Professional Documents
Culture Documents
Referat
Ilmu Penyakit THT
Rhinitis Alergi
Pembimbing:
dr. Purnaning Wahyu Prabarini,Sp.THT-KL
Oleh:
Masita Rahman
201810401011078
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SMF ILMU THT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Rinitis alergiinflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi diperantarai mediator
kimia sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama . Paparan ulang
dapat terjadi dengan alergen spesifik tersebut (Nina Irawati, 2012).
• WHO 2000 peningkatan dari 13-16% menjadi 23-28% dalam 10 tahun terakhir.
• Prevalensi usia anak sekolah meningkat 2 kali lipat di Eropa barat (Rafi, 2015)
• Gejala RA rinorea, bersin paroksismal, obstruksi nasal, hidung gatal dan
konjungtivitis (Dinghra, 2014)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Nasi
Kerangka tulang
• tulang hidung (os nasal)
• prosesus frontalis os maksila
• prosesus nasalis os frontral
Tulang rawan
• sepasang kartilago nasalis lateralis
superior
• sepasang kartilago nasalis lateralis
inferior (kartilago ala nasi mayor)
• tepi anterior kartilago septum
ARIA,2001;ARIA,2016
SENSITISASI
Alergen APC
Fragmen
HLA tipe II pendek Th0 IL-1
peptida
Th1 Th2
MHC tipe II
IL-4 IL-13
Limfosit B
(Wheathley,
2018)
Re-Exposure
Alergen IgE Prostaglandin
Degranulasi Leukotrien
Sel mast
Bradikinin
Chemical
mediator Histamin
Mukosa & N. Vidianus
sel goblet
Hipersekresi & Bersin dan
Vasodilatasi
permeabilitas gatal
meningkat Blocker
Rhinnorea
(Wheathley, 2018)
Trias Gejala Rhinitis Alergi
1. Bersin-bersin
2. Hidung berair
3. Hidung buntu
Manifestasi Klinis
Gejala yang mendukung diagnosis rinitis alergi
2 atau lebih gejala >1 jam hampir setiap hari diasosiasikan dengan rinitis alergi
• rinorea berair • Allegic shiners
• bersin paroksismal • Allegic crease
• obstruksi nasal
• Nasal salute
• hidung gatal
• konjungtivitis (mata berair, gatal • Tanda otologis
atau bengkak) • faringitis granular
(Dinghra, 2014)
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
50% diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis saja:
terdapat riwayat bersin berulang.
Gejala lain keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak,
hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang-
kadang disertai banyak air mata yang keluar (epifora).
Sering kali gejala yang timbul tidak lengkap terutama pada
anak
Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat keluhan utama
atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien.
In vitro
In vivo
• Hitung eosinofil total
Dijumpai jumlah eosinofil lebih dari 450 eosinofil/μL.
• Hitung eosinofil dalam sekret
Terdapatnya eosinofil pada sekret hidung rinitis alergi karena
sel sel inflamasi yang paling konsisten terakumulasi pada organ
sasaran.
Rebound congestion bisa terjadi ketika pengobatan dengan dekongestan nasal berhenti
Rhinitis Vasomotor Dimulai pada dekade ke 4-5, gatal dan bersin tidak menonjol, tidak dikeluhkan gejala
pada mata, tes kulit negatif, eosinofil dalam sekret negatif, eosinofil dan IgE dalam darah
tidak meningkat.
Penatalaksanaan Rhinitis
Alergi Menurut ARIA
Medikamentosa
• Antihistamin oral
Generasi 1: Diphenhydramine, Tripolidine, Chlorpheniramine.
antihistamine generasi baru seperti Terfenadine, Loratadine,
Desloratadine.
• Dekongestan hidung
Pemakaiannya terbatas selama 10 hari. Pseudoefedrin,
oksimetazolin dan fenilepinefrin
(Dinghra, 2014)
Edukasi
• Menjelaskan diagnosis, pencegahan dan terapi
• Menjelaskan adanya ko-morbid dan tindakan bedah
yang diperlukan untuk kasus tertentu (hipertrofi
konka, deviasi septum atau rinosinusitis kronis)