You are on page 1of 37

ANDROLOGI DASAR

dr. HILDA
POLTEKKES KEMENKES KALTIM
ANDROLOGI
PENGERTIAN
Andrologi : Suatu ilmu yang mempelajari tentang anatomi,
histologi, fisiologi, biokimia dan patologi sistem
reproduksi pria dan seksualitas.
•Menurut WHO Andrologi mencakup
1. infertilitas,
2. hipogonadismus,
3. kontrasepsi pria,
4. gangguan fungsi ereksi
5. pria usia lanjut.
Masalah infertilitas pada pria Indonesia yang paling
menonjol pada saat ini adalah masalah-masalah yang
diakibatkan adanya gangguan fungsi seksual dan
penurunan spermatogenesis yang disebabkan
gangguan hormonal dan faktor genetik maupun
pengaruh lingkungan.
Organ Reproduksi Pria
I. Organ Kelamin Primer.
~ Testis.
- Berjumlah 2 buah, dalam satu kantong yang disebut
scrotum.
- Mengandung banyak tubulus seminiferus terdiri atas
deretan sel epitel yang akan mengadakan pembelahan
mitosis dan meiosis shg menjadi sperma.
- Sel-sel yang terdapat diantara tubulus seminiferus disebut sel
interstitiel (leydig) yang menghasilkan testosteron yang
berfungsi mengontrol perkembangan karakteristik seks
sekunder.

4
- Fungsi sbg :
> kelj. Eksokrin , karena menghasilkan sperma
> kelj. Endokrin, karena menghasilkan hormon androgen.
- Tempat berlangsungnya proses spermatogenesis.

5
II. Kelenjar-kelenjar Pelengkap.
1. Epididimis
- Adl struktur memanjang yang bertaut rapat dari bagian bawah testis
sampai bagian atas testis dan didalamnya terdapat duktus epididimis
yang berliku-liku.
- Dibagi atas kepala, badan dan ekor
- Fungsi :
a. mengangkut spermatozoa dari duktus eferens ke duktus deferens.
b. Membuat suspensi sperma encer yang berasal dari testis menjadi
lebih pekat.
c. Tempat pematangan sperma.
d. Tempat penyimpanan sperma.

6
2. Vas deferens
- Mengangkut sperma dari ekor epididimis ke uretra.
- Dindingnya mengandung otot yang licin, penting dalam mekanisasi
pengangkutan semen waktu ejakulasi.
- Pada bagian ujungnya di kelilingi oleh pembesaran kelenjar yang
disebut ampula.
- Sebelum masuk uretra vas deferens bergabung terlebih dahulu dengan
saluran eksresi vesika seminalis dan membentuk duktus ejakulatorius,
kemudian ke uretra.
3. Kelj bulbouretra ( kelj. Cowperi)
4. Kelj. Prostat.
5. Vesika seminalis

3-5 berfungsi membuat cairan semen yang dapat memungkinkan sperma


bergerak aktif dan hidup utk waktu tertentu.

7
III. Alat kelamin luar
~ Penis.
Fungsi : - Alat pengeluaran urin
- Perletakan semen ke salr. Reproduksi wanita.

tdr atas : - Akar


- Badan (tdr korpus kavernosus, diselaputi
selubung fibrosa tebal berwarna putih yi
Tunika albugenia).
- Glans penis (ujung)
Ditunjang oleh fasia dan kulit.
Dibagian ventral terdapat korpus kavernosum uretra.
Korvora kavernosa bersifat spt spons, dianggap sbg
kapiler2 dan bersambung dgn vena penis.

Ereksi penis disbbkan oleh pembesaran rongga2 oleh darah


yang berkumpul. 8
9
10
SPERMATOGENESIS
 Adalah suatu rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari epitel
tubulus seminiferus yang mengadakan proliferasi dan selanjutnya
berubah menjadi spermatozoa yang bebas.
 Dibagi menjadi 3 tahap :
I. Sel spermatogonia mengadakan pembelahan mitosis
menghasilkan spermatosit dan sel induk spermatogonia.
II. Pembelahan meiosis (reduksi) spermatosit primer dan
sekunder menghasilkan spermatid yang haploid.
III. Perkembangan spermatid menjadi spermatozoa melalui
serangkaian metamorfosa yang panjang dan kompleks,
disebut spermiogenesis.

