You are on page 1of 99

MINYAK ATSIRI

MINYAK ATSIRI

 Sinonim: minyak menguap (volatile oils), minyak eteris (aetheric


oils), minyak esensial (essential oils)
 Definisi: Minyak atsiri adalah produk, yang kompleks
komponennya, yang berasal dari tumbuhan tertentu.
 Minyak atsiri terkumpul dalam organ tanaman tertentu, misalnya:
dalam sel minyak (Lauraceae dan Zingberaceae), rambut kelenjar
(Lamiaceae=Labiatae), ruang sekret (Rutaceae dan Myrtaceae),
saluran sekret (Apiaceae dan Asteraceae).
 Secara biologi fungsi minyak atsiri bagi tumbuhan belum jelas
benar, namun kemungkinan berperan dlm segi ekologi. Misalnya
dalam alelopati, minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan di sekelilingnya; menghambat perkecambahan;
pelindung terhadap predator, dan penarik hewan (insekta,
burung, kelelawar) untuk penyerbukan.
2
SIFAT2 minyak atsiri
Tersusun dr bermacam-macam komponen senyawa
Memiliki bau khas dan tidak berwarna
Mempunyai rasa getir
Mudah menguap (murni)
Bobot jenis < 1, sehingga melayang dalam air
Tidak bisa disabunkan dgn alkali & tidak tengik
Tidak stabil (panas,oksigen udara, UV)
Indeks bias umumnya tinggi
Bersifat optis aktif & memutar bidang polarisasi dgn rotasi
spesifik
Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat sedikit larut
sehingga air berbau sama dengan minyak atsiri
Sangat mudah larut dalam pelarut organik
Beda minyak atsiri dengan minyak
lemak

1. Dapat disuling dari simplisianya


2. Tidak mengandung ester gliserol, sehingga tidak
dapat disabunkan
3. Tidak dapat berbau tengik, tetapi jika dibiarkan di
udara lama kelamaan akan menjadi berwarna gelap
karena teroksidasi menjadi damar.
Untuk pencegahan, minyak atsiri disimpan dalam
botol berwarna, terisi penuh, tertutup rapat, dan
diletakan di tempat yang kering dan sejuk.
CARA MEMPEROLEH MINYAK ATSIRI

A. CARA EKSTRAKSI
Cara ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu:
●ekstraksi dingin
● ekstaksi panas / maserasi.
B. CARA PENYULINGAN (DESTILASI)
● Destilasi Dengan Uap air
● Destilasi Kering Dengan Peruraian/Perusakan
/Destruktif
● Penyulingan yang didahului dengan
hidrolisa oleh enzim tertentu.
C. CARA MEKANIS
● Cara Pemerasan / Kempaan
● Cara Ecuelle (menusuk kelenjar minyak)
A. CARA EKSTRAKSI

Ekstraksi Dingin
A. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang mudah menguap
Contoh pelarut yang digunakan adalah petroleum eter. Dengan cara ini, lilin dan
lemak ikut terlarut. Cara ini menghasilkan minyak yang mempunyai aroma lebih
natural karena selama proses, suhu dijaga maksimal 50°C. Cara ini lebih mahal dari
destilasi.
b. Cara enfleurage
Cara ini digunakan untuk simplisia yang mengandung kadar minyak atsiri yang
rendah. Misalnya pada bunga mawar, melati.
Prinsip kerja ekstraksi bunga dengan teknik olesan (enfleurge) adalah sebagai
berikut:
a) Oleskan lemak murni pada permukaan kaca tipis.
b) Letakan mahkota bunga yang masih segar (baru petik) diatas permukaan kaca .
c) Simpan kaca tipis bersama bunga dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat dari
plastik,kayu/logam tahan karat.
d) Biarkan bunga selama 3-4 hari sampai bunga tersebut layu.
e) Bunga yang telah layu segera dibuang untuk diganti dengan
bunga-bunga baru/masih segar.
f) Lakukan cara tadi secara berulang-ulang selama 2-3 bulan
hingga lemak dipenuhi minyak wangi bunga.
g) Setelah lemak jenuh, minyak atsiri diekstraksi dengan alkohol
kemudian disuling.
Ekstraksi Panas/ Maserasi
Prinsipnya adalah simplisia dicampur dengan lemak dan
dipanaskan pada suhu 50-80°C selama 15 menit sambil diaduk.
Lemak dipisahkan dari simplisia dengan sentrifuge atau tekanan
hidrolik. Terakhir diekstraksi dengan alkohol dan alkohol
dipisahkan kembali. Cara ini sudah jarang digunakan.
CARA PENYULINGAN
(DESTILASI)
Destilasi Dengan Uap air
a. Destilasi langsung
Simplisia dimasak dengan air, maka penguapan air dan
minyak berlangsung bersama. Cara ini mengakibatkan
terjadi hidrolisa ester dan oksidasi.
b. Destilasi tidak langsung
Prinsipnya adalah simplisia kering (Cinnamomi cortex,
Caryophylli Flos) dimaserasi dengan air terlebih dahulu
kemudian dialiri uap air. Destilat yang diperoleh terdiri
dari 2 lapisan, dimana bagian atas lapisan ini adalah
minyak atsiri. Kemudian minyak atsiri dipisahkan
dengan menggunakan corong pisah.
c. Destilasi Kering Dengan Peruraian /Perusakan/Destruktif
Prinsipnya kayu atau damar dari pinus dipotong – potong dan
dipanasi hingga terjadi peruraian. Sisanya berupa arang dan
destilat terdiri dari 2 lapis. Lapisan atas terdiri dari metil
alkohol dan asam asetat, lapisan bawah terdiri berupa ter
yang mengandung pix, misalnya Pix Pini.
d. Penyulingan yang didahului dengan hidrolisa oleh enzim
tertentu.
Misalnya pada Amygdala amara dimana glikosida amygdalin
dihidrolisa oleh enzim emulsin menjadi benzaldehid. Hasil
hidrolisa disuling dengan uap air.
CARA MEKANIS

