You are on page 1of 32

BENCANA ALAM

ERUPSI GUNUNG SOPUTAN


HARI MINGGU, 16 DESEMBER 2018
DAFTAR ISI
I. SITUASI UMUM

II. DATA LETUSAN GUNUNG SOPUTAN TERAKHIR

III. ZONA LETUSAN DAN ERUPSI

IV. KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG

SOPUTAN

V. KAWASAN TERKENA ABU VULKANIS

VI. PERKIRAAN ANCAMAN

VII. HAMBATAN / KENDALA

VIII. UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA

IX. EVAKUASI KORBAN BENCANA ALAM GUNUNG

SOPUTAN

X. STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

XI. KESIMPULAN / SARAN

XII. DOKUMENTASI
SITUASI UMUM

GUNUNG SOPUTAN
Ketinggian 1.784 m (5.853 kaki)
Lokasi
Lokasi Sulawesi Utara
GUNUNG SOPUTAN berjarak sekitar 50 Koordinat 1.108°LU / 124.725°BT
kilometer di sebelah barat daya-selatan Kota Geologi
Manado dan berjarak sekitar 12 kilometer di sebelah Jenis stratovolcano
timur laut kota Tombatu, Kabupaten Minahasa Letusan 03 Oktober 2018
Tenggara  Jarak dari Kota Manado + 50 km, waktu tempuh + 1 jam 30 menit
(dengan R2 / R4)
Pertumbuhan kubah laca gunung Soputan dimulai  Jarak dari Kota Amurang + 16 km, waktu tempuh + 50 menit
sejak tahun 1991 hingga meluber keluar dari bibir (dengan R2 / R4)
 Jarak dari Polres Minsel + 14 km, waktu tempuh + 40 menit
kawah menyebabkan sering terjadi guguran lava (dengan R2 / R4)
dengan jarak luncur sekitar 2 hingga 4 Km dari  Tipe Erupsi ledakan, kubah, larva, aliran Piroklastik, & aktivitas
puncak kawah. Penduduk terdekat berjarak sekitar Strombolian
7 Km dari puncak Soputan. Status saat ini (03 Oktober 2018) Siaga / Level III (KESDM, Badan
Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Soputan)
DATA LETUSAN GUNUNG SOPUTAN TERAKHIR

Letusan Letusan Terakhir


Letusan Soputan tercatat terjadi pada tahun Hari Minggu tanggal 16 Desember 2018, jam
1785, 1819, 1833, 1845, 1890, 1901, 1906, 01.02 Wita.
1907, 1908-09, 1910, 1911-12, 1913, 1915, Telah terjadi erupsi G. Soputan, Sulawesi Utara
pada tanggal 16 Desember 2018 pukul 01.02
1917, 1923-24, 1947, 1953, 1966-67, 1968, WITA. Pukul 02.21 Wita teramati Sinar Api dari
1970, 1971, 1973, 1982, 1984, 1985, 1989, puncak, dengan tinggi kolom abu teramati pada
1991-96, 2000-03, 2004, 2005, 2007, pukul 08.57 Wita ± 3000-5000 m di atas puncak (±
7.500 mdpl (meter di atas permukaan laut).
2008,2011,2012, 18 Januari 2015, 6 Februari Kolom abu teramati berwarna kelabu tebal
2016m, 3 Oktober 2018. condong ke arah tenggara-selatan dan barat
daya. tremor letusan menerus masih terekam.
Indikasi Erupsi masih berjanjut.
ZONA LETUSAN DAN ERUPSI

