You are on page 1of 108

AGAMA

SEBAGAI SUMBER MORAL


Pengertian Agama
Agama berasal dari bahasa sangsekerta yang
terdiri dari dua kata, yaitu :
a yang berarti tidak.
gama berarti kacau.
Dalam bahasa Arab, agama berasal dari kata ad-
din, yang berarti balasan, ketentuan, kekuasaan,
pengaturan, perhitungan, taat, patuh dan kebiasaan.
Menurut Prof. Hasby As-Siddiqi,
agama adalah undang-undang ilahi
yang didatangkan Allah untuk menjadi
pedoman hidup dan kehidupan
manusia di dunia, untuk mencapai
kerajaan dunia dan kesejahteraan di
akhirat.
Menurut Endang Saefudin Ansari, agama meliputi
sistim kredo kepercayaan atas adanya sesuatu yang
mutlak di luar manusia, sistem ritus tatacara
peribadatan manusia kepada yang mutlak dan sistem
norma yang mengatur hubungan manusia dengan
sesama manusia dan hubungan dengan alam lainnya
sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata
peribadatan tersebut.
Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti
kebiasaan.
Dalam pengertian yang lebih luas, moral adalah
ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban yang
berfungsi sebagai ukuran suatu perbuatan menurut
adat istiadat atau pandangan umum suatu masyarakat.
Dalam Istilah agama, moral dikenal dengan istilah
akhlak.
Sebagai sumber moral (akhlak), ajaran agama islam
yang terdapat dalam Al-Qur’an, banyak membicarakan
tentang konsep baik-buruk, hak-bathil, halal-haram dan
lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat
konsen untuk membentuk umatnya menjadi manusia yang
paripurna (muttaqin) yang akan mengantarkannya menuju
surganya Allah SWT.
: ‫تلك الجنة التى نورث من عبادنا من كان تقيا ( مريم‬
)63
Artinya : “ Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada
hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa “.
(QS. Maryam : 63).
Menurut AH Muhaimain, ada 3 hal yang patut
dihayati dan penting dari agama, yaitu :
1. Agama mendidik manusia menjadi tentram, damai,
tabah, tawakal, ulet serta percaya pada diri sendiri.
2. Agama membentuk manusia menjadi berani
berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan,
kesiapan mengabdi dan berkorban serta takut untuk
melakukan pelanggaran.
3. Agama memberi sugesti agar dalam jiwa manusia
tumbuh sifat-sifat mulia dan terpuji.
Ilmu Tauhid
1. Imam Kepada Allah SWT.
Iman Kepada Allah adalah percaya dengan
sepenuh hati akan kehadiran Allah SWT yang
ditunjukkan melalui ucapan, fikiran dan perbuatan,
serta yakin bahwa Allah SWT itu ada, dan selalu
menyadari bahwa segala sesuatu di kehidupan ini
diketahui oleh-Nya.
Cara Beriman Kepada Allah SWT
1. Ijmali
yaitu kita percaya pada Allah SWT secara garis besar.
Sumbernya berasal dari Al-Qur’an yang memberikan
pedoman dan pemahaman mengenai Allah SWT.
2. Tafshili
yaitu kita beriman kepada Allah dengan lebih
terperinci. Maksudnya kita wajib percaya bahwa
Allah SWT mempunyai sifat-sifat yang sempurna,
yang berbeda dengan makhluknya.
 Sifat Wajib Bagi Allah SWT

‫مااليتصور فى العقل عدمه‬


“ Sesuatu yang tidak terbayang oleh akal tidak adanya
“.
 Sifat Yang Mustahil bagi Allah SWT

‫مااليتصور فى العقل وجوده‬


“ Sesuatu yang tidak terbayang oleh akal adanya “
Sifat Yang Wajib Dan Mustahil Bagi
Allah
1. wujud, artinya Allah ada mustahil Allah bersifat ‘adam (tidak
ada). sifat ini disebut juga dengan sifat nafsiyyah yaitu sifat
yang menunjukkan hakikat bahwa Allah itu ada. Dalil naqli
yang berhubungan dengan sifat wujud adalah Firman Allah :
‫هللا الذى خلق السموات واالرض وما بينهما‬
“ Allah yang menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang
ada di antara keduanya “
2. Qidam, artinya lebih dahulu dari segala makhluknya. Mustahil
Allah tersifati oleh sifat huduts (baru) . Dalil naqli yang
berhubungan dengab sifat qidam adalah Firman Allah :
‫هو االول واالخر والظاهر والباطن‬
“ Dia-lah (Allah) Yang Awal, Yang Akhir, Yang Dhahir dan Yang
Bathin “
3.Baqa artinya Allah bersifat kekal, senantiasa ada dan tidak akan
mengalami kebinasaan. mustahil bagi Allah bersifat fana.
Adapun dalil naqli bahwa Allah SWT wajib tersifati oleh sifat
baqa adalah firman Allah yang berbunyi :
‫ ويبقى وجه ربك ذوالجالل واالكرام‬.‫كل من عليها فان‬
“ semua yang ada di muka bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal
Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”
4. Mukholafatu lil hawaditsi, artinya Allah SWT wajib berlainan
(berbeda) dengan segala makhluk. Mustahil bagi Allah bersifat
mumatsalatu lil hawaditsi. Adapaun dalilnya
‫ليس كمثله شئ وهو السميع البصير‬
” tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dan Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
5. Qiyamuhu binafsihi artinya Allah wajib bersifat berdiri sendiri dan tidak
tergantung kepada makhluk-Nya, mustahil bagi Allah membutuhkan selain
dari pada diri-Nya (al-ikhtiyar bi ghoirihi). Dalil naqli yang berhubungan
dengan sifat ini adalah firman Allah yang berbunyi :
‫هللا الاله اال هو الحي القيوم‬
“ Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Hidup dan Berdiri sendiri”.
6. Wahdaniyyat artinya Allah wajib bersifat Maha Esa baik pada dzat-Nya, sifat-
Nya atau perbuatan-Nya. Mustahil bagi Allah bersifat ta’adud (berbilang). Dalil
yang berhubungan dengan sifat ini adalah firman Allah SWT yang berbunyi :