a. Cara Pemerasan / Kempaan


Digunakan untuk minyak yang tidak tahan
pemanasan. Umumnya untuk memperoleh
minyak jeruk.
b. Cara Ecuelle (menusuk kelenjar minyak)
Prinsipnya adalah Buah Citrus diguling – gulingkan
diatas alat bergelombang berpaku dimana
panjang paku pas menembus epidermis. Cairan yang
dihasilkan dikumpulkan. Dikarenakan kulit buah mengandung
pektin dan air, maka hasilnya berupa emulsi air dan minyak
dengan pektin sebagai emulgator. Minyak kemudian
dipisahkan dengan cara disuling, filtrasi, atau sentrifuge.
Jenis ekstrak minyak atsiri
a. CONCRETE . Ekstrak dengan bau khas didapat bahan segar
tumbuhan dengan penyari bukan air.
b. POMADE. Lemak berparfum didapat dari bunga segar dengan
“cold enfleurage” atau “hot enfleurage”.
c. RESINOID. Ekstrak berbau khas, didapat dari bahan kering yang
disari dng penyari nir air. Bahan dasar dapat tumbuhan, hewan,
mikrobia, juga hasil fermentasi.
d. ABSOLUTE . Produk dengan bau khas didapat dari ketiga
produk di atas, diekstraksi dng etanol pada suhu tertentu. Hasil
penyarian didinginkan, disaring untuk menyingkirkan
lilin/lemak, kemudian etanol diuapkan.

CJS: TERPENOID 11
Kandungan Kimiawi
minyak atsiri

Tidak satu pun M.Atsiri tersusun atas senyawa


tunggal
Berdasarkan cara biosintesis :
1. Senyawa terpena (isoprena)
mrp rantai bercabang lima satuan atom karbon yg
mengandung 2 ikatan rangkap
2. Senyawa golongan Fenil propana
mrp cincin fenil C6 dgn rantai samping berupa
propana C3
 btk Fenol atau Eter fenol
Klasifikasi seny. Terpena
 Satuan (1 unit)  isoprena (C5H8)
 2 unit : monoterpena (C10H16)
 3 unit : seskuiterpena (C15H25)
 4 unit : diterpena (C20H32)
 6 unit : triterpena (C30H48), dst

Bentuk monoterpena :
1. Hidrokarbon : asiklik, monosiklik, bisiklik

2. Derivat teroksidasi : alkohol, aldehid, keton,


fenol, oksida, ester
TERPENOID
• Terpenoid berasal dari molekul isoprene
CH2=C(CH3)-CH=CH2
• kerangka karbon dibangun oleh penyambungan satuan C5
Berdasar satuan yang terdapat pada senyawa tersebut,
terpenoid dibagi menjadi beberapa kelompok :
 C5 isopren
 C10 monoterpenoid penyusun minyak atsiri
 C15 sesquiterpenoid
 C20 diterpenoid, minyak pinus
 C30 triterpenoid : - triterpena
- sterol : sitosterol, stigmasterol
- glikosida jantung
- saponin
 C40 tetraterpenoid, ex: karotenoid
 Cn poliisoprenoid, ex: karet
• C10 dan C 15, mudah menguap
• C20 diterpen yang lebih sukar menguap
• C30 triterpenoid dan sterol tidak mudah
• C40 karotenoid menguap

• Catatan :
 Senyawa tersebut terdapat dalam lapisan malam daun dan
dalam buah seperti apel, peer, dan mungkin berfungsi sebagai
pelindung untuk menolak serangga dan serangan mikroba.
 Triterpen tertentu terkenal karena rasanya, contoh :
 limonen, terdapat dalam buah jeruk.
 Kukurbitasin, terdapat dalam biji Cucurbitacea
Peran terpenoid dalam tumbuhan
• Pengatur tumbuh : absisin,giberelin (diterpenoid)
• Warna tumbuhan (karotenoid):
- pigmen pembantu pada fotosintesis
- pemberi bau (mono dan sesquiterpenoid)
Kandungan terpenoid terletak pada:
• Terpenoid umumnya larut dalam lemak, terdapat dalam
sitoplasma sel tumbuhan
• Minyak atsiri terdapat di dalam sel kelenjar khusus pada
permukaan daun
• Karotenoid terutama berhubungan dengan kloroplast di
dalam daun, dan dengan kloroplast di dalam daun
bunga(petal)
Golongan Minyak Atsiri
Minyak atsiri hidrokarbon
 Minyak terpentin (pinus, famili Pinaceae)
Minyak atsiri alkohol
 Minyak pipermin (isolasi daun Mentha piperita)
Minyak atsiri fenol
 Minyak cengkeh (isolasi bunga Eugenia caryophyllata)
Minyak atsiri eter fenol
 Minyak adas (penyulingan buah Foeniculum vulgare)
Minyak atsiri oksida
 Minyak Kayu Putih (isolasi daun Melaleuca leucadendron L)
MInyak atsiri ester
 Minyak gondopuro (isolasi daun Gaultheria procumbens L)
MONOTERPENA

