Professional Documents
Culture Documents
1
IDENTITAS
Nama
Tgl/jam lahir
:
:
M. ANG
4 November 2013
Berat badan : 8000 Gram
Tanggal masuk : 29 juni 2014
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat Lengkap : Gardu Pocalan, Magelang
• Pasien baru datang dengan keluhan sesak nafas dan batuk sejak 2 hari yang
lalu.(+) diakui oleh pasien
RPK :
• disangkal
Riwayat Kehamilan :
• Saat hamil pasien, ibu pasien rutin ANC ke bidan dekat
rumah. Kurang lebih ANC sebanyak 1-2x setiap bulan.
Riwayat Persalinan
• Pasien lahir spontan (persalinan pervaginam) pada usia
kehamilan 9 bulan dengan Berat Badan Lahir 2600 gram.
Riwayat Imunisasi:
• Tidak ditanyakan
Riwayat Nutrisi :
Klasifikasi
•Pneumonia
lobaris
•Pneumonia
lobularis
(bronkopneumon)
•Pneumonia
interstitialis
ETIOLOGI
1 2 3 4
5 tahun – remaja :
Lahir 20 hari : Umur 3 minggu Umur 4 bulan – 5
1.Escherria Coli – 3 bulan : tahun : 1. Chlamydia
2.Streptococcus Chlamydia Bakteri pneumonia
grup B trachomatis chlamydia,my 2. Mycoplasma
3.Listeria coplasma, pneumonia
monocytogenes streptococcus 3. Streptococcus
pneumonia. pneumonia.
Virus
Patologi dan
Patogenesis
Stadium II/Hepatissi
Stadium I/ Hiperemia Merah
2
Morbili
FAKTOR
3
RESIKO
Gizi kurang
8
Laki-laki
FAKTOR
9
RESIKO
Imunisasi yang tidak memadai
Defisiensi vitamin A 10
2.
2. Demam
Demam tinggi
tinggi mendadak
mendadak
3. Pemeriksaan Mikrobiologis
Pemeriksaan mikrobiologik untuk diagnosis pneumonia anak tidak rutin dilakukan kecuali pada pneumonia
berat,dan jarang didapatkan hasil yang positif. Untuk pemeriksaan mikrobiologik, spesimen dapat berasal dari
usap tenggorok, sekret nasofaring tidak memiliki nilai yang berarti. Diagnosis dikatakan definitif bila kuman
ditemukan dari darah, cairan pleura, atau aspirasi paru.18
19
4. Pemeriksaan serologis
Uji serologik IgM dan IgG antara fase akut dan konvalesen pada anak
dengan infeksi pneumonia oleh Chlamydia pneumonia dan Mycoplasma
pneumonia memiliki hasil yang memuaskan tetapi tidak bermakna pada
keadaan pneumonia berat yang memerlukan penanganan yang cepat.
5. Pemeriksaan Roentgenografi
Secara umum gambaran foto toraks terdiri dari:
Infiltrat interstisial, ditandai dengan peningkatan corakan bronkovaskular,
peribronchial cuffing dan overaeriation. Bila berat terjadi pachy consolidation
karena atelektasis.
Infiltrat alveolar, merupakan konsolidasi paru dengan air bronchogram.
Konsolidasi dapat mengenai satu lobus disebut dengan pneumonia lobaris
atau terlihat sebagai lesi tunggal yang biasanya cukup besar, berbentuk
sferis, berbatas yang tidak terlalu tegas dan menyerupai lesi tumor paru
disebut sebagai round pneumonia
Bronkopneumoni ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua paru
berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru
disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.
20
DIAGNOSIS
Terdapatnya retraksi
epigastrik, interkostal,
dan suprasternal
merupakan indikasi
PEMERIKSAAN
ANAMNESA FISIK
tingkat keparahan.
Pada
bronkopneumoni,
bercak-bercak infiltrat
didapati pada satu
atau beberapa lobus
Pneumonia berat
• Frekuensi pernafasan pada anak umur 2-12 bulan ≥ 50 x/menit, Usia 1-5
tahun ≥ 40 x/menit
• Adanya retraksi
• Sianosis
• Anak tidak mau minum
• Tingkat kesadaran yang menurun dan merintih (pada bayi)
• Anak harus dirawat dan di terapi dengan antibiotik
Pneumonia
• Frekuensi pernafasan pada anak umur 2-12 bulan ≥ 50 x/menit, Usia 1-5
tahun ≥ 40 x/menit
• Adanya retraksi 22
• Anak perlu di rawat dan berikan terapi antibiotik
Bayi berusia di bawah 2 bulan
Pneumonia
• Bila ada nafas cepat ≥ 60 x/menit atau sesak nafas
• Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumonia
• Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas
• Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan simptomatik
23
Penatalaksanaan
Pneumonia
Ampisilin 50 mg/kgBB i.m sehari empat kali, dan gentamisin 7,5 mg/kgBB sehari
sekali
Benzilpenisilin 50.000 U/kgBB setiap 6 jam, dan gentamisin 7,5 mg/kgBB sehari
sekali
Pemberian antibiotik diberikan selama 10 hari pada pneumonia tanpa komplikasi,
sampai saat ini tidak ada studi kontrol mengenai lama terapi antibiotik yang optimal
Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik berdasarkan umur
ampicillin + aminoglikosid
Neonatus
dan bayi amoksisillin-asam klavulanat
Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang atau PaO2 pada
analisis gas darah ≥ 60 torr
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit.
Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena dengan dosis awal 0,5 x 0,3 x
defisit basa x BB (kg). Selanjutnya periksa ulang analisis gas darah setiap 4-6 jam. Bila
analisis gas darah tidak bisa dilakukan maka dosis awal bikarbonat 0,5 x 2-3 mEq x BB
(kg).
Obat penurun panas dan pereda batuk sebaiknya tidak diberikan pada 72 jam pertama karena
akan mengaburkan interpretasi reaksi antibiotik awal. Obat penurun panas diberikan
hanya pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan jantung.
Komplikasi
1. Empiema
2.Abses Paru
3.Atelektasis
4.Emfisema
5.Meningitis
PROGNOSIS
30