Professional Documents
Culture Documents
Kardiovaskuler
Renni Nur Yulyanti
Fungsi Jantung Sebagai
pompa
A. Curah Jantung
Jantung adalah salah satu organ
penting dalam tubuh kita. Fungsi jantung
secara umum adalah bekerja sebagai pompa.
Fungsi pompa ini adalah kaitannya dengan
sistem peredaran tubuh sehingga ketika
jantung bekerja untuk dan dalam rangka
memompakan darah ke seluruh jaringan
tubuh kita.
Jantung adalah sebuah pompa yang
memiliki empat bilik. Dua bilik yang
terletak di atas disebut Atrium, dan
dua yang di bawah disebut Ventrikel.
Jantung juga dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu bagian kanan yang
bertugas memompa darah ke paru-
paru, dan bagian kiri yang bertugas
memompa darah ke seluruh tubuh
manusia.
Atrium dan ventrikel masing-masing
akan dipisahkan oleh sebuah katup,
sedangkan sisi kanan dan kiri
jantung akan dipisahkan oleh
sebuah sekat yang dinamakan
dengan septum.
CO = SV x HR
Ket:
CO = Curah jantung
SV = Volume Sekuncup
HR = Frekuensi jantung atau
denyut nadi/menit
O Struktur & Fungsi Jantung adalah
pompa berotot didalam dada yang
bekerja terus menerus tanpa henti
memompa darah keseluruh tubuh,
pagi dan malam dari kelahiran
sampai kematian.
O Jantung berkontraksi dan relax
sebanyak 100.000 kali dalam sehari,
dan semua pekerjaan ini
memerlukan suplai darah yang baik
yang disediakan oleh pembuluh
arteri koroner.
O Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh
4 faktor utama yang saling terkait dalam
menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan
curah jantung (cardiac output) yaitu :
1. Preload
Tenaga yang menyebabkan otot ventrikel
meregang sebelum mengalami eksitasi dan
kontriksi. Preload ventrikel ditentukan oleh
volume darah dalam ventrikel pada akhir
diastolik. Semakin besar preload, semakin
besar volume sekuncupnya, sampai pada titik
dimana otot sedemikian teregangnya dan
tidak mampu berkontraksi lagi. Pada situasi
klinik, preload dan volume stroke berikutnya
dapat dimanipulasi dengan mengubah jumlah
volume darah yang bersirkulasi.
2. Afterload
Afterload adalah suatu tekanan yang
harus dilawan ventrikel untuk
menyemburkan darah. Kerja jantung
harus total sehingga dapat
mengeluarkan seluruh darah dari
ventrikel kiri. Tekanan aorta diastolik
merupakan alat ukur afterload klinik
yang baik. Pada klien yang mengalami
krisis hipertensi akut, afterload
meningkat, sehingga meningkatkan
beban kerja jantung. Afterload pada
situasi ini dapat dimanipulasi dengan
menurunkan tekanan darah sistemi
3. Kontraktilitas
Kontraktilitas adalah perubahan kekuatan
kontraksi yang terbentuk yang terjadi tergantung
perubahan pada panjang serabut miokardium pada
kondisi tertentu. Peningkatan kontraktilitas
merupakan hasil intensifikasi hubungan jembatan
penghubung pada sarkomer. Kekuatan interaksi
ini berkaitan dengan kontraksi ion Ca++ bebas
intrasel. Kontraksi miokardium secara langsung
sebanding dengan jumlah kalsium intrasel.
Kontraktilitas miokard dapat ditingkatkan
dengan menggunakan obat-obatan yang
meningkatkan kekuata kontraksi, seperti
preparat digitalis, epinefrin, dan obat-obatan
simpatomimetik (obat yang menyamai efek sistem
saraf simpatik). .kontraktilitas miokard dapat
menurun jika terjadi cedera pada otot jantung,
seperti pada infark miokard akut. Miokardium
pada lansia bersifat lebih kaku dan lebih lambat
dalam proses penyembuhan kontraktilitasnya.
4. Frekuensi serta iramaJantung
(Heart Rate),
Umumnya digunakan denyut nadi
(pulsus) radialis untuk menentukan
frekuensi jantung. Dengan permukaan
venteral jari telunjuk dan jari tengah tangan
anda, tekan arteri radialis sampai terasa
pulsasi yang maksimal. Jika iramanya teratur
dan frekuensinya terasa normal, hitung
frekuensi denyut arteri radialis selam 15 detik
dan kemudian kalikan perhitungan ini dengan
4. namun, jika kecepatannya sangat tinggi
atau rendah yang abnormal, hitung frekuensi
denyut nadi arteri tersebut selama 60 detik.
O
Jika iramanya tidak teratur (ireguler),
hasil pengukuran frekuensi denyut nadi
radialis ini harus dievaluasi dengan
auskultasi jantung, karena denyut yang
timbul lebih awal daripada denyut
berikutnya mungkin tidak terdeteksi
secara perifer dan dengan demikian akan
terjadi frekuensi detak jantung serius
yang disepelekan.
Irama, Untuk memulai pemeriksaan irama jantung,
raba denyut nadi radialis. Jika terdapat
ketidakteraturan atau iregularitas, periksalah irama
tersebut sekali lagi dengan menggunakan stetoskop
anda pada daerah apekskordis. apakah iramanya
teratur atau tidak? Jika tidak teratur, cobalah untuk
mengenali polanya :