You are on page 1of 20

Oleh kelompok 5:

Sitti Fadhila M. Soleman


Sitti Nur Ainun Yahya
Sridevy Fahrun
Sriyati Napu
Anisa Miu
Zein Susanti Ali
Pendahuluan

 Gizi Buruk merupakan suatu keadaan kurang gizi tingkat
berat yangdisebabkan karena rendahnya konsumsi
karbohidrat dan protein dari makanan sehar-hari dalam
waktu yang cukup lama.
 Gizi buruk atau dikenal dengan KKP (Kurang Kalori dan
Protein),berasal dari ditemukannya kwashiorkor oleh
cicely william1932 di Afrika
 KKP terbagi 3 yaitu:
- Marasmus
- Kwasiorkos
- Marasmik-kwasiorkor
Kwasiorkor

Definisi Kwasiorkor

 Kwashiorkor adalah keadaan dimana protein rendah
sekali, kalori normal atau meningkat (Ilmu
Kesehatan Anak, 1992:334).
 Dalam sumber lain disebutkan bahwa kwashiorkor
merupakan bentuk kekurangan protein kalori yang
berat, yang amat sering terjadi pada anak kecil
antara umur satu dan tiga tahun (Kesehatan Anak
Dr Daerah tropis, 1994 , 50).
Etiologi
 Mengkonsumsi makanan yang sangat sedikit mengandung protein


(terutama protein hewan)
 Kebiasaan memakan makanan berpati terus menerus, kebiasaan
memakan sayuran yang mengandung karbohidrat.
 Gangguan penyerapan protein misalnya pada anak diare kronis
 Kehilangan protein secara tidak normal (misal anak dengan
proteinuria)
 Infeksi
 Perdarahan hebat
Sebab Lain:
 Kondisi ekonomi yang kurang/kemiskinan (protein hewani merupakan
makanan mahal)
 Kurang pengetahuan, bahwa anak membutuhkan makana berprotein
tinggi
 Pendapat yang salah tentang makanan tertentu, misal tidak mau
memberi anak susu, polong dan sebagainya dengan alasan anak bisa
cacingan
Tanda dan Gejala

Selalu Ada Biasanya Ada
 Kegagalan pertumbuhan,  Satu atau lebih dari tanda-tanda
terlihat adanya BB rendah berikut biasanya muncul, tetapi
kecuali bila oedem muncul. tidak satupun yang betul-betul
memerlukan diagnosis :
 Oedema  Perubahan rambut, warnanya lebih
 Otot menyusul tetapi lemak muda (cokelat, kemerahan,
di bawah kulit disimpan mendekati putih, dsb) lurus, jarang,
 Kesengsaraan, sukar diukur halus, mudah lepas bila ditarik.
dengan gejala awal anak  Warna kulit lebih muda
menjadi rewel diikuti dengan  Tinja yang encer, mungkin
perhatian yang kurang. disebabkan gangguan penyerapan
makanan, terutama gula.
 Letarghi
 Anemia yang tidak berat, biasanya
 Anorexia ada kemungkinan infeksi cacing
atau malaria.
Tanda dan Gejala

Kadang-kadang Ada
Satu atau lebih gejala-gejala berikut kadang-kadang muncul, tetapi
tidak ada satupun yang memerlukan diagnosis.
 Ruam, bercak-bercak bersepih. Yakni noda warna gelap pada kulit,
yang bila terkelupas meninggalkan warna kulit yang sangat muda
atau bahkan ulkus dibawahnya. Dapat terjadi pada seluruh bagian
tubuh, tapi sering terlihat di belakang tungkai atau panggul.
 Ulkus dan retakan. Tukak yang kecil seringkali muncul terutama
di daerah yang banyak mendapat tekanan, terutama di belakang
telinga.
 Tanda-tanda vitamin, misal luka di sudut mulut, lidah berwarna
merah terang, karena kekurangan riboflavin.
 Pembesaran hati, tepi dari hati 4 inci di bawah batas lidah.
Pembesaran ini disebabkan perlemahan hati.
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan labolatorium (penurunan kadar
albumin, glukosa rendah, kolestrol serum rendah,
angka amilase, asterase, kolinesterase, transaminase,
lipase, dan alkalin fosfate serum turun, penurunan
aktivitas enzim pankreas,)
 Pemeriksaan urin menunjukan eskkresi
hidrosiprolin dan adanya amino asidulia
 Pada biopsi hati ditemukan perlemakan ringan
sampai berat, fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel
mononuklear.

