You are on page 1of 17

HISPRUNG

Oleh kelompok 5
Definisi
 Hisprung atau mega kolon adalah penyakit yang tidak
adanya sel – sel ganglion dalam rectum atau bagian
rectosigmoid colon. Dan ketidak adaan ini menimbulkan
abnormal atau tidak adanya evakuasi usus spontan (Betz,
Cecily &Sowden : 2000)
 Penyakit hirs"hsprung adalah anomali kongenital yang
mengakibatkan obstruksi mekanik karena ketidak
adekuatan motilitas sebagian dari usus.
 Bayi yang menderita penyakit Hirschsprung seringkali
kesulitan buang air besar karena gangguan pada sel saraf
yang berfungsi mengendalikan pergerakan usus.
Etiologi
 Hirschsprung terjadi ketika sel saraf di usus besar tidak
terbentuk secara sempurna. Sel-sel ini berfungsi
mengendalikan kontraksi yang menggerakkan feses melalui
usus. Tanpa adanya kontraksi tersebut, feses akan
terperangkap di usus besar. Penyebab kerusakan sel saraf
ini masih belum jelas sampai saat ini. Pada beberapa kasus,
penyakit ini terjadi karena faktor keturunan atau
disebabkan oleh mutasi genetik. (Alodokter)
Patofisiologi
 Penyakit HIrschsprung, atau megakolon konginetal, adalah tidak
adanya sel-selganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon.
Ketidakadaan ini menimbulkankeabnormalan atau tidak adanya
peristalsis serta tidak adanya evakuasi usus spontan. Selainitu,
sfingter rectum tidak dapat berelaksasi, mencegah keluarnya feses
secara normal. Isi ususterdorong ke segmen aganglionik dan feses
terkumpul didaerah tersebut, menyebabkandilatasinya bagian usus
yang proximal terhadap daerah itu. Penyakit Hirschsprung
didugaterjadi karena factor-faktor genetic dan factor lingkungan,
nmaun etiologi sebenarnya tidakdiketahui. Penyakit hirschsprung
dapat muncul pada sembarang usia, walaupun paling seringterjadi
pada neonatus. (Buku Saku, Keperawatan Pediatri, Cecily L. Betz dan
Linda A.Sowden, EGC : 2002
Manifestasi Klinik