CH2OH CHO

Limonena Beta-Felandrena
Geraniol Sitral

OH O OH

MENTOL MENTON TIMOL

18
CJS: TERPENOID
MONOTERPENA

OH O

BORNEOL OCH3 KAMFOR OH

OCH3

CHO CH2
CH3

ANETOL EUGENOL
SINAMILALDEHIDA
19
CJS: TERPENOID
• Kandungan kimia semua minyak atsiri merupakan
senyawa campuran dan tidak pernah dalam bentuk
tunggal, misal minyak kapulaga mengandung 5
komponen besar seperti cineol, borneol, limonen,
alfa-terpinilasetat dan alfa terpinen. Jika diuraikan,
cineol berbau sedap tapi pedas seperti minyak kayu
putih. Borneol berbau kamper seperti kapur barus,
limonen harum seperti jeruk keprok, alfa-
terpinilasetat berbau jeruk purut, sedang alfa
terpinen berbau jeruk citrun. Campuran dari kelima
komponen itulah yang membuat aroma khas
kapulaga.
Review
METODE PRODUKSI
Cara memproduksi minyak atsiri yang umum
dilakukan adalah:
1. Destilasi uap air (steam distillation).
2. Pengepresan.
3. Ekstraksi dengan pelarut organik atau gas
superkritik (karbon dioksida cair).
4. Steam distillation by microwaves under vacuum.
Cara ini lebih cepat, sedikit energi, hasil lebih banyak,
suhu lebih rendah, bila dibandingkan dengan destilasi
uap.

CJS: TERPENOID 21
Isolasi komponen kimia dlm minyak atsiri
1. Kristalisasi pd suhu rendah , cth: stearoptena
2. Destilasi bertingkat
3. Kristalisasi bertingkat
4. Kromatografi : TLC, GC
5. Proses kimiawi
Penarikan senyawa terpenoid :
• Ekstraksi menggunakan pelarut non polar
 PE (petroleum eter)
 Eter
 Heksan
 Kloroform
• Destilasi uap
Isolasi
• KLT preparatif
– Fase diam = silica 60F254
– Fase gerak = benzena : kloroform ( 1:1), benzena : etil
asetat ( 19:1).
• Kromatografi kolom
– Fase diam = silica 60F254
– Fase gerak = pelarut yang bersifat non polar

Identifikasi
• KLT
• KG-SM (GCMS)
• Pereaksi warna :
– Lieberman-Burchard ( anhidrida asam asetat- H2SO4 pekat
). Dengan pereaksi ini sterol dan triterpen akan berwarna
hijau biru.
Contoh KLT :
minyak atsiri daun kenikir
KLT
Fase diam = selulosa
Fase gerak = kloroform : heksan (1:1)

KLT preparatif
Fase diam = selulosa
Fase gerak = kloroform : heksan (1:1)

Cat :
penampak bercak :anisaldehid atau vanilin sulfat
PERLAKUAN BERTURUTAN TERHADAP
MINYAK ATSIRI HASIL ISOLASI

Minyak atsiri hasil isolasi perlu ditingkatkan mutunya


dengan perlakuan sebagai berikut.
 pemucatan (decolorized),
 penetralan, dan
 penyulingan bertingkat di bawah vakum (with steam
jet under vacuum or dry).
Cara ini dapat mengeliminasi bau yang tidak diinginkan
dan iritasi.
Cara ini disebut juga rektifikasi atau
 Kromatografi, utamanya gel filtration chromatography.
25
CJS: TERPENOID
PEMERIKSAAN MUTU (QC)
Cara untuk memeriksa mutu minyak atsiri sebagai
berikut.
1. Penetapan kadar komponen utama.
2. Kelarutan dalam etanol.
3. Tetapan fisika: bobot jenis, indeks bias, rotasi optik,
titik didih, dan titik leleh.
4. Angka asam, ester, karbonil.
5. Sisa penguapan.
6. Kromatografi gas atau KLT (fingerprint).
7. Spektrum sinar merah infra (IR) (sidik jari).
CJS: TERPENOID 26
SIFAT FARMAKOLOGI
 Bioaktivitas minyak atsiri sangat beragam dan agak
membingungkan, misalnya:
minyak atsiri tertentu dapat bersifat anti bakteri,
namun pada penggunaan sehari-hari untuk
antispasmodik dan koleretik. Hal ini terjadi karena
minyak atsiri tersebut mengandung senyawa fenolat
atau senyawa fenilpropana.
 Bila ditinjau satu-persatu bioaktivitas senyawa yang
terkandung juga dapat, namun akan sia-sia karena
minyak atsiri adalah campuran.
 Secara singkat minyak atsiri mempunyai efek
farmakologi sbg antiseptik, antispasmodik,
karminatif, iritan, penghangat, sedatif, dsb.

CJS: TERPENOID 27
MANFAAT MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri berguna dlm pengobatan misalnya pada
aromaterapi, dalam Spa (Sano par aquae), korigen odoris,
saporis, dan flavoris. Sebagai bumbu dapur (spices), sebagai
parfum atau minyak wangi, serta kosmetika alami, serta
pengharum berbagai produk kebersihan, pengharum ruangan,
mobil, kloset, dsb.
 Farmasi, minyak atsiri digunakan sebagai aromaterapi, dapat
tersedia dlm berbagai bentuk.
 Parfumeri, sebagai pengharum dalam berbagai bentuk dan
tergantung keperluan. Juga dalam kosmetika.
 Teknologi makanan, sebagai bumbu (spices), pengawet,
penyedap rasa (flavoring agent).
 Prazat untuk sintesis. Misalnya eugenol menjadi vanilin.