11
• Pada awal spermatogenesis
Spermatogonium A (stem cell) akan membelah 2 kali membentuk 4
spermatogonia A. Dari 4 sel tsb,satu berfungsi sbg sel bakal bagi
spermatogenesis berikutnya, sedang 3 sel lainnya membelah
membentuk 6 spermatogonia intermediet , kmd membelah
membentuk 12 spermatogonia B.
Masing-masing spermatogonia B membelah sekali membentuk
spermatosit primer.
Stadium perkembangan spermatosit primer ini cukup panjang disbt
stadium profase meiosis I.
Secara berurutan perkembangan spermatosit primer :
Stad. Preleptoten leptoten zigoten pakiten diakinesis.
Makin maju perkembangannya, letaknya makin ke arah lumen dalam tubulus
seminiferus.

12
 Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I
membentuk spermatosit sekunder (jarang dijumpai karena segera
mengalami meiosis II menjadi spermatid yang haploid).
 Setiap spermatosit primer menghasilkan 4 spermatid
 Spermatid ini kemudian mengalami serangkaian proses
transformasi yang kompleks dan panjang sebelum menjadi
spermatozoa.
 Oleh karena itu spermatid selalu di jumpai pada tiap potongan
tubulus seminiferus.

13
14
15
 Perkembangan spermatid menjadi
spermatozoa disebut SPERMIOGENESIS.
 Rangkaian perubahan dibagi 4 fase ;
a. Pembentukan akrosom
b. Pemekatan inti
c. Pembentukan leher, lempeng tengah
dan ekor
d. Meluruhkan sebagian besar sitoplasma
Spermatogonium mjd spermatozoa matang
memerlukan waktu 61 hari.

16
17
Morfologi sperma
Kriteria morfologi sperma disebut normal
bila
• Kepala : berbentuk oval, akrosom
menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron,
lebar ½ s/d 2/3 panjangnya.
• Midpiece : langsing (< ½ lebar kepala),
panjang 2x panjang kepala, dan berada
dalam satu garis lengan sumbu panjang
kepala.
• Ekor : batas tegas, berupa garis panjang 9
18
Akrosom spermatozoa
 massa pada bagian anterior spermatozoa
 Selubung yang menutupi ± 2/3 daerah kepala
 Penting karena mengandung enzim-enzim yi :
1. Akrosin : enzim proteolitik utama untuk
menembus zona pellusida dan berperan dalam
transport spermatozoa mll mukus serviks.
2. Hialuronidase : Menembus kumulus ooforus
3. CPE (corona Penetrating Enzim)utk menembus
korona radiata.

19
20
21
• Inti spermatozoa.
- Mengandung DNA dan mungkin RNA.
- Dengan pewarnaan Quinakrin hidroklorida
dapat dibedakan sperma jantan (sperma Y)
dan
betina (sperma X).

LEHER DAN EKOR


 Pada bagian midpiece terdapat mitokondria
mengandung banyak lipid.
 Energi midpiece dalam bentuk ATP
mengaktifkan sistem flagella. 22
Adapun faktor yang mempengaruhi daripada
perubahan morfologi adalah :
 Fungsi testis, makin banyak kepala normal
berarti fungsi testis baik.
 Gangguan pada epididymis, misalnya : radang,
varikokel, dll akan terlihat banyak sel-sel
immature.
 Abstinentia seksualisnya kurang lama atau
sering ejakulasi.

23
•Plasma Semen
- Sekret kelj tambahan
- Tidak dikeluarkan sekaligus waktu ejakulasi
- Ejakulat dibagi mjd 3 porsi mnrt urutan
keluarnya :
Porsi I : hasil sekresi kelj Cowperi dan
Littre
Porsi II : hasil sekresi kelj. Prostat ,
spermatozoa >>
dari ampula dan epididimis
Porsi III : Cairan dari vesikula seminalis
Di lab. Klinik pmrx ejakulat mjadi 2 porsi : 24
* Sekret kelj. Bulbouretra dan uretra
Sekresi kedua kelj tsb ±0,1-0,2 ml.

• Sekret Kelj. Prostat


± 0,5 ml atau 13-33% volume semen
Warna jernih, pH 6,5
Sifat khas adanya fosfatase asam.

• Sekret Vesikula seminalis


Volume ± 2,0 – 2,5 ml atau 46-48 % volume
semen
25
 Fisiologi Plasma semen
- Fungsi mengangkut spermatozoa pada traktus
reproduksi wanita.
- Merupakan buffer berisi makanan utk
spermatozoa
- Volume 2-6 ml
Tekanan osmotik plasma semen penting, krn
konsentrasi garam terlampau tinggi atau rendah akan
mematikan spermatozoa.(dsr bagi garam jelly pada
kontrasepsi).