‫ ولم يكن له‬.‫ لم يلد ولم يولد‬.‫ هللا الصمد‬.‫قل هو هللا احد‬
‫كفوا احد‬
“ Katakanlah ! Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah tempat bergantung
segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada
sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
7. Qudrat artinya Maha Kuasa, yang kekuasaan-Nya Maha
sempurna, tidak terbatas dan mutlak. Mustahil bagi Allah
bersifat ‘ajzu (lemah). Adapun dalil yang berhubungan dengan
sifat ini adalah
‫انك على كل شئ قدير‬
“ Sesungguhnya Engkau (Allah) Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
8. Iradat artinya berkehendak, yang kehendaknya Maha Sempurna,
tidak terbatas dan mutlak. Mustahil bagi Allah bersifat karahah
(terpaksa). Dalil yang berhubungan dengan sifat ini adalah :
‫انما امره اذا اراد شيءا ان يقول له كن فيكون‬
“ Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu,
hanyalah berkata kepadanya “ jadilah”, maka terjadilah ia”
9. Ilmu, artinya mengetahui. Pengetahuan Allah Maha Sempurna yang
kesempurnaannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Mustahil bagi
Allah bersifat jahlu (bodoh). Diantara dalil yang menunjukkan Allah
bersifat ilmu adalah firman-Nya yang berbunyi :
‫ان هللا بكل شيء عليم‬
“ sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap sesuatu”.
10. Hayat, artinya Allah wajib bersifat hidup. Hidup Allah tidak
berpermulaan dan tidak berkesudahan. Mustahil bagi Allah bersifat
maut (mati). Dalil yang berhubungan dengan sifat ini adalah firma-
Nya
‫هللا الاله اال هو الحي القيوم‬
“ Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup kekal lagi
terus menerus”.
11. Sama’ artinya Allah bersifat Maha Mendengar terhadap segala sesuatu, baik
yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Mustahil bagi Allah bersifat
Shomam (tuli). Dalil yang berhubungan dengan sifat sama’ ini adalah :
‫وهو السميع العليم‬
“ Dialah Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
12. Bashar artinya Maha Melihat. Mustahil bagi Allah bersifat ‘ama (buta). Dalil
yang berhubungan dengan sifat ini adalah
‫وهللا بصير بما تعملون‬
“ Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
13. Kalam artinya Maha Berfirman, mustahil bagi Allah bersifat abkamu (bisu).
Dalil yang berhubungan dengan sifat kalam ini adalah

‫وكلم هللا موسى تكليما‬


“ Dan Allah telah berbicara kepada Nabi Musa dengan langsung”.
Sifat Yang Jaiz Bagi Allah
Sifat Jaiz Bagi Allah SWT

‫مايتصور فى العقل وجوده وعدمه‬


“ Sesuatu yang terbayang oleh akal adanya maupun
tidak adanya “
Sifat yang jaiz (wenang) bagi Allah adalah fi’lu
kulli mumkinin au tarkuhu yang berarti Allah berhak
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
mungkin terjadi.
Ciri Orang Yang Beriman Kepada
Allah
 Mampu menjaga diri dari perbuatan maksiat dan
munkar, sebab dalam hatinya ada keimanan dan
keyakinan bahwa Allah SWT itu ada dan Maha
Melihat dan Mendengar atas segala perbuatan hamba-
Nya.
 Selalu berupaya untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT, karena di dalam
hatinya terdapat keyakina bahwa hidup manusia tidak
kekal, dan akan kembali kepada Allah Yang Maha
Kekal
 Memiliki sikap kreatif dan inovatif dalam kehidupan
sehari-harinya sehingga tidak banyak waktu dan
kesempatan yang terbuang sia-sia tanpa ada
manfaatnya.
 Memiliki sikap kemandirian yang kuat, sehingga
hidupnya tidak mau merepotkan orang lain, atau
menggantungkan harapan kepada orang lain, apalagi
mengharapkan belas kasihan dari orang lain.
2. ImanKepada Malaikat
Iman kepada Malaikat adalah
meyakini dengan sepenuh hati akan
adanya malaikat yang diciptakan dari
cahaya, yang selalu tunduk dan patuh
kapada perintah-Nya dalam mengurus
alam semesta.
Karakteristik Malaikat
 Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang ghaib yang
diciptakan dari cahaya.
 Tidak mempunyai nafsu, tetapi mempunyai akal.
 Malaikat diciptakan Allah untuk melakukan tugas dan
kewajiban yang diberikan Allah kepadanya demi teraturnya
alam semesta.
 Malaikat sangat taat dan patuh atas semua perintah Allah,
tanpa membuat durhaka sedikitpun.
 Jumlahnya tidak ada yang mengetahui selain dari Allah.
 Adapun yang wajib diketahui berjumlah 10 malaikat.
Malaikat Yang Wajib Diketahui
Jumlah Malaikat yang wajib diketahui ada 10, yaitu :
1. Jibril
2. Mikail
3. Isrofil
4. Azroil
5. Munkar
6. Nakir
7. Rokib
8. Atid
9. Malik
10. Ridwan
Pendapat Mengenai Hari Akhirat
Hari akhir adalah hari dimana berakhirnya
kehidupan di dunia beserta seluruh makhluknya.
Ada beberapa kata yang sinonim dengan hari akhir,
yaitu :
1. Yaumul Qiyamah yaitu hari kebangkitan.
2. Yaumud din yaitu hari pembalasan
3. Yaumul
Pendapat Mengenai Qodho dan
Qodar
 Pendapat Jabariyyah, mereka mengatakan bahwa
manusia berada dalam posisi terpaksa untuk
menerima takdir Allah, tanpa harus ada usaha.
 Pendapat Qadariyyah, mereka mengatakan bahwa
manusia sepenuhnya merdeka untuk menentukan
takdirnya, tanpa ada hubungannya dengan kehendak
Allah SWT.
 Pendapat Asy ‘Ariyyah, mereka mengatakan bahwa
takdir merupakan ketetapan Allah SWT, tetapi
manusia diberikan hak untuk merubahnya, dengan
cara usaha dan ikhtiar.
Ahlu Sunnah Wal-jamaah
 Ahlu Sunnah wal jamaah, berasal dari dua kata, yaitu kata
ahlu sunnah yang berarti orang-orang yang selalu
berpegang dan berpedoman pada apa yang telah Nabi
Muhammad SAW ajarkan, dan kata wal jama’ah yang
berarti selalu berada dalam barisan/kelompok Islam secara
bersama-sama.
 Istilah ahlu sunnah wal jama’ah muncul ketika terjadi
fitnah dan peperangan antara faksi-faksi dalam tubuh
pemerintahan Islam pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib.
Mereka saling mengklaim dirinya bahwa dia lah (kelompok
mereka lah) yang paling benar. Hal ini mereka dasarkan
pada hadits Nabi SAW yang telah memprediksi
sebelumnya bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73
golongan.
Menurut pendapat sebagian ulama kontemporer,
bahwa yang dimaksud dengan ahli sunnah wal jama’ah
adalah mereka yang dalam urusan fiqih bermadzhab
pada salah satu imam yang empat (Hanafi, Maliki,
Syafi’I dan Hambali), dalam bidang teologi mengikuti
pola pemikiran Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur
al-Maturidi serta dalam bidang tasawwuf mengikuti
pola yang diajarkan Imam Ghazali.
Iman Iptek Dan Amal
A. Iman
Iman, selain definisi yang telah diungkapkan
sebelumnya yaitu membenarkan dengan hati,
mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan dengan
seluruh seluruh anggota badan.
Dalam pengertian lain iman juga didefinisikan
sebagai keyakinan yang kuat dan kepercayaan penuh
terhadap suatu subyek, gagasan dan doktrin ilmu.
B. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan
manusia yang dikumpulkan melalui proses pengkajian
dan dapat dinalar atau diterima oleh akal sehat.
Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan
ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan dan
kenyamanan manusia.
Prinsip-Prinsip Iptek Dalam Ajaran Islam
1. Sumber ilmu pengetahuan adalah Allah SWT
Hal ini banyak ditemukan dalam ayat-ayat Al-
Qur’an, diantaranya :
‫ علم االنسان‬.‫ الذي علم بالقلم‬. ‫اقراْ وربك االكرم‬
‫مالم يعلم‬
“ Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang
mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “.
(Al-’Alaq : 3-5)
‫ويسئلونك عن الروح قل الروح من امر ربي وما‬
‫اوتيتم من العلم اال قليال‬
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.
Katakanlah : “ roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan, kecuali sedikit “.
(QS Al-Isra : 85)
‫قل لوكان البحر مدادالكلمات ربي لنفد البحر قبل‬
‫ان تنفد كلمات ربي ولوجئنا بمثله مددا‬
“ Katakanlah : sekiranya lautan menjadi tinta untuk
menulis kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhan-
ku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu
pula “.
(QS . Al-Kahfi : 109)
2. Allah SWT merangsang kepada umatnya agar selalu menggunakan akal
fikirannya dalam melakukan pengkajian, penalaran, perenungan,
pengamatan secara empiris terhadap semua ciptaan-Nya.
‫ان فى خلق السموات واالرض واختالف اليل وانهار اليت‬
‫ الذين يذكرون هللا قياما وقعودا وعلى جنوبهم‬.‫الولى االلباب‬
‫ويتفكرون فى خلق السموات واالرض ربنا ماخلقت هذا باطال‬
‫سبحنك فقنا عذاب النار‬
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-0rang yang berakal.
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi, seraya berkata : Ya Tuhan kami, tiadalah engkau
menciptakan itu dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka “.
(QS. Ali Imran 190-191)
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dipergunakan
oleh manusia sebagai penyempurna ibadah kepada
Allah SWT.

