Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Nadia Rezki Eliza
1810221011
PEMBIMBING :
Dr. Tundjungsari Ratna Utami, Msc, Sp.A
• Riwayat Habits
Riwayat pemeliharaan binatang (-)
Lingkungan rumah : tidak cukup bersih
Kedua lengan dan tungkai dalam posisi fleksi, Garis lipatan telapak kaki
jelas pada 2/3 anterior
• Refleks primitive
Reflek
Rooting -
Sucking + lemah
Morro -
Palmar grasping +
babinsky -
New Ballarad Score Maturasi Fisik
• Neuromuscular • Kulit :3
• Postur :4 • Lanugo :2
• Arm window :3 • Plantar surface : 3
• Arm recoil :4 • Dada :2
• Poplitea angel : 5 • Mata dan telinga : 3
• Scarf sign :4 • Genitalia :3
• Heal to ear :4 Total : 16
• Total : 24 TOTAL BALLARAD : 40
40 minggu
Kurva LUBCHENCO
KIMIA KLINIK
Gula Darah 131 H 30-80 mg/dL
Sewaktu
PROGNOSIS
• Ad Vitam : dubia ad bonam
• Ad Sanationam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad
PLANNING
• Farmakologi
– Inf. D5% 340 cc/24 jam
– O2 1 lpm
– Inj. Ampicilin 2 x 220 mg
– Inj. Sibital : Extra 45 mg, selanjutnya 15 mg/ 12 jam
• Non-Farmakologi
– Jaga kehangatan : pertahankan suhu tubuh 36,5-37,5 C
– Monitor pola nafas + SpO2
– Monitor kejang
– Monitor KU + TTV
– ASI ekslusif
TINJAUAN PUSTAKA
HYPOXIC ISCHEMIC
ENCEPHALOPHATY (HIE)
DEFINISI
ASFIKSIA NEONATAL
DEFINISI
• Ikatan Dokter Anak Indonesia
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang
ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis.16
• WHO
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan
dan teratur segera setelah lahir.17
DEFINISI
• ACOG dan AAP
Seorang neonatus disebut mengalami asfiksia bila
memenuhi kondisi sebagai berikut:18
– Nilai Apgar menit kelima 0-3
– Adanya asidosis pada pemeriksaan darah tali pusat
(pH<7.0)
– Gangguan neurologis (misalnya: kejang, hipotonia
atau koma)
– Adanya gangguan sistem multiorgan (misalnya:
gangguan kardiovaskular,gastrointestinal, hematologi,
pulmoner, atau sistem renal).
ETIOLOGI
Asfiksia neonatorum dapat terjadi selama kehamilan, pada
proses persalinan dan melahirkan atau periode segera setelah
lahir.19 Janin sangat bergantung pada pertukaran plasenta untuk
oksigen, asupan nutrisi dan pembuangan produk sisa sehingga
gangguan pada aliran darah umbilikal maupun plasental hampir
selalu akan menyebabkan asfiksia.
Faktor risiko antepartum Faktor risiko intrapartum Faktor risiko janin 17,18
RESIKO Anemia
Mekoneum dalam
ketuban7,8
Diabetes mellitus
Penyakit hati dan ginjal Ketuban pecah dini7
Riwayat kematian
neonatus sebelumnya 18
Penggunaan sedasi,
anelgesi atau anestesi 17
Sistem Pengaruh
Hematologi DIC
DIAGNOSIS
• Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan gangguan/ kesulitan bernapas waktu lahir dan
lahir tidak bernafas/menangis.Anamnesis diarahkan untuk mencari faktor
risiko terhadap terjadinya asfiksia neonatorum.
• Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisis, skor apgar dipakai untuk menentukan derajat berat
ringannya asfiksia
Klinis 0 1 2
Frekuensi Jantung
Tidak Ada <100x/ menit >100x/menit
(Pulse)
Rangsangan
Refleks Tidak Ada Gerakan sedikit Batuk/ Bersin
(Grimace)
Tonus Otot
Lunglai Fleksi ekstremitas Gerakan aktif
(Activity)
Menangis lemah/
Pernafasan terdengar seperti
Tidak Ada Menangis kuat
(Respiratory) meringis atau
mendengkur
• Skor APGAR 7-10 ( Vigorous Baby). Dalam hal ini bayi di
anggap sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa.
• Skor APGAR 4-6 (Mild-moderate asphyxia) - Asfiksia
sedang. Pada pemeriksaan fisis akan terlihat frekuensi
jantung lebih dari 100/menit, tonus otot kurang baik
atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.
• A. Asfiksia berat. Skor APGAR 0-3. Pada pemeriksaan
fisis akan terlihat frekuensi jantung kurang dari
100/menit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan
kadang-kadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
TATA LAKSANA
Sebagian besar bayi baru lahir tidak
membutuhkan intervensi dalam mengatasi
transisi dari intrauterin ke ekstrauterin, namun
sejumlah kecil membutuhkan berbagai derajat
resusitasi.
RESUSITASI NEONATUS
(1) langkah awal dalam stabilisasi
• (a) memberikan kehangatan
• (b) memposisikan bayi dengan sedikit menengadahkan kepalanya
(c) membersihkan jalan napas sesuai keperluan
(d) mengeringkan bayi, merangsang pernapasan dan meletakkan
pada posisi yang benar
(2) ventilasi tekanan positif
(3) kompresi dada
(4) pemberian epinefrin dan atau pengembang volume (volume
expander)