You are on page 1of 10

OLEH:

AHMAT TRI ATMOKO


NIM. 15.004
 Halusinasi pendengaran sangat membahayakan karena bisa
menimbulkan perilaku kekerasan bahkan halusinasi yang
ditimbulkan klien dapat membahayakan keselamatan lingkungan
disekelilingnya. Klien dengan halusinasi bisa melakukan tindakan
diluar kesadarannya, menjadi malas beraktifitas sehari-hari, sulit
mempercayai orang lain dan asik dengan stimulus internal yang
dialaminya.
 Dari survey awal di Puskemas Bantur, pada bulan
Oktober 2017 di Desa Bantur dengan seluruh penduduk
13.008 orang, terdapat 46 penderita dengan setiap
penderita mengalami lebih dari satu gangguan
kejiwaan. Halusinasi sejumlah 18 orang (39,1%),
 Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Suatu pencerapan panca indera tanpa ada ransangan
dari luar (Maramis 1998, dalam Muhith 2015)
1. HALUSINASI PERABAAN
PENDENGARAN 6. HALUSINASI
2. HALUSINASI KANESTETIK
KLASIFIKASI PENGLIHATAN 7. HALUSINASI
HALUSINASI 3. HALUSINASI KINESTETIKA
PENGHIDU
4. HALUSASI
PENGECAPAN
5. HALUSINASI

1. TAHAP 1 (MENYENANGKAN)
TAHAP 2. TAHAP 2 (MENJIJIKAN)
HALUSINASI 3. TAHAP 3 (BERKUASA)
4. TAHAP 4 (PENDERITA PANIK)

PENATALAKSANAAN 1. ASUHAN KEPERAWATAN


HALUSINASI 2. ELEKTRO KOMPULSIV TERAPI
3. PSIKOTERAPI
4. FARMAKOTERAPI
Klien Dengan
Halusinasi
Pendengaran
Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi
1. Tugas Gangguan Konsep 1. Tugas
perkembangan Diri : HDR perkembangan
terganggu terganggu
2. Merasa tidak Evaluasi kriteria hasil
2. Merasa tidak
diterima :
diterima
Isolasi sosial : lingkungan 1. Klien
lingkungan
Menarik Diri 3. Stres berlebihan mempercayai
3. Stres
4. Kepribadian perawat
berlebihan
lemah 2. Klien mampu
4. Kepribadian
5. Kesalahan pola menghardik
lemah Perubahan persepsi
asuh halusinasi,
5. Kesalahan pola sensori : bercakap-cakap
asuh Halusinasi dengan orang
Pendengaran lain, melakukan
aktivitas yang
1. Pengkajian terjadwal, dan
2. Diagnosa menggunakan
Asuhan Kerawatan Keperawatan obat secarateratur.
3. Intervensi 3. Klien mampu
4. Implementasi beraktifitas secara
5. Evaluasi mandiri.
Desain penelitian Deskriptif Eksploratif

Lokasi di desa bantur dengan waktu


Lokasi dan waktu penelitian selama bulan januari-
maret (2-3 kali kunjungan tiap
minggunya)
2 Klien dengan kasus gangguan
Subjek Penelitian persepsi sensori halusinasi
pendengaran

1. Wawancara
Pengumpulan data 2. Observasi
3. Dokumentasi
Trigulasi Data
1. Keluarga
2. Klien
3. Catatan harian perawat
Uji keabsahan data
penanggung jawab jiwa.

1. Pengumplan data
2. Mereduksi data
Analisa data
3. Penyajian data
4. kesimpulan

1. Inform consent
Etik penelitian
2. Anatomi ( tanpa nama)
3. kerahasiaan
Penyusunan Proposal

Penetuan Sampel :Pasein dengan gangguan persepsi halusinasi pendengaran di Desa Bantur
Sebanyak 2 orang

Pemberian Asuhan Keperawatan

Pengkajian : Jenis, Isi, Waktu, Frekuensi, Siuasi, dan Respon terhadap halusinasi

Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran

Intervensi Keperawatan : Ajari klien dan keluarga menghardik halusinasi, bercakap-cakap


dengan orang lain, melakukan aktivitas terjadwal dan konsumsi obat teratur

Implementasi Keperawatan : Mengajari klien dan keluarga menghardik halusinasi, bercakap-cakap


dengan orang lain, melakukan aktivitas terjadwal dan konsumsi obat teratur

Evaluasi Keperawatan : klien mampu beraktifitaas secara mandiri dan keluarga mampu merawata klien

Pembahasan

You might also like