You are on page 1of 14

Kepemimpinan

kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu


mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum.
Kepemimpinan mempunyai sebuah kekuasaan yang luar biasa dan
kepemimpinan bisa membuat perbedaan antara sukses dan
kegagalan dalam hal apa saja yang dikerjakan baik bagi diri sendiri
maupun kelompok
Teori Kepemimpinan
Teori Ciri Kepribadian Kepemimpinan
• Terdapat enam karakter yang membedakan pemimpin dan bukan
pemimpin adalah ambisi dan semangat, hasrat untuk memimpin,
kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, kecerdasan dan
pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan

Teori Perilaku Kepemimpinan


• Perbedaan antara teori ciri dan teori perilaku, dalam penerapan,
terletak pada asumsi yang mendasari. Seandainya teori ciri itu
sahih (valid), maka kepemimpinan pada dasarnya dibawa sejak
lahir. Di lain pihak, seandainya terdapat perilaku spesifik yang
menjadi ciri khas pemimpin, maka kita dapat mengajarkan
kepemimpinan, kita dapat merancang program-program yang
menanamkan pola perilaku ini ke dalam individu yang berhasrat
menjadi pemimpin yang efektif
Peranan Kepemimpinan
Peranan pengambilan keputusan
• Seseorang yang mendapat kepercayaan untuk menduduki
jabatan pemimpin dituntut memiliki dalam hal pengambilan
keputusan yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan
organisasi. Ada tiga proses dalam pengambilan keputusan, yaitu:
• 1. Inteligence activity, yaitu proses penelitian situasi dan kondisi
dengan wawasan yang inteligent.
• 2. Design activity, yaitu proses menemukan masalah,
mengembangkan pemahaman dan menganalisis kemungkinan
pemecahan masalah serta tindakan lebih lanjut, jadi ada
perencanaan pola kegiatan.
• 3. Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian
banyak alternatife atau kemungkinan pemecahan masalah.

Ada enam cara yang digunakan untuk sampai pada suatu


keputusan yaitu:
1. memohon petunjuk kepada yang Maha Kuasa.
2. Memohon restu dan petunjuk dari orang-orang bijaksana
(semakin tua penasihat tersebut, makin baik atau arif petuah-
petuahnya).
3. Mendasarkan diri pada firasat dan intuisi sendiri.
4. Menggunakan akal sehat.
5. Mendasarkan diri pada daya pikir yang logis (logika)
6. Menggunakan cara-cara penyelesaian ilmiah (yaitu disertai
penelitian, dan faktual, analisis, verifikasi, bukti-bukti).
Peranan
Bagian dari sistem administrasi
Dilaksanakan secara terus-menerus dan
berkesinambungan.

