You are on page 1of 25

KELOMPOK 4 (3A)

KEPERAWATAN PALIATIF
 Ariyani Istinovami (A11601248)
 Arif Bagas Setyawan (A11601249)
 Arista Laraswati (A11601250)
 Ashar Fauzi (A11601251)
 Bagus Noor Farid S (A11601253)
 Bayu Nur Wachid (A11601254)
 Chaerul Arfan (A11601255)
 Menurut Herdman, 2014 Definisi gangguan perfusi
jaringan adalah beresiko mengalami penurunan
sirkulasi jaringan otak yang dapat mengganggu
kesehatan sehingga pada masalah keperawatan resiko
perfusi jaringan serebral ini dapat berhubungan
dengan aliran arteri terhambat, reduksi mekanis dari
aliran vena atau arteri, kerusakan transportasi oksigen
melewati kabiler atau alveolar
 Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak adalah
rentan mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak
yang dapat mengganggu kesehatan (NANDA, 2018-
2020)
IDENTITAS PASIEN
 Inisial : Ny. S
 Tanggal Pengkajian : Selasa, 4 Desember 2018
 Alamat : Plarangan RT 02/01
Karanganyar
 Umur : 41 tahun
 RM No. : 070380
 Dx.Medis : Sepsis
ALASAN MASUK RUMAH SAKIT/KONDISI SAAT INI
 Pasien masuk rumah sakit setelah mengalami penurunan
kesadaran dan tidak ada respon saat di IGD. GCS 3.
Biologis
 Keluarga pasien ada yang mengalami penyakit yang sama yaitu
kakek pasien
 Nutrisi :asupan makan pasien sedikit karena tidak bisa
mengunyah
 Riwayat penyakit pasien: pasien tidak pernah mengalami
penyakit kronik
Psikologis
 Kondisi psikologis tidak terkaji karena klien tidak bisa
berkomunikasi
 Jika sakit klien tidak pernah berobat ke pengobatan alternative
 Keluarga pasien merasa lelah dan jengkel saat merawat pasien
karena susah makan
Sosial Budaya
 Keluarga pasien mengatakan usia 41 tahun,
pendidikan terakhir SMK. Sebelum sakit, pasien
adalah seorang ibu rumah tangga dan dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Setelah
sakit, pasien mengalami gangguan dalam ADL. Agama
yang dianut pasien adalah agama Islam. Menurut
keluarga, pasien dikenal sebagai orang yang baik dan
suka bersosialisasi dengan tetangga. Setelah sakit,
pasien tidak dapat bersosialisasi dengan
lingkungannya.
Pasien ketika dirumah tiba-tiba jatuh dan kehilangan
kesadaran dan dibawa kerumah sakit PKU
Muhammadiyah Sruweng untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut, beliau langsung masuk
keruang ICU selama 5 hari,setelah 5 hari berada diruang
ICU dan mulai membaik setelah keadaan pasien
membaik pasien dipindahkan keruang Ahmad Dahlan
dan perubahannya mulai bagus dari yang awalnya GCS
pasien sopor E1V1M1 berubah menjadi somnolen
E4V1M1.
Kekuatan otot pasien :
 Kekuatan otot ekstremitas atas kanan nilainya : 0
 Kekuatan otot ekstremitas atas kiri nilainya : 2
 Kekuatan otot ekstremitas bawah kanan nilainya : 2
 Kekuatan otot ekstremitas bawah kiri nilainya : 0
Keluarga merasa bosan dan jengkel karena keadaan
pasien sekarang tidak bisa apa-apa, yang lebih membuat
jengkel keluarga karena ketika pasien makan pasien sulit
untuk menelan dan mengunyahnya sehingga keluarga
jengkel ,keingan dari keluarga untuk cepat pulang dan
pasien bisa menjalani kehidupannya dengan normal.
 Keadaan umum : somnolen
Tanda-tanda vital :
 TD : 110/70
 RR : 24
 Nadi: 82x/menit
 Suhu : 37,6ºC
 Kepala : simetris, tidak jejas dan tidak ada benjolan
 Mata : Pupil isokor, diameter pupil kanan : 3 mm,
kiri : 3 mm. Konjungtiva anemis, sclera non icterik.
 Hidung : Bentuk simetris, tidak ada secret
 Mulut : Bentuk simetris, tidak ada pendarahan,
mukosa berlebih, tampak pucat, gigi utuh.
 Telinga : Bentuk simetris, ada sedikit serumen
terlihat, tidak ada perdarahan, tidak ada edema
 Leher : Vena jugularis tidak ada pembesaran, vena
karotis teraba
 Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada
jejas, frekuensi nafas 22x/menit, irama nafas teratur
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultas : vesikuler
 Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 dan S2 normal
 Abdomen
Inspeksi : terdapat jejas,
Auskultasi : bising usus 16x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
 Ektermitas atas : hemiparese, tangan kiri terpasang
IVFD RL 20 tpm
 Ektermitas Bawah : hemiparese
 Kulit : Terdapat benjolan kecil di
ekstremitas atas bagian kanan
 Genetalia : Terpasang DC no 16, warna kuning
jernih.
 Penampilan umum : pasien terlihat tidak rapi dan
kebersihan kurang
 Pembicaraan : pasien tidak dapat berkomunikasi
secara verbal
 Aktivitas motoric : pasien tidak dapat melakukan ADL
karena ada kelemahan pada ektremitas
 Alam perasaan : tidak terkaji
 Interaksi selama wawancara : menggunakan isyarat
mata
 Tingkat kesadaran : somnolen
MEKANISME KOPING
 Keluarga pasien merasa lelah dan malas saat merawat
pasien (koping keluarga tidak efektif)
ASPEK MEDIS
 Diagnosa medis : Sepsis
 Terapi yang diberikan :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Metronidazole 3x500 mg
 Inj. Citicolin 2x500 mg
 Inj. Gentamicin 2x80 mg
 Pemeriksaan penunjang :
 Rontgen thorak
 Laba darah lengkap
 Pemeriksaan urin
 Pemeriksaan elektrolit
No, tgl Data Fokus Problem Etiologi