‫وما خلقت الجن واالنس اال ليعبدون‬


“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melaikan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku “.
(QS. Adz-Dzariyat : 56)
C. Amal
Amal adalah perbuatan. Dalam ajaran Islam, amal terbagi
kepada dua, yaitu :
1. Amal baik.
Adalah suatu perbuatan yang dalam pandangan agama
Islam akan mendatangkan pahala bagi pelakunya, seperti
melaksanakan sholat, berinfak, berjihad dan lain-lain. Bagi yang
melakukan perbuatan baik, Allah SWT bwejanji untuk
melipatgandakan pahalanya, hal ini sesuai dengan firman-Nya :

‫من جاء باالحسنة فله عشر امثالها‬


“ Barang siapa yang melakukan amal yang baik, maka baginya
pahala sepuluh kali lipat amalnya. “ (QS : Al-An’am 160)
2. Amal buruk.
Adalah suatu perbuatan yang dalam pandangan agama Islam
akan mengakibatkan dosa bagi pelakunya, seperti berbuat aniaya
terhadap sesama, mabuk, berzina dan lin-lain.
Bagi pelaku perbuatan buruk, Allah SWT hanya membalas dengan
pembalasan yang seimbang (tidak dilipat gandakan siksanya). Hal ini
sesuia dengan firman-Nya :

‫ومن جاء بالسيئة فال يجزي اال مثلها وهم اليظلمون‬


“ Dan barang siapa yang berbuat kejahatan, maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya “.
(QS: Al-An’am : 160)
KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
DAN MENGAMALKANNYA
Menuntut ilmu adalah :
Suatu usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk merubah tingkah laku dan
perilaku ke arah yang lebih baik, karena
pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan
menuju kebenaran dan meninggalkan
kebodohan.
Dalil Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu
1. Al-Qur’an
‫وما كان المؤمنون لينفروا كافة فلوال نفر من كل‬
‫فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين ولينذروا‬
)122 : ‫ ( التوبة‬.... ‫قومهم اذا رجعوااليهم‬

Artinya : “ tidak septutnya bagi kaum mukminin itu


semuanya pergi ke medan perang. Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan diantara mereka untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya (QS. At-Taubah : 122
2. Hadits Nabi SAW

‫طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة (رواه‬


)‫ابن ماجه‬
Artinya : “ Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi orang
muslim, baik laki-laki maupun perempuan “.
(HR. Ibnu Majjah)

‫اطلب العلم ولو بالصين‬


Artinya : “ Carilah ilmu walaupun sampai negeri China “
HUKUM MENUNTUT ILMU
Dalam Islam, ada dua jenis hukum dalam menuntut ilmu,
yaitu :
1. Fardhu ‘ain, yaitu kewajiban menuntut ilmu yang berlaku
untuk semua umat islam, kalau tidak, maka ia berdosa.
Adapun menuntut ilmu ini seperti ilmu tentang sholat,
ilmu tentang puasa, ilmu tentang haji dan lain-lain.
2. Fardhu kifayah, yaitu kewajiban menuntut ilmu yang
cukup diwakili oleh sebagian orang, namun apabila tidak
ada yang menuntut ilmu ini, maka semua umat islam
menjadi dosa, seperti menuntut ilmu kedokteran, ilmu
keperawatan, ilmu ekonomi dll.
KEUTAMAAN
ORANG YANG MENUNTUT ILMU
1. Akan mendapat derajat yang mulia di sisi Allah

‫يرفع هللا الذين امنوا منكم والذين اوتواالعلم‬


)11 : ‫ (المجادلة‬..‫درجات‬
Artinya : “ Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberapa derajat “.
(QS : Al-Mujadalah : 11)
2. Akan dimudahkan jalan menuju surga

‫ ما من رجل‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬


‫يسلك طريقا فيه علما االسهل هللا له طريق الجنة‬
)‫(رواه ابوداود وابن ماجه‬
Artinya : “ Rasulullah SAW bersabda : tidaklah seorang
laki-laki yang yang meniti jalan untuk mencari ilmu,
melainkan Allah akan mempermudah baginya jalan
menuju surga “.
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majjah)
3. Akan mendapatkan pahala seperti orang yang
berperang di jalan Allah