CJS: TERPENOID 28
AROMATHERAPY

CJS: TERPENOID 29
Penggunaan dalam bidang farmasi:
Kegunaan Contoh Keterangan
Obat gosok rematik dan Ol. Gaultheria, Ol. Berdasarkan sifat sebagai
neulargia Rosmarini, Camphorae, rubifisien dari senyawa
Thymol karvakarol, sitral, sitronelal,
limonen.
Karminatif dan stomatika Calami Rhizoma, Zingiberis Disebabkan karena
Rhizoma pengaruhnya terhadap otot
polos usus dan lambung
Ekspetoran dan obat batuk Ol. Thymi, Ol. Anisi, Ol. Disebabkan karena minyak
Foeniculi atsiri diekskresi melalui paru
– paru. Jika melalui
bronchiola menyebabkan
ekspektoran.
Cholagoga Curcumae Rhizoma Disebabkan pengaruh
spasmolitik terhadap otot
polos dari kandung empedu
Emenagoga Myristicae Semen, Pada dosis kecil amenorea
Caryophylli Flos dan dismenorea, pada dosis
tinggi menyebakan abortus.
Insektida dan repellansia Pyrethri Flos, Myristicae
Semen, Camphor
Anestesi gigi Ol. Caryophylli
KETOKSIKAN MINYAK ATSIRI
Walaupun m.a. dpt dijual bebas (OTC), namun sbg farmasis harus
mengetahui toksisitas m.a., misalnya:
 Ketoksikan akut, LD50 oleum Chenopodii 250 mg/kg bb;
minyak kayu putih 1,9 g/kg bb.
Ketoksikan bersifat neurotoksik.
 Ketoksikan kronis, jarang terjadi, mungkin dpt terjadi
pada penerapan aromaterapi.
 Ketoksikan pada kulit, misalnya iritasi, fototoksik, dan
alergi; terjadi pd pengguna parfum atau kosmetik (misalnya
yang mengandung minyak kenanga).
 Kekarsinogenikan, yg mengandung alil atau profenilfenol,
mis. azaron, safrol, anetol, estragol, dsb.
 Menghambat pernapasan, misalnya mentol bagi balita.
31
PENYIMPANAN MINYAK ATSIRI YANG BAIK
Penyimpanan minyak atsiri yang tidak tepat akan
mengubah kandungan kimia m.a., jadi m.a. harus
disimpan dlm botol berwarna gelap (bahkan botol
aluminium, stainless steel ), diisi hampir penuh
(mencegah oksidasi), tertutup kedap (kalau mungkin
diberi nitrogen sebagai gas inert), disimpan di tempat
gelap, kering, dan sejuk. Mungkin juga perlu diberi
antioksidan agar lebih awet (stabil), misalnya Vit. E.
Fotoisomerisasi, termoisomerisasi, fotosiklisasi,
peruraian krn oksidasi, dan peroksida merupakan
faktor yang merusak kandungan kimia minyak atsiri.

32
PENYIMPANAN MINYAK ATSIRI YANG KURANG
TEPAT

CJS: TERPENOID 33
MINYAK ATSIRI DISIMPAN DALAM BOTOL GELAP &
PENUH

CJS: TERPENOID 34
DIISI PENUH

CJS: TERPENOID 35
BERBAGAI BOTOL PARFUM

CJS: TERPENOID 36
PEMBAGIAN GOLONGAN
minyak atsiri
1. Golongan Terpen
Senyawa terpen merupakan senyawa yang penting sebagai
komponen minyak atsiri. Terpen merupakan kondensasi dari
isopren = C5H8
Dengan kondensasi isopren dapat terbentuk :
Monoterpen ; 2 unit isopren = C10H16 
komponen minyak atsiri.
Contoh simplisia :Geraniol dalam Ol. Rosae
Seskuiterpen; 3 unit isopren =C15H24 
komponen minyak atsiri.
Contoh simplisia: kurkumin dalam Curcuma
Diterpen; 4 unit isopren = C20H24  komponen
damar. Misalnya : asam abietat dalam pinus
Triterpen; 6 unit isopren = C30H22  komponen
lilin, steroid, klorofil.
2. Golongan Fenilpropan
Dapat dibedakan menjadi 2 golongan :
a. Derivat simena
Contoh simplisia :
Timol dalam Thymi Herba
b. Derivat Fenilpropan yang sesungguhnya
Contoh simplisia :
Eugenol dalam Ol. Caryophylli
3. Golongan lain –lain
a. Hidrokarbon alifatis: n-heptan dalam Pinus sp.
b. Alkohol aromatis: p-toluil metil karbinol dalam
Curcuma xanthorrhyza
c. Senyawa dengan N: indol dan metil antranilat
dalam Jasminum sambac
d. Senyawa mengandung S:
- Sulfida yang berbau merangsang dalam
Ferula sp.
- Dialilsulfida; Allium sativum
- Tripropil aldehid; Alium cepa
URAIAN SIMPLISIA
MONOTERPEN ASIKLIS

