Pontianak 10 Maret 2018 Kepribadian Muhammadiyah: Kepribadian Muhammadiyah (KM) adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa, dan siapa Muhammadiyah. KM berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan setiap gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah S.w.t. Hakikat KM adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah (yaitu sebagai Gerakan Islam, Dakwah, dan Tajdid). Isi Kepribadian Muhammadiyah: Apakah Muhammadiyah itu? Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan dengan Tertib Organisasi. Sifat Muhammadiyah. KM: d. Sifat Muhammadiyah: Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Mengindahkan segala Hukum, Undang-undang, Peraturan serta Dasar Negara yang sah. Amar ma`ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yg baik. d.Sifat Muhammadiyah lanjutan... Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam. Kerja sama dengan golongan agama Islam manapun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam. Membantu Pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain, sebagai pemelihara dan membangun negara. Khittah Muhammadiyah Khittah artinya: garis besar perjuangan. Khittah Muhammadiyah mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah berjuang, serta berfungsi sebagai landasan berfikir dan amal usaha bagi semua Pimpinan dan Anggota serta Amal Usaha Muhammadiyah. Beberapa Khittah Muhammadiyah: Langkah 12 (dua belas) Muhammadiyah. Khittah Palembang (tahun 1956-1959). Khittah Ponorogo (tahun 1969). Khittah Ujung Pandang (tahun 1971). Khittah Surabaya (tahun 1978). Khittah Denpasar: Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (tahun awal reformasi). Point Terpenting Khittah Denpasar: 4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga- lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya sistem politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangsa dan negara. Dalam hal ini, perjuangan politik yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi semangat dasar dan tujuan didirikannya negara RI yang diproklamasikan tahun 1945. Point Penting lanjutan... 5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari dakwah amar ma`ruf nahi munkar dengan jalan mempengaruhi proses dan kebijakan negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban. Point Penting lanjutan... 7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota Persyarikatan untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggung jawab sebagai warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sesuai dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangsa dan negara. Point Penting lanjutan... 8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab (amanah), akhlak mulia (akhlaq al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Aktivitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memperjuangkan misi Persyarikatan dalam melaksanakan dakwah amar ma`ruf nahi munkar. Point Penting lanjutan... 9. Muhammadiyah senantiasa bekerja sama dengan pihak atau golongan mana pun berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban. Dengan demikian..... Merujuk kepada beberapa point penting dari Kepribadian Muhammadiyah dan Khittah Muhammadiyah tersebut di atas dapat ditegaskan bahwa menciptakan situasi yang santun, damai, bebas dari hal-hal yang berbau SARA dan yang bernuansa fitnah serta kebohongan/kecurangan dalam masa-masa menjelang dan pelaksanaan Pilkada tahun 2018 di lingkungan Muhammadiyah mutlak dilakukan dan diwujudkan. Rekomendasi: Sebagai realisasi dari hal tersebut serta wujud keikutsertaan warga Muhammadiyah dalam Pilkada 2018 secara rasional dan kritis (khittah no. 7) maka hendaknya lebih mengedepankan: – Ajakan yang baik dan benar (bil-hikmah), pesan yang mendidik (maw`izhah hasanah), dan dialog yang produktif (mujadalah al-ahsan), QS. 16/an- Nahl: 125. – Fokus pada kapasitas kenegarawanan (QS. 12/Yusuf: 55: hafiizh dan `aliim) serta prestasi pengabdian (QS. 28/al-Qashash: 26: qawiy dan amiin) yang telah ditunjukkan oleh para calon Kepala Daerah yang akan dipilih. وهللا أعلم بالصواب جزاكم هللا خيرا كثيرا شكرا