Professional Documents
Culture Documents
Type of Hepatitis
A B C D E
Source of feces blood/ blood/ blood/ feces
virus blood-derived blood-derived blood-derived
body fluids body fluids body fluids
Hepatitis Hepatocelluar
Kronis carcinoma
Sirosis
Hepatitis Akut
O Berkembang setelah periode inkubasi 30-180 hari (rata-rata 8-12
minggu)
O Gejalanya asimptomatik. Jika gejala muncul, biasanya ringan:
Anorexia
Mual
Muntah
Demam
Nyeri perut
Jaundice
O ± 90% orang dewasa → recovery secara komplit
O ± 10% → hepatitis kronis
Hepatitis Kronis
Manifestasi hepatitis Kronis: Manifestasi extrahepatic:
Host Agent
Lingkungan
Faktor Host
O Umur
Hepatitis B dapat menyerang semua golongan umur
Paling sering pada bayi dan anak (25 - 45,9 %) resiko untuk
menjadi kronis menurun dengan bertambahnya umur.
Pada bayi 90 % akan menjadi kronis
Pada anak usia sekolah 23 -46 % akan menjadi kronis
Pada orang dewasa 3-10% akan menjadi kronis
O Jenis kelamin
Berdasarkan sex ratio, wanita 3x > pria.
O Gaya hidup
Sebagian besar penularan pada masa remaja disebabkan karena
aktivitas seksual dan gaya hidup seperti:
Homoseksual
multisex partner
Penggunaan obat-obatan suntik
Pemakaian tatto
O Pekerjaan
Kelompok resiko tinggi untuk mendapat infeksi
hepatitis B adalah mereka yang pekerjaan sehari-hari nya
sering kontak dengan penderita maupun dengan cairan tubuh
manusia (darah, feses, urin, cairan vagina, dll). Seperti:
- Dokter, dokter bedah, dokter gigi, perawat, bida.
- Petugas kamar operasi
- Petugas laboratorium
Faktor Agent
O Penyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B termasuk DNA
virus.
O Hepatitis B terdiri atas 3 jenis antigen yakni HBsAg, HBcAg,
dan HBeAg.
O Berdasarkan sifat imunologik protein pada HBsAg, virus dibagi
atas 4 subtipe yang menyebabkan perbedaan geografi dalam
penyebarannya, yaitu:
Adw (Eropa, Amerika dan Australia, Malaysia, Thailand,
Indonesia)
Adr (Malaysia, Thailand, Indonesia, Jepang dan China)
Ayw (Afrika Utara dan selatan)
Ayr
Faktor Lingkungan
Merupakan keseluruhan kondisi dan pengaruh luar yang
mempengaruhi perkembangan hepatitis
Lingkungan dengan sanitasi buruk
Daerah endemik, dengan angka prevalensi hepatitis B yang
tinggi
Daerah unit pembedahan: Ginekologi, gigi, mata
Daerah unit laboratorium
Daerah unit bank darah
Daerah tempat pembersihan
Daerah dialisa dan transplantasi
Daerah unit perawatan penyakit dalam
Sumber Penularan
Di kategorikan berdasarkan konsentrasi HBV:
Rendah/Tidak
Tinggi Sedang terdeteksi
Percutaneous
Melalui selaput
lendir atau
Mukosa
Transmisi Horizontal
Transmisi
Intrauterine/prenatal
Transmisi
Vertikal
Transmisi Transmisi
postpasrtum Intrapartum
Transmisi Intrauterin/Prenatal
Mekanisme pasti terjadinya infeksi prenatal/intrauterine ini masih belum
jelas, namun terdapat beberapa kemungkinan diantaranya:
Mekanisme lainnya
O Suatu penelitian mengungkapkan adanya DNA HBV pada oosit dan
sperma individu yang terinfeksi, oleh karena itu infeksi pada fetus
dapat terjadi selama masa konsepsi.
Transmisi Intrapartum
Perpindahan dari ibu ke janin saat kontraksi selama persalinan
akibat rupture membran plasenta.
Melalui kontak langsung fetus dengan darah atau cairan yang terinfeksi
melalui jalan lahir ibu.
Jumlah HBV sebanyak 108 IU/mL dari darah ibu yang masuk ke janin
dapat menyebabkan infeksi HBV pada janin.
Transmisi Postpartum
O Transmisi postpartum terjadi dalam jumlah yang sedikit dan
mekanismenya masih belum diketahui dengan jelas.
O Beberapa literatur menduga transmisi terjadi melalui adanya
kontak langsung dari bayi terhadap sekret ibu yang
terkontaminasi infeksi HBV, seperti:
Mencium bayi dengan mulut ke mulut
Infeksi nosocomial akibat kurangnya higienitas tenaga
kesehatan yang berhubungan dengan bayi dan ibu
O Sedangkan transmisi melalui ASI, walaupun DNA HBV, HBsAg
dan HBeAg telah terbukti di eksresikan bersama dengan
kolostrum dan air susu pada ibu yang terinfeksi hepatitis B,
tidak ditemukan bukti bahwa menyusui meningkatkan resiko
transmisi secara ibu-anak.