1. Oleum Rosae (minyak mawar, Attar of Rose)


Tanaman asal: beberapa Rosa sp. Antara lain : Rosa
centifolia (bunga merah muda) dan Rosa gallica
(bunga merah tua), Rosa alba, Rosa damascena.
Familia: Rosaceae
Bagian yang digunakan: daun bunga (Rosa petalae)
Daerah Bulgaria dengan penyulingan uap air Rosae Petalae yang
segar
Hasil : kadar geraniol, nerol dan sitronelol tinggi. Kualitas terbaik.
Perancis dengan cara ekstraksi
Hasil : kadar feniletil alkohol lebih tinggi
Isi utama:
Stearopten yang padat (15 – 20%)
Senyawa alkohol : geraniol, sitronelol, nerol sebanyak 75%
Penggunaan: industri parfum dan kosmetik, sebagai pewangi
dan unguentum
Sediaan Farmasi: Aqua rosae, unguentum leniens rosatum.
Pemalsuan: karena harga mahal (kadar minyak : bunga = 1: 3000)
sering dipalsu dengan spermaceti, Ol. Geranii, Ol. Citronellae.
2. Oleum Geranii
Diperoleh dari penyulingan uap
air daun dan bunga bermacam
-macam Pellargonium,
Misalnya: Pellargonium graveolens, P.
odorratissimum, P. roseus.
Familia: Geraniaceae
Isi utama: geraniol, sitronelol
3. Oleum Citronellae (minyak sereh)
Tanaman asal: Cymbopogon nardus
(Andropogon nardus) dan Cymbopogon
winterianus.
Familia: Gramineae = Poaceae
Daerah asal:
Cymbopogon nardus berasal dari Srilanka,
menghasilkan Ceylon citronellae
Cymbopogon winterianus dari Jawa dan
Malaysia, menghasilkan Java Citronellae
Yang berasal dari Jawa kadar geraniol lebih tinggi dan
banyak disukai dalam industri parfum kualitas tinggi. Dari
Srilanka kadar geraniol lebih rendah dan digunakan dalam
industri parfum kualitas rendah dan industri sabun.
Isi utama:
Geraniol (dari Jawa + 80%, Srilanka + 55-60%)
Sitronelol dan sitronelal
Isi lain: dipenten, limonen, metil eugenol (Jawa 1 %,
Srilanka 8%)
Penggunaan:
Bahan pewangi terutama industri sabun
Desinfektan cair
Anti serangga (nyamuk, lalat)
Sintesa mentol
Monoterpen Monosiklis

1. Oleum Menthae piperitae (minyak permen,


Peppermint Oil)
Tanaman asal: Mentha piperita L.
Familia: Labiatae
Bagian yang digunakan: bagian tanaman yang di
atas tanah dan sedang berbunga
Cara memproduksi: penyulingan uap air
Isi :
Mentol bebas (50%)
Menton (sampai 30%)
Ester – ester seperti metil asetat (5%)
Penggunaan: Stimulansia, karminatif, corigens
saporis dan odoris.
Sediaan Farmasi: aqua menthae piperitae, spiritus
menthae piperitae
Pemalsuan:
Minyak permen yang telah diambil mentolnya
Minyak yang berasal dari Mentha arvensis
Minyak yang mengandung dimetilsulfida
2. Aurantii Dulcis Cortex (kulit jeruk manis)
Tanaman asal: Citrus sinensis, Citrus
aurantium L. var. sinensis
Familia: Rutaceae
Bagian yang digunakan: kulit luar (flavedo)
dari buah masak. Kulit bagian dalam yang putih
(albedo) harus dihilangkan
Isi : minyak atsiri terdiri dari limonen 90%
Isi lain : linalool, metil antranilat, hesperidin,
zat warna kuning karbonil karetonoid terutama
violeolsantin, violaksantin dan karetenoid.
Penggunaan:
Corigens saporis
Adanya hesperidin berguna untuk mencegah
fragilitas (kerapuhan) pembuluh darah kapiler
yang abnormal, dan disangka sebagai prekusor
vitamin P atau vitamin P itu sendiri.
3. Oleum Limonis
Tanaman asal: Citrus limon L.
Daerah asal: India
Cara memproduksi: pemerasan dari kulit buah
segar tanpa pemanasan, albedo dipisahkan atau
tidak.
Ada 6 proses untuk memperoleh Ol. Limonis, 5 diantara
hasilnya memenuhi persyaratan farmasi
a. Flavedo dipisahkan dari buahnya, kemudian masukkan
karung kanvas kemudian dipres. Hasil yang diperoleh minyak
yang keruh.
b. Di Sisilia dan Rivirea; kulit buah dipres sedemikian rupa
sehingga kelenjar minyak rusak. Minyak diisap dengan spons
kemudian diperas.
c. Cara ecuelle ( di Hindia Barat)
Buah dimasukkan dalam cawan dimana dindingnya penuh
dengan paku, kemudian diputar. Kelenjar minyak akan
tertusuk paku tersebut dan minyaknya melalui dasar dari
wadah keluar dan dikumpulkan.
d. Cara ecuelle tetapi dari kulit buahnya saja (di Italia)
e. Di California; cara pemerasan dingin
Dikerjakan dengan tekanan sangat tinggi, minyak dan
jus dipisahkan dengan sangat cepat, dan campuran
yang diperoleh segera dipisahkan dengan sentrifuge
dengan suhu serendah mungkin dan waktu sependek
mungkin.
f. Cara destilasi
Hasil tak memenuhi persyaratan farmasi. Biasanya
digunakan untuk minyak bebas terpen.
Isi : 90% terpen terutama d-limonen. Yang
terpenting sitral (4%)
Isi lain : sedikit sitronelal, geranil asetat.
Penggunaan: Corigens saporis, stimulans,
karminativ, stomatik.
Pemalsuan: dulu sering dicampur dengan Ol.
Terebinthinae, sekarang dengan terpen dari hasil
pembuatan Ol. Limonis yang tak mengandung
terpen
Karvon

