You are on page 1of 4

5.

Apa saja yang harus dipantau


selama pengobatan?
 Evaluasi Klinik
 Radiologik
 Respon Bakteriologik
 Resistensi Obat
 Efek Samping
 Kepatuhan terhadap pengobatan
 Evaluasi semua orang yang kontak dengan pasien

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2014. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed. VI, Jilid I. Jakarta; InternaPublishing.
6. Jika saat kontrol penderita mengeluh sering merasa
kesemutan sampai rasa terbakar di kaki, dan nyeri pada
sendi kemungkinan obat apa yang menyebabkan hal
tersebut dan bagaimana penatalaksanaanya?
• Kesemutan sampai rasa terbakar di kaki biasanya
disebabkan oleh OAT INH
– Penanganannya adalah dengan memberi vitamin B6 (piridoksin)
100 mg perhari
• Nyeri sendi kemungkinan disebabkan OAT Pyrazinamid
– Penanganannya adalah dengan memberikan aspirin/allopurinol

Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal Bina


Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2005.
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Jakarta.
7. Kemungkinan apakah yang
menyebabkan Tn. K belum sembuh?
• Faktor obat:
1. Paduan obat tidak adekuat
2. Dosis obat tidak sesuai standar/bb pasien
3. Minum OAT secara tidak teratur/tidak sesuai petunjuk
4. Jangka waktu terapi kurang dari semestinya
5. Terjadi resistensi obat

• Faktor penyakit:
1. Lesi TB paru yang sakit terlalu luas/sakit berat
2. Komorbid yang serius: DM, kardovaskular, stroke, alkoholisme
3. Adanya gangguan imunologis lainnya

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2014. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam, Ed. VI, Jilid I. Jakarta; InternaPublishing.
8. Jika kemudian terapi OAT diberikan, jelaskan
panduan OAT mana yang paling tepat dan
berapa lama pengobatannya?

• Terapi Metode DOTS Kategori 2


Terapi fase awalnya 2 HRZES / 1 HRZE, dimana HRZE diberikan
setiap hari selama 3 bulan sedangkan S hanya diberikan hanya
di 2 bulan pertama. Bila sputum BTA menjadi negatif di akhir
bulan ke-3, maka fase lanjutan bisa segera dimulai. Tapi bila
sputum BTA positif maka fase awal dengan HRZE diteruskan lagi
selama 1 bulan. Bila pada akhir bulan ke 4 sputum BTA masih
tetap positif, lakukan kultur ulang sputum BTA dan obat
dilanjutkan dengan 5 HRE atau 5 H3R3

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2014.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed. VI, Jilid I. Jakarta; InternaPublishing.

You might also like