Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Bukti Epidemiologi
Penutup
POKOK BAHASAN PERTAMA
PENDAHULUAN
3
BPS, 2014
Indeks Pembangunan Manusia 73,81
Indonesia (2007 – 2013) 73,29
72,77
72,27
71,76 Usia harapan
71,17 hidup 70,07
70,59
tahun
Rata-rata
pengeluaran per
bulan Rp.
643.360
Rata-rata lama Angka Melek
sekolah 8,14 Huruf
4
tahun 94,14%
IPM MENURUT NEGARA
DI ASEAN TAHUN 2013
- Mortalitas
Fisik : Non Fisik : - Morbiditas
Status Gizi - Kecerdasan (IQ) - Angka
- BB/TB - Emosional (ESQ) Harapan
- Tenaga - Budi dan Iman Hidup
- Daya Tahan
6
Dampak KURANG GIZI pada awal
kehidupan terhadap kualitas SDM
Gagal tumbuh; Berat Lahir Rendah,
kecil, pendek, kurus, daya tahan
rendah.
Hambatan perkembangan kognitif,
nilai sekolah dan keberhasilan
pendidikan
8 8
Masalah Gizi pada Lifecycle
1. Ibu hamil 6. Lansia
• GIZI LEBIH
ANEMIA 37,1% • ANEMIA
KEK 20-38 % • PTM
2.Ibu Menyusui KONSUMSI ENERGI & PROTEIN
77-80% (<100 AKG)
5. Remaja &
KONSUMSI ENERGI Usia produktif
DAN POTEIN
PRAKTEK IMD & ASI
EKSLUSIF • USIA 15-19 KEK 46 %
• USIA 20-24 KEK 31 %
• ANEMIA
3.Bayi & Balita • KURUS 9,4 %
• GIZI LEBIH
BBLR 10,2 %
STUNTING 37,2 % 4. Usia sekolah
GIZI KURANG 19,6 %
KURUS 12,1 % • STATUS GIZI
- pendek 31-35 % - kurus 8,9 – 10,1 %
GIZI LEBIH 11,9%
- kegemukan 1,4-2,5 %
PRAKTEK ASI EKSKLUSIF DAN
• MEROKOK 4,2- 4,8% (10-15 TH)
MPASI 40% 9
• 38,4% Laki-laki USIA 15-19
• > 90% kurang mkn buah & sayur
Faktor berat dan panjang lahir bayi
Faktor Berat Lahir Panjang Lahir
RR 95% CI RR 95 % CI
Tinggi Badan Ibu < 150 cm 2,4a 2,1-3,2 3,7a 2,2-4,5
IMT ibu Pra Hamil < 18,5 3,9a 1,2-4,1 3,1a 1,5-3,7
Umur Ibu <20 th dan >35 th 1,3a 1,0-2,5 1,1a 1,0-1,36
Paritas (≤ 2 kali) 1,1a 1,0-1,7 1,2a 1,0-1,6
Pertambah BB Hml < 9,1 kg 3,1a 1,2-3,7 2,3a 1,4-3,7
Jenis Kelamin (L=1) 1,2 0,9-1,4 1,2 0,9-1,5
Diare (≥1 kali/trimester) 1,2 0,6-1,9 1,9 0,6-2,7
Konsumsi energi (<100%AKG) 2,1a 1,9-3,5 2,3 0,8-2,1
Konsumsi protein
2,3a 1,7-2,2 2,2a 1,1-2,7
(<100%AKG)
Konstanta 46,789 39.357
10
KECENDERUNGAN PREVALENSI BALITA KEKURANGAN GIZI
DI INDONESIA MENURUT PROVINSI
13
14
POKOK BAHASAN KETIGA
15 15
KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA
16
16
Kurang Gizi dan Kematian
Lembaga formal
dan non-formal
Pertumbuhan otak
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
Membangun Membangun berat
badan optimal
tinggi badan badan potensial
potensial
+ 20 % IUGR
krn PBBH
rendah
Dampak Dampak
+ 1/4 Jangka Pendek Jangka Panjang
IUGR krn
faktor gizi
Perkembangan Kemampuan
Ibu
Otak Kognitif &
Pendidikan
Ibu Pendek
Gangguan Gizi Pertumbuhan Stunting/
BB Ibu
pada Masa (IUGR) Pendek
Prahamil
Janin dan Usia
rendah
Dini
Hipertensi
-Diabetes
Metabolic -Obesitas
Programing -PJK
-Stroke
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
DAMPAK KURANG GIZI
BEBAN ASET
21
Sumber : Unicef, 2002 21
DAMPAK STUNTING
PADA PERKEMBANGAN OTAK
Normal Stunting
23 23
Apakah malnutrition pada Balita disebabkan
oleh kemiskinan saja?
