You are on page 1of 28

REPUBLIK INDONESIA

ARAHAN TENTANG
PELAKSANAAN TPB/SDGs
Nina Sardjunani
Team Leader Sekretariat SDGs
Kementerian PPN/Bappenas

Sosialisasi RAN SDGs di KADIN


1 Februari 2018
REPUBLIK
INDONESIA
OUTLINE

01 TPB/SDGs UNTUK MEWUJUDKAN KEMAJUAN


SEMUA BANGSA
02
ARAHAN PRESIDEN
03
KERANGKA PELAKSANAAN TPB/SDGs
04
PRINSIP & PARTISIPASI PARA PIHAK
05
PERPRES NO. 59 TAHUN 2017
06
RENCANA AKSI TPB/SDGS
1. TPB/SDGs UNTUK MEWUJUDKAN KEMAJUAN
REPUBLIK
INDONESIA SEMUA BANGSA

Prinsip Universal TPB/SDGs bertujuan untuk


kemajuan semua bangsa di dunia

TPB/SDGs merupakan kerangka komprehensif,


terintegrasi dan tidak terpisahkan, dimana:
a. Kemajuan pada satu dimensi membutuhkan
keterlibatan aktif dimensi lain;
b. Sebagai katalis untuk kemitraan
internasional;
c. Kepimilikan bersama.

3
REPUBLIK
TPB/SDGs: TRANSFORMASI YANG AMBISIUS DARI MDGs
INDONESIA

MDGs TPB/SDGs
2000 8 Goal, 18 Target, 67 Indikator 2015 17 Goal, 169 Target, 241 Indikator 2030

4
RELEVANSI TPB/SDGS DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK
INDONESIA

Pertumbuhan
ekonomi yang
relatif tinggi
Tantangan Terbesar:
Inflasi yang
Indonesia rendah dan Memastikan
nilai tukar yang pertumbuhan yang
Negara Kepulauan stabil inklusif dan
Terbesar (17,000 pemertaan
pulau) Kondisi
kesejahteraan untuk
Negara Keempat saat ini semua
dengan Populasi Berkurangnya
tingkat
Terbesar (255 Juta pengangguran
Orang) dan koefisien
gini  TPB/SDGs fokus pada
Peningkatan pengurangan kesenjangan
Indeks dan memastikan tidak ada
Pembangunan
Manusia
satu orang pun yang
tertinggal

5
KOMITMEN INDONESIA
REPUBLIK
INDONESIA DALAM PELAKSANAAN TPB/SDGS

Melaksanakan TPB/SDGs untuk transformasi peradaban global


yang lebih adil, damai, sejahtera, dan berkelanjutan;

Penepatan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan


Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;

Melaksanakan Nawacita yang selaras dengan TPB/SDGs,


diterjemahkan ke dalam RPJMN 2015-2019;

Presiden RI memimpin dan memantau pelaksanaan TPB/SDGs


karena pencapaian TPB/SDGs sekaligus menjadi tolok ukur
tercapainya agenda pembangunan nasional.

6
2. ARAHAN PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA (Sidang Kabinet Akhir Desember 2015)
1.Mengoptimalkan peran koordinasi
Kementerian PPN/Bappenas dalam
perencanaan pembangunan  hampir
seluruh Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB/SDGs) telah
terakomodasi dalam RPJMN;
2.Melibatkan semua pihak (pemerintah,
parlemen, ormas & media, filantropi &
bisnis, pakar & akademisi) untuk
bersinergi sesuai peran, fungsi dan
kemampuan para pihak;
3.Kelembagaan bisa langsung bekerja, baik
secara strategis maupun operasional.
7
REPUBLIK
INDONESIA

8
Strategi Pelaksanaan TPB/SDGs
REPUBLIK
INDONESIA

Prinsip TPB/SDGs
• Universal
• Integration
Landasan Hukum
• No One Left
Behind • Perpres TPB/SDGs
• Permen & Kepmen
PPN/Ka Bappenas
• Regulasi
Dukungan tingkat
Pelaksanaan daerah

