You are on page 1of 10

ISLAM DAN JARINGAN

PERDAGANGAN ANTAR
PULAU
Disusun oleh :
 Cindi arisa
 Dela aldina
 Dikky saputra
 Meisy deka putri
 Rifki nurgraha
• Para pedagang harus melengkapi diri dengan pengetahuan
tentang angin, navigasi, pembuatan kapal, dan kemampuan
diplomasi dagang.
• Dalam kondisi seperti itu, muncul-lah saudagar-saudagar dan
syahbandar yang berperan melahirkan dan membangun pusat-
pusat perdagangan di Nusantara.
JALUR PELAYARAN DARI SUMBER
TOME PIRES

• Angin musim barat daya di Samudera Hindia adalah antara


April sampai Agustus
• Menghindari musim perubahan yang rawan badai dalam
Oktober dan kembali dengan musim timur laut.
PENGETAHUAN TENTANG
PELAYARAN
• Ketika berlayar pada siang hari, mereka mencari
pedoman arah pada pulau-pulau, gunung-gunung,
tanjung-tanjung, atau letak kedudukan matahari di
langit.
• Pada malam hari mereka memanfaatkan rasi bintang di
langit yang cerah sebagai pedoman arahnya.
• Rasi bintang paling berguna sebagai pedoman mencari
arah selatan
• Rasi bintang biduk besar menjadi pedoman untuk
menentukan arah utara.
PERAN KEPULAUAN NUSANTARA
DALAM PERDAGANGAN DAN
PELAYARAN

Di antara abad ke-7 sampai 15 di kawasan


Nusantara muncul beberapa pusat
perdagangan. Pusat-pusat perdagangan
Nusantara saling dikunjungi para pedagang
asing, terutama Cina, India, dan negeri-negeri
di kawasan Asia Tenggara.
Barang dagangan utama yang mendapat prioritas
dalam perdagangan antarpulau, yaitu :

A. lada, emas, kapur barus, kemenyan, sutera, damar


madu, bawang putih, rotan, besi, katun
B. beras, gula, kayu jati
C. emas, intan, kayu-kayuan
D. kayu cendana, kapur barus, beras, ternak, belerang

E. emas, kelapa
F. perak, sagu, pala, cengkih, burung cenderawasih,
perahu Kei
SELAT MALAKA

Selat Malaka mempunyai posisi strategis baik secara


geografis, iklim/cuaca, maupun secara politis dan
ekonomi.
Jalur perdagangan tersebut yang dikenal dengan nama
Jalur Sutra Laut
PETA JALUR PERDAGANGAN

PERDAGANGAN DI WILAYAH TIMUR

Pada abad-15 pedagang islam


sudah datang di sulawesi selatan
masyarakat Muslim di Gowa terutama
Raja Gowa Muhammad Said (1639-
1653) dan putra penggantinya,
Hasanuddin (1653-1669) telah menjalin
hubungan dagang dengan Portugis.
ALAT PEMBAYARAN PERDAGANGAN

1.Drama (Dirham)
2.Tanga
3.Ceiti
4.Cash (Caxa)
5.Picis
6.Dinara
7.Kupa
8.Benggolo
9.Tumdaya
10.Mass

Mata uang asing yang telah digunakan dalam kegiatan


perdagangan di Nusantara antara lain Real (Arab); Yuan dan
Cash (Cina).
KEMUNDURAN PERDAGANGAN

Kemunduran perdagangan dan kerajaan


yang berada di daerah tepi pantai
disebabkan karena kemenangan koloni
imperial dan monopoli dari Belanda, dan
munculnya kerajaan-kerajaan agraris di
pedalaman yang tidak menaruh perhatian
pada perdagangan.

You might also like