LOPANA

PINALING

LEWET
KOTA MENARA
UWURAN DUA

RANOKETANG
TUA

RATAHAN
SILIAN

WINORANGIAN
TOMBATU

MOLOMPAR DUA
KAWASAN RAWAN BENCANA G. SOPUTAN RADIUS + 10 KM DARI PUNCAK GUNUNG

Kab. Minahasa Selatan & Kab. Minahasa Tenggara


1 DS. KOTA MENARA, KEC. AMRG.TIMUR KAB. MINSEL

2 KEC. SILIAN RAYA KAB. MITRA

3 DS. TOMBATU, KEC. TOMBATU KAB. MITRA

4 DS. WINORANGIAN KEC.TOMBATU KAB. MITRA

5 DS. MOLOMPAR KEC. TOMBATU KAB. MITRA

6 DS. LIWUTUNG KEC. PASAN KAB. MITRA

7 KEC. RATAHAN KAB. MITRA

 KECAMATAN/DESA DI KAB. MITRA :


 Kecamatan Tombatu,
 KECAMATAN/DESA DI KAB. MINSEL :
 Ds. Tombatu + 8,7 km, dari puncak G. Soputan,
 Kecamatan Amurang Timur,
 Ds. Kuyanga + 8,7 km, dari puncak G. Soputan,
 Ds. Kota Menara + 6,7 km, dari puncak G. Soputan,
 Ds. Winorangian + 8 km, dari puncak G. Soputan,

 KECAMATAN/DESA DI KAB. MITRA :  Ds. Molompar + 9 km, dari puncak G. Soputan,

 Kecamatan Silian Raya  Kecamatan Pasan,

 Ds. Silian Satu + 8,7 km, dari puncak G. Soputan,  Ds. Tolombukan + 9,5 km, dari puncak G. Soputan,

 Ds. Silian Dua + 9,1 km, dari puncak G. Soputan,  Ds. Liwutung + 8,7 km, dari puncak G. Soputan,

 Ds. Silian + 9 km, dari puncak G. Soputan,  Kecamatan Ratahan,


 Ds. Rasi + 8,5 km, dari puncak G. Soputan,
 Kel. Lowu + 9,5 km, dari puncak G. Soputan,
KAWASAN RAWAN ABU VULKANIS G. SOPUTAN KECAMATAN YANG
RAWAN TERKENA ABU
VULKANIS LETUSAN

4 POLSEK AMURANG
DESA KOTAMENARA;
KECAMATAN AMURANG
TIMUR;

3 POLSEK RATAHAN
KECAMATAN PASAN;
2 POLSEK TOMBATU KECAMATAN RATAHAN;

1 POLSEK TOULUAAN KECAMATAN TOMBATU;


KECAMATAN TOMBATU
KECAMATAN SILIAN UTARA;
RAYA; KECAMATAN TOMBATU
KECAMATAN TOULUAAN; TIMUR;
 Kerugian materil yang PERKIRAAN ANCAMAN

diakibatkan oleh letusan


Gunung Soputan
 Gangguan kesehatan
akibat debu letusan
Gunung Soputan
 Kerusakan lingkungan
 Potensi gangguan
kamtibmas seperti
Pencurian, penganiayaan,
dan penjarahan
 Tidak menutup
kemungkinan adanya
korban jiwa
HAMBATAN / KENDALA
1. Luas Wilayah Hukum Polres
Minahasa Selatan yang
membawahi 2 (dua) WILAYAH HUKUM POLRES MINSEL
Kabupaten yaitu Kab.
Minahasa Selatan dan Kab.
Minahasa Tenggara,
dihadapkan pada kualitas
maupun kuantitas Personil,
sarana dan prasarana yang 1 KAB. MINSEL
terbatas, berpengaruh pada
pelaksanaan tugas di lapangan
khususnya dalam
penanggulangan Bencana
Alam.
2) Belum memiliki sistem
informasi yang memadai,
sangat mempengaruhi
kecepatan penyampaian
informasi yang berdampak 2 KAB. MITRA

pada kecepatan dan ketepatan


pengambilan keputusan.
3) Daerah pegunungan dan
berbukit - bukit serta
prasarana transportasi yang KUAT PERS POLRI :
masih terbatas. 492 PERSONIL
UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA

a. Melakukan Penyekatan, Pemberian Himbauan Dan Evakuasi Bagi Masyarakat


Yang Berada Pada Radius 4 Km s/d 6,5 Km Dari Zona Erupsi G. Soputan.