1. Carvi Fructus (jinten)


Tanaman asal: Carum carvi
Familia : Umbelliferae
Isi: karvon sampai 60%, limonen,
dihidrokarvon, karveol.
Contoh simplisia yang
mengandung felandren
1. Piperis nigri Fructus (lada hitam)
Tanaman asal: Piper nigrum
Familia: Piperaceae
Bagian yang digunakan: buah tua tetapi belum masak yang
dikeringkan
Isi utama:
Kavisin (rasa sangat pedas), piperin, piperidin (alkaloid)
Minyak atsiri terdiri atas terpen terutama felandren yang
menyebabkan bau khas, tetapi rasa tidak pedas.
Isi lain: damar,protein, amylum, alkaloid yang mudah
menguap.
Penggunaan: karminatif, diuretika, diaforetika dan bumbu
makanan.
2. Piperis albi Fructus (lada putih)
Buah Piper nigrum yang telah masak dan dimaserasi
dengan air kemudian digosok-gosok sampai kulitnya
terkelupas, kemudian dijemur sampai kering.
Beda lada putih dan lada hitam:
Lada putih kurang pedas daripada lada hitam, tetapi
lebih aromatis, dan lebih disukai sebagai bumbu.
Contoh simplisia yang
mengandung sineol (sineol
berupa senyawa eter)
Oleum Eucalypti
Tanaman asal: Eucalyptus globulus dan spesies lain.
Familia: Myrtaceae
Daerah penghasil: Australia, Eropa Selatan, dan
California
Cara memproduksi:
Destilasi uap air daun yang masih segar.
Minyak berwarna kuning pucat atau tidak berwarna,
bau aromatik seperti kamfer, rasa pedas, aromatik dan
dingin.
Isi: 70% sineol (eucaliptol)
Penggunaan: Stimulans, antiseptik.
Oleum Cajuputi (minyak kayu putih)

Tanaman asal: Melaleuca leucadendron L.


Familia: Myrtaceae
Daerah asal dan penghasil: Australia dan Indonesia
terutama Ambon, Banda, baru.
Dalam perdagangan dikenal 2 macam:
Yang berwrna kuning tua sampai kecoklatan. Ini
disebakan karena mengandung oksida besi yang
berasal dari alat destilasi
Berwarna kehijauan atau kebiruan, yang disebabkan
alat destilasi mengandung tembaga.
Yang disukai berwarna hijau, maka sering dicampur dengan zat
warna hijau atau klorofil.
Isi :
40-60% kayu putol yang identik dengan ekaliptol dan sineol.
Terpineol bebas sebagai ester asetat, l-pinen
Sedikit: butir aldehid, valerilaldehid, benzaldehid
Penggunaan:
Obat dalam : stimulans, ekspektoran pada laringitis dan
bronchitis kronis, antelmintik, antirematika.
Buah dari melaleuca digunakan dalam pengobatan
tradisional untuk mengobati sakit perut. Buah berbentuk
seperti lada hitam tetapi berlubang, maka dikenal sebagai
“merica bolong”
Contoh golongan monoterpen
bisiklis
Oleum Camphorae (minyak kamfer)
Tanaman asal: Cinnamomum camphora
Familia: Lauraceae
Daerah asal: Jepang, Formosa, Cina
Daerah produksi: Jepang, Formosa, Cina, Malaysia,
Filipina, Florida
Bagian yang digunakan: kayu dari akar, batang dan
cabang dipotong kecil – kecil (chips), kemudian
disuling dengan uap air.
Isi utama:
Ol. Camphorae mengandung : kamfer 40-50, sineol 20-
25%, safrol 50-60%.
Isi lain: asam-asam ( formiat, asetat, dll), aldehid
(asetaldehid, furfural, dll), keton (piperiton), alkohol
(linalool, borneol), fenol dan esternya (eugenol), teroen
(pinen, kamfer)
Penggunaan :
White Champor Oil untuk pembuatan eucalyptol.
Karena mengandung terpen maka digunakan sebagai
pelarut yang baik untuk tiner, polish dan tinta cetak,
antiseptika dan desinfektan.
 Untuk memperoleh kamfer kualitas baik perlu
diperhatikan:
Pemanasan stabil dan tidak terlalu tinggi.
Uap air setelah mlepas kamfernya tidak boleh
bersentuhan dengan logam, alat kondensasi harus
terbuat dari kayu

