You are on page 1of 31

PENULISAN

KATA
KELOMPOK 2/3B

FATIYAH SYAHIDA
FADILA SHINTA R
FERRYAN ARDIANTO
FRISCA YUNITA
HANIFA TIA R
IRMA KHAERUNISA
KRISMAYANI
IVENA DEANAZ U.
MARTINUS
Moh. Faisal Fajri
PEDOMAN PENULISAN KATA
KATA DASAR KATA BERIMBUHAN BENTUK ULANG GABUNGAN KATA

SINGKATAN
PEMENGGALAN KATA KATA DEPAN PARTIKEL &
AKRONIM

ANGKA
& KATA GANTI KATA SANDANG
BILANGAN
1. Kata Dasar

 Kata dasar adalah kata yang menjadi


dasar bentukan kata yang lebih besar
dan diitulis sebagai satu kesatuan.
 Contoh : Ashibita merupakan tanaman
herba abadi yang dapat tumbuh sampai
1.5 meter.
2. Kata Berimbuhan
Imbuhanatauafiks
• Bentukpenambahanpadasuatukata.Dalamprosesny
aimbuhaninibisamerubahartiataumaknadarisuatuka
tadasar.

Berdasarkan Letak Imbuhan Serapan


 Awalan  Imbuhan yang
 Sisipan awalnya diserap dari
bahasa asing.
 Akhiran
 Konfiks (awalan-
akhiran)
Imbuhan Berdasarkan
Letak
Awalan Sisipan
• Atauprefiks:imbuhanterletakdidepa • Atauinfiks:imbuhanterletakditengah
n/diawalkatadasar.Contohnyater- ataudisisipkanpadakatadasar.Cont
,pe-, se-,ke-,ber-, di- ohnya:-el-, -er-, -em-, -in-
• Contoh:Daripenelitianyangtelahdil danlainnya.
akukanterhadap50 • Contoh:Banyakfaktorlain
orangpasienCHFdiIRNAJantungRSU yangmemengaruhiMLHFQpasien,te
PDR.M.DjamilPadang rutamaderajatberatpenyakitdanpe
mbatasanaktivitassehari-hari.

Akhiran Konfiks
• Atausufiks:imbuhanterletakdiakhirk • Atausimulfiks:imbuhanterletakdiaw
atadasar.Contohnya: -I, -kan, - aldandiakhir.Contohnya:ke-an,ber-
nyadanlainnya.Contoh: an, se-nya,peng-an.
• Tingginyamortalitas,morbiditasdan • Contoh:Upayayangdapatdilakuka
biayapadapasienjantungdirumahs nadalahpemberiankonselingobaty
akitrawatinapsetiaptahuntidakkura angmenjadibagiandaripelayanank
ngdari8% efarmasian.
Imbuhan Serapan
 Imbuhan serapan adalah imbuhan yang awalnya
diserap dari bahasa asing.
 Contoh : Antony van Leewenhoek atau Antonie
Philips van Leewenhoek (ilmuwan Belanda)
adalah orang yang pertama mengamati dan
mendeskripsikan organisme bersel satu.
BENTUK ULANG
 Kata bentuk ulang adalah kata yang
terjadi karena proses reduplikasi atau
pengulangan kata.
 Terdiri dari :
• Dwipurwa (kata ulang sebagian):
Reduplikasi atas suku kata awal. Vokal
dari suku kata awal mengalami
pelemahan dan bergeser ke posisi
tengah. Contoh: tetangga, leluhur,
leluasa
 Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh):
Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (bisa
kata dasar maupun kata berimbuhan).
Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian
 Dwilingga salin suara (berubah bunyi):
Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar yang
salah satunya mengalami perubahan suara
pada suatu fonem atau lebih. Contoh:
gerak-gerik, sayur-mayur.
 Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi dengan
mendapat imbuhan, baik pada lingga
pertama maupun pada lingga kedua.
Contoh: bermain-main, tarik-menarik
 Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya
merupakan kata dasar dan bukan hasil
pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-
laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu,
empek-empek
GABUNGAN KATA
 Gabungan kata adalah dua kata yg di
susun menjadi satu dan menghasilkan
makna lain.
 Contoh :
Obat Diare adalah obat yang digunakan
untuk pengobatan diare berdasarkan
resep yang masuk di Poli Anak Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih.
PEMENGGALAN KATA

