You are on page 1of 28

REFLEKSI KASUS

Kamis, 5 November 2015


DINAR CHIEKO TRIESAYUNINGTYAS
10/KU/13599

Pembimbing: dr.Lina Choridah Sp.Rad(K)


Identitas
• Nama : Ny. NW
• Usia : 35 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Kledokan, Sleman
• No.RM : 01.72.82.41
• Kiriman : Dahlia 1 (UPD)
• Tgl.pemeriksaan: 3/11/2015
Anamnesis
• Keluhan utama : Nyeri perut dan mbeseseg
• RPS
5 Hari SMRS os mengeluh nyeri perut dan mbeseseg. Disertai demam
nglemeng. Nyeri hilang timbul. Terasa di seluruh bagian perut. Perut
dirasakan membesar dan terasa penuh. Kembung (+), mual (+),
muntah (-), BAB dikatakan normal. BAK normal.
Os adalah penderita kanker usus besar diketahui sejak 26 Mei 2015, Dx
tegak dengan hasil PA: Colon descenden: Adenocarcinoma
diferensiasi baik sampai sedang. Os sudah menjalani kemoterapi 3x
dan direncanakan kemo ke-4 tgl 7 Oktober namun kondisi drop ->
dimondokkan 20 hari di RS Sleman. 2 Minggu SMRS OS juga
mengeluhkan ada lubang di kulit perut sebelah kiri. Keluar nanah (+)
dan cairan seperti kotoran, lendir (+), darah (-).
HMRS os kontrol ke Poli Tulip mengeluhkan perut mbeseseg, nyeri
perut memberat. Sesak nafas (+), BAB (-) sejak kemarin, Flatus (+),
BAK normal. Demam nglemeng Os lalu dirujuk ke IGD untuk
ditangani dan kemudian dimondokkan.
Anamnesis
• RPD
Riwayat infeksi gastrointestinal, HT, DM, asma, alergi, jantung
disangkal
Riw. Operasi Ca colon Juli 2015
• RPK
Riwayat keluhan serupa disangkal. Riwayat HT, DM, alergi disangkal.
Pemeriksaan Fisik
• KU : CM, sedang
• Vital sign
• TD : 100/60 mmHg
• N : 114 x/min
• RR : 36 x/min
• T : 37,7o
• Status Gizi
• BB : 40 kg IMT: 17,78
• TB : 150 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala Conjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Leher JVP tak meningkat, Limfonodi tak teraba

Thorax Paru I : Simetris, masssa (-), retraksi (-)


Pa: NT (-), fremitus kanan = kiri
Pe: Sonor (+/+)
Au: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Thorax Jantung I : IC tak tampak
Pa: IC teraba pada SIC 5 LMCS
Pe: Cardiomegaly (-)
Au: S1 S2 tunggal, bising (-)
Abdomen I : DP > DD, distended, tampak fistel (colocutaneus) di regio inguinal sinistra
ukuran +/- 2 cm, pus (+). Tampak sikatrik bekas Op di linea medianus
abdomen dari umbilikus s/d supra pubik.
Au: BU menurun
Pe: Hypertympani
Pa: supel, Hepar Lien sulit dinilai. Teraba massa (+) regio inguinal sinistra,
batas tidak tegas. NT (-)
Ekstremitas Akral hangat, WPK <2 detik, Edema (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin 2/11/2015

Darah Rutin HASIL Diff Count HASIL


WBC 25,14 NEUT% 86,7

RBC 3,55 LYM% 8,9


MONO% 4,2
HGB 10,1
EOS% 0,0
HCT 30,5 %
BASO% 0,2
MCV 85,9
MCH 28,5
MCHC 33,1
PLT 554
Diagnosis
• Sepsis
• Fistula Colocutaneus
• Suspek ileus obstruktif parsial
• Adenocarcinoma Colon
Tatalaksana
• Monitor KU/VS
• Balance cairan
• Inf. Aminofluid : D10% 30 tpm
• Diet cair
• Inj. Levofloxacin750mg/24 jam
• Inj. Metronidazol 500mg/8 jam
• Inj. Ranitidin 1 A/12 jam
• PCT 500 mg kp
Foto Abdomen 3 Posisi
3 November 2015
Keterangan klinis:
• Ileus Obstruktif pada Adenocarcinoma Colon
Foto Abdomen 3 Posisi

AP, Supine
Foto Abdomen 3 Posisi

AP, Semi-erect
Foto Abdomen 3 Posisi

LLD
Uraian Hasil Pemeriksaan
Foto Abdomen 3 posisi, kondisi cukup, hasil:
• Tampak distensi cavum abdomen
• Tampak pre-peritoneal fat line bilateral tegas
• Tampak psoas line bilateral tegas
• Tampak renal outline bilateral samar
• Tampak distribusi udara usus prominen, fecal material prominen
• Tak tampak gambaran ground glass opacity maupun floating sign
• Tak tampak penebalan dinding usus maupun pneumatisasi intestinal
• Tampak gambaran coil spring, air fluid level, step ladder appearance
• Tak tampak gambaran udara bebas di proyeksi subdiafragma bilateral
pada posisi semierek dan tampak gambaran udara bebas di tempat
tertinggi pada proyeksi supine maupun LLD, foot ball sign (-), riglers
sign (-)
• Tampak sistema tulang yang tervisualisasi normal
Kesan
• Small bowel obstruction
• Tak tampak peritonitis
ILEUS OBSTRUKTIF