 Di Amerika, kamfer diperoleh dengan cara sublimasi


daun dan ranting pohon kamfer.
 Penggunaan:
Obat luar : dalam bentuk linimenta atau
larutan spiritus sebagai rubifasien
Obat dalam: antiseptika dan karminatif
Industri : seluloid dan plastik.
 Pemalsuan : dengan asam stearat dan
NH4Cl
Contoh simplisia yang
mengandung Pinen
Oleum Pini
Tanaman asal: Pinus palustris atau spesies lain : Pinus
heterophylla, Pinus sachinata.
Daerah penghasil: terutama Amerika Serikat
Isi utama: kamfer, α Pinen, β Pinen, l-limonen
Isi lain : borneol, metil kavikol, dll
Cara produksi:
a. Kayu yang berasal dari limbah kayu tersebut : Light
wood karena mudah terbakar disebabkan
mengandung damar.
b. Kayu tersebut disuling dengan uap air pada suhu
rendah diperoleh Wood terpentin, pada suhu tinggi
diperoleh Oleum Pini.
Kayu tersebut diekstraksi dengan petroleum eter,
untuk memisahkan damarnya.
Hasil ekstraksi dipisahkan dengan fraksinasi diperoleh
solven, resin (damar), dan Oleum Pini.
Contoh simplisia yang
mengandung seskuiterpen:
Cubebae Fructus (kemukus)
Tanaman asal: Piper cubeba
Familia: Piperaceae
Bagian yang digunakan: buah diambil pada waktu
masih hijau dan hampir masak, kemudian dijemur
sampai kering.
Daerah asal dan penghasil: Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Srilanka, Hindia Barat.
Isi: 10-18 % minyak atsiri terdiri dari: terpen,
seskuiterpen, kadinen.
Penggunaan: diuretik, antiseptika, ekspektoransia
dan karminatif.
Zingiberis Rhizoma (Jahe, ginger)
Tanaman asal: Zingiber officinale
Familia: Zingiberaceae
Daerah asal: Asia Selatan
Daerah penghasil : dareah tropik dan sub
tropik di Hindia Barat, Afrika, India dan Jepang.
Cara produksi:
Tanaman yang telah berumur 9-10 bulan diambil akar rimpangnya,
cuci dan dikeringkan.
Cara mencuci dan pengeringan dikenal beberapa macam cara,
antara lain
a. Akar rimpang dikupas, cuci dengan air bersih atau ditambah kapur,
kemudian jemur selama 5-6 hari sampai kering. Jaga agar tidak
berjamur.
Cuci lagi sampai putih, jemur 2 hari.
Cara ini untuk memperoleh : Peeled Yamaica Ginger
b. Sisi akar rimpang yang rata dibuang kulitnya, masukkan kedalam
air panas, keringkan.
Cara ini untuk memperoleh Coated atau unscraped ginger yang
dihasilkan di Afrika dan India.
c. Akar rimpang dikerok atau dikupas, lapisi dengan CaCO3 atau CaSO4
Dalam perdagangan dikenal beberapa macam
jahe, antara lain: Yamaica ginger, Ratoon ginger,
African ginger, Calicut ginger, Calcuta ginger.
Isi: 13% minyak atsiriterdiri dari felandren,
dekstro kamfer, seskuisterpen (zingiberen)
Penggunaan:
Karminatif, stimulansia, bumbu makanan.
Dalam bentuk tinctura untuk stomatika
Rasa pedas karena mengandung zineron suatu
senyawa yang susnan kimianya seperti capsaicin.
Curcuma domesticae Rhizoma (kunyit)
Tanaman asal: Curcuma domestica
Familia: Zingiberacae
Bagian yang digunakan:
Isi utama:
Minyak atsiri berwarna kuning terdiri atas
sekuiterpen.
Zingiberen
Pigmen kuning (kurkumin)
Penggunaan: stimulansia, zat warna, rempah-
rempah.
Xanthorizae Rhizoma (temulawak)
Tanaman asal: Curcuma Xanthorriza
Daerah produksi: Malaysia dan Indonesia
Isi : pigmen kuning ( kurkumin dan
kurkuminoid), minyak atsiri.
Penggunaan: kolagoga (penambah nafsu
makan), hepatoprotektor, antioksidan.
Oleum Santali albi (minyak cendana =
Sandalwood Oil )
Tanaman asal: Santalum album
Familia: Santalaceae
Bagian yang digunakan: minyak dari hasil
destilasi uap air kayu bagian dalam dan akar.
Daerah asal: India, Srilanka, Indonesia (25%
dari hasil dunia)
 Daerah penghasil: Madras, Srilanka
Isi: seskuiterpen: α-santalol, β-santalol
Isi lain: isovaleril aldehid, santen, santenon,
santalon dan santalen.
Penggunaan: sebagai parfum dan pengikat
bau-bauan, obat gonorhoe, ekspektoran pada
bronchitis.
Pemalsuan/ campuran: dengan minyak jarak
atau disuling bersama-sama dengan kayu
Cinnamomi.
GOLONGAN FENILPROPANOID

