You are on page 1of 27

Air Limbah

NaniNagu
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

PROSES PROSES PROSES


PRIMER SEKUNDER TERSIER

Proses Fisika/ Proses Biologis Proses Fisika


Kimia Biakan tersuspensi /kimia dan biologis
-Grit removal dan biakan melekat -Nitrifikasi
-Equalisasi -Aerobik -Denitrifikasi
-Koagulasi dan -Anaerobik -Ozonasi
sedimentasi - Fakultatif -Filtrasi
-Pengaturan pH -Kombinasi -Adsorbsi dan
Anaerobik-Aerobik absorbsi
Jenis Proses di dalam Pengolahan Air Limbah

I. PEMISAHAN PADATAN-CAIRAN (SOLIDS-LIQUID SEPARATION )

Aliran Horizontal
Penjernihan (clarification) Sludge Blancked
Aliran Vertikal
Slurry Circulation
1. Proses Pengendapan
(Sedimentasi) Pemekatan (Thickening)

Flotasi Natural

2. Proses Pengapungan Dengan Tekanan


(Flotation) Dengan Cara Vacum

Flotasi dg Bantuan Dengan Pengadukan Mekanik

Dengan Difusi Udara


Penyaringan Lambat

Penyaringan Air Kotor Gravitasi


Penyaringan Cepat Up Flow
3. Proses Filtrasi Dg. Tekanan Down Flow
(Penyaringan)
Dg. Tekanan

Kontinyu
Dg. Tekanan
Batch Proces
Filtrasi untuk
penghilangan air
Dewatering Lumpur) Kontinyu
Cara Vacum
Batch Proces

Garvitasi Rotary Filter


Centrifugal Settling
(untuk air lotor)
4. Centrifugal Separation Kontinyu
Centrifugal Dewatering
(untuk air lotor) Batch Proces

II. PROSES SECARA FISIKA - KIMIA

1. Penetralan Atau Pengontrolan pH

Oksidasi-Redusksi dg. Bahan Kimia

2. Oksidasi – Reduksi Elektrolisa

Dg. Oksigen, Ozon, Sinar Ultra Violet

3. Proses Ekstraksi
4. Adsorption --- Dg Karbon Aktif dll
5. Pertukaran Ion
6. Reverse Osmosis
7. Elektro Dialisa
III. PROSES PENGOLAHAN SECARA BIOLOGIS

PROSES BIOLOGIS DAPAT DILAKUKAN SECARA ANAEROBIK, AEROBIK


ATAU GABUNGAN ANAEROBIK-AEROBIK
SISTEM PENGELOLAAN AIR
LIMBAH TERPUSAT (OFF-SITE)

 Instalasi Pengolahan Air Limbah


a. Pengolahan Fisik
 Bar Screen
 Grit Chamber
 Bak Ekualisasi
 Bak Sedimentasi
b. Pengolahan Biologi
c. Pengolahan Daur Ulang Air Limbah
SISTEM PENGELOLAAN AIR
LIMBAH TERPUSAT (OFF-SITE)

 Instalasi Pengolahan Air Limbah


a. Pengolahan Fisik
 Bar Screen
 Grit Chamber
 Bak Ekualisasi
 Bak Sedimentasi
b. Pengolahan Biologi
 Pengolahan Aerob
 Pengolahan Anaerob
c. Pengolahan Daur Ulang Air Limbah
KRITERIA TEKNIK
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pengolahan air limbah
adalah:
 Kepadatan penduduk
 Sumber air yang ada
 Permeabilitas tanah
 Kedalaman muka air tanah
 Kemiringan tanah
 Kemampuan membiayai

Diagram alir pemilihan sistem pengolahan air limbah domestik dapat


dilihat pada gambar berikut ini
SKEMA PEMILIHAN SISTEM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KONSEP SISTEM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Daerah Pelayanan
Kapasitas Penduduk
(Jiwa/Ha)

> 200 < 200

OFF-SITE ON-SITE
DOMESTIK
NON DOMESTIK
Limbah Air Industri Debit Besar Debit Kecil Muka Air Tanah (M)
B3 Non–B3 Air limbah dan Air limbah dan > 1,2 < 10
air hujan air hujan
Treatment SANITARY COMBINED
SEWER SEWER
BAKUMUTU
EFLUEN Tanki Septik Cubluk

