You are on page 1of 9

INTERNALISASI PENGABDIAN MANUSIA

KEPADA ALLAH SWT

KELOMPOK 2

Tiara Widya Hapsari (G2A016057)


Nihayatuzzulfah (G2A016058)
Siti Muharromah Maria Hela (G2A016059)
Dinda Setyaningsih (G2A016060)
Deni Purnasari (G2A016061)
Azkiya Falihah (G2A016063)
Rizaldy Yuwananda (G2A016069)
A. PENGERTIAN PENGABDIAN
Menurut (Falah : 2018) kata pengabdian merupakan serapan
dari bahasa Arab. Mengabdi asal katanya abada-ya’budu-
ibadatan, yang berarti beribadah atau menyembah (worship).
Orang yang melakukannya disebut abid, penyembah atau
pelayan (serve). Dapat disimpulkan pengabdian adalah
memberikan layanan terbaik berdasarkan kemampuan yang
dimiliki. Masa pengabdian adalah masa belajar. Sebagaimana
diketahui bahwa belajar yang paling efektif adalah belajar dari
pengalaman.
B. PENGERTIAN PENGABDIAN KEPADA ALLAH
Menurut (Kautsar : 2013) Misi kita yang
sesungguhnya adalah mengabdi kepada Allah.
Mengabdi di sini adalah menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya.
C. UNSUR UNSUR PENGABDIAN KEPADA ALLAH
Menurut (Yani : 2008) Manakala manusia hendak mengabdi
kepada Allah swt., harus ada tiga unsur yang dipenuhinya
dalam hidup ini:
1. Ketundukan Hati Kepada Allah SWT
2. Taat Pada Allah Tanpa Perasaan Berat
3. Menyerahkan Diri Sepenuhnya Kepada Allah
1. Ketundukan Hati Kepada Allah SWT
Ketundukan hati kepada Allah membuat seorang muslim tidak merasa berat
dalam menjalankan pengabdian, bahkan dia tidak akan bersedih hati bila hal-
hal yang tidak menyenangkan menimpa dirinya.
Allah berfirman: “Tidak Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada
Allah. dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak
ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (al-Baqarah: 112).

2. Taat Pada Allah Tanpa Perasaan Berat


Pengabdian kepada Allah swt. hanya bisa dilakukan manakala seseorang tidak
memiliki perasaan berat pada ketentuan-Nya.
Allah berfirman: “Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka
menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkam yang mereka
perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima de-ngan
sepenuhnya.”(an-Nisaa`: 65).
3. Menyerahkan Diri Sepenuhnya Kepada Allah
Apa pun yang dilakukan manusia dalam hidup ini, bila diserahkan sepenuhnya
kepada Allah, yakni dalam rangka mencari ridhaNya, maka dia bisa termasuk
orang yang mengabdikan diri kepada-Nya.
Allah swt. berfirman: “Katakanlah (Muhammad). ‘Sesungguhnya sholatku,
ibadahku, hidupku. dan matiku hanyalah untuk Allah. Tuhan seluruh
alam.”‘(al-An`aam: 1 62).
D. CARA MENGABDI KEPADA ALLAH
Menurut KH. Abd Muiz Kabry
pengabdian kepada Allah dalam
perspektif faham ahlussunnah wal
jama’ah dibagi menjadi 2, yaitu
Pengabdian Dzahir dimana berkaitan
dengan faktor jasmaniah mislnya sholat,
puasa, dll dan pengabdian bathiniyah
bayak berkaitan dengan kejiwaan
misalnya ingatan, ketekunan, ketaatan.
Dua pengabdian ini realisasinya tidak
dapat dipisahkan seperti sholat adalah
bentuk pengabdian dzahir, akan tetapi
tidak dapat dilaksanakan jika tidak
diserati ingatan dari gerakan dan bacaan
sholat serta kesadaran kejiwaan.
E. MENGABDI KEPADA ALLAH DI DALAM AL-QURAN

Manusia diciptakan dengan tugas beribadah kepada Allah swt., sebagaimana


firman-Nya,

“Aku Tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku.” (Adz-Dzaariyat:56).

Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku
dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).” (Q.S. al-An‘am
[6]:162–163).
F. CONTOH NYATA MENGABDI KEPADA ALLAH

1. Solat, mengaji, berzakat, puasa, dan ibadah lainnya dengan hati yang iklash
semata-mata mengharap ridho Allah.

2. Ketika seorang ayah bekerja mencari nafkah, itulah bentuk pengabdian seorang
kepala keluarga kepada Allah.

3. Ketika seorang ibu, dengan ikhlas dan mengharap keridhaan Allah, mengurus
anak dan rumah tangga di rumah, itulah bentuk pengabdian kepada Allah.

4. Ketika seorang mahasiswa dan pelajar pergi ke kampus dan sekolah untuk
belajar, mencari ilmu dan keridhaan-Nya, itulah pengabdian kepada Allah.

5. Ketika seorang ustad atau penceramah berbagi ilmu dengan ikhlas, itulah
pengabdian kepada Allah.

6. Ketika para peimpin betul-betul menjaga amanah rakyatnya, menjauhi korupsi,


itulah pengabdian kepada Allah.

7. Ketika seseorang memindahkan paku dari jalan raya, itulah pengabdian kepada
Allah.

8. Ketika Perawat dan tenaga medis lain memberikan pelayanannya dengan baik
dan bekerja dengan iklas, itulah pengabdian kepada Allah.

9. Ketika tukang sampah membantu mengangkuti sampah dari rumah ke rumah


untuk dibuang ke TPA dengan hati yang ikhlas, itulah bentuk pengabdian kepada
Allah.

 Menurut (Kautsar : 2013)


TERIMAKASIH

You might also like