FAKTA:
24
Bagaimana dengan “Kecerdasan”?
• Asesmen terkini yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (the
Organisation for Economic Co-operation and Development - Programme
for International Student Assessment), suatu organisasi global bergengsi,
terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun di 65 negara,
termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science
menunjukkan hasil yang tidak menggembirakan bagi kita semua.
Kompetensi pelajar Indonesia dalam ketiga bidang tersebut ternyata
berada jauh di bawah rata-rata negara-negara OECD yang
keanggotaannya diikuti juga oleh beberapa negara Asia Tenggara yaitu
Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Posisi Singapura, Vietnam,
Thailand, dan Malaysia berturut-turut adalah pada urutan ke 2, 17, 50,
dan 52.
• FAKTA:
• Prevalensi PTM tinggi dan cenderung
meningkat, dan tidak begitu berbeda
antara kelompok miskin dan kaya
26
KAITAN GIZI DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penolong
Periksa Hamil Mendapat Pil Persalinan di Kunjungan
Pendidikan Ibu persalinan dg
dengan Nakes Zat Besi Faskes Nifas (1-2 hari)
Nakes
28
Status Ekonomi dan Disparitas Pelayanan:
SDKI 2012
30
Proporsi: Jumlah melahirkan vs usia ibu
Jumlah melahirkan termasuk keguguran
Total
1.0 2.0 3.0 4.0 >=5.0
10-14 95.8 4.2 100.0
15-19 92.4 6.4 0.5 0.1 0.0 99.4
20-24 78.6 17.9 2.5 0.7 0.1 99.8
25-29 49.2 38.0 9.6 2.3 0.5 99.6
30-34 22.9 46.2 20.8 6.6 2.2 98.7
35-39 11.4 38.8 28.4 12.2 5.2 96.0
40-44 8.5 30.4 28.5 16.0 8.2 91.6
45+ 7.7 22.8 26.6 17.9 10.5 85.5
Total 24.6 32.9 21.1 10.4 5.2 94.2
Sumber: Riskesdas , 2013
PREVALENSI STUNTING
BERDASARKAN UMUR MENIKAH
50.0
45.0 42.8
40.0 38.1
34.5
Prevalence of stunting (%)
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
15 - 19 tahun 20 - 24 tahun 25 - 29 tahun
Age of first marriage
Atmarita, Balitbangkes 32
32
Sumber Data : Riskesdas 2010
Association between prevalence of stunting and habits
smoking of head householod by Expenditure,
Riskesdas 2010
50.0
40.0
Prevalence of stunting (%)
33.7
31.7
30.0 28.2
23.7
20.0 18.1
13.7
11.4 10.8 11.6
9.9
10.0
0.0
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Economic status
smoking
Ya Merokok not smoking
Tidak Merokok
Atmarita, Balitbangkes 33
Source :Riskesdas 2010
Perkembangan Konsumsi Energi,
Protein dan Skor PPH
Perkembangan Konsumsi
Per Kapita Per Hari WNPG
Uraian 2012
2009 2010 2011 2012 2013
1. Energi
1927 2025 2048 1944 1930 2150
(kkal/kap/hari)
2. Protein
54.3 57.9 59.1 55.9 55.7 57
gram/kap/hari)
35
Sumber data: diolah dari BPS 2012
PERBANDINGAN PROPORSI PENDUDUK SANGAT, RAWAN
PANGAN, DAN TAHAN PANGAN 2008–2012
(Berdasarkan %AKG)
Ket. :
Data hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilaksanakan oleh BPS, diolah oleh BKP 36
POKOK BAHASAN KELIMA
37 37