• Kelembagaan
• Pengarusutamaan
Pedoman Teknis
• Peta Jalan, RAN, RAD
• Monev • Metadata Indikator
• Inovasi Data • Penyusunan Renaksi
• Inovasi Pendanaan • Monitoring & Evaluasi
• Strategi Komunikasi

9
Goal, Target & Indikator TPB/SDGs
REPUBLIK
INDONESIA

SDGs
17 Goal, 169 Target, 241 Indikator

PILAR PEMBANGUNAN HUKUM & TATA


PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN
KELOLA
5 Goal, 47 Target,77 Indikator 5 Goal, 54 Target, 71 Indikator 6 Goal, 56 Target, 70 Indikator
1 Goal, 12 Target, 23 Indikator

Goal 7: Energi Bersih & Goal 6: Air Bersih & Sanitasi


Goal 1: Tanpa Kemisikinan Terjangkau
Layak Goal 16: Perdamaian, Keadilan
& Kelembagaan yang Tangguh
Goal 8: Pekerjaan Layak &
Goal 2: Tanpa Kelaparan Goal 11: Kota & Permukiman
Pertumbuhan Ekonomi
yang Berkelanjutan

Goal 3: Kehidupan Sehat &


Goal 9: Industri, Inovasi &
Sejahtera Goal 12: Konsumsi & Produksi
Infrastruktur yg Bertanggung Jawab

Goal 4: Pendidikan
Berkualitas Goal 10: Berkurangnya
Goal 13: Penanganan
Kesenjangan
Perubahan Iklim

Goal 5: Kesetaraan Gender


Goal 17: Kemitraan untuk
Mencapai Tujuan Goal 14: Ekosistem Lautan

Goal 15: Ekosistem Daratan;

10
REPUBLIK
Pemetaan Indikator Global
INDONESIA

241 Indikator Global

Indikator Nasional yang Indikator Global yang Indikator Global yang


Indikator Global yang
85 sesuai dengan Indikator
Global
76 memiliki proksi & akan
dikembangkan
75 akan dikembangkan 5 tidak relevan untuk
Indonesia

40 Pilar Sosial 13 Pilar Sosial 24 Pilar Sosial 0 Pilar Sosial

27 Pilar Ekonomi 19 Pilar Ekonomi 25 Pilar Ekonomi 0 Pilar Ekonomi

13 Pilar Lingkungan 31 Pilar Lingkungan 22 Pilar Lingkungan 4 Pilar Lingkungan

Pilar Hukum dan Pilar Hukum dan Pilar Hukum dan Pilar Hukum dan
5 13 4 1 Tata Kelola
Tata Kelola Tata Kelola Tata Kelola
Pemetaan Indikator SDGs Indonesia
REPUBLIK
INDONESIA

319 Indikator Nasional

Indiaktor Nasional Indiaktor Nasional Indikator Nasional


85 165 69 319
yang sesuai dengan
Indikator Global
sebagai proksi
indikator global
sebagai tambahan
indikator global
TOTAL

40 Pilar Sosial 26 Pilar Sosial 45 Pilar Sosial 111 Pilar Sosial

27 Pilar Ekonomi 55 Pilar Ekonomi 9 Pilar Ekonomi 91 Pilar Ekonomi

Pilar 83 Pilar Lingkungan


13 Pilar Lingkungan 64 Pilar Lingkungan 6 Lingkungan

Pilar Hukum Pilar Hukum Pilar Hukum Pilar Hukum


5 dan Tata Kelola 20 dan Tata Kelola 9 dan Tata Kelola 34 dan Tata Kelola
REPUBLIK
Pengarusutamaan TPB/SDGS dalam RPJMN 2015-2019
INDONESIA