‫ من خرج فى‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬


‫طلب العلم فهو فى سبيل هللا حتى يرجع (رواه‬
)‫الترميذى‬
Artinya : “ Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa
keluar dari rumah untuk menuntut ilmu, maka ia
berjuang di jalan Allah hingga ia kembali “.
(HR. Tirmidzi)
MENGAMALKAN ILMU
Mengamalkan Ilmu adalah :
Suatu usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan dan merealisasikan dalam
kehidupannya dengan perbuatan terhadap
ilmu yang diperolehnya.
Setiap muslim yang menuntut ilmu, ia wajib
mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya, baik
memanfaatkannya untuk dirinya sendiri maupun
untuk disampaikan kepada orang lain.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW abersabda :

‫بلغوا عنى ولو اية‬


Artinya : “ sampaikanlah dariku walaupun satu ayat “.
Bagi seseorang yang secara teroritis telah
menguasai ilmu pengetahuan, lalu tidak
mengamalkannya, Rasulullah SAW mengancam dengan
sabdanya :

‫من كتم العلم ملعون‬


Artinya : “ barang siapa yang menyembunyikan ilmu,
maka ia dilaknat oleh Allah SWT”.
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
 Iman kepada kitab-kitab Allah artinya mempercayai
dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada para
utusannya.
 Kitab-kitab itu berisi wahyu Allah SWT yang
diturunkan kepada orang pilihannya yaitu para Nabi
dan Rasul untuk disampaikan kepada manusia.
 Jumlah kitab yang diturunkan Allah SWT kepada semua
utusan-Nya adalah 104 kitab, yang terdiri dari 100 shuhuf
(lembaran-lembaran) dan 4 berbentuk kitab suci. Kitab
suci tersebut adalah :
- Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS
- Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS
- Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS
- Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
 Fungsi kitab Allah
1.Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia.
2.Sebagai landasan hukum dan etika.
3.Sebagai tempat kembalinya segala persoalan
4. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Rasul adalah seseorang yang diberi wahyu oleh Allah
SWT dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada
umatnya.
 Iman kepada Rasul adalah mempercayai dan meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah memilih dan
mengutus beberapa orang pilihan sebagai Rasul-Nya.
Kepada mereka diberikan wahyu-Nya agar disampaikan
kepada umatnya masing-masing.
 Rasul berjumlah 313, dan yang wajib diketahui 25 orang.
Sifat Yang Wajib
dan MustahilBagi Rasul
1. Shiddiq artinya rasul wajib jujur dalam perkataan dan
perbuatannya. Dalam arti lain, apa yang
disampaikan kepada manusia pasti benar adanya,
karena bersumber dari Allah SWT. Lawan dari sifat
shidiq adalah kidzib yang berarti mustahil bagi para
rasul untuk berkata dan berbuat bohong.
2. Amanah yang berarti bisa dipercaya baik lahir
maupun bathin. Para rasul akan terjaga secara lahir
dan bathin dari melakukan perbuatan yang dilarang
dalam agama. Lawan dari sifat amanah adalah
khiyanat.
3. Tabligh yang berarti menyampaikan kepada manusia apa
yang diterima dari Allah berupa wahyu yang menyangkut
didalamnya hukum-hukum agama. Lawan dari sifat tabligh
adalah kitman artinya mustahil bagi para rasul untuk
menyembunyikan apa-apa yang diterima dari Allah berupa
wahyu.
4. Fathonah yang berarti cerdas, mustahil bagi para rasul
bersifat baladah (bodoh). Dalam menyampaikan risalah
Allah, dibutuhkan kemampuan, diplomasi dan strategi
khusus agar wahyu dan risalah yang disampaikan bisa
diterima dengan baik oleh manusia, karena itu setiap rasul
wajib memiliki sifat cerdas.
Sifat Yang Jaiz Bagi Rasul
Sifat yang jaiz sifat yang mungkin terjadi dan
mungkin juga tidak terjadi pada diri seorang Rasul.
Dalam Istilah Ilmu Tauhidf atau Ilmu Kalam,
sifat bagi para rasul adalah al-a’rodh al-basyariyyah
yaitu bahwa rasul tersifati oleh sifat kemanusiaan
seperti makan, minum, menikah, bekerja dan lain-
lain yang tidak mengurangi derajat kemuliaannya
sebagai rasul
5. Iman Kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan
meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi
setelah kehidupan ini.
Allah berfirman :

‫وان الساعة اْتية الريب فيها وان هللا يبعث من‬


‫في القبور‬
“ Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak
ada keraguan padanya, dan bahwasannya Allah
membangkitkan semua orang di dalam kubur “
(QS Al-Hajj : 7)
Waktu Terjadinya hari kiamat, tidak ada yang tahu
kecuali Allah SWT. Hal ini disampaikan dalam Firman Nya
yang berbunyi :

‫يسئلونك عن الساعة ايان مرسها قل انما‬


...‫علمها عند ربي اليجليها لوقتها اال هو‬
Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang
kiamat “ kapan terjadinya ?” Katakanlah, “ sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku, tidak
ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya
selain Dia “. (QS Al-’Araf : 187)
Pengertian Hari Akhir
1. Hari Akhir berarti hari yang paling akhir dalam
hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini, yang
dikenal dengan hari kiamat.
2. Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat
dengan rangkaian peristiwa yang ada di dalamnya,
seperti makhsyar, hisab, mizan, syafaat shirot serta
surga dan neraka.
Alam Yang Berhubungan
Dengan Hari Akhir
 Alam Barzah, yaitu alam dimana semua makhluk
hidup yang telah mati menunggu datangnya hari
kebangkitan.
 Alam Makhsyar, yaitu alam tempat dikumpulkannya
semua makhluk hidup sebelum mereka
diperhitungkan semua amalnya.
 Hisab, yaitu hari perhitungan dimana semua manusia
akan mempertanggung jawabkan segala perbuatan
yang telah dilakukannya di dunia di hadapan Allah
SWT.
 Mizan, yaitu masa dimana semua manusia akan
ditimbang semua amalnya dengan keadilan Allah
SWT.
 Surga, yaitu tempat yang penuh kebahagian yang
diperuntukkan untuk semua hamba Allah yang taat
kepada-Nya. (ma la ‘ainun ra’at, wala udzunun sami’at
wala khatharo fi qolbil basyar)
 Neraka, yaitu suatu tempat di akhirat yang
penderitaan dan tidak menyenangkan, yang Allah
peruntukan untuk hamba-hamba-Nya yang berbuat
maksiat.
6. Iman Kepada Qodho dan Qodar
 Qodho adalah ketetapan Allah SWT atas makhluk-
Nya sejak zaman azali (zaman sebelum penciptaan
alam semesta).
 Qadar adalah rencana perwujudan (implementasi)
atas salah satu ketetapan Allah bagi makhluk-Nya.
 Qodho dan Qadar dalam bahasa sehari-hari kita kenal
dengan istilah takdir.
Macam-macam Taqdir
 Takdir Mubarrom, yaitu keputusa Allah yang hanya
Allah yang berkuasa atas putusan-Nya tanpa ada
campur tangan manusia.
 Takdir Mu’allaq, yaitu keputusan Allah yang manusia
juga ikut serta dalam menentukan keputusan tersebut.
Dalam hal ini, Allah memberikan akal dan kekuatan
agar manusia dapat memilih mana yang terbaik bagi
takdirnya.
ILMU AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq
yang berarti budi pekerti, peringai, tingkah laku atau
tabiat.
Ibnu Jauzi menjelaskan bahwa akhlaq adalah
etika yang menjadi pilihan dan diusahan oleh
seseorang.
2. Kedudukan Akhlak Dalam Islam
Dalam Ajaran Islam, akhlak merupakan sesuatu yang
sangat penting, hal ini dinyatakan langsung oleh Nabi
Muhammad SAW dalam sebuah haditsnya, yang
berbunyi :

