You are on page 1of 14

MAKALAH PERAWATAN IBU HAMIL YANG

MEDERITA HIV / AIDS

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK II
MOHAMAD AGUS PRENGKY
WIDODO
KIKI RIZKY YOLANDA
HERLIANTI
ARKAM HENDARTO
ARNI
FASNI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI
2018
AIDS merupakan kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan
tubuh oleh virus yang disebut HIV.

kamus kedokteran Dorlan (2002),


menyebutkan bahwa AIDS adalah suatu
penyakit retrovirus epidemik menular, yang
disebabkan oleh infeksi HIV.
Gejala infeksi HIV pada wanita hamil,
uumnya sma dengan wanita tidak hamil atau
orang dewasa. infeksi HIV memberikan gambaran
klinis yang tidak spesifik dengan spectrum yang
lebar, mulai dari infeksi tanpa gejala
(asimtomatik) pada stadium awal sampai pada
gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih
lanjut. Perjalanan penyakit lambat dan gejala-
gejala AIDS rata-rata baru timbl 10 tahun sesudah
infeksi, bahkan dapat lebih lama lagi.
 PERIODE KEHAMILAN
Selama kehamilan, kemungkinan bayi tertular
HIV sangat kecil. Hal ini disebabkan karena
terdapatnya plasenta yang tidak dapat ditembus
oleh virus itu sendiri. Oksigen, makanan,
antibodi dan obat-obatan memang dapat
menembus plasenta, tetapi tidak oleh HIV.
Plasenta justru melindungi janin dari infeksi
HIV.
Penularan terjadi melalui
transfusi fetomaternal atau kontak antara kulit
atau membrane mukosa bayi dengan darah atau
sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama
proses persalinan, maka semakin besar pula
resiko penularan terjadi. Oleh karena itu,
lamanya persalinan dapat dipersingkat
dengan section caesaria.
Cara penularan yang dimaksud disini
yaitu penularan melalui ASI. Berdasarkan data
penelitian De Cock, dkk (2000), diketahui
bahwa ibu yang menyusui bayinya mempunyai
resiko menularkan HIV sebesar 10- 15%
dibandingkan ibu yang tidak menyusui bayinya
Uji HIV pada Wanita Hamil

CDC telah merekomendasikan skrining


rutin HIV secara suka rela pada ibu hamil sejak
tahun 2001. Banyak dokter telah mengadopsi
kebijakan universal opt-out skrining HIV (yang
berarti bahwa pengujian adalah otomatis kecuali
jika wanita secara khusus memilih untuk tidak di
uji) pada wanita hamil selama tes kehamilan
rutin dan telah dieliminasi persyaratan untuk
konseling sebelum uji dilakukan dan persetujuan
tertulis untuk tes HIV.
PENCEGAHAN HIV / AIDS

1. Penggunaan obat Antiretroviral selama kehamilan,


saat persalinan dan untuk bayi yang baru
dilahirkan.
2. Penanganan obstetrik selama persalinan
3. Penatalaksanaan selama menyusui
PEMBERIAN PENYULUHAN

Wanita dengan HIV/AIDS yang hamil


harus diberikan penyuluhan tentang
kehamilannya, baik berupa penghentian atau
kelanjutan kehamilan karena adanya resiko
transmisi vertical HIV/AIDS dari ibu ke bayi
sebesar 25-45 %.
PEMERIKSAAN CD4

pemeriksaan CD4 setiap 3 bulan ( setiap bulan


jika <300 mm3) untuk menentukan apakah pasien
perlu diberikan profilaksis terhadap
pneumocytis crania atau zidovudine.
PEMBERIAN NUTRISI IBU HAMIL

wanita hamil HIV/ AIDS yang hamil memerlukan


lebih banyak nutrisi untuk ibu dan janin,
kekurangan nutrisi menyebabkan wanita hamil
rentan terhadap infeksi. Pada saat hamil, asupan
gizi ditingkatkan 300 kalori dan 10 gram protein
sehari. Sebaiknya berat badan meningkat 25-35
pon selama hamil. 5 pon pada trimester pertama,
10- 15 pon pada trimester kedua, dan 15 pon pada
trimester ketiga.

You might also like