PEMBAHASAN
ILEUS
• Ileus Obstruktif adalah hambatan pasase isi usus yang
disebabkan oleh sumbatan mekanik misalnya oleh strangulasi,
invaginasi, atau sumbatan di dalam lumen usus.
• Sekitar 20% pasien ke rumah sakit datang dengan keluhan
akut abdomen oleh karena obstruksi pada saluran cerna, 80%
obstruksi terjadi pada usus halus.
Tipe berdasarkan lokasi
Letak
•Duodenum - Jejunum
tinggi
Letak
•Ileum Terminal
Tengah
Letak
•Colon - Rektum
Rendah
Tipe berdasarkan stadiumnya

Partial • Obstruksi terjadi sebagian sehingga makanan


masih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan
Obstruction defekasi sedikit.

Simple • Obstruksi/sumbatan yang tidak disertai


terjepitnya pembuluh darah (tidak disertai
Obstruction gangguan aliran darah).

Strangulated • Obstruksi disertai dengan terjepitnya pembuluh


darah sehingga terjadi iskemia yang akan
Obstruction berakhir dengan nekrosis atau gangren.
Etiologi
Penyebab
Adhesi/perlengketan Umumnya tidak disertai strangulasi. Adhesi bisa berasal dari
rangsangan peritonium akibat peritonitis setempat atau
umum, atau pascaoperasi.
Hernia Incarcerata Dapat menimbulkan gangguan pasase usus, tetapi belum
terdapat gangguan vaskularisasi.
Askariasis Obstruksi biasanya di ileum terminal, tempat lumen paling
sempit.
Tumor Terutama karsinoma ovarium dan karsinoma kolon, dapat
menyebabkan obstruksi usus. Obstruksi ini terutama
disebabkan oleh metastasis di peritonium atau di
mesenterium yang menekan usus.
Kelainan Kongenital Stenosis atau atresia
Invaginasi
Volvulus
Obstruksi sisa makanan
Etiologi berdasarkan lokasi
Lokasi Penyebab
Tumor (umumnya di kolon kiri), divertikulitis
(umumnya di kolon sigmoid), volvulus di
Kolon
sigmoid atau
sekum, fekalit, penyakit Hirschprung.
Duodenum
Dewasa Kanker di duodenum atau kanker kepala
pankreas, ulkus.

Neonatus Atresia, volvulus, adhesi

Jejunum dan ileum


Dewasa Hernia, adhesi (paling sering), tumor, benda
asing, divertikulum Meckel, penyakit Crohn
(jarang), ascariasis, volvulus, intususepsi
karena tumor (jarang)

Neonatus Ileus mekonium, volvulus, atresia,


intususepsi
Manifestasi Klinis
• Nyeri perut
• Kembung
• Mual, muntah
• Gangguan BAB dan flatus
• Nafsu makan menurun
• Distensi abdomen
• Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi.
Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai
hilang.
• Perkusi hipertimpani
Ileus pada Carsinoma Colon
Disebabkan karena
• Primary neoplasm
• Direct extension
• Peritoneal spread
• Hematogenous spread

Obstruksi Colon pada Ca Colon biasanya terjadi di Colon


Transversum, Descenden atau Sigmoid karena ukuran
lumennya lebih kecil daripada bagian Colon yang lebih
proksimal.
Obstruksi parsial awalnya ditandai dengan nyeri abdomen.
Namun bila obstruksi total terjadi akan menyebabkan mual,
muntah, distensi dan obstipasi.
Gambaran Radiologis
• Ileus obstruksi letak tinggi :
• Dilatasi di proximal sumbatan (sumbatan paling distal di ileocecal
junction) dan kolaps usus di bagian distal sumbatan.
• Coil spring appearance
• Herring bone appearance
• Air fluid level yang pendek-pendek dan banyak (step ladder sign)

• Ileus obstruksi letak rendah :


• Gambaran sama seperti ileus obstruksi letak tinggi
• Gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak pada
tepi abdomen
• Air fluid level yang panjang-panjang di kolon.
Markedly distended loops of small Step ladder pattern
25
bowel, with effacement of the produced by air fluid
valvulae in the mid abdomen levels in erect film
Left lateral decubitus radiograph of the abdomen demonstrates a row of small air
bubbles (String of Pearls sign), which represents air trapped between the Valvulae
Conniventes. 26
The coiled spring appearance only occurs in the dilated air-filled small bowel. It is 27
most noticeable in the jejunum where the valvulae conniventes are closely spaced
TERIMA KASIH

You might also like