26
PENGATURAN DAN PERANAN HORMON PADA REPRODUKSI PRIA.
- Testis ; - sintesis hormon androgen (tu. Testosteron)dalam sel leydig
- proses spermatogenesis dalam epitel tubulus seminiferus.
- Hipofisis berperan melalui sekresi hormon gonadotropin (LH dan FSH)
- Antara hipofisis dan hipotalamus terdapat hubungan melalui sistem pembuluh darah
portal hipofisis shg senyawa dari hipotalamus spt GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormon) dapat mengendalikan hipofisis anterior.
 Shg terdapat poros hipotalamus, hipofisis dan testis.
Poros dibagi 2 bagian :
1. Hipotalamus – Hipofisis – Sel Leydig
2. Hipotalamus – Hipofisis – Tubulus seminiferus
~ Antara hipotalamus dan hipofisis terdapat satu poros ,karena baru
ditemukan satu GnRH saja, yi Luteinizing Hormon Releasing Hormon
(LHRH) yang mrpkan hormon pelepasan LH dan FSH.

27
 PENGATURAN HORMONAL THD
REPRODUKSI PRIA
• Proses reproduksi diatur oleh
hormonal.
• Pada pria hormon yang berperan
terutama :
• GnRH (gonadotropin releasing
hormone)
• LH (luteinizing hormone)
• FSH (follicle stimulating 28
 Sasaran FSH adalah tubulus seminiferus, termasuk sel sertoli.
 Pada sel sertoli FSH merangsang sintesis Protein Pengikat
Androgen (PPA) yang berfungsi sbg pengikat hormon
androgen yang dihasilkan sel leydig utk dibawa ke reseptor
androgen sel-sel germinal di dalam lumen tubulus seminiferus.
 Sintesis androgen di dalam sel leydig dirangsang oleh LH.
 Didalam tubulus seminiferus androgen berfungsi mengontrol
proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses
spermiogenesis.

30
 Hormon steroid lain berpengaruh pada proses
spermatogenesis adalah estrogen.
 Sintesis estrogen ini berlangsung di sel Leydig
melalui suatu aromatisasi androgen.
 Pada umumnya pengaruh estrogen adalah
menekan proses spermatogenesis melalui
penekanan fungsi hipotalamus dalam mensekresi
GnRH.
 Selain hormon steroid, terapat senyawa lain yang
disekresi testis yaitu inhibin yang dihasilkan oleh
sel sertoli yang berfungsi menekan hipofisis untuk
mensekresi gonadotropin.

31
KEMANDULAN DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESUBURAN PRIA DAN
HUBUNGANNYA DENGAN KELUARGA
BERENCANA
 Kemandulan Pria.
- Ditentukan oleh sperma yang
dikeluarkan.
- Kriteria semen normal :
~ Konsentrasi ≥20 juta/ml
~ Motilitas sperma > 50%
~ Bentuk sperma yang normal > 50%
~ Volume > 2 ml.

32
• Faktor-Faktor Kemandulan :
1. Faktor pretestikuler.
Contoh : Jika FSH dan LH yang
merangsang
testis produksinya menurun maka
spermatogesnesis akan terganggu.
Keadaan
ini di sebut hipogonadotropin.
2. Faktor Testikuler
Contoh : Testis rusak akibat trauma
Infeksi (mumps orchitis).
3. Faktor Postestikuler 33
KONTRASEPSI PRIA
 Umumnya bekerja postestikuler
 Ada 2 macam :
1. Kondom (Faktor kegagalan 12%)
2.Vasektomi (memotong dan mengikat vas deferens)
- Mybbkan sperma tdk dapat keluar tetapi semen tetap
ada.
- Merupakan kontrasepsi yang paling efektif, murah dan
aman
- Bersifat irreversible
- Karena pengikatan tsb terjadi antibodi terhadap sperma.

34
Penelitian ttg kontrasepsi thd
prestestikuler
~ Pemberian antagonis LHRH, mybb FSH dan
LH
menurun → spermatogenesis terganggu.
~ kadar LH ↓ → androgen ↓ → mempengaruhi
karakteristik seks sekunder pria →
Feminisasi .
~ Untuk mencegah, beri hormon androgen
dari
luar
35
s
 Percobaan lain :
kombinasi hormon androgen dan progesteron
( krn progesteron menekan poduksi FSH dan LH
pada wanita).

36

You might also like