Berorientasi pada masa depan

Mampu menyelesaikan masalah

Mempunyai tujuan

Bersifat mampu kelola


Julie Morath menjadi direktur operasional RS pada Mei 1999. selama 25 taun dia
berpengalaman pada administrasi pelayanan pasien, pendidikannya adalah
keperawatan.
keselamatan pasien merupakan prioritas utamanya. Dia mulai membentuk suatu
tim inti untuk membantu mendesain dan meluncurkan Patient Safety Initiative
(PSI).
Morath dan Nelson berbincang dengan Dr. Tery Hart, Direktur medis RS CHC, untuk
menghimpun input maupun saran, saran serta untuk mengakui bahwa mereka
memahami strategi untuk meningkatkan keselamatan pasien.
dia menggunakan waktunya untuk memberikan presentasinya pada staf RS
mengenai riset nasional pada kesalahan-kesalahan medis.
Kedua dia menyelenggarakan kelompok-kelompok fokus untuk lebih mendalami
mengenai isu-isu keselamatan pasien pada RS CHC.
dia mengembangkan rencana strategik terperinci untuk PSI
Termasuk RS ini, dan bahwa suatu pendekatan baru mengenai keselamatan dapat
mengurangi kejadian-kejadian. Dia juga berupaya untuk membujuk para staf untuk
berbicara dengan lebih terbuka mengenai kesalahan-kesalahan yang akan
memperbaharui pelayanan pasien tanpa menghancurkan karir seseorang ataupun
menghadapkan RS pada risiko hukum yang besar.
• menyelenggarakan 18 kelompok focus, yang melibatkan dokter, perawat, ahli
farmasi, dan orang-lain lain yang bekerja di RS tersebut. Sesi-sesi tersebut telah
menimbulkan antusiasme untuk upaya-upaya keselamatan para karyawan dan
staf klinik merasa terlepas dari beban dan mendapatkan sebuah tempat aman
untuk mendiskusikan pengalaman-pengalaman mereka berkaitan dengan
berbagai kesalahan medik.
• Pada semester kedua tahun 1999, Morath meluncurkan proses perencanaan
strategic untuk menjabarkan beberapa tujuan serta berbagai sasaran dalam lima
tahun mendatang
• Morath memperkenalkan ekonomi SAFE yang merupakan singkatan dari empat
komponen strategi RS, yaitu safety, access, financial dan expense (SAFE).
• menghendaki perubahan pada budaya organisasi untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk mendiskusikan kecelakaan-kecelakaan medik pada kondisi
yang konstruktif.
• dia bermaksud untuk mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk
menerapkan perbaikan keselamatan
• meluncurkan suatu proyek untuk mengembangkan system administirasi medis di
RS.
• budaya yang dapat menerima komunikasi yang terbuka dan
komunikasi yang terus terang tentang isu-isu keselamatan. Dia
menghendaki untuk mengembangkan suatu lingkungan dimana
setiap orang terfokus pada pembelajaran dari kesalahan-kesalahan
masa lalu, dari pada tunjuk hidung bila sesuatu kenyataan salah.
• dia telah memberlakukan suatu sistim laporan tidak saling
menyalahkan untuk mencatat kesalahan-kesalahan medik.
• dia telah menciptakan suatu kebijaksanaan pejelasan/berkaitan
dengan bagaimana untuk berkomunikasi dengan para orang tua
berkaitan dengan kecelakaan medik
Pola Kepemimpinan pada Sarana Kesehatan

• Sarana kesehatan layaknya sebuah organisasi membutuhkan


pemimpin. Tantangan dan kesempatan yang menanti sarana
kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas dapat berubah dengan
cepat. Pola kepemimpinan merupakan kekuatan yang sangat besar
untuk menghadapinya. Teori kepemimpinan yang paling banyak
digunakan dewasa ini adalah yang berdasarkan teori situasional
Teori Kepemimpinan Situasional

• berkembang berdasarkan pemikiran bahwa tidak ada satupun gaya


kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi. Kekuatan yang ada
pada diri pemimpin dan yang dimiliki oleh kelompok (hubungan
interpersonal di antara keduanya) serta lingkungan (orientasi tugas)
akan ikut menentukan gaya kepemimpinan seseorang jika ia
berhubungan dengan stafnya. Kepemimpinan situasional merupakan
teori kontijensi yang memusatkan perhatian pada para pengikut.
Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih gaya
kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan
tergantung pada tingkat kesiapan (readiness) dan kedewasaan para
pengikut.
Teori Kepemimpinan Situasional

• Teori ini mengidentifikasikan empat perilaku pemimpin spesifik,


mulai dari yang sangat direktif sampai yang sangat bebas. Perilaku
yang efektif tergantung pada kemampuan dan motivasi pengikut.
Maka SLT mengatakan jika para pengikut tidak mampu dan tidak ingin
melaksanakan tugas, pemimpin perlu memberikan arahan yang
khusus dan jelas. Jika para pengikut tidak mampu dan ingin,
pemimpin perlu memaparkan orientasi tugas yang tinggi untuk
mengkompensasikan kekurangmampuan para pengikut dan orientasi
hubungan yang tinggi untuk membuat para pengikut menyesuaikan
diri dengan keinginan pemimpin. Jika pengikut mampu dan tidak
ingin maka pemimpin perlu menggunakan gaya yang mendukung dan
partisipatif dan jika karyawan mampu dan ingin, para pemimpin tidak
perlu berbuat banyak.
Gaya Kepemimpinan

Directing Coaching
(mengarahkan) (melatih)

Suporting Delegating
(mendukung) (menugaskan)
KESIMPULAN
Peran kepemimpinan memegang peranan yang sangat menentukan dalam
mencapai tujuan suatu organisasi kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.

Terdapat banyak sekali teori tentang gaya kepemimpinan, salah satunya teori
situasional, yang terdiri atas empat pola kepemimpinan yaitu directing, coaching,
supporting, dan delegation.

Pada sarana kesehatan peran kepemimpinan yang terbaik adalah yang sesuai
dengan keadaan pada saran kesehatan tersebut.
Terima Kasih

You might also like