b. Melakukan Koordinasi dan Kerjasama dengan Instansi Terkait Menyangkut


Kesiapan Sarana dan Prasarana di wilayah yang dimungkinkan terjadinya
Kontinjensi.

c. Pengerahan Kekuatan Cadangan Untuk Mengatasi Keadaan Bilamana


Kekuatan Yang Dilibatkan Kurang.

d. Memperlakukan Korban Sebagaimana Ketentuan Yang Berlaku.

e. Meningkatkan Profesionalisme Dan Proporsional Dalam Upaya


Penanggulangan Ancaman Kontinjensi.

f. Melakukan Monitoring Setiap Perkembangan Gunung Soputan Bekerja Sama


Dengan Pemerintah Kabupaten, KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos
Pengamanan Gunung Api Soputan.

g. Pembentukkan Posko Bencana Gabungan Polri, TNI, dan Pemkab di wilayah


Kab. Minahasa Selatan (Desa Kota Menara) dan Kab. Minahasa Tenggara
(Desa Silian Tiga).

h. Melakukan pendataan dan pengecekkan Rute/ Jalur - Jalur Evakuasi yang ada
serta Lokasi Titik Kumpul di masing-masing wilayah Kecamatan (Kab.
Minahasa Selatan dan Kab. Minahasa Tenggara)
EVAKUASI KORBAN BENCANA GUNUNG SOPUTAN
1 KEC. AMRG.TIMUR KAB. MINSEL
Evakuasi Akhir di Lapangan
Pondang Kec. Amg Tmr ( +
12 km dari lokasi Gunung)

2 KEC. SILIAN KAB. MITRA


Evakuasi awal di Ds.
Ranoako Kec. Touluaan ( +
15 km dari lokasi Gunung)

3 KEC. TOMBATU RAYA KAB. MITRA


Evakuasi awal di Lapangan
Ds. Tombatu Kec. Tombatu (
+ 20 km dari lokasi Gunung)

4 KEC. RATAHAN KAB. MITRA


Evakuasi di Lapangan Ompi
Kec. Ratahan ( + 30 km dari
WILAYAH KECAMATAN KAB. MITRA
lokasi Gunung)
Evakuasi akhir di Lapangan Ompi Kec.
Ratahan ( + 30 km dari lokasi Gunung)
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

1. Kapolres Minahasa Selatan sebagai Penanggung jawab Wilayah Hukum Polres


Minahasa Selatan dengan tugas sebagai berikut :
a. Memimpin dan Mengendalikan jalannya kegiatan Pengamanan, evakuasi
sampai dengan rehabilitasi wiayah yang terkena Bencana Alam Gunung
Soputan;
b. Memberikan petunjuk-petunjuk tekhnis dan taktis kepada anggota yang
melaksanakan proses evakuasi sebelum di terjunkan ke lapangan;
c. Melaksanakan Koordinasi dengan Muspida dan Instansi terkait dalam rangka
kelancaran Pelaksanaan Tugas.

2. Waka Polres sebagai Wakil Penanggung jawab Wilayah dengan tugas sebagai
berikut :
a. Membantu Kapolres Minahasa Selatan,
b. Dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada Kapolres Minahasa
Selatan.

3. Kabag Ops sebagai Perwira Pengendali di Lapangan bertugas sebagai berikut :


a. Membantu Kapolres Minahasa Selatan dalam mengawasi dan
mengendalikan kelancaran mekanisme serta tekhnis pelaksanaan di lapangan;
b. Melaksanakan pengaturan dan penempatan kekuatan disesuaikan dengan
situasi dan kebutuhan;
c. Kabag Ops bertanggung jawab kepada Kapolres Minahasa Selatan dan
melaporkan hasil tugas Pengamanan kepada Kapolres Minahasa Selatan.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
4. Kasat Lantas sebagai Perwira penanggung jawab Lalu Lintas bertugas sebagai berikut :
a. Bertanggung Jawab dalam Pengaturan dan Kelancaran arus Lalu Lintas;
b. Melaksanakan buka tutup jalur dengan prioritas kendaraan mobilisasi evakuasi dan
distribusi logistik untuk korban bencana,
c. Melakukan pengawalan terhadap kendaraan yang melaksanakan proses evakuasi dan
distribusi logistik untuk korban bencana.