PENATALAKSANAAN
TERAPEUTIK

 Diet tinggi kalori dan protein
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit
 Penanganan masalah yang akut, seperti diare yang parah,
kegagalan ginjal dan syock.
 Pemberian vitamin terutama vitamin A, kalium dan
magnesium, besi dan asam folat biasanya dapat memperbaiki
anemia yang terjadi
 Infeksi harus diobati bersamaan dengan pengobatan makanan,
sedangkan pengobatan infeksi parasit, kalau tidak parah dapat
ditunda sampai kesembuhan mulai berjalan. Bila malaria
muncul, berikan pengobatan tiga hari dengan klorokuin per
oral (75 mg atau ½ tablet sehari), dia daerah yang sering
ditemui infeksi cacing tambnag diobati dengan piperazin.
Marasmus


Definisi Marasmus

 Marasmus adalah suatu bentuk kekurangan kalori
dan protein dalam taraf berat, yang biasanya terjadi
pada tiga tahun pertama kehidupan (Kesehatan
Anak di Daerah Tropis, 1994 : 58).
 Dalam Ilmu Kesehatan Anak, 1992 : 334. marasmus
adalah keadaan dimana kalori rendah sekali, protein
rendah semua zat kurang.
Etiologi

 Pemasukan kalori yang tidak mencukupi
 Kegagalan memberikan makanan tambahan
 Penyakit infeksi misalnya pada sel pencernaan
(misal, cacingan)
 Kegagalan menyusui,
 Kelaparan karena pengobatan
Tanda dan Gejala
 Gangguan Perkembangan
Selalu ada Kadang-kadang ada
 Mencret, seringkali
 Hilangnya lemak di otot karena menderita diare
dan bawah kulit, yang infektif
 Anak cengeng  Perubahan rambut
 Mata besar dan dalam seperti pada
 Akral dingin kwashiorkor, hanya saja
 Suhu badan dibawah biasanya kurang jelas.
normal  Dehidrasi karena diare
 Denyut nadi lambat yang infektif
 Perut cekung
Pentalakasanaan

 Jika anak menyusu, teruskan pemberian ASI dan berikan
setengah jam sekali
 Lakukan rehidrasi IV (infus) dengan cairan RL /glukosa 5
% dan NaCl, dengan perbandingan 1 : 1  Kolaborasi
 Lakukan pemulihan gangguan keseimbangan elektrolit
 Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi mikro.
Berikan tambahan multivitamin, vitamin B Complex dan
asam folat 1 mg/hari ( 5 mg pada hari pertama). Bila BB
mulai naik berikan zat besi dan vitamin A
 Berikan makanan yang banyak mengandung energi dan
nutrisi
PENANGGULANGAN
KEPERAWATAN
SECARA
UMUM
 Kegiatan langsung
 Program makanan tambahan (PMT) balita
 Pemeriksaan dan Pengobatan Penyakit
 Asuhan keperawatan
 Paket Pertolongan Gizi
 Pemberian zat besi
 Pemberian kapsul minyak beryodium
 Kegiatan tidak langsung
 Penyuluhan gizi
 Usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS
Pengkajian
 Biodata

 Sering menyerang anak usia 1-3 tahun, bisa laki-laki / perempuan, yang kebanyakan
tinggal di daerah miskin
 Keluhan Utama
 Anak rewel, cengeng, anorexia, anak kurus tinggal tulang, suhu badan di bawah
normal, disertai diare kronik
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Badan lesu, pandangan mata sayu, tidak bersemangat, tidak mau makan
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Pernah mengalami diare kronik
 Riwayat Kesehatan Keluarga
 Pola Fungsi Kesehatan
 Status nutrisi : berat badan menurun, anak tampak kurus atau odem, sulit
makan.
 Kebutuhan tidur dan istirahat : anak terganggu, cengeng, rewel.
 Pola eliminasi BAK : volume urine menurun
 BAB : sering konstipasi, dan diare
 Koping keluarga rendah
Lanjutan..
 Pemeriksaan Fisik

 TTV :
 Suhu : di bawah normal
 Nadi : bradikardia
 RR : berkurang
 TD : berkurang
 Kepala dan rambut : Ubun-ubun cekung pada bayi, warna rambut pirang, tipis dan
mudah rontok, muka membulat dan sembab, tulang pipi dan dagu menonjol, mata
tampak besar dan dalam, mulut kering dan kotor, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
 Ekstremitas : Ujung kaki dan tangan terasa dingin, tampak sianosis, otot atrofi,
jaringan subkutis tipis dan lembut.
 Rasa Aman dan Nyaman
 Anak merasa lemah dan tidak bergairah
 Interaksi sosial
 Anak tidak tertarik untuk bermain dengan teman-temannya
 Nutrisi
 Nutirsi anak sangat kurang ditandai anak tampak kurus kering, cengeng, rewel,
perut cekung, sering diare
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi
 Anak tampak kurus kering, rewel, perut cekung, wajah seperti orang tua,
kulit keriput, tidak odem.
 Palpasi
 Denyut nadi dan pernafasan lambat, turgor kulit jelek
 Auskultasi
 Denyut jantung berkurang, tidak ada pembesaran jantung S1 : S2.
 Suara nafas tambahan tak ada, terdapat bising usus.
 Perkusi
 Reflek patela kurang
 Dada dan Abdomen : adanya pembesaran hati, perut membuncit atau
cekung. Dengan gambaran usus yang jelas, peristaltik meningkat
 Integumen : Turgor kulit jelek, kulit keriput dan bersisik ada bercak merah
yang meluas dan berubah hitam terkelupas
 Genetalia : dalam batas normal.
Diagnosa keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh sehubungan dengan perubahan pola
makan.
2. Resiko infeksi sehubungan dnegan adanya
pemasangan selang pemberian makanan.
3. Kurang pengetahuan sehubungan dengan
kurang terpaparnya informasi tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi.

You might also like