Pemenggalan kata pada kata dasar


dilakukan sebagai berikut.
 Jika di tengah kata  Huruf diftong ai, au,
terdapat huruf vokal
yang berurutan, ei, dan oi tidak
pemenggalannya dipenggal.
dilakukan di antara Contoh:
kedua huruf vokal itu.
 Sur-vei
Contoh:
 Sa-at  Kua-litas
 Su-atu  Pa-sien
 Jika di tengah kata
dasar terdapat huruf
konsonan (termasuk  Jika di tengah kata
gabungan huruf dasar terdapat dua
konsonan) di antara huruf konsonan yang
dua huruf vokal,
berurutan,
pemenggalannya
dilakukan sebelum
pemenggalannya
huruf konsonan itu. dilakukan di antara
kedua huruf
Contoh: konsonan itu.
 De-ngan
Contoh:
 Pe-nyakit
 Ap-ril
 ba-nyak
 Eks-perimental
 Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan
atau lebih yang masing- masing melambangkan satu
bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf
konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Contoh:
 In-klusi
 In-fra

 Catatan: Gabungan huruf konsonan yang


melambangkan satu bunyi tidak dipenggal.
Contoh:
 Bang-krut
 Kong-res
Pemenggalan kata turunan sedapat-
dapatnya dilakukan di antara bentuk
dasar dan unsur pembentuknya.
Contoh:
 Ber-jalan
 Apa-kah
 Pem-berian
 Di-jelaskan

Catatan:
(1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk
dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti
pada kata dasar.
(2) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti
pada kata dasar.
(3) Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya
satu huruf di awal atau akhir baris tidak dilakukan.
Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau
lebih dan salah satu unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur lain,
pemenggalannya dilakukan di antara unsur-
unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal
seperti pada kata dasar.

Contoh:
 Biografi, bio-grafi, bi-o-gra-fi
 Kilogram, kilo-gram, ki-lo-gram
 Introjeksi, intro-jeksi, in-tro-jek-si
Nama orang yang terdiri atas dua unsur
atau lebih pada akhir baris dipenggal di
antara unsur-unsurnya.
Contoh:
 Lagu ‘Indonesia Raya’ diubah oleh Wage
Rudolf Supratman
 Buku Layar Terkembang dikarang oleh
Sultan Takdir Alisjahbana
Singkatan nama diri dan gelar yang
terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
Contoh:
 Ia bekerja di DLLAJR.
 Pujangga terakhir Keraton Surakarta
berkelar R.Ng. Rangga Warsita
KATA DEPAN
Kata depan atau preposisi adalah kata yang
merangkaikan kata-kata atau
bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh kata
kerja atau kata ganti. Berikut salah satu cara
penggolongan yang dapat digunakan:

1. Preposisi yang menandai tempat.


Misalnya di, ke, dari.
2. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan.
Misalnya untuk, guna.
3. Preposisi yang menandai waktu.
Misalnya hingga, hampir.
4. Preposisi yang menandai sebab.
Misalnya demi, atas.
Contoh kata depan :
1. Yang menandai tempat :
Pill Count dilakukan pada pertemuan
kedua di IRNA Jantung RSUP DR. M.
Djamil, Padang.
2. Yang menandai maksud dan tujuan :
Pada penelitian ini, Pill Count hanya
dilakukan terhadap obat-obat untuk
terapi pemeliharaan.
PARTIKEL
 Contoh partikel antara lain :
Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
 Bacalah buku itu baik-baik!
 Apakah yang tersirat dalam surat itu?
 Siapakah gerangan dia?
 Apatah gunanya bersedih hati?
SINGKATAN & AKRONIM
 Singkatan adalah bentuk yang
dipendekkan yang terdiri dari satu huruf
atau lebih. Singkatan terdiri dari :
 Singkatan nama orang, gelar, sapaan,
jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan
itu. contoh :
• W.R. Supratman = Wage Rudolf
Supratman
• M.B.A. = master of business administration
• M.Hum. = magister humaniora.
 Singkatan yang terdiri atas huruf awal
setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan,
badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
 Contoh :
PKJ 2 = Poltekkes Kemenkes Jakarta II

 Singkatan yang terdiri atas huruf awal


setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
 Contoh :
PT = perseroan terbatas
MAN = madrasah aliah negeri
 Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau
lebih diikuti dengan tanda titik.
 Contoh :
hlm. = halaman
dll. = dan lain-lain
dsb. = dan sebagainya

 Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang


lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-
masing diikuti oleh tanda titik.
 Contoh :
u.b. = untuk beliau
u.p. = untuk perhatian
s.d. = sampai dengan

 Lambang kimia, singkatan satuan ukuran,


takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
 Contoh :
Cu = kuprum
 Akronim adalah singkatan yang berupa
gabungan huruf awal, suku kata, ataupun
huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata. Jenis-jenis
akronim antara lain :
 Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal
setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik.
 Contoh :
LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN = Lembaga Administrasi Negara

 Akronim nama diri yang berupa gabungan


suku kata atau gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
kapital.
 Contoh :
Bappenas = Badan Perencanaan
 Akronim bukan nama diri yang berupa
gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf
kecil.
 contoh :
iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu = pemilihan umum
puskesmas = pusat kesehatan masyarakat
rapim = rapat pimpinan
rudal = peluru kendali
tilang = bukti pelanggaran
ANGKA DAN BILANGAN
Pedoman umum penulisan tanggal dan angka
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan
atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi.
2. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang,
berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.
3. Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan,
rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
4. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan
ayat kitab suci.
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara
umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan "per-
" (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan
bagian yang langsung mengikutinya.
6. Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga
cara: angka Romawi, tanda hubung antara "ke-" dan
angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan
kata.
 Lambang bilangan yang mendapat akhiran "-an"
ditulis dengan tanda hubung antara angka dan "-
an" atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan
kata.
 Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis
dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah.
 Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar
dapat dieja agar mudah dibaca.
 Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan
huruf sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi
seperti akta dan kuitansi. Jika dituliskan sekaligus,
penulisan harus tepat.
 Awalan "ke-" tidak dipisah pada bilangan yang
menyatakan jumlah dan pada bilangan ordinal.
Misalnya: Keempat anak tersebut sedang
bersenang-senang. Juga pada kata yang
menunjukkan urutan, misalnya Ia adalah anak
kesatu, Orang itu menempati urutan kedua di
antara para pengunjung.
Kata Ganti
Kata ganti ialah kata yang dipergunakan
untuk menggantikan kata benda. Macam-
macam kata ganti :
 Menurut fungsinya kata ganti dibedakan
sbb:
1. Kata ganti orang, ialah kata yang
menggantikan orang. Kata ganti orang
ada tiga macam, yaitu:
a. Kata ganti orang pertama
Contoh : saya, aku, kami
b. Kata ganti orang kedua
Contoh : kamu, anda, engkau, saudara,
bapak
c. Kata ganti orang ketiga
Contoh : dia, ia, beliau, -nya
2. Kata ganti milik, ialah kata ganti
yang dipakai di belakang kata benda
yang menyatakan pemilikan.
Contoh: Bukuku dipinjamnya.
Lukisannya sangat bagus.

3. Kata ganti penunjuk, ialah kata ganti


untuk menunjukkan sesuatu.
Contoh: Lemari itu sangat besar.
Bulan ini ia akan berangkat.

4. Kata ganti penghubung, ialah kata


ganti yang berfungsi sebagai penghubung
dalam kalimat.
Contoh:
Rumah yang besar itu sekarang sudah dijual.
Gadis yang ramah itu disenangi teman-
temannya.

5. Kata ganti penanya, ialah kata yang


dipergunakan untuk bertanya atau
menanyakan orang, benda, sifat, keadaan,
waktun atau tempat.
Contoh: Dimana kau simpan bukuku?
Siapa yang menempati rumah
nenek?
Mengapa ia tidak datang?
dsb.
 Posisi kata ganti orang tidak diperbolehkan
dalam penulisan ilmiah. Sebab, penulisan
ilmiah harus bersifat objektif dan fokus pada
penelitian yang sedang dilakukan.
 Kata ganti orang pertama dalam penulisan
ilmiah digantikan dengan sebutan Penulis.
 Kata ganti orang kedua dalam Penulisan
Ilmiah, kata ganti orang ketiga tunggal
atau jamak pun harus diganti dengan kata
kerja.
 Biasanya, Orang ketiga yang dimaksud
dalam Penulisan Ilmiah adalah para
Ilmuan, Penulis buku dan lainnya yang
mendukung teori yang digunakan.
KATA SANDANG

 Contohnya sang dan si-


 Contoh :
"Puji dan Syukur saya ucapkan kepada
Sang Pencipta atas Rahmat dan karunia-
Nya dalam penyelesaian karya tulis ilmiah
ini"

You might also like