoholisme 3. Adanya gangguan imunologis lainnya
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2014. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Ed. VI, Jilid I. Jakarta; InternaPublishing. 8. Jika kemudian terapi OAT diberikan, jelaskan panduan OAT mana yang paling tepat dan berapa lama pengobatannya?
• Terapi Metode DOTS Kategori 2
Terapi fase awalnya 2 HRZES / 1 HRZE, dimana HRZE diberikan setiap hari selama 3 bulan sedangkan S hanya diberikan hanya di 2 bulan pertama. Bila sputum BTA menjadi negatif di akhir bulan ke-3, maka fase lanjutan bisa segera dimulai. Tapi bila sputum BTA positif maka fase awal dengan HRZE diteruskan lagi selama 1 bulan. Bila pada akhir bulan ke 4 sputum BTA masih tetap positif, lakukan kultur ulang sputum BTA dan obat dilanjutkan dengan 5 HRE atau 5 H3R3
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed. VI, Jilid I. Jakarta; InternaPublishing.