INTERCEPTING SEWER
PERSIL INFILTRASI
Spj. Saluran
Bangunan Pengolah Air
Limbah BY PASS

BADAN AIR PENERIMA


ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Demografi

ASPEK-ASPEK
Ekonomi PENTING Sosial

Lingkungan
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
BERBASIS MANFAAT
 Perkembangan pertumbuhan penduduk dan kegiatan industri
menyebabkan peningkatan jumlah air limbah yang dibuang ke
lingkungan tanpa pengolahan.
 Total air limbah yang dibuang di DKI Jakarta tahun 1989 : 1.316.113
m3/hari, tahun 2010 : 2.588.250 m3/hari, 73-78% berasal dari air limbah
domestik (Study JICA tahun 1989).
 Air hasil pengolahan air limbah merupakan sumber daya air yang cukup
besar dari segi kuantitas. Dengan semakin terbatasnya sumber daya air,
air hasil olahan instalasi pengolahan air limbah domestic dapat menjadi
sumber air baku khususnya untuk air siram tanaman ataupun untuk air
industry
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
BERBASIS MANFAAT
 Pengolahan air hasil olahan IPAL dapat menggunakan pengolahan secara
biologi lanjutan, teknologi ultrafiltrasi, membrane, atau kombinasi
biologi dengan membrane dan lain-lain.
 Untuk skala rumah tangga dan komunal pemanfaatan air limbah, baik
black water dari WC maupun grey water mulai berkembang.
 Black water diolah untuk menjadi biogas, pupuk
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
BERBASIS MANFAAT
 Grey water dari air limbah kegiatan mandi, dapur, cuci banyak
dimanfaatkan kembali dengan cara mengolahnya menjadi air penyiram
tanaman dan air pencuci motor.
 Di beberapa negara telah diakukan pemisahan antara faeces dan urine.
Faeces dimanfaatkan sebagai pupuk sedangkan urine yang mengandung
urea tinggi dimanfaatkan untuk pupuk cair.
SUMBER AIR LIMBAH
DOMESTIK

Kamar Mandi Umum


Kamar Mandi
SUMBER AIR LIMBAH
DOMESTIK

Sumber Air Limbah dari Dapur

Sumber Air Limbah dari Tempat Cuci


Pakaian
DISAIN TOILET TERPISAH

China

Wost-Man, Sweden Roediger, Germany Dubletten, Sweden


 wet/dry 
GTZ, Mali dry/wet wet/wet
faeces with, urine
 faeces without, without flush faeces & urine with
dry/dry urine with flush flush
faeces without, urine without
flush
URINE-DIVERSION DRY
SANITATION TOILET

e.g. promoted in
South Africa
(CSIR)
URINE-DIVERSION DRY
TOILET IN JOHANNESBURG
MORE DRY TOILET EXAMPLES

Dutch company EcoSave (http://www.ecosave.nl/)


URINE DIVERSION DRY
SQUATTING (UDDS) TOILETS

For example in China:


685.000 UDDS toilets
17 provinces
0,5 % of total sanitary latrines
(Data: Ministry of Public Health ;
Source: Ina Jurga Diploma Thesis)
URINE DIVERSION DRY
SQUATTING TOILETS IN CHINA
VACUUM SYSTEMS (WITHOUT
URINE DIVERSION, BUT LOW-FLUSH)
Elements:
vacuum toilets, vacuum urinals,
vacuum conductions, pumping
station
Advantages:
water saving, concentrated black
water collection, decentralised
treatment possible (anaerobic)
Manufacturer:
e.g. Roediger GmbH
Gambar 2. Septic Tank

Sumber: http://bennysyah.edublogs.org)
Gambar 5. Skema Pengolahan Air Limbah Pada IPAL

Skematik sistem pengolahan limbah


1 2
inflow 4 5
3

8 7 6
Super natant
Lumpur balik

9
1= comminutor
10 5= unit pengolahan
2= saringan 6= unit pengendap II
3= grit chember 7= unt desinfektan
8= Badan air
4= pengendapan awal atau 9= unit pengeram
kolam anaerobik lumpur
TERIMA KASIH

You might also like