Pencegahan Masalah Gizi pada 1000 HPK
42
TRIGUNA MAKANAN
ZAT GIZI
ZAT TENAGA/ ENERGI
ZAT PEMBANGUN
ZAT PENGATUR
43
GIZI SEIMBANG
KESEIMBANGAN ANTARA
MAKANAN (ZAT GIZI) YANG
MASUK KE DALAM TUBUH
& KEBUTUHAN TUBUH
AKAN ZAT GIZI TERSEBUT
44
GIZI SEIMBANG
MAKANAN
KEBUTUHAN
TUBUH
45
KEBUTUHAN
TUBUH
MAKANAN (zat gizi)
(ZAT GIZI)
MAKANAN
TUBUH
MENU/ KEBUTUHAN
HIDANGAN zat gizi
55
INTERVENSI GIZI SPESIFIK 1000 HPK
I. Ibu Hamil
Suplementasi besi folat
PMT pada ibu hamil Kurang III. Bayi 0-23 Bulan
Energi Kalori (KEK) Suplementasi zink
Penanggulangan kecacingan Zink untuk manajemen
diare
Suplemen kalsium
Suplemen vitamin A
Pemberian kelambu dan
Pemberian garam iodium
pengobatan bagi ibu hamil yang
positif malaria Pencegahan kurang gizi
akut
II. Ibu Menyusui Pemberian obat cacing
Promosi menyusui Fortifikasi besi dan
Komunikasi perubahan perilaku kegiatan suplementasi
untuk memperbaiki pemberian Pemberian kelambu
makanan pendamping ASI
56
Intervensi Gizi Spesifik
1. Ibu hamil 6. Lansia
• Konseling gizi
Suplementasi besi folat • Pelayanan gizi
PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium
5. Remaja &
Kepada ibu menyusui
Promosi menyusui / Usia produktif
ASI Eksklusif
Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita
Pemantauan pertumbuhan
Suplemen vitamin A
4. Usia sekolah
Pemberian garam iodium
PMT / MPASI • Penjaringan
Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia)) • Upaya Kes Sekolah
Zink untuk manajemen diare • PMT anak sekolah
• Promosi MJAS di sekolah
Pemberian obat cacing 57
57
Kegiatan Perbaikan Gizi
di Lapangan dan di Puskesmas/rumah sakit
BKP/PERTANIAN PU
Air Bersih &
Ketahanan
Sanitasi
Pangan dan Gizi
PP DAN PA
BPJS Remaja
Jaminan Perempuan
Kesehatan
Masyarakat
SOSIAL AGAMA
Pendidikan Gizi
Penanggulangan Masyarakat
Kemiskinan BKKBN
DIKBUD
Keluarga
59
59
Berencana
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
PEMERINTAH
PEMDA
inisiator, MITRA
PARLEMEN fasilitator dan PEMBANGUNAN
motivator memperkuat
kolaborasi
MEDIA MASSA
UN NETWORK
menyebarluaskan
memperluas dan informasi terkait
mengembangka pangan dan gizi
n kegiatan ORGANISASI
secara terus
KEMASYARAKATAN
menerus
analisa kebijakan serta
pelaksana
pada tingkat
masyarakat 60
POKOK BAHASAN KEENAM
PENUTUP
61 61
Penutup
Masalah Gizi di Indonesia menggambarkan masalah yang
dimulai sejak usia dini kehidupan
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi secara
terintegrasi dengan pendekatan CoC
Perlu dukungan Gerakan 1000 HPK karena:
• Komprehensif dalam kerangka Siklus Kehidupan
dengan Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
• Tidak hanya Program yang Spesifik untuk Gizi, tetapi
juga Program yg Sensitif
• Semua Pemangku Kepentingan diharapkan mempunyai
Platform yg sama
Perlu implementasi konkrit untuk intervensi sensitive
(Lintas sektor) 62
Terima Kasih