1 DS : - Resiko
04/12 DO : Ketidakefektifan
2018 - Pasien terlihat tremor terus perfusi jaringan otak
menerus
- Pasien tidak dapat
berkomunikasi secara verbal
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 24x/menit
- Nadi : 82x/menit
- Suhu : 37,6ºC
No, tgl Data Fokus Problem Etiologi

2 DS : Penurunan koping kelelahan


04/12 - Keluarga pasien mengatakan keluarga kapasitas individu
2018 lelah dan jengkel saat merawat pendukung
pasien

DO :
- Keluarga pasien tampak lelah
setiap didatangi perawat
 Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
 Penurunan koping keluarga b.d kelelahan kapasitas
individu pendukung
Hari/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
tgl Keperawatan
Selasa Resiko Setelah dilakukan tindakan 1x6 jam Monitor neurologi (2620) :
diharapkan pasien resiko 1. Monitor tingkat
04/12 ketidakefektifan ketidakefektifan jaringan otak kesadaran
berkurang, dengan kriteria hasil : 2. Monitor ttv
2018 perfusi jaringan 3. Monitor status pernafasan
Indikator A T 4. Pantau pupil
09.00 otak
Penurunan tingkat 1 2 5. Monitor terhadap adanya
kesadaran tremor
6. Monitor karakteristik
Reflek syaraf 1 2 berbicara
terganggu
Kelesuhan 1 2
Hari/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
tgl Keperawatan
Selasa Penurunan koping Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan koping (5230) :
1x6 jam diharapkan koping keluarga
04/12 keluarga b.d menjadi adaptif, dengan kriteria hasil : 1. Dukung keluarga untuk
2018 kelelahan kapasitas Dukungan keluarga selama perawatan memverbalisasikan perasaan
(2609)
09.00 imdividu pendukung mengenai sakitnya anggota
Indikator A T keluarga
Anggota keluarga 2 4 2. Dukung keterlibatan keluarga
mengungkapkan
keinginan untuk dengan cara yang tepat
mendukung anggota 3. Motivasi keluarga untuk
keluarga yang sakit
menerima keadaan pasien
Anggota keluarga 2 4
mengekspresikan 4. Motivasi keluarga untuk tetap
perasaan dan emosi
merawat pasien dengan baik
sebagai kepedulian
kepada anggota keluarga
yang sakit
Anggota keluarga 2 4
bertanya bagaimana
mereka dapat membantu
Tgl/ No. Dx Implementasi Respon Paraf
jam
04/ 1 Memposisikan
12 pasien supinasi
2018
10.00
10.10 1 Melakukan
perawatan tirah
baring
1 Memberikan penkes S : keluarga pasien mengatakan
cara melakukan dapat melakukan perawatan
perawatan tirah tirah baring
baring O : keluarga pasien dapat
mempraktekkan cara melakukan
perawatan tirah baring
Tgl/ No. Dx Implementasi Respon Paraf
jam
10.25 2 Memberikan S : keluarga pasien mengatakan
informasi terkait
kondisi pasien paham dengan kondisi pasien saat
kepada keluarga ini
O : keluarga pasien dapat
menceritakan kembali tentang
kondisi pasien
10.30 2 Memberikan S : keluarga pasien mengatakan
dukungan kepada akan merawat pasien dengan
keluarga agar baik
menerima keadaan O : keluarga pasien terlihat
pasien dan tetap sudah lebih menerima keadaan
merawat pasien pasien
dengan baik
Tgl/ No. Dx Implementasi Respon Paraf
jam
10.25 1 Memberikan injeksi S : keluarga pasien mengatakan
citicolin 2x500 mg kesadaran pasien mulai ada
peningkatan
O : pasien tampak mulai dapat
sedikit menggerakkan tangan
dan kaki
Tgl. No. Dx Evaluasi Paraf
jam
04/12 1 S:
2018 -Keluarga pasien mengatakan mulai ada perubahan pada
12.00
pergerakan ekstremitas atas dan bawah
-Keluarga mengatakan dapat melakukan perawatan tirah baring
O:
-Pasien terlihat mengalami peningkatan kesadaran (tangan dan
kaki mulai bisa bergerak sedikit)
-Keluarga dapat mempraktekkan cara perawatan tirah baring
A : Masalah resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-Kolaborasi pemberian injeksi citicolin 2x500 mg
Tgl. No. Dx Evaluasi Paraf
jam
04/12 2 S:
2018 -Keluarga pasien mengatakan paham dengan kondisi pasien
12.00
saat ini
-Keluarga pasien mengatakan akan merawat pasien dengan
baik

O:
-Keluarga pasien dapat menceritakan kembali tentang kondisi
pasien saat ini
A : Masalah penurunan koping keluarga b.d kelelahan
kapasitas imdividu pendukung sudah teratasi
P : Motivasi keluarga agar tetap merawat pasien dengan baik
--==TERIMA KASIH==--
--==SUDAH MENONTON==--

You might also like