)‫انما بعثت التمم مكارم االخالق (رواه امام مالك‬


Artinya : “ Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang baik “. (HR. Imam
Malik)
3. Macam-macam Akhlak
Secara garis besar, akhlak dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Akhlak Mahmudah atau akhlak terpuji seperti :
benar, amanah, menepati janji, sabar, pemaaf,
pemurah dan lain-lain.
b. Akhlak Madzmumah atau akhlak tercela sepeti :
sombong, dengki, dendam, mengadu domba, ghibah,
riya, khiyanat, hasud dan lain-lain.
4. Sasaran Akhlak
a. Akhlak terhadap Allah SWT, seperti Taqwa kepada Allah,
Cinta kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mengharap
rido Allah dan lain-lain.

b. Akhlak terhadap sesama manusia, seperti tolong


menolong, lemah lembut dalam berbicara, menghormati
yang lebih tua serta menyayangi yang lebih muda dll.

c. Akhlak terhadap lingkungan seperti menjaga lingkungan


dari berbagai macam ancaman yang akan merusaknya.
5. Peranan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari-hari

Akhlak merupakan pondasi dari tegaknya sebuah


peradaban manusia, karena kokohnya akhlak akan menjamin
kokohnya peradaban, dan sebaliknya runtuhnya akhlak juga
akan mendorong runtuhnya sebuah peradaban manusia.
Oleh karena itu, sebagai umat islam, kita diwajibkan
untuk mencontoh dan meneladani akhlak Rasul SAW, karena
beliau merupakan suri tauladan bagi semua umat manusia.
sebagaimana Allah SWT berfirman :

‫لقد كان لكم في رسول هللا اسوة حسنة (االحزاب‬


)21 :
Artinya : “ sungguh dalam diri Rasul itu suti tauladan
yang baik bagi-mu “. (QS : Al-Akhzab : 21)
Peranan Akhlak
Dalam Profesi Keperawatan
Secara garis besar, fungsi perawat dalam ajaran Islam
ada dua, yaitu :
1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas
yang berhubungan dengan pertolongan pasien.
2. Sebagai da’i atau mubaligh, yaitu mengingatkan,
menasehati dan memberikan tuntunan tentang ajaran
Islam kepada pasien serta memberikan contoh
mengamalkannya (role model), sehingga diharapkan
agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat akan
bertambah taqwanya kepada Allah.
Mengingat 2 fungsi di atas, maka perawat harus
memiliki akhlak sebagai berikut :
1. Akhlak sebagai insan pengabdi kemanusiaan untuk
mencari keridhoan Allah SWT.
2. Akhlak yang wajib bagi seorang da’i atau mubaligh.
Kedua faktor di atas akan tersimpul dalam rangkaian
akhlak yang wajib bagi setiap perawat, yaitu :
1. Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena Allah.
2. Bersifat penyantun.
3. Ramah tamah berdasarkan ukhuwah (persaudaraan)
dalam pergaulan, kapan dan di mana pun berada
terutama terhadap pasien.
4. Bersifat sabar dan tidak cepat marah.
5. Bersikap tenang, cepat, cermat dan teliti.
6. Harus kuat menyimpan rahasia.
Masyarakat Beradab
dan Sehjahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera adalah
masyarakat yang adil, terbuka, demokratis dengan
kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diterapkan
dalam kehidupan sosial.
Prinsip Masyarakat
Beradab dan Sejahtera
1. Keadilan sosial
yaitu tindakan adil terhadap setiap orang dan
membebaskan setiap bentuk penindasan.
2. Egalitarianisme
yaitu kesamaan tanpa diskriminasi, baik etnis,
agama, suku, dan lain-lain.
3. Prularisme
yaitu sikap menghormati kemajemukan dengan
menerimanya secara tulus sebagai sebuah anugerah
dan kebajikan
4. Supermasi Hukum
yaitu menempatkan hukum di atas segalanya dan
menetapkannnya tanpa memandang penguasa atau
rakyat, kaya atau miskin dll.
5. Pengawasan Sosial
yaitu suatu proses yang direncanakan maupun tidak
direncanakan yang bertujuan untuk mendukung,
mengajak bahkan memaksa masyarakat agar
mematuhi nilai dan norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat itu sendiri
Peran Umat Beragama
Dalam Mewujudkan Masyarakat
Beradab dan Sejahtera
Untuk mewujudkan masyarakat yang beradab dan
sejahtera, maka peran pemerintah dituntut untuk menjalankan
roda pemerintahannya sesuai dengan kesepakatan bersama,
serta menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan hukum
dan peraturan yang berlaku.
Selain itu, setiap pemeluk agama harus mampu
menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan benar agar tidak
terjadi perpecahan, untuk itu, setiap pemeluk agama harus
berpartisipasi dalam hal-hal sbb :
1. Mendoakan bangsa, masyarakat dan pemerintah
2. Taat akan hukum dan peraturan yang berlaku
3. Menjauhkan sikap mental negatif
4. Menjauhkan sikap yang menonjolkan kelompok mayoritas
atau minoritas.
HAK AZASI MANUSIA
DAN DEMOKRASI
A. Hak Asasi Manusia
Hak adalah wewenang yang diberikan oleh undang-
undang kepada seseorang atas sesuatu tertentu dan nilai
tertentu.
Hak Asasi terbagi kepada 2, yaitu :
 Hak asasi alamiah manusia sebagai manusia, seperti hak
hidup, hak kebebasan memilih agama dan lain-lain.
 Hak asasi yang diperoleh manusia sebagai bagian dari
masyarakat, sebagai anggota keluarga dan sebagai individu
masyarakat, seperti hak memiliki, hak mendapatkan
keamanan, hak persamaan dalam hukum dan lain-lain.
ASAL USUL HAK AZASI MANUSIA
Istilah hak asasi manusia baru muncul setelah
revolusi perancis, dimana para tokoh borjuis berkoalisi
dengan tokoh gereja untuk merampas hak-hak rakyat
yang telah dimiliki sejak lahir. Akibat dari penindasan
ini, muncullah perlawanan dari rakyat dan akhirnya
berhasil memaksa para raja mengakui aturan tentang
hak asasi manusia. Diantaranya pengakuan dari Raja
John kepada rakyat Inggris tahun 1216. di Amerika
tahun 1773.
TUJUAN HAK AZASI MANUSIA
Tujuan Pelaksanaan HAM adalah
untuk mempertahankan hak-hak
warga negara dari kesewenang-
wenangan aparat negara dan
mendorong berkembangnya pribadi
manusia yang multi dimensional
HAK AZASI MANUSIA
DALAM ISLAM
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi yang
umum dikenal. Sebab hak dalam ajaran Islam merupakan
kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh
diabaikan. Rasullah SAW bersabda :
)‫ان دمك ومالك وعرضك حرام عليك (رواه بخاري ومسلم‬
“ sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu
haram bagi kamu “. (HR Bukhori Muslim).
sebagai contoh negara berkewajiban menjamin
perlindungan sosial bagi setiap individu tanpa ada
perbedaan jenis kelamin, muslim non muslim dan
sebagainya.
RUMUSAN HAM DALAM ISLAM
 Hak-hak Alamiah
1. Hak Hidup
‫ولكم في القصاص حيوة ياولي االلباب لعلكم تتقون‬
Artinya : “ dan dalam qishosh itu ada
jaminan kehidupan bagimu, wahai orang-
orang yang berakal agar kamu bertaqwa”
(QS : Al-Baqarah : 179)
2. Hak kebebasan beragama dan kebebasan pribadi

