Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4
Tingkat 2C
ANGGOTA KELOMPOK :
Biasanyatimbuldemamringandanmalese24
jamsebelumvesikelmuncul
Nyerikepala,mualdananoreksia
Ruamvesikeldiawalidenganadanyamakulakemerah
an,biasanyapertamakalimunculdibadandanmenyeb
arkewajahsertaekstremitas
Vesikelakhirnyaberisicairanyangpecahsetelahbeber
apaharidanmeninggalkankrusta
Padasaatbersamaandapatdijumpaibanyakmakula,v
esikel,dankeropengdalamberbagaistadiumpembentu
kandankrustasi
PERJALANAN PENYAKIT INI DIBAGI
MENJADI 2 STADIUM, YAITU (LUBIS, 2008)
Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit
timbul, terdapat gejala panas yang tidak terlalu tinggi,
perasaan lemah (malaise), sakit kepala, anoreksia, rasa
berat pada punggung dan kadang-kadang disertai
batuk kering diikuti eritema pada kulit dapat
berbentuk scarlatinaform atau morbiliform. Panas
biasanya menghilang dalam 4 hari, bilamana panas
tubuh menetap perlu dicurigai adanya komplikasi atau
gangguan imunitas.
Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang
dengan cepat (dalam beberapa jam) berubah menjadi
macula kecil, kemudian papula yang kemerahan lalu
menjadi vesikel. Vesikel ini biasannya kecil, berisi
cairan jernih, tidak umbilicated dengan dasar
eritematous, mudah pecah serta mongering membentuk
krusta, bentuk ini sangat khas dan lebih dikenal
sebagai “tetesan embun”/”air mata”.
TANDA DAN GEJALA SECARA UMUM
ADALAH :
Demam
Nyeri perut
Pilek
Nyeri sendi
Tzancksmear
Biopsi kulit
PENATALAKSANAAN CHICKEN POX
Secara Medis
Pemberian asiklovir dalam 24 jam pertama
timbulnya ruam, secara signifikan dapat
mengurangi hari lamanya demam, memperpendek
lama sakit, mengurangi jumlah lesi, tapi tidak
mengurangi komplikasi chicken pox
Secara Keperawatan
Pengobatan chicken pox bersifat simtomatik
seperti pemberian calamine lotion lokal pada lesi
kulit, untuk mengurangi rasa gatal dapat
diberikan kompres dingin, mandi secara teratur
atau pemberian antihistamin (Hadinegoro, 2010).
KOMPLIKASI CHICKEN POX
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pada umumnya diagnosis penyakit demam dengan
ruam (eksantema akut) dapat ditegakkan hanya dari
tampilan klinis.
b. Pemeriksaan darah rutin (terutama jumlah dan hitung
jenis leukosit) dapat membantu membedakan etiologi
virus dan bakteri.
c. Lakukan foto toraks bila diduga ada komplikasi
pneumonia.
d. Periksa lab khusus tergantung diagnosis penyakitnya
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan kondisi kulit (vesikula, pustula, krusta)
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit reaksi inflamasi
Tujuan
Termoregulasi (0800)
a. Tidak ada peningkatan suhu kulit d. Tidak ada perubahan warna kulit
b. Tidak ada hipertermia e. Tingkat pernapasan tidak terganggu
c. Tidak mengantuk f. Pasien melaporkan kenyamanan
suhu
Intervensi
Perawatan Demam (3740)
a. Pantau suhu dan tanda-tanda vital dan lainnya
b. Monitor warna kulit dan suhu
c. Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilangan cairan
yang tak dirasakan
a. Fasilitasi Istirahat, terapkan pembatasan aktivitas jika diperlukan
b. Mandikan [pasien] dengan spons hangat dengan hati-hati
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan kondisi kulit (vesikula, pustula, krusta)
Tujuan
Integritas jaringan : kulit & membrane mukosa (1101)
a. Tektur kulit tidak terganggu
b. Integritas kulit tidak terganggu
c. Tidak ada lesi pada kulit
d. Tidak ada eritema
Intervensi
Memandikan (1610)
a. Bantu [memandikan pasien] dengan menggunakan
kursi untuk mandi, bak tempat mandi, mandi dengan
berdiri, dengan menggunakan cara yang tepat atau
sesuai dengan keinginan [pasien].
b. Mandi dengan air yang mempunyai suhu yang
nyaman
c. Gunakan teknik mandi yang menyenangkan pada
anak
d. Berikan lubrikan dan krim pada area kulit yang
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
Tujuan
Tingkat Nyeri (2102)
a. Tidak ada nyeri yang dilaporkan
b. Ekspresi wajah tidak menunjukan nyeri
c. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman
Intervensi
Akupressur (1320)
a. Lakukan skrining untuk mengetahui indikasi misalnya adanya
benturan, jaringan parut, infeksi kondisi jantung yang serius (juga
kontraindikasi bagi anak kecil)
b. Putuskan apa [jenis] akupressur apa yang dapat diaplikasikan
untuk penanganan pada individu tertentu
c.Tentukan tingkat kenyamanan psikologis individu dengan
melakukan sentuhan
d.Tentukan hasil yang diharapkan
e. Dukung individu untuk menjadi rileks saat stimulasi dilakukan