Derivat Simena
Oleum Caryophylli (minyak cengkeh)
Tanaman asal: Eugenia caryophylata
Bagian yang digunakan: diperoleh dari destilasi uap air
bunga cengkeh.
Isi: Eugenol (82% volume), eugenol asetat, kariofilen dll
Penggunaan: lokal anestesi pada sakit gigi, karminatif,
germisid, corigens saporis
Minyak cengkeh dari Ambon mempunyai mutu tertinggi.
Kemasan harus dalam wadah dari kaca atau aluminium
atau timah putih, sebab apabila dari besi, maka eugenol dan
fenol mudah bersenyawa sehingga warna berubah menjadi
coklat atau ungu.
Piperis betle Folium (daun sirih)
Tanaman asal: Piper betle
Daerah asal dan penghasil:kepulauan di Asia Tenggara
termasuk Indonesia dan India.
Cara memproduksi:
Isi:
Yang berasal dari Jawa mengandung : Betelfenol, kavikol, dan
seskuiterpen
Muangthai: terutama betelfenol (isomer dari eugenol)
Penggunaan:
Afrodisiaka, stimulansia, radang selaput lendir tenggorokan
sebagai obat kumur, obat batuk, mata, dan obat luka
(antiseptika)
Penduduk menggunakannya untuk makan sirih dicampur
dengan pinang, gambir dan kapur
Myristicae Semen (Biji Pala)
Tanaman asal: Myristica fragrans
Familia: Myrtaceae
Bagian yang digunakan:
Biji masak dan kering telah dihilangkan kulit biji dan
arilusnya.
Pohon pala mulai berbuah setelah berumur 8-9
tahun dan buah dapat dipetik hasilnya selama 60
tahun.
Kulit buah berdaging, jika masak terbelah
memanjang menjadi 2, didalamnya terlihat biji
berwarna coklat kehitaman dan diliputi arilus
berwarna merah karmin.
Isi utama:
40% minyak lemak terdiri dari trimiristisin, asam
oleat, asam linoleat.
7-16% minyak atsiri terdiri atas miristisin, safrol,
eugenol, iso eugenol, pinen, kamfer dll.
Penggunaan: stimulansia, karminatif, rempah-
rempah, abortivum.
Dalam dosis tinggi beracun karena menyebabkan
midriasis dan stupor.
Pemalsuan dan pergantian:
Dengan Myristica argentea dari Irian, bentuk lebih
panjang, bau lebih lemah.
Myristica malabarica dari Bombay, bentuk elips, tidak
berbau
Simplisia golongan sinamil
aldehid
Cinnamomi Cortex (Kayu Manis, keningar)
Tanaman asal: Cinnamomum zeylanicum
Familia: Lauraceae
Bagian yang digunakan:
Kulit bagian dalam dari cabang pohon.
Cabang dipotong, kulit luar dibung sampai
batas serabut perisikel. Kulit bagian dalam
sampai batas kambium diambil, tiap 7-12
lembar digulung, dijemur selama 3 hari dan
diangin-anginkan selama 3 hari hingga kering.
Daerah asal dan penghasil: Srilanka.
Isi: 1 % minyak atsiri terdiri dari 55-60%
sinamil aldehid, 4.8% eugenol, kariofilen, dll.
isi lain: damar, mucilago, amylum, tanin,
manitol yang menyebabkan rasa manis.
Penggunaan: aromatika, astringen, corigen
saporis, pewangi pasta gigi dan obat-obatan
Lain-lain
Oleum Gaultheriae (Wintergreen Oil, Minyak
Gandapura)
Tanaman asal: Gaultheria procumbens L.
Gaultheria punicata dan Gaultheria
leucocarpa (Indonesia)
Familia: Ericaceae
Bagian yang digunakan:
Minyak hasil destilasi uap air daun.
Pada bulan September, daun yang masih hijau
dan cabang-cabangnya dipotong atau ditumbuk,
kemudian maserasi dengan air selama 1 malam
pada suhu + 50°C.
Selama maserasi terjadi reaksi:
Glikosida gaultherin oleh enzim gaultherase diubah menjadi
salisilas metilikus. Setelah maserasi, kemudian didestilasi untuk
memisahkan minyaknya. Hasilnya dimurnikan kembali.
Minyak bisa berupa cairan tak berwarna, kuning atau merah. Warna
merah disebabkan karena adanya Fe yang bersal dari alat destilasi.
Daerah asal dan penghasil: Amerika Utara bagian timur
Isi : Salisilas metilikus 99%
Penggunaan: stimulansia, rubifasien, antirematik, corigen saporis
Pemalsuan:
Dengan hasil-hasil sampingan petroleum
Salisilas metilikus sintetis
Ol. Sassafras dan Ol. Betulae.
Valerianae Radix (Akar Valerian)
Tanaman asal: Valeriana officinalis
Familia: Valerianaceae
Bagian yang digunakan:
Akar, akar rimpang dan stolon.
Akar dan akar rimpang yang baru diambil tidak
berbau, tetapi segera setelah dikeringkan timbul bau
yang khas (asam isovalerat). Rasa seperti kamfer dan
sedikit pahit.
Daerah penghasil: Inggris, Belanda, Perancis, Eropa
Timur, Jepang
Isi:
0,5 – 1 % minyak atsiri terdiri dari: bornil
isovalerianat, iogenil isovalerat dll.
Senyawa valepotriat: valtrat
Alkaloid: chatinin dan valerian.
Penggunaan: karminatif, antispasmodik, penenang
pada histeria dan kelainan syaraf lainnya. Sering
digunakan bersama-sama dengan bromide sebagai
sedative. Sifat sedative disebabakan karena adanya
senyawa-senyawa valepotriat.
Kaempferia Rhizoma (Kencur)
Tanaman asal: Kaempferia galanga
Familia: Zingiberaceae
Isi : minyak atsiri terdiri atas Kristal etil ester dari
metoksinamat, alkaloid, mineral, amylum.
Penggunaan: ekspektoransia, diaforetika,
karminatif dan stimulansia.
Alii sativa Bulbi (Bawang Putih)
Tanaman asal: Allium sativum
Familia: Liliaceae
Daerah asal:
Isi: 0,1% minyak atsiri terdiri dari: dialilsulfida (60%),
dialil trisulfida (20%), propil alildisulfida.
Isi lain:
Alliin; bentuk Kristal, tidak berbau dan tidak bersifat
bakterisid.
Alliinase; enzim yang merubah alliin menjadi alisin yang
bersifat bakterisid.
Alisin tidak stabil, dengan adanya air dan oksigen dari
udara menjadi minyak yang berbau khas bawang, terdiri
dari dualilsulfida dan lain-lain sulfida.
Penggunaan:
Karena mengandung alisin maka digunakan
sebagai bakterisid pada infeksi saluran
pencernaan yang akut dan kronis.
Karminatif, khloretik, spasmolitik dan penyakit
kulit karena jamur.
Karena mengandung biokatalisator, maka
digunakan sebagai obat tekanan darah tinggi
dan arteriosklerosis.
Allium cepa (Bawang Merah)
Isi utama: aliin
Isi lain:
Dihidro aliin dan analognya: S metil sistein sulfoksid
yang karena terjadinya fermentasi terbentuk ester
asam tiosulfat yang bekerja bakteriostatis.
Beda dengan Allium sativum : Allium cepa
mengandung tiopropion aldehid, yaitu substansi yang
terbentuk karena peruraian dihidro alliin yang tak
stabil. Tio propion aldehid menyebabkan keluarnya
air mata

You might also like