KESESUAIAN TARGET GLOBAL DAN RPJMN 2015-2019

13
REPUBLIK
INDONESIA
4. PRINSIP & PARTISIPASI PARA PIHAK
Prinsip Kemitraan Platform Partisipasi TPB/SDGs
P A
1.Penetapan Indikator dalam 1.Peningkatan Kapasitas
Setiap Target/Sasaran 2.Pemantauan dan Evaluasi
Trust Building 2.Pengembangan Kebijakan, 3.Policy Research
Regulasi, & Penyelarasan
Program /Kegiatan
Equal 3.Penyiapan Data dan
Partnership Informasi yang Digunakan
4.Sosialisasi/Diseminas,
Komunikasi & Advokasi
Participation 5.Monev & Pelaporan Implementasi
6.Pendanaan TPB/SDGs

Accountable F 1.Diseminasi dan Advokasi O


1.Advokasi kepada Pelaku kepada Masyarakat
Usaha 2.Fasilitasi Program/Kegiatan
Mutual 2.Fasilitasi Program/Kegiatan di Lapangan
Benefits kepada Pelaku Usaha 3.Membangun pemahaman
3.Peningkatan Kapasitas publik
4.Dukungan Pendanaan 4.Monitoring Pelaksanaan

14
REPUBLIK
INDONESIA
Sumber-sumber Pembiayaan

1. Optimalisasi
•Pajak, Cukai, PNBP, Grant,
Penerimaan
Negara Retribusi

• Masyarakat yang berasal dari para Filantropi


• Dana sosial keagamaan dalam bentuk Zakat,
2. Sumber Infaq, Shadaqah, Perpuluhan, Kolekte, Dana
pendanaan non- Punia dll
pemerintah • Pelaku Usaha dalam bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR)  not one time CSR –
should be sustainable CSR
15
REPUBLIK
INDONESIA
Lanjutan…

• PINA (Pembiayaan Investasi Non-Anggaran


Pemerintah
• PPP (Public Private Partnership) / Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
3. Sumber-sumber • Blended Finance (Pemerintah, Swasta,
Filantropi)
lainnya yang sah • Pembiayaan inovatif melalui pasar modal (mis:
dan tidak mengikat Kehati Index) & pasar uang (green bond)
(bussiness approach) • Pengembangan pembiayaan berkelanjutan
melalui berbagai Lembaga Keuangan (Bank,
LKM, modal ventura, dll)
• Pengembangan mekanisme debt swap to SDGs
• Pengembangan mekanisme impact investing

16
19 Sektor Proyek KPBU Yang Mendukung Pencapaian
REPUBLIK
INDONESIA TPB/SDGS

Perumahan Kawasan
Ketenagalistrikan Jalan
Rakyat

Lembaga
Fasilitas Pendidikan Fasilitas Perkotaan
Pemasyarakatan

Sarana Olahraga, Pariwisata


Kesenian dan Budaya Migas dan EBT Transportasi

Telekomunikasi & Pengelolaan Pengelolaan Limbah SDA & Irigasi Pengelolaan Limbah
Kesehatan Konservasi Energi Air Minum
Informatika Sampah Terpusat Setempat

17
REPUBLIK
INDONESIA

5. PERPRES NO. 59 TAHUN 2017


TENTANG
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

18
Butir-Butir Arahan Perpres No. 59 tahun 2017 (1)
REPUBLIK
INDONESIA

1. Sasaran nasional TPB :


a.Pedoman bagi:
1. Kementerian/Lembaga dalam penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi RAN TPB sesuai dengan bidang
tugasnya; dan
2. Pemerintah Daerah dalam penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi RAD TPB; dan
b.Acuan bagi Ormas, Filantropi, Pelaku Usaha, Akademisi, dan
pemangku kepentingan lainnya yang akan menyusun perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi TPB.