Masa Neonatal Masa Bayi dan Kanak-Kanak

 Gagal mengeluarkan  Konstipasi


mekonium dalam 48 jam  Diare berulang
setelah lahir  Tinja seperti pita, berbau
 Muntah berisi empedu busuk
 Enggan minum  Distensi Abdomen
 Distensi abdomen  Gagal tumbuh.
 Perut Membesar
Pemeriksaan penunjang
 Biopsi isap
 Biopsy otot rectum
 Pemeriksaan aktivitas enzim asetilkolin dari hasil biopsy
asap
 Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari jaringan biopsy
usus
 Foto abdomen (telentang,tegak,telungkup,dekubitus
lateral)diagnostik
 Enema barium (diagnostic
 Biopsi rectal
 Manometri anorektal
Penatalaksanaan
Ada dua tahap pembedahan pertama dengan kolostomi loop
atau double barrel dimana diharapkan tonus dan ukuran usus
yang dilatasi dan hipertropi dapat kembali menjadi normal
dalam waktu 3-4 bulan . Terdapat prosedur
dalampembedahan diantaranya:
 Prosedur duhanel
 Prosedur Swenson
 Prosedur soave
Pengkajian Keperawatan
a. Informasi identitas/data dasar meliputi, f. Riwayat psikologis
nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, tanggal
pengkajian, pemberi informasi.  Bagaimana perasaan klien terhadap kelainan
yang diderita apakah ada perasaan rendah
b. Keluhan utama
diri atau bagaimana cara klien
 Masalah yang dirasakan klien yang sangat mengekspresikannya.
mengganggu pada saat dilakukan pengkajian,
pada klien Hirschsprung misalnya, sulit BAB, g. Riwayat kesehatan keluarga
distensi abdomen, kembung, muntah.  Tanyakan pada orang tua apakah ada
c. Riwayat kesehatan sekarang anggota keluarga yang lain yang menderita
 Yang diperhatikan adanya keluhan mekonium
Hirschsprung.
keluar setelah 24 jam setelah lahir, distensi h. Riwayat social
abdomen dan muntah hijau atau fekal.  Apakah ada pendakan secara verbal atau
 Tanyakan sudah berapa lama gejala dirasakan tidak adekuatnya dalam mempertahankan
pasien dan tanyakan bagaimana upaya klien hubungan dengan orang lain.
mengatasi masalah tersebut.
i. Riwayat tumbuh kembang
d. Riwayat kesehatan masa lalu
 Tanyakan sejak kapan, berapa lama klien
 Apakah sebelumnya klien pernah melakukan merasakan sudah BAB.
operasi, riwayat kehamilan, persalinan dan
kelahiran, riwayat alergi, imunisasi. j. Riwayat kebiasaan sehari-hari
e. Riwayat Nutrisi meliputi : masukan diet  Meliputi – kebutuhan nutrisi, istirahat dan
anak dan pola makan anak. aktifitas
Pemeriksaan Fisik
a. Sistem integument
 Kebersihan kulit mulai dari kepala maupun tubuh, pada palpasi dapat
dilihat capilary refil, warna kulit, edema kulit.
b. Sistem respirasi
 Kaji apakah ada kesulitan bernapas, frekuensi pernapasan
c. Sistem kardiovaskuler
 Kaji adanya kelainan bunyi jantung (mur-mur, gallop), irama denyut
nadi apikal, frekuensi denyut nadi / apikal.
d. Sistem penglihatan
 Kaji adanya konjungtivitis, rinitis pada mata
e. Sistem Gastrointestinal
 Kaji pada bagian abdomen palpasi adanya nyeri, auskultasi bising usus,
adanya kembung pada abdomen, adanya distensi abdomen, muntah
(frekuensi dan karakteristik muntah) adanya keram, tendernes.
Diagnosa Keperawatan
Pre operasi
1. Gangguan eliminasi BAB : obstipasi berhubungan dengan
spastis usus dan tidak adanya daya dorong.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang inadekuat.
3. Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare.
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi
abdomen.
Post operasi
1. Gangguan integritas kulit b/d kolostomi dan perbaikan
pembedahan
2. Nyeri b/d insisi pembedahan
3. Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan irigasi, pembedahan dan
perawatan kolostomi.
Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
1. Gangguan eliminasi BAB : obstipasi berhubungan dengan spastis usus dan
tidak adanya daya dorong.
 Tujuan : klien tidak mengalami ganggguan eliminasi dengan kriteria defekasi normal,
tidak distensi abdomen.
 Intervensi :
 1) Monitor cairan yang keluar dari kolostomi.
 2) Pantau jumlah cairan kolostomi.
 3) Pantau pengaruh diet terhadap pola defekasi.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang inadekuat.
 Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria dapat mentoleransi diet sesuai
kebutuhan secara parenteal atau per oral.
 Intervensi :
 1) Berikan nutrisi parenteral sesuai kebutuhan.
 2) Pantau pemasukan makanan selama perawatan.
 3) Pantau atau timbang berat badan.
3. Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare.
Tujuan : Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan kriteria tidak
mengalami dehidrasi, turgor kulit normal.
Intervensi :
1) Monitor tanda-tanda dehidrasi
2) Monitor cairan yang masuk dan keluar
3) Berikan caiaran sesuai kebutuhan dan yang diprograrmkan
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya
distensi abdomen.
Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria tenang, tidak
menangis, tidak mengalami gangguan pola tidur.
Intervensi :
1) Kaji terhadap tanda nyeri.
2.) Berikan tindakan kenyamanan : menggendong, suara halus,
ketenangan.
3) Kolaborsi dengan dokter pemberian obat analgesik sesuai
program.
Post Operasi

1. Gangguan integritas kulit b/d kolostomi dan perbaikan


pembedahan
Tujuan :memberikan perawatan perbaikan kulit setelah dilakukan
operasi
1) kaji insisi pembedahan, bengkak dan drainage.
2) Berikan perawatan kulit untuk mencegah kerusakan kulit.
3) Oleskan krim jika perlu.
2. Nyeri b/d insisi pembedahan
Tujuan :Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria tenang, tidak
menangis, tidak mengalami gangguan pola tidur.
1) Observasi dan monitoring tanda skala nyeri.
2) Lakukan teknik pengurangan nyeri seperti teknik pijat punggung
dansentuhan
3) Kolaborasi dalam pemberian analgetik apabila dimungkinkan
3. Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan irigasi,
pembedahan dan perawatan kolostomi.
Tujuan : pengetahuan keluarga pasien tentang cara menangani
kebutuhan irigasi, pembedahan dan perawatan kolostomi tambah
adekuat.
Intervensi :
1) Kaji tingkat pengetahuan tentang kondisi yang dialami perawatan
di rumah dan pengobatan.
2) Ajarkan pada orang tua untuk mengekspresikan perasaan,
kecemasan dan perhatian tentang irigasi rectal dan perawatan ostomi.
3) Jelaskan perbaikan pembedahan dan proses kesembuhan.
4) Ajarkan pada anak dengan membuat gambar-gambar sebagai
ilustrasi misalnya bagaimana dilakukan irigasi dan kolostomi.
5) Ajarkan perawatan ostomi segera setelah pembedahan dan
lakukan supervisi saat orang tua melakukan perawatan ostomi.
terimakasih

You might also like