‫افانت تكره الناس حتى يكونوا مؤمنين‬


Artinya : “ ...tetapi apakah kamu hendak memaksa
manusia agar mereka menjadi orang-orang yang
beriman”. (QS : Yunus : 99)

‫الاكراه في الدين‬
Artinya : “ tidak ada paksaan dalam beragama “
3. Hak bekerja
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :

‫ اي كسب‬: ‫سئل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬


‫ عمل رجل بيده وكل بيع‬: ‫اطيب ؟ قال‬
‫مبرور‬
Artinya : Rasulullah SAW ditanya oleh seseorang,
pekerjaan apa yang paling utama ? Beliau
menjawab : seseorang bekerja dengan tangannya
dan setiap jual beli yang baik “.
 Hak Yang Diperoleh Dalam Hidup
1. Hak Kepemilikan

‫والتاْكلوا اموالكم بينكم بالباطل وتدلوابها الى‬


‫الحكام لتاْكلوا فريقا من اموالناس باالثم وانتم‬
‫تعلمون‬
Artinya : “ dan janganlah kamu makan harta diantara kamu
dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu menyuap
dengan harta itu kepada para hakim agar kamu dapat
memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa,
padahal kamu mengetahuinya “. (QS : Al-Baqarah : 188)
2. Hak Berkeluarga
‫وانكحوا االيامى منكم والصالحين من عبادكم‬
‫وامائكم ان يكونوا فقراء يغنيهم هللا من فضله وهللا‬
‫واسع عليم‬
Artinya : “ Dan nikahkanlah orang-orang yang masih
membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang
layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki
dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi
kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan
Allah Maha Luas pemberian-Nya dan Maha Mengetahui “.
(QS : An-Nur : 32)
3. Hak Keamanan

‫الذي اطعمهم من جوع وامنهم من خوف‬


Artinya : “ yang telah memberi makanan kepada
mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari rasa ketakutan “.
(QS : Al-Quraisy : 4)
4. Hak Keadilan dan Persamaan
Dalam sebuah hadits, Rasullah SAW bersabda :

‫لو ان فاطمة بنت محمد سرقت لقطعت‬


‫يداها‬
Artinya : “ Seandainya Fatimah putri Muhammad
mencuri, tentu aku akan potong tangnnya “.
5. Hak Saling membela dan mendukung
Rasulullah SAW bersabda :
‫ اذا لقيته فسلم عليه واذا‬: ‫حق المسلم على المسلم ست‬
‫دعاك فاجبه واذا استنصحك فاْنصح له واذا عطس‬
.‫فحمد هللا فشمته واذا مرض فعده واذا مات فاتبعه‬
Artinya : “ Hak seorang muslim terhadap muslim yang lainnya
ada 6, yaitu apabila bertemu, ucapkanlah salam. Apabila dia
mengundangmu, maka datanglah. Apabila dia meminta nasihat,
maka nasihatilah. Apabila bersin lalu dia mengucapkan
alhamdulillah, maka ucapkanlah yarhamukallah. Apabila dia
sakit, maka tengoklah. Dan apabila dia meninggal, maka
antarkanlah sampai ke kuburannya “.
B. Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang
terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat, dan
kratos yang berarti kekuasaan.
Dalam teori, demokrasi adalah pemerintahan
oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka
atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem
pemilihan bebas.
ASAL USUL DEMOKRASI
Pada tahun 508 SM, penduduk Athena di Yunani
membentuk sistim pemerintahan yang merupakan cikal bakal
dari demokrasi modern. Yunani kala itu terdiri dari 1.500 negara
kota (poleis) yang kecil dan independent, negara tersebut
mempunyai sistim pemerintahan yang berbeda. Athena
mencoba sebuah model pemerintahan yang baru pada masa itu
yaitu demokrasi langsung. Penggagasnya bernama Solon seorang
penyair sekaligus negarawan. Paket pembaruan konstitusi
ditulisnya pada tahun 594 SM. Namun beliau tidak bisa
membuat perubahan. Demokrasi baru bisa berhasil setelah 100
tahun kemudian oleh Kleistenes, seorang bangsawan Athena.
Demokrasi pada saat itu tidak melalui perwakilan, tetapi orang
mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan
memilih kebijakan.
AZAS DEMOKRASI
1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan,
misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk
lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil

2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya


adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-
hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
CIRI-CIRI PEMERINTAHAN
YANG MENGANUT SISTIM DEMOKRASI

1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam


pengambilan keputusan politik, baik langsung atau
perwakilan
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara
dalam segala bidang
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh
warga negara
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat
yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
DEMOKRASI DALAM ISLAM
Menurut Syekh Abdul Qadir Zallum, demokrasi
adalah sistem yang tidak sesuai dengan konsep Islam ,
karena demokrasi mempunyai latar belakang sosio-historis
yang tipikal barat selepas abad pertengahan, yakni situasi
yang dipenuhi semangat untuk mengeliminir pengaruh
dan peran agama dalam kehidupan manusia. Demokrasi
lahir sebagai anti-tesis terhadap dominasi agama dan gereja
terhadap masyarakat barat. Karena itu, demokrasi adalah
ide yang anti agama, dalam arti idenya tidak bersumber
dari agama dan tidak menjadikan agama sebagai kaidah-
kaidah berdemokrasi. Orang beragama tentu bisa
berdemokrasi, tetapi agamanya mustahil menjadi aturan
main dalam berdemokrasi.
Menurut sebagian besar pemikir Islam, demokrasi
merupakan sistem yang mengukuhkan konsep-konsep
islami yang sudah mengakar, karena mengandung
prinsip-prinsip dasar yaitu :
1. As-syuro (keputusan berdasarkan musyawarah)
2. Al-’adalah (keadilan dalam menegakkan hukum)
3. Al- Musawah (kessetaraan di depan hukum)
4. Al-amanah (sikap pemenuhan kepercayaan)
5. Al-mas’uliyyah (tanggung jawab)
6. Al-hurriyyah (kebebasan)
AYAT-AYAT DAN HADITS TENTANG DEMOKRASI
1. Ayat Al-Qur’an
)159 : ‫وشاورهم فى االمر (ال عمران‬
Artinya : “ dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu “.
(QS. Ali Imran : 159)

‫والذين استجابوا لربهم واقامواالصلوة وامرهم شورى‬


)38: ‫(الشوري‬.. ‫بينهم‬
Artinya : Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan
mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan
musyawarah diantara mereka.. (QS. Asy-Syuro : 38)
2. Hadits Nabi SAW

‫ان امتى التجتمع على ضاللة فاذا رايتم اختالفا‬


)‫فعليكم بالسواد االعظم (رواه انس ابن مالك‬
Artinya : “ Sesunggguhnya umatku tidak akan
bersatu dalam kesesatan, karena itu jika terjadi
perselisihan, maka ikutilah suara terbanyak “.
(HR. Anas bin Malik)
SISTIM PEMERINTAHAN
DALAM ISLAM
Berbeda dengan Demokrasi secara umum, Islam
menggariskan bahwa sistim pemerintahan yang
seharusnya dipakai umat Islam, harus tegak di atas 4 pilar
pokok, yaitu :
1. Kedaulatan ditangan syara’. Yakni hanya Allah SWT saja
yang berhak menetapkan hukum bagi manusia
2.Kekuasaan ditangan umat, yakni umatlah yang berhak
memilih pemimpin yang dikehendakinya untuk
menjalankan kekuasaan. Dalam memilih ini, dikenal
dengan istilah baiat. Mengenai hal ini, Ali KW pernah
berkata :
‫ وال امارة اال‬,‫ وال جماعة اال باالمارة‬,‫ال اسالم اال باالجماعة‬
‫بالبيعة‬
3. Mengangkat seorang khalifah adalah wajib atas
seluruh kaum muslimin. Mengenai hal ini, Nabi
Muhammad SAW pernah bersabda : “ Barang siapa
yang datang kepadamu, sedangkan urusan kalian
bersatu, dan orang tersebut hendak memecah belah,
maka bunuhlah dia, siapapun dia adanya “.
4. Hanya kepala negara sajalah yang berhak
melegislasikan hukum-hukum syara’. Hal ini
didasarkan pada kaidah :
‫حكم الحاكم في مسئلة واحدة يرفع الخالف‬
MODEL PEMILIHAN KHALIFAH
DALAM ISLAM
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq (11 H – 13 H / 632 – 634 M)
Beliau menjadi khalifah dengan cara dipilih oleh
ahlul halli wal ‘aqdi (DPR dan MPR). Pada saat itu
pihak Muhajirin beserta pihak Ansor bertemu di
Tsaqifah Bani Saidah untuk memilih pengganti Rasul
SAW. Dari kaum Muhajirin calonnya adalah Abu Bakar
Ash-Shidiq dan dari kaum Anshor mengajukan calon
Abu Ubadah. Hasil dari pemilihan, ternyata yang
terpilih adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Abu Bakar
Ash-Shiddiq menjabat khalifah selama 2 tahun)
2. Umar Bin Khattab (13 – 23 H / 634 – 644 M)
Umar bin Khattab terpilih menjadi khalifah
dengan ditunjuk langsung oleh Abu Bakar. Beliau
berpesan kepada seluruh sahabat Nabi SAW apabila
pada suatu saat beliau meninggal dunia, maka yang
paling layak untuk menggantikan dirinya adalah Umar
bin Khattab. Maka setelah wafat Abu Bakar Ash-
Shiddiq, Umar bin Khattab pun langsung
menggantikannya menjadi khalifah, dan menjabat
sebagai khalifah selama 10 tahun.
3. Utsman Bin Affan (23 - 35 H / 644 – 656 M)
Beliau terpilih menjadi khalifah dengan cara
pembentukan formatur terlebih dahulu. Anggota tim
formatur adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib,
Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’ab bin Abi Waqash, Thalhah bin
Ubaidillah dan Zubair bin ‘Awwam, untuk menghindari
perolehan suara sama, maka Umar bin Khattab
memasukkan putranya ke dalam tim formatur yaitu
Abdullah bin Umar, namun Abdulah bin Umar hanya
mempunyai hak memilih dan tidak mempunyai hak dipilih
sebagai khalifah. Hasil dari pilihan tim tersebut adalah
Utsman bin Affan. Utsman bin Affan menjabat sebagai
khalifah selama 12 tahun.
4. Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H / 656 – 661 M)
Beliau terpilih menjadi khalifah karena didukung
oleh mayoritas umat Islam (Jumhur al-Muslimin) pada
saat itu, dengan cara di Bai’at. Namun keluarga
Utsman bin Affan yang diwakili oleh Mu’awiyah bin
Abi Sofyan menolak pengangkatan Ali bin Abi Thalib
sebagai khalifah karena dianggap terlibat dalam
pembunuhan Utsman bin Affan. Ali bin Abi Thalib
menjabat khalifah selama 5 tahun.
KONTRIBUSI AGAMA
DALAM KEHIDUPAN BERPOLITIK
Secara etimologi, kata politik terambil dari kata polis yang
berarti kebijakan. Politik menurut sebagian ahli tata negara
adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan baik secara
konstitusional maupun inkonstitusional. Ada juga pendapat
yang mengatakan bahwa politik adalah usaha yang ditempuh
warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Dalam Pandangan Islam, Politik artinya adalah mengurusi