19
Butir-Butir Arahan Perpres No. 59 tahun 2017 (2)
REPUBLIK
INDONESIA

2. Tugas Menteri PPN (Pasal 4 dan 7 ) mengoordinasikan:


a.Penyusunan dan penetapan Peta Jalan Nasional TPB dan RAN TPB;
b.Fasilitasi dan pendampingan penyusunan RAD TPB 5 (lima) tahunan;
c.Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pencapaian TPB tingkat nasional
dan daerah; dan
d.Sumber pendanaan yang berasal dari pemerintah serta sumber
lainnya yang sah dan tidak mengikat.

20
REPUBLIK
INDONESIA

6. RENCANA AKSI NASIONAL TPB/SDGs

21
Batas Waktu Penyelesaian Dokumen TPB/SDGS
REPUBLIK (Perpres No. 59 Tahun 2017, Pasal 20)
INDONESIA

Rencana Aksi • RAN ditetapkan 6 bulan setelah perpres


Nasional (RAN) berlaku (10 Januari 2018)

Peta Jalan • Peta Jalan ditetapkan 12 bulan setelah


TPB/SDGs Perpres berlaku (10 Juli 2018)

Rencana Aksi • RAD ditetapkan 12 bulan setelah Perpres


Daerah (RAD) berlaku (10 Juli 2018)

22
Dokumen Acuan Persiapan Dan Pelaksanaan TPB/SDGs
REPUBLIK

A
INDONESIA

A. TERJEMAHAN TUJUAN
DAN TARGET

B. PEDOMAN
PENYUSUNAN RENAKSI
E
C. RINGKASAN
METADATA
D. METADATA SETIAP D
B PILAR
E. RAN TPB/SDGs

23
Matriks Renaksi TPB/SDGS
REPUBLIK
INDONESIA
Contoh Pengisian Matriks Renaksi Bagian I
REPUBLIK
INDONESIA

Target Pencapaian
Kode
Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019

Target 8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara
kurang berkembang
8.1.1* Laju pertumbuhan PDB per kapita BPS % (Persen) 7,69 6,24 PM PM PM

BPS
8.1.1.(a) PDB per kapita Juta Rupiah 45,2 47,957 51,879a 64,721 72,217
(Statistik indonesia)
8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk melalui fokus pada sektor yang memberi nilai tambah tinggi
dan padat karya.
Laju pertumbuhan PDB per tenaga BPS 4,70
8.2.1* kerja/Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang (Statistik Indonesia; % (Persen) (Tahun dasar 1,83 1,73a 2,79 PM
bekerja per tahun Sakernas) 2010)
Target 8.3 Menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi
dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
43,09
43,37 43,75b
Proporsi lapangan kerja informal sektor non- BPS Laki-laki: 40,02
8.3.1* % (Persen) Laki-laki: 40,66 Laki-laki: 39,18 PM PM
pertanian, berdasarkan jenis kelamin (Sakernas) Perempuan:
Perempuan: 47,84 Perempuan: 50,29
47,80
BPS
8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja formal % (Persen) 42,2 42,4 42.97 48 51
(Sakernas)
88,59
87,12 89,50
Persentase tenaga kerja informal sektor BPS Laki-laki: 85,32
8.3.1.(b) % (Persen) Laki-laki: 83,73 Laki-laki: 85,69 PM PM
pertanian (Sakernas) Perempuan:
Perempuan: 93,19 Perempuan: 93,59
94,32
Contoh Pengisian Matriks Renaksi Bagian III
REPUBLIK
INDONESIA
Contoh Pengisian Matriks Renaksi Bagian III (2)
REPUBLIK
INDONESIA

27
TERIMAKASIH
REPUBLIK INDONESIA

Alamat Kontak:
Website : sdgs.bappenas.go.id
Facebook : SDGsIndonesia
Twitter : @SDGs_Indonesia
Email : sekretariat.sdgs@bappenas.go.id
Telepon : Dit. Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air
(021-392 6254) dan Sekretariat SDGs (021-579 45716)

28

You might also like