5. Kasat Reskrim dan Kasat Intel Kam sebagai Perwira Penanggung Jawab Pengamanan Tertutup
bertugas sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas antisipasi tindak pidana yang rawan
terjadi akibat situasi dan kondisi gempa,
b. Bertanggung jawab terhadap Proses sidik kasus;
c. Memberikan Informasi secara cepat terhadap kemungkinan yang akan terjadi untuk
diantisipasi;
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaannya kepada Perwira pengendali pengamanan.

6. Kabag Sumda dan Kasat Binmas sebagai Perwira Penanggung jawab Kegiatan Preventif
dengan tugas sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas Penerangan dan Penyuluhan terhadap
masyarakat;
b. Melaksanakan tugas sosialisasi;
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaannya kepada Perwira Pengendali Pengamanan.

7. Kasat Sabhara sebagai Perwira Penanggung jawab Pengamanan terbuka bertugas sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses evakuasi, Pengamanan tempat
pengungsian, SAR, dan pendirian Posko dan Tenda
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaannya kepada Perwira pengendali Pengamanan
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
8. Kasie Propam sebagai Perwira Penanggung jawab pengawasan Personil dengan
tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan pengawasan terhadap Personil yang ditugaskan di lapangan;
b. Menindak terhadap personil Polri yang melakukan Penyimpangan terhadap
tugas Polri;
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaannya kepada perwira Pengendali
Pengamanan.

9. Ka Posko bertanggungjawab kepada Kepala Pengendali Pengamanan, bertugas :


a. Mengkoordinir seluruh giat evakuasi korban bencana,
b. Melakukan Wasdal terhadap giat di lokasi bencana,
c. Melaporkan Perkemb. Sitkamtibmas secara periodik setiap jam kepada
Pengendali

10. Gabungan Staf (Bag Sumda, Bag Ren, Sat reskrim,ik,sabhara,narkoba)


a. Bertugas membantu proses evakuasi,
b. Mengkompulir data di daerah lokasi bencana,
c. Bersama-sama dengan anggota lainnya melaksanakan giat pengamanan
pasca Bencana di rumah-rumah yang ditinggalkan penduduk yang di evakuasi
d. Membantu tahap rehabilitasi Pasca Bencana

11. Para Kapolsek ( Sek. Amurang, Touluaan, Tombatu, Ratahan, Belang & Ratatotok)
a. Mobilisasi anggota polsek untuk laksanakan evakuasi pertama,
b. Mendatakan kendaraan Truck / Bus yang bisa digunakan untuk proses
evakuasi.
KESIMPULAN & SARAN
I. KESIMPULAN
a) Gunung Soputan adalah jenis Gunung berapi yang masih Aktif berpotensi meletus dan melakukan
kegiatan erupsi (stravolcano)
b) Daerah terdekat dengan Lokasi Gunung Soputan yaitu :
 Kecamatan Silian Raya Kab. Mitra :
 Ds. Silian Satu + 8,7 km, Jlh Pddk. + 740 jiwa TOTAL PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK
YANG DAPAT MENJADI KORBAN BENCANA
 Ds. Silian Dua + 9,1 km, Jlh Pddk. + 468 jiwa GUNUNG SOPUTAN
 Ds. Silian + 9 km, Jlh Pddk. + 629 jiwa + 12.275 JIWA
 Kecamatan Tombatu Kab. Mitra,
 Ds. Tombatu + 8,7 km, Jlh Pddk. + 1694 jiwa
 Ds. Kuyanga + 8,7 km, Jlh Pddk. + 1147 jiwa
 Ds. Winorangian + 8 km, Jlh Pddk. + 903 jiwa
 Ds. Molompar + 9 km, Jlh Pddk. + 853 jiwa
 Kecamatan Pasan Kab. Mitra,
 Ds. Tolombukan + 9,5 km, Jlh Pddk. + 506 jiwa
 Ds. Liwutung + 8,7 km, Jlh Pddk. + 751 jiwa
 Kecamatan Ratahan Kab. Mitra,
 Ds. Rasi + 8,5 km, Jlh Pddk. + 2492 jiwa
 Kel. Lowu + 9,5 km, Jlh Pddk. + 2092 jiwa
 Kecamatan Amurang Timur, Ds. Kota Menara + 6,7 km, Jlh Pddk. + 874 jiwa
KESIMPULAN & SARAN