urusan umat. Berkecimpung di dunia politik berarti
memperhatikan kondisi kaum muslim dengan cara
menghilangkan kedzaliman penguasa dan melenyapkan
kejahatan kaum kafir atas kaum muslim.
Dalam sebuah teori klasik disebutkan bahwa : Politik
pada awalnya dilahirkan oleh agama. Misi Rasul dengan
agama yang dibawanya pada urutannya membentuk jaring
kekuasaan untuk menyebarkan dan mewujudkan
doktrinnya. Ini berarti Agama mesti memiliki kekuasaan
politik.
Kekuasaan politik yang dilahirkan agama, semakin
diperlukan ketika gerakan keagamaan menghadapi musuh
yang menindas rakyat dan mengancam gerakan kenabian,
contoh Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi
Muhammad SAW.
Sebuah kekuasaan politik mesti dihadapi dengan
kekuasaan politik. Jadi punya alasan logis-historis bahwa
agama dan politik tidak bisa dipisahkan
HUBUNGAN AGAMA
DAN NEGARA DALAM ISLAM
Ada 3 pendapat para ahli tentang hubungan
antara agama dengan negara dalam Islam, yaitu :
1. Islam bukanlah semata-mata agama, dalam arti hanya
menyangkut hubungan dengan Tuhan belaka, tetapi
mencakup pengaturan semua aspek kehidupan
termauk didalamnya mengatur kenegaraan. Tokoh
yang mempunyai pandangan ini adalah : Hasan Al-
Banna, Sayyid Qutub, Abu al-’Ala al-Maududi dan
Muhammad Rasyid Ridha.
2. Islam adalah agama semata yang tidak ada
hubungannya dengan negara. Pendapat ini
dikemukakan oleh Ali Abdul Raziq dan Thaha Husain.
3. Dalam Islam tidak terdapat sistim kenegaraan, tetapi
terdapat seperangkat nilai etika dan prinsip-prinsip
bagi kehidupan bernegara. Pendapat ini dikemukakan
oleh Muhammad Husain Haikal.
LANGKAH-LANGKAH POLITIK
RASULULLAH SAW
Nabi Muhammad SAW adalah seorang politikus yang
bijaksana. Di Madinah, beliau membangun negara Islam
yang pertama dan meletakkan prinsip-prinsip utama
undang-undang Islam. Pada saat itu, beliau merupakan
pemimpin agama sekaligus pemimpin negara (politik). Hal
ini dapat terbukti dari :
1. Setelah dipilih sebagai utusan Alllah SWT, beliau
langsung disuruh untuk memberi peringatan kepada
masyarakat, mulai dari keluarga sampai kepada seluruh
masyarakat.
2. Rasulullah SAW melakukan pemantapan aqidah dengan
konsep syahadatnya.
3. Dakwah Nabi Muhammad SAW menyerukan untuk mengurus
masyarakat (ri’ayah syu’unil ummah). Dalam hal ini, banyak
ayat-ayat yang turun berkaitan dengan jual beli, sewa menyewa,
nikah, taat kepada pemerintah (ulil amri), mengoreksi penguasa
sebagai bentuk jihad dll.
4. Nabi Muhammad SAW melakukan pergulatan pemikiran dan
pemahaman, yang akhirnya dapat menggantikan pemikiran dan
pemahaman lama (arab jahiliyyah), konsekwensinya hukum-
hukum yang berlaku di masyarakat menjadi berubah.
5. Setelah berhijrah, beliau mendirikan institusi politik dengan
membentuk negara Islam di Madinah, belaiu langsung
mengurusi urusan masyarakat seperti dalam bidang pendidikan,
tenaga kerja, pembagian saluran air bagi pertanian dll.
NORMA POLITIK DALAM ISLAM
1. Politik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan.
2. Kekuasaan mutlak hanya milik Allah SWT.
3. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur
alam ini secara baik
4.Pengangkatan pemimpin didasari atas prinsip musyawarah.
5. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya, setelah taat
kepada Allah dan Rasul.
6.Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk
pemerintahan negara
SYARAT PEMIMPIN
DALAM ISLAM
1. Amanah, yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan
wewenang yang diemban.
2. Adil, yaitu mampu menempatkan segala sesuatu
secara tepat dan proporsional.
3. Taat kepada Allah dan Rasul
4. Menjadikan al-Qur’an dan Sunnah sebagai referensi
utama.
PERAN AGAMA
DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN
Persatuan dalam Islam termasuk dari Maqoshid
asy syariyyah. Allah SWT beserta Rasul Nya senantiasa
menyerukannya , terutama dalam masalah aqidah,
ibadah dan akhlak. Karena hanya dengan pesatuan
inilah, Islam akan kuat.
AYAT-AYAT
TENTANG PERSATUAN
‫وان هذا صراطي مستقيما فاتبعوه وال‬
: ‫تتبعواالسبل فتفرق بكم عن سبيله ( االنعام‬
)153
Artinya : Dan sesungguhnya ini adalah jalanKu yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-
jalan yang lain, karena jalan itu mencerai beraikan kamu
dari jalan Nya “.
(QS Al-An’am : 153)
‫واعتصموا بحبل هللا جميعا وال تفرقوا‬
Artinya : “ Dan berpegang teguhla kamu semua kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai “
(QS Ali Imran : 103)
Selain dalam Al-Qur’an, juga ada Hadits Nabi
Muhammad SAW, diantaranya beliau pernah bersabda :

‫المؤمن للمؤمن كاالبنيان الواحد يشد بعضه بعضا‬


Artinya :
“ Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya ibarat
satu bangunan yang kokoh, yang menguatkan antara yang
satu dengan yang lainnya “.

‫الجماعة رحمة والفرقة عذاب‬


Artinya : “ bersatu itu rahmat, berpecah belah itu siksa “.
LANGKAH-LANGKAH
UNTUK MEWUJUDKAN PERSATUAN
1. Mengetahui pentingnya persatuan
2. Menguatkan tali hubungan silaturahmi
3. Menimbang perkataan yang benar
4. Adil dalam menghukumi sebuah kesalahan
5. Saling menghormati
6.Tidak mencari-cari kesalahan orang lain
7. Menjauhi perselisihan

You might also like