I. KESIMPULAN
c) Letusan/ Semburan terakhir Gunung Soputan terjadi
pada tanggal 16 Desember 2018 (tdk ada korban jiwa)
d)Perkiraan Kekuatan armada R4 / R6 untuk evakuasi
korban bencana :
 Polres Minsel : 4 Truck, 2 R4 double cabin
 Kecamatan Touluaan : 7 Truck, 3 Mini bus
 Kecamatan Tombatu : 11 Truck, 2 Mini bus
 Kecamatan Ratahan : 19 Truck, 5 Mini bus
 Kecamatan Amrg. Timur : 6 Truck, 2 Mini bus
KESIMPULAN & SARAN
II. SARAN

a) Perlu diadakan latihan penanggulangan bencana secara


terintegrasi khususnya untuk Kab. Minahasa Tenggara, sehingga
apabila terjadi bencana alam Gunung Soputan, dapat segera
diambil tindakan yang cepat dan tepat
b) Agar Struktur Organisasi Penanggulangan Bencana dapat
saling bersinergi antara satu dengan yang lain sehingga Pihak-
pihak yang terlibat mengerti dan tahu siapa, berbuat apa dan
bertanggung jawab kepada siapa.
c) Dengan perkiraan total jumlah penduduk korban bencana
yaitu + 12.275 jiwa, maka membutuhkan sekitar 201 unit R6 serta
168 Buah tenda.
d) Mengingat betapa pentingnya penanggulangan bencana
khususnya Gunung Soputan, maka diharapkan peran aktif
seluruh stakeholder baik dalam hal koordinasi, deteksi dini
maupun evakuasi korban bencana alam.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN APEL KESIAPAN PERSONIL
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBAGIAN MASKER OLEH JAJARAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBAGIAN MASKER OLEH JAJARAN
HIMBAUAN KEPADA MASYARAKAT
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN
SEPUTARAN GUNUNG SOPUTAN
HIMBAUAN KEPADA MASYARAKAT
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN
SEPUTARAN GUNUNG SOPUTAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENYEKATAN AREA G. SOPUTAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN KOORDINASI PEMERINTAH
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN KOORDINASI PEMERINTAH
PENGECEKKAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN
KESIAPAN POSKO BENCANA G. SOPUTAN
PENGECEKKAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN
KESIAPAN POSKO BENCANA G. SOPUTAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN Lokasi Jalur Evakuasi & Titik Kumpul Warga
KAB. MINAHASA SELATAN – KAB. MINAHASA TENGGARA

KAB. MINAHASA SELATAN

UJUNG DESA KOTA MENARA MENUJU TITIK KUMPUL 1


TITIK KUMPUL DI BALAI DESA DI BALAI DESA KOTA MENARA

PERTIGAAN DESA MALIKU SATU PERTIGAAN JALAN KANEYAN-MALIKU

PERTIGAAN DESA RITEY PERTIGAAN BALAI DESA RITEY

PEREMPATAN PASAR TUMPAAN JL. TRANS SULAWESI ARAH DS TUMPAAN

TITIK KUMPUL 2
DI LAPANGAN DESA TUMPAAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN SITUASI SAAT INI PASCA LETUSAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN SITUASI SAAT INI PASCA LETUSAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN SEMBURAN GUNUNG SOPUTAN

You might also like